Professional Documents
Culture Documents
1 | Page
trinitas umat Kristen). Itu akan menyebabkan bahwa Tuhan yang asalnya kuat (tanpa kelemahan) tiba-tiba menjadi lemah, butuh pada makanan dan minuman, butuh pada udara, dan lain sebagainya. Untuk itu, kita perlu mengetahui ciri-ciri (sifat) Tuhan Yang Maha Kuasa. Di mana sifatsifat kesempurnaan-Nya terangkum dalam: Meyakini bahwa Allah memiliki sifat-sifat mulia yang terangkum dalam 20 sifat wajib bagi Allah Meyakini bahwa Allah tidak memiliki satupun sifat kekurangan yang terangkum dalam 20 sifat mustahil bagi Allah Meyakini bahwa Allah dalam mentakdirkan dan menentukan sesuatu tanpa keterpaksaan
b. Keyakinan tentang kenabian Meyakini bahwa para nabi dan utusan Allah berperangai dengan sifat-sifat mulia yang terangkum dalam 4 sifat wajib, dan tidak mungkin memiliki perangai buruk yang terangkum dalam 4 sifat mustahil, sekaligus mereka berhak untuk melakukan perilaku manusiawi. Meyakini kebenaran kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para nabi dan utusan Meyakini kebenaran mukjizat-mukjizat para nabi dan utusan
c. Keyakinan tentang hal-hal gaib Meyakini bahwa Allah menciptakan makhluk gaib seperti dalam al-Quran dan Hadis, yaitu malaikat, setan, dan jin dengan segala sifat dan perilakunya Meyakini bahwa hari kiamat dan hal-hal gaib setelahnya seperti kebangkitan dari kubur, hisab, syafaat nabi, surga dan neraka adalah benar Meyakini cerita al-Quran dan Hadis tentang peristiwa-peristiwa sebelum kiamat seperti Dajjal, Yakjuj Makjuj, dan turunnya Nabi Isa adalah benar
2. Fikih Fikih adalah aturan yang ditetapkan Allah tentang segala perilaku mukmin. Aturan itu dipahami dari al-Quran dan Hadis oleh para ulama yang memiliki kemampuan tentang itu yang terjabarkan dalam bentuk aliran fikih yang disebut madzhab. Untuk saat ini, dari sekian banyak madzhab yang berkembang di masa awal Islam, hanya ada 4 madzhab yang sanggup bertahan untuk disampaikan dari generasi ke generasi, yaitu madzhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali. Sedangkan yang lain sudah tidak ada generasi yang meneruskan, maka madzhabnya tidak terjaga keasliannya.4 Secara global cakupan fikih meliputi: a. Fikih ibadah, yaitu aturan fikih yang berkenaan dengan tata-cara beribadah kepada Allah dan hal-hal terkait b. Fikih muamalah, yaitu aturan fikih yang berkenaan dengan bersosial, melakukan transaksi, hukum perdata, dan hal-hal terkait c. Fikih faraid, yaitu aturan fikih yang berkenaan dengan hukum warisan d. Fikih munakahah, yaitu aturan fikih dalam pernikahan dan hal-hal terkait e. Fikih jinayah, yaitu aturan fikih yang berkenaan dengan politik, hukum pidana, perbudakan, dan hal-hal terkait
4 Keterangan lebih lengkap, baca: Nadzrah Tarikhiyah fi Huduts al-Madzahib al-Fiqhiyah al-Arbaah, Ahmad Timur Basya, hal. 47-48, Dar al-Qadiri.
2 | Page
3. Tasawuf Tasawuf adalah usaha untuk menjaga hati agar dalam berperilaku dan bertingkah laku selalu menuju satu harapan, yakni mengharap ridha Allah SWT sebagai wujud dari Ihsan. Hal itu terwujud dengan mengetahui seluk-beluk penyakit hati dan mengobatinya dengan senantiasa bermujahadah dengan amal baik serta selalu bermunajat kepada Allah SWT. Secara umum konsep tasawuf terbagi menjadi dua bagian: a. Menghiasi diri dengan perangai baik yang secara global terangkum dalam beberapa sifat berikut: Takwa, artinya senantiasa takut kepada Allah yang terwujud dalam bentuk mentaati aturan-Nya dan menghindari larangan-Nya Tawakkal, artinya senantiasa pasrah dan berperasangka baik kepada Allah atas semua yang Dia takdirkan Ikhlas, artinya senantiasa murni mengharap ridha Allah dengan tidak mengharap hal-hal duniawi Zuhud, menghindari hal-hal duniawi Introspeksi diri dan Rendah hati, artinya senantiasa melihat kekuarang diri sendiri dan tidak menganggap diri lebih baik dari orang lain Mujahadah, artinya melatih hati dengan terus-menerus melakukan hal-hal baik
b. Menghindari perangai buruk yang secara global terangkum dalam beberapa sifat berikut: Tamak, artinya mengharap kenikmatan orang lain agar berpindah padanya Dengki, artinya tidak suka bila melihat orang lain mendapatkan nikmat Sombong, artinya menganggap diri sendiri lebih baik dari orang lain Riya, artinya dalam berperilaku selalu pamrih dan mengharap hal-hal duniawi
Selain penjelasan sifat-sifat di atas, tasawuf sejatinya terletak pada perilaku bukanlah pada teori. Penghayatan terhadap sejarah Nabi , sahabat , para ulama, dan para sufi adalah bagian terbesar dalam menumbuhkan dasar-dasar tasawuf di dalam hati. Di mana selanjutnya mujahadah melawan nafsu dan mensucikan hati adalah suatu kewajiban guna mencari ridha Allah , karena jiwa setiap mukmin, bahkan setiap manusia pastilah merindukan Tuhannya. Wallahu Alam.
3 | Page