You are on page 1of 13

AKUNTANSI SEBAGAI SITEM INFORMASI

1. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).

2. DEFINISI AKUNTANSI Pengertian akuntansi telah banyak di definisikan oleh berbagai pihak, namun dasarnya mempunyai arti yang sama. Diantara nya sbb : a. Pengertian akuntansi menurut American Accounting Association Akuntansi adalah process of identifying, measuring, and communicating economic information to permit in formed judgements and decisions by user of the information (proses identifikasi, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomis untuk memungkinkan adanya pembuatan pertimbangan pertimbangan dan keputusan keputusan oleh pemakai informasi tersebut. b. Pengertian akuntansi menurut American institute of certified public accounting ( AICPA) Akuntansi adalah the art of recording, classifiying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and events which are, in part at lest, of financial character an interpreting result there of (seni pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran,menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam mata uang, semua transaksi dan semua kejadian yang paling sedikit dan bersifat financial dan dari catatan itu dapat di tafsirkan hasilnya. c. Sudut pandang pemakai. Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang di perlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan kegiatan suatu organisasi. d. Sudut pandang proses kegiatan Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. 3. AKUNTANSI SEBAGAI SUATU SISTEM INFORMASI a. Pemakai informasi akuntansi Sebagai suatu system informasi, akuntansi di perlukan oleh berbagai pihak baik pihak intern maupun pihak ekstern. Secara garis besar pihak pihak pemakai informasi akuntansi antara lain sbb : Pihak internatau pimpinan perisahaan

Bagi manejer perusahaan, informasi di gunakan untuk menyusun perencanaan dan pengawasan terhadap operasional perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang di capai dalam usaha dalam mencapai tujuan, dan melakukan tindak koreksi yang di perlukan. Pihak ekstern Pihak pihak tersebut antara lain sbb : Investor atau calon investor Karyawan Pemberi pinjaman (bank) Pemasok / kredit lainnya Pelanggan Pemerintah Masyarakat

b. Kegunaan Informasi akuntansi Secara Umum Untuk memperoleh informasi keuangan perusahaan yang akurat, sehingga pemakai dapat mengambil keputusan dengan tepat. Sebagai alat pertanggung jawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.

Secara khusus Memberikan informasi keuangan yang dapat di percaya mengenai informasi aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan. Member informasi yang dapat di percaya mengenai perubahan dari aktiva bersih suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. Memberikan informasi yang membantu para pemakai laporan keuangan untuk memperkirakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Memberikan informasi lainnya seperti aktivitas pembiayaan dan investasi.

4. BIDANG BIDANG DAN PROFESI AKUNTANSI A. Bidang bidang akuntansi Profesi-profesi akuntansi yang dikenal dewasa ini adalah sebagai berikut.

1. Akuntan Publik adalah akuntan yang bekerja dengan membuka kantor akuntan publik (KAP) yang memberikan pelayanan kepada perusahaan dalam bidang audit, penyusunan sistem akuntansi dan jasa lainnya secara independen. 2. Akuntan Intern adalah akuntan yang bekerja sebagai pegawai dalam bidang akuntansi di perusahaan milik negara dan daerah serta perusahaan swasta. 3. Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai pegawai pemerintah yang bidang dan aktivitas pekerjaannya berkaitan langsung dalam bidang akuntansi, seperti BPK, kantor pajak dan sebgainya. 4. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bergerak dalam bidang pendidikan, baik sebagai dosen maupun sebagai guru di sekolah lanjutan. 5. Akuntan yang bekerja di luar bidang akuntansi, misalnya akuntan membuka usaha sendiri, akuntan yang bekerja di pemerintahan tetapi tidak dalam bidang akuntansi dan sebagainya. B. Profesi akuntansi. Akuntansi Publik

Pemeriksaan laporan keuangan (auditing) adalah bidang pekerjaan profesi akuntansi utama yang diberikan kepada publik (umum). Pemeriksaan laporan keuangan adalah pemeriksaan secara independen untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disusun manajemen bagi para investor, kreditur dan pihak luar lainnya. Hasil pemeriksaan akuntan publik dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut laporan hasil pemeriksaan akuntan. Akuntansi perpajakan adalah jasa akuntan publik yang banyak dibutuhkan masyarakat dengan tujuan utamanya adalah 1) memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku; 2) menekan pajak seminimum mungkin. Akuntansi manajemen adalah pemeberian jasa yang meliputi aspek yang luas. Akuntan publik dapat memberikan pertimbangan dan saran kepada manajemen untuk memperbaiki hasil operasi perusahaan yang menggunakan jasanya.

Akuntansi Intern

Akuntan Umum bertanggungjawab dalam hal pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan manajemen dan laporan keuangan umum (neraca, rugi-laba, perubahan modal, aliran kas). Akuntansi umum biasanya menghasilkan data dasar (basic data) untuk keperluan fungsi akuntansi. Akuntansi biaya menganalisis biaya perusahaan untuk membantu manajemen dalam pengawasan biaya. Biasanya dalam akuntansi biaya ditekankan pada biaya produksi, tetapi akhir-akhir ini penekanan atas biaya pemasaran semakin meningkat. Peranggaran menetapkan sasaran penjualan dan laba, serta perencanaan yang rinci untuk mencapai sasaran tersebut. Penyusunan anggaran selalu memperhatikan data masa lalu yang dilaporkan dalam laporan akuntansi. Anggaran digunakan untuk mengawasi jalannya operasi perusahaan melalui perbandingan antara data sesungguhnya dengan anggaran.

Perancangan sistem informasi mengidentifikasikan kebutuhan informasi untuk kepentingan intern maupun ekstern. Setelah kebutuhan informasi diketahui, selanjutnya dirancang dan dikembangkan sistem yang sesuai. Sistem informasi akuntansi sangat membantu dalam mengawasi jalannya operasi suatu perusahaan. Pemeriksaan Intern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan intern perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar umumnya memiliki staf pemeriksaan intern. Para akuntan intern bertugas mengevaluasi sistem akuntansi dan manajemen. Tugas pokoknya adalah 1) membantu pihak manajemen dalam memperbaiki efesiensi operasi dan 2) menjamin bahwa para karyawan dan bagian-bagian perusahaan telah melaksanakan prosedur dan rencana yang telah ditetapkan manajemen.

Dalam berbagai literatur akuntansi, pembidangan akuntansi sering disederhanakan menjadi dua kelompok yang disebut akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. 1. Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan untuk kepentingan pihak luar. 2. Auntansi manajemen adalah akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi untuk kepentingan manajemen. Jenis informasi yang diperlukan dalam manajemen dalam banyak hal berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen bersifat sangat mendalam dan diperlukan untuk pengambilan berbagai keputusan manajemen dan biasanya tidak dipublikasikan kepada umum.

5. KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI


Laporan keuangan yang baik adalah laporan yang memiliki suatu kualitas, adapun kualitaskualitas yang baik sebagai berikut : Ketelitian (accuracy). Informasi harus bebas dari kesalahan dan bias karena kesalahan dan bias dapat mengurangi nilai informasi. Bentuk (form). Informasi harus disajikan dalam format yang paling sesuai dengan permintaan pemakainya. Tempat (place). Informasi mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersimpan dalam bentuk yang mudah diperoleh kembali pada saat dibutuhkan. Ketepatwaktuan (timeliness). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut tidak basi. Relevansi (relevancy). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut berkaitan dengan tujuan diperolehnya informasi tersebut. Reliabilitas (reliability). Informasi akan berkurang nilainya kalau orang yang menggunakan informasi meragukan keterandalan (reliabilitas) informasi tersebut. (Suwardjono:10:1996) Sedang menurut SAK terdapat 4 karakteristik kualitatif sebagai syarat informasi laopran keuangan yang bermanfaat : Dapat dipahami : Laporan keuangan yang mudah dipahami hendaknya informasi yang ditampung memberi kemudahan untuk segera dapat dipahami para pemakai. 2. Relevan : informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam dalam proses pengambilan keputusan.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1.

3. 4.

Keandalan : informasi harus andal,secara rinci, informasi yang dapat diandalkan harus dapat mengandung pengertian sebagai berikut : mencerminkan kejujuran penyajian hasil dan posisi keuangan menggambarkan masalah pokok ekonomi dari suatu kejadian bebas dari keberpihakan mencermin kehati hatian mencakup semua hal yang material Dapat Diperbandingkan : pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecendrungan posisi dan kinerja keuangan serta untuk mengevaluasi posisi keuangan,kinerja dan perubahan posisi keuangan secara relatif atau membandingkan laporan keuangan dengan periode yang lampau. Informasi akuntasi yang berkualitas harus memenuhi syarat-syarat berikut ini : Perbandingan antara Manfaat dan Biaya Pertimbangan utamanya adalah bahwa manfaat laporan akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar daripada manfaat yang bisa diterima oleh pemakai informasi tersebut. Dapat Dimengerti Informasi dapat dimengerti oleh pemakai karena dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian atau pengetahuanpemakai. Relevan Agar informasinya relevan, maka dipilih metode-metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang akan membantu para pemakai dalam pengambilan keputusan yang memerlukan penggunaan data akuntansi. Dapat Dipercaya Suatu informasi akuntansi yang dapat dipercaya tergantung pada 3 hal, yaitu : Dapat diuji Informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para penguji independent dengan menggunakan metode pengukuran yang sama Netral Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu. Menyajikan yang seharusnya Informasi akuntansi dikatakan dapat dipercaya bila informasi itu memang berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang seharusnya terjadi. Nilai Prediksi Informasi tentang keadaan keuangan masa sekarang atau kinerja masa lalu bisa memiliki nilai prediksi. Artinya, dapat digunakan sebagai dasar memprediksi masa depan. Feedback (Umpan Balik) Umpan balik dapat berupa prediksi, pembenaran, atau penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

1.

2.

3.

4. a.

b.

c.

5.

6.

7.

Tepat Waktu Informasi harus disampaikan secepat mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusa-keputusan perusahaan dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan. 8. Dapat Dibandingkan atau Konsisten Dapat dibandingkan dimaksudkan agar pembaca laporan keuangan dapat lebih mudah mengetahui persamaan dan perbedaan diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan. Dengan prosedur dan prinsip yang sama, perbedaan antara dua perusahaan sejenis akan disebabkan oleh keadaan ekonomis perusahaan yang bersangkutan, bukan oleh perbedaan dalam aplikasi prinsip dan prosedur akuntansi 9. Materiality (Cukup Berarti) Tuntutan prinsip-prinsip akuntansi bisa diabaikan jika suatu laporan keuangan dianggap penting bagi pemakai laporan keuangan tersebut. Jadi, tuntutan prinsip akuntansi bisa diabaikan selama tidak menyebabkan kekeliruan atau kesalahan laporan yang memengaruhi keputusan/penilaian pembaca laporan 6. DASAR HUKUM 7. Penyelenggaraan pembukuan di Indonesia yang merupakankewajiban bagi suatu perusahaan harus berpedoman pada suatudasar hukum atau kerangka dasar, yang disebut StandarAkuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar ini merumuskankonsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporankeuangan bagi para pemakai eksternal.Kerangka dasar SAK yang mendasari laporan keuanganantara lain membahas tentang: 8. 1. tujuan laporan keuangan, 9. 2. karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasidalam laporan keuangan, 10. 3. definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yangmembentuk laporan keuangan, dan 11. 4. konsep modal serta pemeliharaan modal. Adapun tujuan penyusunan kerangka dasar adalah dapatdigunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak berikut ini: 12. a. Komite penyusunan SAK dalam pelaksanaan tugasnya. 13. b. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalahakuntansi yang belum diatur dalam SAK. 14. c. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakahlaporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansiyang berlaku umum. 15. d. Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK. SAK juga merupakan pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan suatu perusahaan dan unit-unit ekonomi lainnya 16. Dasar hukum pelaksanaan akuntansi (pembukuan) bagi perusahaan di Indonesia diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6 dan Undang-Undang Perpajakan No. 16 Tahun 2000 pasal 28. 17. 1. Pasal 6 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang)

18. Ayat 1. Setiap orang yang menyelenggarakan suatu perusahaan diwajibkan membuat catatan-catatan dengan cara demikian sehingga sewaktu-waktu dari catatan itu dapat diketahui segala hak dan kewajibannya. 19. Ayat 2. Dari tahun ke tahun, dalam waktu enam bulan yang pertama dari tiap-tiap tahunnya ia diwajibkan menandatangani sendiri sebuah neraca yang tersusun sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu. 20. Ayat 3. la diwajibkan menyimpan selama tiga puluh tahun untuk bukubuku dan dokumen sumber yang bersangkutan. Dan ia pun diharuskan menyimpan surat-surat kawat dan surat-surat lain selama sepuluh tahun. 21. 2. Pasal 7 KUHD 22. Hakim bebas untuk kepentingan masing-masing akan memberikan kekuatan bukti sedemikian rupa kepada pemegang buku setiap pengusaha, sebagaimana menurut pendapatnya dalam tiap-tiap kejadian harus diberikannya. 23. 3. Pasal 12 KUHD 24. Tiada seorang dapat dipaksa akan memperlihatkan buku-bukunya, melainkan untuk keperluan mereka yang langsung berkepentingan terhadap buku-buku itu sebagai waris, sebagai yang berkepentingan dalam suatu perusahaan, sebagai pesero, sebagai perangkat seorang pengurus atau wakil, dan akhirnya pun dalam hal kepailitan. 25. Peraturan pokok yang mengatur pembukuan tercantum dalam KUHD pasal 6 yang berbunyi: Mewajibkan pada setiap orang yang menjalankan perusahaan untuk mengadakan catatan-catatan mengenai keadaan kekayaan perusahaan dan mengenai semua hal tentang perusahaannya sedemikian rupa sehingga setiap saat dapat diketahui hak dan kewajibannya. 26. Selain itu, kewajiban pelaksanaan pembukuan bagi perusahaan di Indonesia diatur dalam UU Perpajakan No. 16 Tahun 2000 pasal 28 yang di antaranya mengatur ketentuanketentuan sebagai berikut. 27. 1) Orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas di Indonesia harus mengadakan pembukuan yang dapat menyajikan keterangan-keterangan yang cukup untuk menghitung penghasilan kena pajak atau harga perolehan dan penyerahan barang atas jasa guna penghitungan jumlah pajak terutang berdasarkan ketentuanketentuan perundang-undangan perpajakan. 28. 2) Bagi wajib pajak yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan dibebaskan dari kewajiban untuk mengadakan pembukuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya harus menyelenggarakan pencatatan untuk dijadikan dasar pengenaan pajak terutang. 29. 3) Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memerhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya. 30. 4) Pembukuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya terdiri atas catatan yang dikerjakan secara teratur tentang keadaan kas dan bank daftar utang piutang dan daftar persediaan barang dan pada setiap tahun pajak berakhir wajib pajak harus menutup pembukuannya dengan membuat neraca dan perhitungan rugi/laba berdasarkan prinsip pembukuan yang taat asas (konsisten) dengan tahun sebelumnya. 31. 5) Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.

32. 6) Pembukuan atau pencatatan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas wajib pajak harus disimpan selama 10 tahun. 33. Dari pembahasan pada bab 6 kita telah mengetahui, bahwa tahap terakhir dari proses akuntansi adalah tahap penyusunan laporan keuangan yang terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca dan laporan arus kas.

A. LATAR BELAKANG Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan Informasi untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan Informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn computer. Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai sistem yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini merupakan subsistem Informasi manajemen yang mengelola data keuangan menjadi Informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai ekstern.

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul JUDUL MAKALAH. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis (Pak Ihsan,Bu khusniah) yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

TUGAS MAKALAH
AKUNTANSI
TENTANG

AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI


DI SUSUN OLEH

VHENI MONICA

KELAS XI IPS Satu


GURU PEMBIMBING

NELVI SUMANTI

MADRASAH ALIYAH NEGRI SUMPUR 2013

You might also like