You are on page 1of 14

ISSN : 1858-0912

Iurne[ tren{i{if;gn

MUTIARA ILMU

Nomor 6 Tohun 3, SePtember 2008

JURI{AL PET{DIDIKAT{ FIUTIARA ILIIIU

Terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan September, ISSN:1858-0912 beriri artikel-artikel tentang Pengetahuan, baik yang ditulis datam bahasa Indonesia rnaupun bahasa Asing" Artikel yang dimuat berupa Analisis, Kajian dan Aplikasi Teori, hasil Penelltian dan Pembahasan Kepustakaan.

.;:ffi#::ff"**
Zulkifli Usman, M.Pd

Fenasehat

Fimpinan Redaksi
Suherman, S.Si, M.Si

Redaksi
Drc. Marwan Hamid, Drs, Hambali, S.E, Dm^ Tahara, Drs. Taufiq, lvl. Nur Abdsllah Fahmi, Asmrdi, Flandani.

F'l.Pd M.Pd M.Pd M.Pd

S.Si S-Pd S.Ptl

H. AR. DJuli Drs. Bakhtiar Zulfelmi, S.Ag 8asri, S.Pd f4alsarni, S.Pd Jumiati, S,Ptl

Fei ltaran, S-$ Drs. Rd Ab&ffih

Setlfugdan

hrrnn,9Fd

Lryq*

Af;amatR#S&rtGflsilta
lahn

lvtdila#r

E-mail:

nb.45 Bks.et ilfiD mutian ilrnu ybb@alm.o.il

RedaKi menerima sumhrqan h.fsan yilg behrn perrdr derffir ffiil media cetak lain, forrd hdism seperti fflg Erantrrn Fda srTd dalam belakang. Nadah l.ar4t ntffif( Celdrlas deftnn Reddci.
Penyunting dapat nddqdst yang dirnuat hnp menErsXi

pengrt r*d

Fda t-st

dnt is-tp

PENGANTAR REDAKSI

Puji dan Syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberikan akal dan pikiran agar kehidupan di muka bumi menjadi
lebih baik. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memindahkan kita ke alam yang terang benderang, dan berilmu pengetahuan.

Seperti pada nomor-nomor sebelumnya, Jurnal Mutiara Ilmu kembali hadir dihadapan kita dengan format baru. Ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan yang berbeda dari sebelumnya, antara lain format kertas (sekarang A4), jumlah tulisan dan penulis yang tidak lagi didominasi dari para gurLl, dan dosen dari satu kota saja. Penulis kali ini berasal dari berbagai perguruan tinggr yang tersebar pada beberapa kota.
Semoga hasil tulisan yang dimuat pada nomor ini dapat memberikan kontribusi keilmuan bagi para pembaca dan dapat menambatr khazanah

berpikir kita.

Wassalamualaikum wr-wb

Redaksi

':,ll

JURNAT PENDIDIKAN MUTIARA IIMU


NOMOR 6 TAHUN 3, SEPTEMBER 2OO8

ISSN: 1 858-0912

"!

DAFTAR ISI

Tdc

Peneropon Model Pembeloioron Kooperotit lipe Jigsow Podo Mqteri Minyok Bumi Terhodop Hosil Belojor Siswo SMA Negeri 1 Lomponqh lndropuri Aceh Besor

h
49-58

(Mukhlis)

r i

Upqyo Peningkolon Pemohcmqn Konsep Berbongsq dqn Bernegoro Bogi Siswo (Nosruddin AR).......

IEi dt d
sis

59-68

riit

Membongun fir/rjo Guru Dolom Rongko Meningkolkon Di Sekoloh Kuolilos Pemb/lqioron /'
(Tomorli)

pEl

...5/,.........

...:.............

69-77

lesson Study: Strotegi Meningkolkon Kemompuon Profesionol Guru

iF
ld T
78-84

b rU r&

(Hosonuddin)......... ................: (Zohoro)..

T.

Peronon Supervisi Pendidikqn Dolom Meningkolkon Profesionol Tenogo Kependidikon


................85-91

LI F

Algoritmo Genelikq Unluk Optimisosi Travelling Solesmon Problem (TSP) Podo Mosolqh Pendisfuibusiqn (Muhommqd Arhom}..............

...............92-'lO2

fr
lil I I

hd

tF

ld t h
h

mi

hl
-7I

Membangun Kinerja Guru Dalam Rangka

Mtpingkatkan

...(Tamarli)

Panduan tsila dan Kelas 3,

MEMBANGUN KINERJA GURU DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAII Tamarlil Abstrak

Kuliah
Pelaksanaan pendidikan

neggtafln, ;itas Syiah

di sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa ditentukan oleh kemampuan guru dalam berusaha menciptakan proses pembelajaran yang lebih baik, efektif dan efesien. Karena proses pembelajaran merupakan proses yang rumit yang harus dilakukan oleh guru dan siswa. Proses pembelajaran bukan sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila ingin hasil belajar yang lebih baik. Salah satu cara pembelajaran yang lebih baik dengan menekankan berbagai kegiatan dan tindakan dalam upaya keaklivitas belajar yang dilakukan oleh peserta

didik. Peningkatan mutu pembelajaran

yang dilakukan guru merupakan usaha untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa. Usaha meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik dan terarah dapat dilakukan dengan berbagai cara terutama kemampuan guru dalam meningkatkan kinerja sebagai guru yang profesional yang bertanggungjawab untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberi pengetahuan dan ketrampilan dasar. Guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kutil-Kqta Kunci: Kinerja guru dan kualitas pembelujuran

I. Pendahuluan

lembaga pendidikan dalam

Sekolah merupakan salah

satu

memiliki kinerja yang baik


melaksanakan tugas mengajarnya

karena

itu

sebagai seorang guru harus


dalam

irsaha

mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai lembaga pendidikan sekolah harus berfungsi sebagai salah satu sarana dalam usaha rnembangun manusia Indonesia seutuhnya. I- ntuk itu tujuan pendidikan di sekolah harus 'ejalan dengan tujuan pendidikan nasicnal. Pendidikan nasional bertujuan utnuk ::reningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan l-anq Maha Esa, Kecerdasan, Ketrampilan, :rernpertinggi budi pekerti, memperkuat

Karena masih banyak guru dalam pelaksanaan tugas guru menimbuikan


bermacam-macam masalah diantaranya adalah : Disiplin masuk kelas kurang, murid pun kurang kreatif; serta ekstra kurikuler belum berfungsi, kurangnya fasiiitas dan

di

sekolah.

moneioring atau evaluasi

keberhasilan

uepribadian dan mempertebal sernangat r;eL'angsaan dan cita-cita tanah air agar dapat
:-enumbuhkan

pendidikan kurang. Guru rnerupakan salah satu komponen dalam pendidikan dan memegang peranan penting dalam dunia pendidikan pada urnumnya serta proses
belajar.

:en'rbangunan

i;rilra

:embangunan bangsa (Departemen


Pendidikan Republik [ndonesia, 1993 :

riembangun dan bertanggung jawab atas

yang dapat membangun sendiri serta bersama-sama

manusla-manusla

Guru dalam proses pembelajaran dimulai dengan fase persiapan untuk

:l:elnur pranan guru dalam penelidikan tidak rrrr$ di abaikan apalagi ditiadakan. Oleh
.a;[d.lA Dosen

\{encapai tujuan pendidikan

nasional

509).

rupa.

mengembangkan kompetensi dasar, indikator hasil belajar, dan materi standar sedemikian

Omstein e99A:465) merekomendasikan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang efektif harus berdasarkan

pengetahuan terhadap: tujuan umum sekolah, tujuan mata pelajaran, kemampuan, sikap,

FKIP

Universitas Abulyctama, Banda Aceh


69

&t

frla

70

Jurnal Mutiara Ilmu Nomor 6 Tahun 3, september 20ag: hat. 69-77

kebutuhan dan minat peserta didik, isi kurikulum dan unit-unit pelajaran yang disediakan dalam bentuk mata pelalaran, serta teknik-teknik pembelajaran jangka
pendek.

Guru merupakan pengembang akan menterjemahkan, menjabarkan. mentranformasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum kepada peserta didik. Dalam hal ini, tugas guru tidak hanya mentransfer pengetahuan (transfer krnwledge) akan tetapi lebih dari itu, yaitu membelajarkan anak supaya dapat berpikir integral dan komprehensif, untuk membentuk kompetensi dan mencapai makna tertinggi. Kegiatan tersebut bukan hanya berwujud pembelajaran di kelas tetapi dapat berwujud kegiatan lain, seperti bimbingan belajar kepada peserta didik. Peningkatan kualitas pendidikan bukan hanya yang ada dalam mata pelajaran saja yang diasuhnya, tetapi mencakup hal lain di luar mata pelajaran sejauh mana menjadi tanggung jawab sekolah untuk diberikan kepada peserta didik, seperti kerja keras, disiplin, kebiasaan belajar yang baik, dan jujur dalam belajar. Bahwa langkah pertama yang ditempuh guru dalam meningkatkan kualitas
adalah

kualitas pembelajaran bagi kelasnya, yang

kepada peserta

kompetensi seringkali membutuhkan waktu relatii lam4 harus realistis dan dppat dimaknai sebagai kegiatan atau pengalaman belajar tertentu, serta harus komprehensif; artinya berkaitan dengan visi dan misi sekolah. Langkah kedua, adalah mengembangkan materi standar. Materi gtandar merupakan bahan pembelajaran berkenaan dengan jawaban atas, "apa yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk membentuk kompetensi?". Materi standar merupakan isi kurikulum yang diberikan

tersebut; pembentukkan

diperlukan untuk mencapai kompetensi

dasar, serta visi dan misi sekolah. Menentukan materi standar bukanlah
pekerjaan yang mudah, karena harus dipilih

kompetensi. Secara umum, materi standar mencakup tiga komponen utama, yaitu ilmu pengetahuan, proses, dan nilai-nilai, yang dapat dirinci sesuai dengan kompeiensi

pembelajaran, dan

didik dalam

proses

pembentukkan

sesuai dengan kompetensi dasar, dan diurutkan sesuai dengan ruang lingkup
(scope) dan urutannya (skuensi), serta perlu dirancang dan diorganisir sedemikian iupa, agar mampu membentuk kompetensi peserta didik. Sehubungan dengan itu, para guru

pembelajaran. Kompetensi

mengidentifikasi dan mengelompokkan kompetensi yang dicapai setelah proses

pelaksanaan pembelajaran

diharapkan dapat memilih


mengembangkan

sebagai manajer kurikulum

di

sekolah
dan sesuai
d,an

yang menjadi materi standar, yang dapat diidentifikasi berdasar kebutuhan peserta

yang dikembangkan harus mengandung muatan

jaman, serta minat, kemampuan,


perkembangan peserta didik.

dengan kebutuhan,

materi standar

dan

perkembangan

didik,

Identifikasi kompetensi perlu dilakukan dengan baik dan benar, karena kesalahan dalam mengidentifikasi kompetensi dapat mengaburkan makna dan hakekat pembelajaran. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi kompetensi, yaifu: hendaknya mengandung unsur proses dan produk; bersifat spesifik dan dinyatakan dalam bentuk perilaku nyata; mengandung pengalaman belajar yang

pengetahuan,

kebutuhan masyarakat. ilmu

dan filsafat.

Langkah ketiga dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran adalah menentukan metode. penentuan metode pembelajaran erat kaitannya dengan pemilihan strategi pembelajaran yang paling efisien dan efektif dalam memberikan pengalaman belajar yang diperlukan untuk membentuk kompetensi dasar. Dalam hal ini. strategi pembelajaran merupakan kegiatan guru dalam melakukan proses pembelajaran dan pembentukkan kompetensi, yang Aapat

fl It rt

0[

pembelajaran dan

memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan. Dalam setiap
pembentukkan

il[

ri

t5

Membangun Kinerja Guru Dalam Rangkn

kompetensi kompetensi

kompetensi,

guru dapat menggunakan

:elatif lama,

nai

sebagai

iar tertentu,
.a berkaitan
adalah

dan menggunakan berbagai metode dan rnedia pembelajaran yang dapat menumbuhkan aktivitas dan kreativitas
peserta didik.

berbagai variasi metode, dan berbagai variasi media untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini guru diharapkan dapat memilih

. Guru yang memiliki kineda tinggi akan bernafsu dan berusaha meningkatkan kompetensinya, baik dalam kaitannya dengan
perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian

pembelajaran, sehingga diperoleh hasil kerja yang optimal.

lar.

Materi

embelajaran . "apa yang Cidik untuk

Langkah meningkatkan

kualitas pembelajaran adalah


didik selama proses

keempat

II. Kinerja Guru Dalam Meningkatkan


Kualita Pembelajaran
Meningkatkan kinerja guru dalam dalam proses pembelajaran sebagi upaya meningkatkan mutu pendidikan disekolah, baik faktor internal maupun eksternal antara
lain
:

dalam pelaksanaan merencanakan

penilaian. Penilaian hendaknya dilakukan


berdasarkan apayang dilakukan oleh peserta

reri

standar
proses

rm
r-

diberikan

pembelajaran dan

mbenfukkan

iteri

standar yang

-nilai,

l aitu ilmu
sekolah.

;i

kompetensi bukanlah

rarus dipilih

ng
.

dasar,

dan

lingkup serta perlu

nikian rupa,
tensi peserta para guru

. di sekolah ilih dan


Ldar
sesuai

rkembangan

1puan, aran

dan

penilaian membutuhkan alat penilaian dalam mencapai tujuan, dan guru perlu menenfukan alat penilaian sesuai dengan kompetensi,yang dinilai. Dalam hal ini, pembelajaran tidak harus berlangsung di kelas saj4 tetapi dapat terjadi di luar kelas, bahkan di luar sekolah. Misalny4 peserta didik melakukan pengamatan atau observasi di lingkungan sekolah, atau mengadakan karyawisata untuk membentuk kompetensi dasar tertenfu .
meiakukan penilaian terhadap efektivitas pelaksanaannya. Penilaian dapat dilakukarn

dilaksanakan, yang mencakup semua komponen pembelajaran, baik proses maupun hasilnya. Untuk itu, kegiatan

pembentukkan kompetensi. Oleh karena itu, penilaian hendaknya dilakukan berbasis kelas (PBK), dan ujian dilakukan berbasis sekolah (school based exam/SBQ. Tyler (1986) mengatakan bahwa penilaian pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui tercapai tidaknya pembelajaran telah

1. Komitmen Guru Terhadap Tugas


Pelaksana tugas sebagai sorang guru harus didukung oleh suatu perasaan bangga akan tugas "fugas" yang dipercaya

yang

kepadanya. Seorang

guru harus

bangga

melakukan kegiatan

dan penuh kesadaran bahwa tugas harus dilaksanakan dengan penuh pengabdian. Tugasnya adalah memberi kesempatan sebasar-besarnya kepada anak didik untuk
mengembangkan pengabdian

depan bangsa. Batapapun jenis ragam tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam nelaksanaan tugasnya, guru harus tetap tegar

bahwa tugasnya adalah mempersiapkan hari

pengalaman belajarnya. Oleh karena itu

setiap guru memiliki rasa

reningkatkan

pembelajaran seyogyanya

Guru

sebagai

pelaksanaan

terhadap fugas dengan baik, karena jabatan sebagai guru adalah jabatan kunci dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas. Guru yang rnerniliki komitmen


terhadap tugasnya akan berusaha melakukan

utn

;a

adalah motode dengan

selama proses implementasi pelaksanaan


pembelajaran maupun sesudahnya, sehingga

tugas-tugas yang berkaitan dengan upaya

peningkatan
optimal.

mutu pembelajaran

secara

l ang paling memberikan


'lukan untuk ,alam hal ini.

an

kegiatan

rembelajaran lang dapat ada peserta )alam setiap

:mbentukkan

pembelajaran di sekolah adalah melakukan evaluasi pembelajaran secara terus menerus, utuh, dan menyeluruh. Pendekatan dan teknik yang dapat digunakan dalarn menilai kegiatan pembelajaran yang berlaku itu beragam sesuai dengan sasaran, fungsi, dan fujuan penilaian.

kegiatan yang terbaik bagi guru sebagai pengembang dan peningkat kualitas

2. Tanggung Jawab terhadap Tugas

Sebagai seorang guru tentu mempunyai tanggungiawab terhadap


sejumlah tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan jabatannya" Berat ringannya beban tugas guru akan mempengaruhi usahasesuai

usahanya dalam bekeria

r!ri{UiyMluuillW

?u*ot Mutiara tt*"

tl"*"' O ftn'"

S'

Stp
-.1fl.rlt

berkaitan dengan -kemampuannya, 'k;;;tidt dunserta kualitas tugas Yans kerja qury" di iif.".:"f."*V". Motivasi ditentukan oleh besar kecilnya ."t"T*t "f"" fuab Yang diembannYa

il;ng

meningkatkan kuatitas pembelajaran tugas vang- menjadi ffi;;?.tht.ot"h b"butt jawabnva yang harus.dilaksanakan kegiatan seharihari' dan cata Beban tugas ini terutama

-i5-r?r- rte

Ial#G"

{.

Kreati

ffiir

melaksanakan

i.tt"i"l-*l*u"'itin
tugas-tugas yang

kebebasan kepada "s-Jap guru untuk memutuskan apa Yang ;;;"p;"y" dan basaimana menyelesaikan

tug;.

^l:tu* Tanggungiawab

iirrl"t"tuikJnnya' sebagai berkaitan dengan peran guru fasilitator yang bertugas memberikan ;;;;t"" belajar tePada Peserta. qt$t

, &1:

rlJ

51::: -.-.., ial-n!&

P
-

*"tut"i
3.

jawab secara individual' Pemberian tanggung


dalam belerj

iiberikan

kepadanya'

seKolan' dan melaksanakan administrasl

kegiatan mengajar' .rnembrmbmg'

-o-:a : r.!rr!4i-vr ---

tidak

ITlr

sarun) a r

bagi para-guru untuk merupakan t"s"mpiiat potenst yang *J.rJopti*utttun segenap -

Minat terhadaP Tugas

bahrva s harus diii


Guru
sebagai

lil-i-litty" ;il;ftaktualisasikan
dalam

.mereka keinginan dan cita-

sehingga

citanYa secara oPtimal' tuntutan Tanggung lawab meruPakan t*i"Tt"ti"tan tugas dan. kewajiban'

Tugas-tugas yang .d.ikerjakan , lteh kegtatanseorang guru mencerminkan minat ;;;":" iu"* berkaitan dengan tugas yang dibebankan kepadalya'
terhadap

komunik berupal I
JL lltqrrl+

;llu,*# (tivi:.;lil

mengungkapkan bahwa

akan sehingga guru yang bertanggungiaw^ab' dan

;;;;il

"

melalisanakan

tugas

["*"iru""wa

dengan

pembelajarai

dengan baik' Dalam kaitannya Penr-ngkatan Pelaksanaan menyukseskan

pendidikan' Sldjana implementasr tuJuan mengungkaPkan' bahwa:

. tintut<

terhadap sesuatu ;i;"i dan kemampuan moral kerja' pekerjaan berpengaruh terhadap b"i"tii rt"r ini, minat merupakan dorongan tidak ;;ttk memilih suatu objek pfjit "11 minat lain yang sejenis' ..nirin 'iaf,;;;da "u:ekbend4 kegiatan'. jabatan atau

mau pengelail --. -:^-. - >!\\ r: )tf

dituntut
pembele
pela-iamr

iiqsg,rol ,,Tanggung
kurikulum

Jl*"t* dan ;;i;'-

untuk seialu

mengembangkan bahwa guru utt: mengandung mencari gagasan baru'

1u*"uu

dengan oekeriaan, yang diekspresikan p.ra*'un suka atau tidak suka' Sehubungan dengan minat. .guru

komuniL
penge-ral

t'ert'ag:i

jawab il*u"ru.iutu""' Tunggung pembelajaran meningkatkan "Juutitut dan budaya keria berkaitan dengan budaya upaya Budava keria diandai dengan yang hasil atas o'nr vans tidak segera puas

Praktek m"nY"*Pu'nuktt' guru dalam

ei;;dd;,
;;;"'#

selalu-mencoba mencari cara-

apa yang sudah berusaha mempertahankan


-.c^ata'cara lebih menjadi "Ja melaksanakan tugas sehingga

untut

mengatasi setiap hambatan'

dan

memperbaiki

pada suatu baik. Budayu rn"ulu menunjuk apabila kondisi ketika g"'u 'n"tusa lalu yang kegiatan iiaur. berprestasi, dantidak dapat di dilakukan gugul' uo" Dua budava ini harus ;;;;;g*gi-aJabkan' a.gar dapat Itl^:"ii laidasan kerja guru'.. dan pendidikan meningkatkan iualitus
oembelajaran.

'

(eadaan

tersebut

bahwa kadar motivasi

menunjukkan kerja guru dalam

pembelaiaran' terhadap peningkatan kualitas perasaan terdapat guru f"t"ttf'Oatam diri ,tl" "r* tidak sulia untuk meningkatkan kualitas il;t*-;au tidak meningkatkan melakukan oembelajaran setiap akan disebabkan ronoisi tersebut outi ouru* (internal) atau dari -tru (eksternal) Pengaruh eksternal i;;; ;ttt -i"*g dari lingkungan sekolah yang il-" -kepala suasana kerja' ;ildk;; 'Jkoluh' pada umumnya' keluarga, serta masyarakat Minat'"'"o'ung terhadaP --sesuatu dipahami objek atau tugas terte-ntu dapat ditanyakan' i.itg"t *"tpelrhatikan apa yangwaktu-waktu dibicarakan Pada;;;';ft yang dibaca' dan apa yang apa -atau'oititcis tertentu, secara spontan' oleh ;tg#; tugas yang l"i"n" itu, minat guru terhadap dilihat dari dibebankan t<epadlanya daplt f."t"if""t"ya dalam bekerja' ketertarikannya diberikan' dan untuk rnendalami tugas yang

119fl\ e il!

ilrnun;' a

Peran ii ,,.r-rL- l
e4r2m

ffi;;i;;;n.

fi;iiffiffi;

-oernalzu

l;'!.ii-'i n:

._.. r 3ll: -

; ouip"
ut

-.tn

irlr asi

5. Peng

a Guru Dalam Rangka

Mrningkatkan

.........1i..

(famarliS

:mbelajaran ng menjadi ilaksanakan dan cara ini terutama

gairahnya dalam menerima


dengan perasaan senang.

tugas-tugas

4. Kreatif dan inovatif


Guru kreatif dan inovatif adalah guru yang mampu menggunakan berbagai strategi

terhadap pendidik sebagai subyek atau manusia yang memiliki kehendak, pikiran. perasaan dan lain-lain sangat besar
pengaruhnya terhadap moral kerja mereka. Penghargaan dapat menumbuh

ru

sebagai

suburkan

rasa cinta, bangga, dan


dan

nemberikan serta didik,


Lembimbing,

dalam pembelajaran, suka dan senang mencari alternatif baru dalam rangka
mencapai efektivitas pembelajarannya. Ia tidak menganggap dirinya sebagai satusatunya nara sumber atau tidak beranggapan bahwa siswa adalah wadah kosong yang harus diisi oleh guru. Guru seefektif mungkin bertindak
dan komunikator. Sebagai motivator guru harus berupaya untuk membangkitkan minat dan semangat agar siswa secara terus menerus

tanggungjawab terhadap tugas-tugas yang

diberikan. Rasa cinta, bangga,

:kolah.

rjakan

oleh kegiatan-

tanggungjawab memungkinkan seseorang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, disiplin, dan penuh kesugguhan; sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Sebalikny4 pekerjaan yang tidak memiliki kebanggaan akan sulit berkembang, dan

ngan minat
r kepadanya. rykan bahwa

sebagai mutivator, fasilitator,

dap

sesuatu

moral kerja.

mau belajar dan

memperdalam

an dorongan

atau tidak

ian
pat

Objek minat jabatan atau


dengan

pelajaran

pengetahuannya, tanpa merasa ditekan, siswa senang belajar. Sebagai fasilitator guru dituntut untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga siswa menyenangi

yang diasuhnya. Sebagai

agar setiap guru dapat menyenangi pekerjaannya, meskipun dalam kenyataannya masih sulit ditemukan guru yang benar-benar bangga terhadap jabatan dan profesinya. Hal ini disebabkan antara lain oleh kurangnya penghargaan terhadap profesi guru, baik dari keluarg4 pemerintah maupun dari masyarakat pada umumnya. Di kalangan

menghasilkan prestasi yang baik. Sehubungan dengan itu, perlu diupayakan

guru :embelajaran,
perasaan

minat

neningkatkan ftan kualitas melakukan

rt disebabkan
nal) atau dari

ruh
r

ekstemal

sekolah yang uasana kerja,


umumnya,
sesuatu

adap

komunikator guru mampu mengalihkan ilmu pengetahuan, sikap dan tetrampilan. dari berbagai sumber, sehingga siswa mampu menyerap, menilai, dan mengembangkan ilmunya secara mandiri. Dengan ketiga peran tersebut banyak peluang bagi guru untuk berkreati dan inovatif dengan berbagai rnacam pendekatan dan strategi mengajar. Guru mengajak sisr,va untuk bermain peran, bernalar, berdiskusi melakukan pengamatan dan serangkaian strategipembelajaran lain yang disenangi oleh siswa. Guru diharapkan mampu menemukan media baru sebagi inovasi dalam pembelajaran.
5. Penghargaan atas Tugas

guru sendiri tidak jarung yang menjadikan pekerjaannya sebagai batu loncatan atau pelarian karena tidak diterima bekeria sesuai
dengan yang dicita-citakannya. Dengan kata lain, banyak guru yang terpaksa menjadi guil, karena tidak ada pekerjaan lain. Melalui berbagai kebijakan pemerintah untuk

meningkatkan kualitas pendidikan, dengan

ke daerah kota dan kabupaten yang sejalan dengan konsep otonomi daerah, atau dengan
mendesentralisasikan pendidikan menganggarkan biaya pendidikan ZCITa dari

APBN dan APBD, mudah-mudahan dapat


mengangkat harkat dan martabat guru, agar

mereka bisa bekerja dengan tenang dan


menyenangkan.

rpat dipahami rg ditanyakan,


rvaktu-waktu

lan apa

yang

spontan. Oleh

Penghargaan atas keberhasilan yang dicapai guru dalam kerja merupakan salah

ap tugas Yang t dilihat dari


.etertarikannYa diberikan, dan

satu motivasi yang memacu lebih baik.


mengungkapkan

pengembangan Rencana pelaksanaan pembelajaran, jika guru menghargai tugas tersebut, maka dalam pengembangannya
akan diwarnai oleh rasa cinta, bangga, dan tanggungjawab, sehingga mereka dapat
mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mencapai hasil yang optimal. Rasa cinta, bangga dan tanggungiawab ini tidak harus

Dalam kaitannya

dengan

dan

mendorongnya untuk bekerja dan berprestasi Nawawi (1989: 125)

bahwa

penghargaan,

penghormatan, pengakuan, serta perlakukan

74

.Iurnal Mutiara llmu Nomor 6 Tahun 3, ditampilkan lewat kata-kat4tetapi yang lebih penting adalah realisasinya dalam berbagai tindakan nyata.
6. Peluang untuk berkembang

2008: hal.69-77

guru telah berubah menjadi universitas. Perubahan IKIP menjadi universitas belum

Motivasi kerja yang tinggi antara lain ditandai oleh suatu kondisi ketika seseorang memiliki kesempatan untuk meningkatkan

pengetahuan

dan

keterampilan

serta

mempunyai kesempatan untuk berkembang' Karena itu, motivasi kerja seseorang dapat dilihat kesempatan yang bersangkutan untuk rangka mengembang diri dalam
dan kemampuan meningkatkan keterampilannya dalam mengaj ar. meningkatkan

menunjukkan pengeluaran yang produktif' bahkan dalam satu sisi menjadi lembaga banci yang tidak jelas identitasnya. Berbagai indikator yang dapat ditelusuri antara lail para lulusannya tidak mampu bersaing dan merasa rendah diri ketika bersanding atau bersaing dengan lulusan universitas lain bahkan tidak sedikit lulusannya dari ilmt murni pada akhirnya mengambil progran

Kondisi semacam ini

Akta IV untuk kembali menjadi

guru

kurang menunjang profesionalisme guru, karena tidak adanl': lembaga yang khusus bertanggungiau'at untuk itu. Dengan kata lain, perlu dibulc

kompetensi profesinalnya, guru dituntut untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, sehingga
dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu

Dalam rangka

kembali peluang untuk berkembang bagi pan guru, dan calon guru.
7. Perhatian

dari pimpinan sekolah

Perhatian pimpinan sekolah terhadal profesionalisme serta kinerja guru dan tenag sekolah. Perhatia kependidikan lain kepala sekolah dalam meningkatka

guru sangat penting untuk meningkatka

lebih ditekankan lagi, mengingat yang menjadi objek dan subjek didik adala\ generasi yang sedang berada dalam tarap perkembangan' Dan diharapkan menjadi generasi penerus
pembangunan.

cepat. Tuntutan tersebut perlu

di

profesionalisme guru dapat dilakuka melalui diskusi kelompok, dan kunjunga


kelas.

Perbaikan kualitas

komPetensi

profesional guru dan tenaga kependidikan lainnya dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu pendidikan dalam jabatan dan pendidik-

an prajabatan (Natawidjaja,
Peningkatan kompetensi

melalui jabatan dilakukan dapat pendidikan dalam melalui penataran, lokakarya, atau seminar yang berkenaan dengan tugas utama guru di sekolah. Peningkatan kemampuan melalui pendidikan pra jabatan dapat dilakukan dengan membentuk lembaga pendidikan tinggi pencetak calon guru yang berkualitas, yang dapat memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk dididik menjadi guru yang profesional. Hal yang dikemukakan terakhir perlu dijadikan bahan pemikiran kembali, mengingat beberapa IKIP yang semula merupakan lembaga pendidikan tinggi yang khusus mempersiapkan calon

guru

1992:

9).

Diskusi kelomPok meruPakan suar kegiatan yang dapat dilakukan kepal sekolah bersama guru-guru dan bisa jug melibatkan pegawai administrasi, untu memecahkan berbagai masalah gun
mencapai suatu keputusan. Diskusi kelompo

bisa dilaksanakan di ruang guru atau kelz ketika peserta didik sudah pulang, sehingg tidak mengganggu kegiatan pembelajara bisa juga dilaksanakan setelah selesai rapa Jika kegiatan ini dilaksanakan pada ja efektif, maka guru-guru harus memberila tugas kepada peserta didik sesuai dengt materi standar yang dibahas pada saat it

misalnya mengadakan

observasi

lingkungan sekitar sekolah. Masalah-masali

yang dapat diPecahkan dalam disku kelompok antzta lain Peningkati

profesionalisme guru atau membahas ha

er-fl

$ *
$

f
ll
,.;

i I

3' September 2008: hal' 69-77 lt'u*ot Mutiara llmuNomor 6 Tahun


yang lebih ditampilkan lewat kata-kata' tetapi berbagai dalam ilil;;"lah realisasinya tindakan nyata. 6. Peluang

guru telah berubah menjadi universitas' belum Ferubahan IKIP menjadi universitas

untuk berkembang

lain Motivasi kerja yang tinggi antara seseorang ditandai oleh suatu kondisi ketika meningkatkan untuk memiliki kesempatan

""nn"rutt"un ";;il;t"i kesempatan

.l

untuk berkembang' seseorang dapat kerja il"i"i"-it", motivasi untuk bersangkutan dilihat kesempatan yang

dun

keterampilan

-serta

produkfif' menunjukkan pengeluaran yang bahkan dalam satu sisi menjadi ]eqba9a tidak jelas identitasnya' Berbagai ["t"f V*g "yang dapat ditelusuri antara lain ;;il"i"t dan rutu-lui"t"*ia tidak mampu bersaing atau il,"tutu rendah diri ketika bersanding lain' ;;;;;9 dengan lulusan universitas ilmu dari i"irt"t aiOak sedikit lulusannya murni pada akhirnya mengambtJ .qtogtu*

Ad iV

;;il;;;s'

dan menlnghtln kemamPuan ar' keteramPilannYa dalam mengal Dalam rangka meningkatkan dituntut

oiri

- dalam rangka
guru.

Kondisi semacam ini kurang karena tidak adanya profesionalisme guru, -khutus bertanggungiawab i;;;s; yung perlu dibuka untuk-itu.-Dengan kata lain'
bagi para kembali peluang untuk berkembang guru, dan calon guru'
7. Perhatian

untuk kembali menjadi

guru' menunjang

kompetensi profesinalnya' berbagai Potensi ;;i ;"ngembangkan optimal' sehingga vane dimilit<inya '""u'u dengan sesuai tugasnya lf"pit *"r"ksanakan

dari pimpinan sekolah

perkembangan kebutuhan masyarakat, serta yang begitu ii*u p"ng"tahuan dan teknologiperlu lebih cepat. tuntutan tersebut menjadi oit'"t*r.* rugi, mengingat yang yang generasi adalah .ili"[ 0". t"upt didik perkembangan' ;;i;;g berada dalam tarap nu.t iit utupt utt menjadi generasi penerus

Perhatian pimpinan sekolah terhadap guru sangat p""ti"g untuk meningkatkan irofesionalisme serta kineda guru d1n tenaga sekolah' Perhatian t"p""aiOir."t lain sekolah dalam meningkatkan

di

kill"

orofesionalisme guru dapat -dilakukan melalui diskusi kelompok, dan kunlungan


kelas.

pembangunan. 1_^^' Ferbaikan kualitas komPetenst

nrofesional guru dan tenaga kependidikan melalui dua jalur' i;;;;"pu:t dilukututt dalam j abatandan pendidikVuitu p*aiOikan ; Prajabatan (Natawidjajq 1992: 9)' ilr,irigturu" kompetensi -guru,.melalui dapat dilakukan ;;;fiik"" dalam iauat.an semrnar melalui penataran, lokakarya' atau guru di vans berkenaan dengan tugas utama ilni"gkut* kemamPuan melalui ;;;dtdtk* P.i 3ubutun daPat dilakukan Pendidikan i;;;;; ;embentuk lembaga berkualitas' guru calon vang ;;;;; ptt"etak yani dapx memberikan kesempatan kepada dididik menjadi guru i,"ii."t*iswa untuk Hal yang dikemukakan i*g pt"f"sional' i.tuifti. p..fu dijadikan bahan -J:tttikitun yang ii"*lufi,'mengingat beberapa IKIP semula *.,opuliun lembaga pendidikan ;t#i-y".tg kht"ot mempersiapkan calon

Diskusi kelomPok meruPakan suatu kegiatan yang dapit dilakukan. kepala juga seiolah bersama guru-guru dan bisa untuk melibatkan pegawai udtnittittruti'

*.*""uhkut- lerbagai masalah - guna ' *"t""p"i suatu keputusan' Diskusi kelompok kelas

il;dh:

atau Oiru Oituttanakan di ruang guru k;tft" peserta didik sudah pulang' sehingga tidak mengganggu kegiatan pembelajaran' titu .i"gu a-ilutsuoattun setelah selesai rapat' jam Jifu'tEgiutun ini dilaksanakan pada efektif, Luf.u guru-guru harus memberikan dengan t"g"t kepada peserta didik sesuaisaat itu' pada dibahas miteti standar yang di observasi misalnYa mengalakan iftd;"" sekitai sekolah' Masalah-masalah dalam . diskusi vtig i"p" dipecahkan. t"tJmPot ^tutu lain Peningkatan guru atau membahas hasil

frof"rio*tisme

temuan kepala sekolah ketika melakukan


observasi kelas.

Kunjungan kelas dapat digunakan oleh kepala sekolah sebagai salah satu teknik untuk mengamati proses pembelajaran secara
langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran, media yang digunakan, dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran, serta mengetahui bagaimana peserta didik dapat membentuk kompetensi dasar dalam dirinya. Kunjungan kelas merupakan teknik yang
mendapatkan

sangat bermanfaat untuk

maupun pembelajaran.

guru

informasi secara langsung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokoknya, mengajar. Berdasarkan hasil kunjungan kelas, Kepala sekolah bersama guru dapat mendiskusikan berbagai masalah yang ditemukan, mencari jalan pemecahan, dan menyusun program-program pemecahan untuk masa yang akan datang, baik yang menyangkut peningkatan profesionalisme

minambah pengalaman setiap guru, karena mungkin perkembangan di suatu daerah berbeda dengan perkembangan daerah lain. Hal ini dapat dilakukan dengan kunjungan antar profesi guru, dan studi banding antaisekolah.

memberi masukan dan

para guru secara keseluruhan, sehingga dapat

meningkatan profesionalisme guru secara kolektif, Memahami uraian di atas, dirasakan perlunya membina hubungan baik di antara

silaturahmi akan d,apat meningkatkan mekanisme kerja yang optimal, bahkan dapat

9.

Musyawarah Guru Mata pelajaran


dan Kelompok Kerja Guru

yang

menyangkut

8. Hubungan interpersonal

sesama guru

terlepas dari formalitas yang dan prosedural yang otokratis berpengaruh positifterhadap moial kerja para pendidik. Oleh karena itu, suasana kehidupan di sekolah harus dikondisikan sedemikian rupa, agar dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi yang optimal. Keda sama dan jalinan silaturahmi antara para guru di sekolah, merupakan _di kondisi penting yang harus upayakan oleh: berbagai pihak, khususnya oleh kepala sekolah. Melalui kerja sama dan dan.jalinan

hubungan yang intim -bafwa kekeluargaan

Hubungan interpersonal sesama guru di sekolah dapat mempengaruhi kualitas kinerja guru, karena motivasi kerja dapat terbentuk dari interaksi dengan lingkungan sosial disekitarnya, di samping hasil perubahan yang bersifat fisik, sepertiruurunu kerja, dan kondisi fisik gedung sekolah. Hasil analisis Nawawi (19S9:l2B) menunjukkan
penuh

Kegiatan ini dapat dilakukan di dawah koordinasi Wakasek bidang Kurikulum dan ultuk setiap mata pelajaran dapat dipimpin olgh-quru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Musyawarah guru mata pelajaran harus memiliki kegiatan rutin dan minimal bertemu satu kali per minggu guna menyusun

alternatif pembelajaran yang tepat serta menemukan berbagai variasi metoda, dan variasi media y_ntuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

kurikulum dan mencari

dan Kelompok Kerja Guru, diharapkan persoalan dapat diatasi, tennasuk bagaimana mensiasati kompetensi yang diuraikan dalarn

bertukar pikiran, dan saling membantu memecahkan masalah yang dihadapi, bahkan saling belajar dan membelajarkan. Melalui Musyawarah Guru Mata peiajaran

Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), dan kelompok kerja gu.u lffC; merupakan dua organisasi atau wadah yang dapat meningkatkan profesionalisme dan kenerja guru. Dalam musyawarah guru mata pelajaran dan kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran dan kelompok kerja guru, para guru bisa saling

lt:l

yang muncul. Dalam

strategi pembelajaran dan mengatasi masalah


mengembangkan

kegiatannya forum musya\.varah guru ilata pelajaran dapat mengundang ahli dari luar, baik ahli substansi mata pelajaran untuk membantu guru dalarn mamahami materi

.Iurnal Mutiara llmu Nomor 6 Tahun 3' standaro maupun

76

Se'

mber 20A8: hal. 69-77

paling sesuai dalam menemukan yang 'pembentukkan kompetensi memUeritan


tertentu.

ahli metodologi untuk

model pembinanan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru.

pelajaran,

dan kelompok -lttju ditraraptan semua kesulitan

Melalui musYawarah guru

mata guru
dan

III. PenutuP
Peningkatan mutu Pembelajaran sangat dite;tukan oleh kinerja guru di seklhh. Guru harus mampu memilih dan

permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam dapat dipecahkan' dan

iembelajaran

dihutupkutt dapat meningkatkan


pendidikan

di

setcolah melalui

lutu peningkatan

menciptakan situasi belajar

mengarahkan siswa,
-"ttiititr

Yang

mutu pembelajaran.

mamPu mengembangkan kurikulum, mampu dan melaksanakan metode mengajar

10. KelomPok diskusi terbimbing

dan bahan pelajaran yang sesuai


kemampuan siswa.

dengan

kurikulum, khususnYa meningkat kualitas Pelaksanaan

imPlementasi dalam dalam guru. mengembangkan kompetensi

Untuk menunjang

Guru Yang baik adalah guru Yang berhasil dalam Pengajaran, mampu

yang mempersiapkan siswa rnencapai tujuat

pembeiajaran, perlu dibentuk kelompok aiskusi terbimbing, untuk mengatasi guru yang kurang semangat dalam melakukan Lg;t-tugut pembelajaran' -Pembentukan teiompot diskusi dapat dilakukan oleh para gu* Oi bawah bimbingan kepSla sekolah' ft"giutun diskusi ini, perlu dilakukan di sek"olah minimal 1 kali per bulan' Dalam legiatan diskusi bisa melibatkan kepala sefolah, atau orang lain yang dianggap ahli dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru (sehubungan dengan . tugas utamaiya membelajarkan dan membentuk
kompetensi Peserta didik" materi pada musyawarah guru mata pelajaran sekolah, setiap guru dapat menyampaikan

telah dirumuskan dalam kurikulum' Untuk membawa siswa mencapai tujuan-tujuan itu' setiap guru perlu memiliki kinerja sebagai ,"otung- guru. Guru yang memiliki kinerja yang baik sebagai guru adalah guru.yang *utipu melakukan tugas-tugas mendidik ( mengembangkan kepribadian . siswa)'

menlajar g

temimpuan berpikir) dan melatih

mengembangkan untuk siswa. mengembangkan ketrampilan Guru Yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran adalah guru yang komitmen dengan tugas, bertanggungjawab

untuk

' Untuk kePerluan Pengembangan

hasil iiskusi kJlompok, sehingga terjadi saling tukar pengalaman dan . saling

terhadap tugas, memiliki minat yang tinggi terhadap tugas. Kratai dan inovati, adanya bimbingan kepala sekolah, selalu ingin berkemlang, dun mengembangkan profesi keguruann/a baik melalui seminar, diskusi
pelatihan dan Penataran"

mem"bantu

bila terjadi kesulitan' Kelompok diskusi terbimbing ini di bawah pengawasan

Daftar Pustaka
Charles, CM. (1991). Building Classroom Dicipliner from Models to Ptactice' Longman : New York & London' Depdiknas (2006) Pelsksunsun standar Isi dun Standsr KomPetensi Lulusun' Jakarta : Permendiknas 24 Tahun 2006

kepala sekolah, khususnYa untuk meningkatkan motivasi serta memimbing ju* u-ntut menghindari pengaruh pergaulan
sosial Yang kurang baik' daPat dapat memuaskan' yang membuahkan hasil

Diikusi

terbimbing

meningkatkan motivasi dan semangat kerja upaya ini perlu futu fr*, dengan demikian iit"tti'u*gr.un ttngun cara mencari model-

77

Membangun Kineda Guru Dalam Rangkn Mrningkatkan... ... ... ... ... ... ... ... ....... ... .......(Iamarli)

Ibrahim, Ridwan QAI\

Penerapan

Kurikulum 2004 dalam perspehtif

Pendidikun Nanggroe
Besar.

Aceh (Makalah Aceh Seminar) Darussalam.

Mulyasa,

Satuan pendidikan,
Rosdakarya, Bandung.

E.

(2007) Kurikulum Tingkat


Remaja

Nawawi. (1937). Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Bina


Aksara.

Nurgiyantoro,

B (1982) Dasar-Dasar : 52) Metode


Stutistik,

Pengembangan Kurikulum Sekolah,


BPFE, Yogyakarta.

Sudjana (1992

Tarsito, Bandung

Sudijono, Anas (2001) Pengantar Evuluasi Pendidikan Raja Grafindo, Jakarta.

Suyrabrata (1984) Psikologi Pendidikan, Rajawali, Jakarta.


Slameto (1988) Perkembangan Pendidiksn I ndo nes iu, Tarsito, Bandung Undang-Undang RI. No. 20 (2003) Sistem Pendidikan Nusional, Sinar Grafika,
Jakarta.

You might also like