You are on page 1of 2

Proses Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan BMT 22/11/2000 - BPRS & BMT Tulisan: Ir.

Zaenal A Pengertian Pembiayaan Menurut Undang-undang Pokok Perbankan No. 10 pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan a tau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pi hak peminjaman untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemb erian bunga. Sedang pengertian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah pen yediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan a tau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiaya i untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu d engan imbalan bagi hasil. Prinsip-prinsip Pemberian Pembiayaan Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan, pemberi dana (shahibul maal/pem ilik dana) dalam hal ini pihak BMT harus memperhatikan beberapa prinsip utama ya ng yang berkaitan dengan kondisi secara keseluruhan calon peminjam (mudharib). P rinsip ini dikenal dengan Prinsip 5C, yaitu: 1. Caracter Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon peminjam dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa peminjam dapat memenuhi kewajibannya. 2. Capacity Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan peminjam untuk melakukan pemb ayaran. Kemampuan diukur dengan catatan prestasi peminjam di masa lalu yang didu kung dengan pengamatan di lapangan atas sarana usahanya seperti toko, karyawan, alat-alat, pabrik serta metode kegiatannya. 3. Capital Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon peminjam, yang diukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan yang ditunjukan oleh rasio f inansialnya dan penekanan pada komposisi modalnya. 4. Colateral Yaitu jaminan yang dimiliki calon peminjam. Penilaian ini bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan pembayaran tercapai terjadi, maka j aminan dapat dipakai sebagai pengganti dari kewajibannya. 5. Conditions Yaitu pihak BMT harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat dan sec ara spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan oleh c alon peminjam. Hal tersebut dilakukan karena kondisi eksternal berperan besar da lam proses berjalannya usaha calon peminjam. Proses Pemberian Pembiayaan Secara garis besar, proses pemberian pembiayaan dalam lima tahapan, yaitu 1. Pen gajuan pembiayaan 2. Investigasi usulan pembiayaan 3. Persetujuan Komite Pembiayaan BMT 4. Pengikatan pembiayaan 5. Dropping dana 1. Pengajuan Pembiayaan

Nasabah mengajukan permohonan/proposal secara tertulis kepada BMT. Proses ini di lakukan oleh Account Officer/Account Manager. Setelah semua persyaratan formal d ipenuhi seperti yang menyangkut legalitas calon peminjam seperti : SIUP, NPWP, A kte Pendirian, laporan keuangan, data diri, dsb. 2. Investigasi Usulan Pembiayaan Sementara usulan pembiayaan diproses oleh AO/AM (merupakan tugas dan wewenangnya ), AO/AM mengajukan permohonan investigasi kredit, seperti taksasi (penilaian ja minan), permohonan informasi calon peminjam melalui bank checking dan analisa yu ridis kebagian administrasi pembiayaan dan hukum. Investigasi informasi yang ber kaitan dengan calon peminjam juga dapat dilakukan dengan wawancara informal deng an pihak-pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha/calon peminjam seperti tetangga, supplier bahan baku, rekanan usaha, karyawan, dsb. Hal ini dilakukan u ntuk memastikan capacity (kemampuan) calon peminjam untuk mengembalikan pinjaman nya dan nilai pinjaman yang harus diberikan oleh BMT. Dalam peribahasa berarti m enghindari adanya besar pasak daripada tiang. Proses ini merupakan proses yang p aling penting bagi pihak pemberi dana (BMT), untuk memastikan keamanan dana yang diberikan serta meminimisasi resiko yang mungkin terjadi di waktu-waktu yang ak an datang. 3. Persetujuan Komite Pembiayaan BMT Bila seluruh proses oleh AO/AM telah selesai dilakukan, maka dokumen yang berisi usulan pembiayaan tersebut diserahkan ke bagian administrasi pembiayaan untuk d iperiksa kelengkapannya, untuk selanjutnya dimintakan persetujuan Komite Pembiay aan. Komite pembiayaan terdiri dari AO/AM, Manajer BMT dan pengurus Koperasi BMT (KBMT). Persetujuan dilakukan secara berjenjang tergantung nilai usulan pembiay aan yang diajukan oleh calon peminjam. 4. Pengikatan Pembiayaan Setelah usulan pembiayaan tersebut mendapat persetujuan dari Komite Pembiayaan, tahap selanjutnya adalah mempersiapkan pengikatan pembiayaan (akad pembiayaan). Sebelum dilakukan pengikatan dilaksanakan semua dokumen asli dan dokumen jaminan harus telah diterima. 5. Dropping Dana Setelah dilakukan pengikatan pembiayaan, proses dropping (realisasi) dana dapat dilakukan, dengan terlebih dahulu dilakukan verifikasi tanda tangan calon peminj am. Sumber: BMT Tadbiirul Ummah Jl. Bara III/4 Darmaga Bogor 16680 Telp. 0251-624688 e-mail: bmtnet@indo.net.id, www.bmtnet.f2s.com Kontak person: Hilda, Syamsiah, Fikri http://tazkiaonline.com/artikel.php3?sid=7

You might also like