You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Semua sikap maupun perilaku umat manusia, baik yang terpuji maupun yang tercela bisa disebut akhlak. Dalam bahasa Indonesia akhlak sering disebut etika atau moral. Akhlak merupakan etika perilaku umat manusia terhadap Allah awt maupun perilaku manusia terhadap sesama manusia maupun lingkungan hidup. Dalam bermasyarakat manusia membutuhkan perilaku terpuji, guna tercapai masyarakat yang aman dan tenteram. Maka dengan landasan ini kami memilih judul makalah ini Perilaku Terpuji.

B. Rumusan Masalah Setiap penulisan pasti mempunyai rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apakah yang dimaksud dengan Perilaku Terpuji? 2. Apakah ada macam-macam Perilaku Terpuji?

C. Tujuan Penulisan Dari sebuah penulisan apapun pasti mempunyai tijuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan makalah ini adalah: 1. Ingin mengetahui pengerian Perilaku Terpuji 2. Ingin mengetahui apakah ada macam-macam Perilaku Terpuji.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Terpuji Perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai ajaran Islam. Kendatipun manusia menilai baik, namun apabila tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka hal itu tetap tidak baik. Sebailiknya, walaupun manusia menilai kurang baik, apabila Islammeyatakan baik, maka hal itu tetap baik. Kita sebagai umatnya tentunya ingin dapat mengikuti apa yang terjadi tuntutan rasulullah dalam kehidupan sehari-hari sebagai suritauladan manusia. Orang yang baik akhlaknya tentunya didalam pergaulan sehari-hari akan senantiasa dicintai oleh sesama, dan tentunya mereka kelak dihari kiamat akan masuk surga bersama dengan nabi saw. Sebagaimana beliau bersabda dalam hadisnya yang artinya sebagai berikut: Sesungguhnya (orang) yang paling aku cintai diantara kalian dan orang yang paling dekat tempatnya dariku pada hari kiamat adalah oarang yang paling baik budi pekertinya diantara kalian. Harta yang banyak, pangkat yang tinggi atau dimilikinya beberapa gelar kesarjanaan tak mampu mengangkat derajat manusia tanpa dimilikinya akhlak terpuji. Islam hadir dimuka bumi sebenarnya sangat mengedepankan akhlak terpuji, karena Rasulullah saw. sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana sabdanya sebagai berikut:


Artinya: Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.

Alangkah indahnya ajaran Islam yang memerintahkan untuk berakhlakul karimah. Jika hidup kita dihiasi dengan ahklak terpuji tentunya akan dicintai oleh Allah awt dan masyarakatnya akan menjadi baik, temteram dan damai. Sebagian manusia, berbicara tentang akhlak terpuji dalam era globalisassi seperti ini dinilai kuno dan kurang maju. Anggapan ini muncul karena sedah terpengaruh budaya barat yang dinilai maju dan modern. Akhlak terpuji amat penting dalam kehidupan manusia, termasuk dalam pergaulan remaja. Akhmad Syauki Bey (seorang penyair) mangatakan sebagai berikut:

Sesungguhnya suatu umat akan tetap memiliki nama harum selama uamat tersebut memiliki akhlak yang terpuji. Manakala akhlak terpuji telah lenyap, lenyap pulalah nama harum umat tersebut.

B. Perilaku Terpuji Terhadap Lingkungan Sosial Manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk sosial artinya manusia selalu berhubungan dan membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, dalam bergaul dengan orang lain harus diperhatikan norma-norma yang ada sehingga pergaulan antar masyarakat akan berlangsung dengan harmoni. Denagn demikian setiap manusia dituntut untuk berperilaku terpuji dalam hubungan dengan orang lain dilingkungan sosialnya tanpa membedakan status sosialnya, agama, maupun keturunannya. Rasulullah bersabda: Engkau belum disebut sebagai orang yang beriman kecuali engkau mencintai orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri. Macam-macam perilaku terpuji terhadap sesama dalam masyarakat 1. Taaruf Dalam pergaulan sehari-hari sering kita dengar ungkapan tidak kenal maka tidak sayang. Hal tersebut berlaku untuk apa saja baik itu dalam perdagangan, perumahan, lingkungan masyarakat dan lain-lain. Begitu juga dengan sesama manusia, kalau kita belum kenal mungkin kita punya dzan (sangkaan) yang bermacam-macam. Orang kita sangka baik ternyata belum tentu baik, orang yang kita sangka buruk belum tentu buruk, oleh karena itu supaya tidak punya dzan yang bermacam-macam, sabaiknya kita memperkenalkan diri. Perkenalan bukan hanya dari segi nama saja, tetapi dari berbagai aspek baik itu keluarga, pendidikan, agama, pekrjaan dan lain-lain. Itulah makna kita saling kenal mengenal yang dalam bahasa arab disebut Taaruf. Taaruf dapat di artikan saling mengenal, saling mengetahui manusia satu dengan manusia lain. Saling kenal mengenal tersebut harus didasari dengan kemanusiaan, persaudaraan kecintaan serta ketakwaan kepada Allah swt . tanpa membedakan ras, keturunan, warna kulit, pangkat jabatan maupun agama. Dalam taaruf perbedaa perbedaan itu harus kita jauhkan dan di ganti dengan kasih sayang. Atas kodrat dan irodat Allah, kita lajir didunia yang memiliki berbagai macam perbedaan-perbedaan baik bentuk fisik, warna kulit, rambut, suku bangsa, maupun yang dibentuk oleh manusia itu sendiri seperti kelompok buruh, majikan dan lain-lain. Adanya perdaan itu jangan dijadikan alasan untuk permusuhan dan pertentangan akan tetapi harus dijadikan sarana saling kenal mengenal. Ajaran tentang persaudaraan dan saling kenal mengenal antar manusia harus dilandasi dengan landasan yang amat luas. Yang dituju disini bukan hanya kaum mukmin, malinkan manusia pada umumnya yang mereka itu seakan-akan satu keluarga dan terbagi menjadi bangsa, kebilah dan keluarga.

Supaya perkenalan menjadi persaudaraan semakin erat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan kita kerjakan, yaitu sebagai berikut: a. Jaga persatuan dan kesatuan, karena pada dasarnya setiap muslim itu adalah saudara.

b. Sebarkan salam, beri makan dan sambung tali persaudaraan. c. Segala urusan dimusyawarahkan

d. Lemah lembut dan berseri-seri. 2. Tafahum Tafahum artinya saling memahami keadaan seseorang, baik sifat watak maupun latar belakang seseorang. 3. Jujur Allah meminta kapada manusia dalam membina kehidupan ini supaya berlaku benar dan jujur, karena kebenaran dan kejujuran merupakan hal yang pokok dalam kehidupan manusia. Akan tetapi sebaliknya, apabila manusia melalaikan hal yang pokok ini, maka kehancuran dan kekacauan yang akan menimpa manusia. Oleh karenanya berpegang teguh pada kejujuran dan kebenaran dalam segala hal merupakan faktor yang penting dalam membina akhlak bagi orang-orang muslim. Benar atau jujur artinya sesuainya sesuatu dengan kenyataan yang sesungguhnya, tidak saja berupa perkataan tetapi juga perbuatan. Dalam bahasa arab benar atau jujur disebut sidiq (ash shidqu). Benar atau jujur perkataan artinya mengatakan sesuatu keadaanya yang sebenarnya, tidak mengada-ngada dan tidak pula

menyembunyikan. Akan tetapi, apabila yang disembunyikan itu suatu rahasia atau menjaga nama baik seseorang, maka itu diperbolehkan. Benar atau jujur dalam perbuatan ialah melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan aturan atau oetunjuk agama. Apabila menurut agama itu diperbolehkan, maka itu benar, dan apabila perbuatan itu menurut agama dilarang, berarti perbuatan itu tidak benar. Benar atau jujur pada diri sendiri berarti kita harus bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan dan tujuan hidup kita untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi orang lain, yaitu kita memperlihatkan diri kita yang sebenarnya, tangpa dibuat-buat, bersih dan lurus. Benar atau juur kepada orang lain tidak hanya sekedar berbuat dan berkata yang benar, akan tetapi harus berusaha memberikan manfaat yang sebesarbesarnya. Sebagaimana disabdakan rasulullah yang artinya: sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Disamping memberikan manfaat kepada orang lain rasulullah juga mencontohkan kepeduliannya terhadap orang lain. Jujur adalah kata yang mudah umtuk diucapkan, akan tetapi berat dalam pelaksanaannya. Kejujuran memancarkan kewibawaan, karena orang yang berlaku jujur dapat menepiskan segala prasangka buruk, dia berni karena benar.

4. Adil Adil menurut istilah agama adalah sama dalam segala urusan dan menjalankan sesuai dengan ketentuan agama. Dengan kata lain, adil adalah mengerjakan yang benar dan menjauhkan yang batil. Adil adalah jalan bagi seseorang untuk menuju kepada ketakwaan. Apabila didalam pergaulan hidup ini masing-masing pihak berbuat sesuai dengan pekerjaannya, maka diharapkan akan terwujud ketenteraman dan kedamaian didalam masyarakat. Salah satu sifat yang ahrus dimiliki setiap orang untuk dapat menegakkan kebenaran adalah sifat adil. Didalam Al-Quran dijelaskan bahwa bersikap adil tidak pilih-pilih, kepada golongan yang kita bencipun kita haarus tetap berlaku adil. Dengan berbuat adil, maka akan mendekatkan kita kepada sifat takwa. Firman Allah SWT yang artinya: Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 5. Amanah Secara bahasa, amanah adalah kepercayaan, kesetiaan atau ketulusan hati. Berdasarkan istilah, amanah adalah sesuatu yang dititipkan kepada pihak lain sehingga menimbulkan rasa aman bagi pemberinya, dan sebaliknya, pihak penerima memelihara amanah dengan baik. Dibawah ini akan disampaikan tiga amanah Allah yang pokok kepada manusia, yaitu sebagai berikut: 1) Amanah ilmu pengetahuan, yang diberikan kepada manusia yang berpredikat ulama, kaum cerdik pandai dan para sarjana.. mereka ini bertanggungjawab untuk memelihara ilmu, menyiarkannya serta mengembangkannya. 2) Amanah kekuasaan, yang diberikan kepada mereka yang memegang kekuasaan, yaitu para pemimpin, tokoh masyarakat. Kekuasaan yang ada pada mereka itu merupakan amaliah Allah yang harus dilaksanakan sesuai dengan norma-norma yang telah ditentukan oleh Allah. 3) Amanah harta, amanah ini dilimpahkan Allah kepada mereka hartawan, usahawan, produsen, supaya dapat mengursnya dengan baik sesuaid engan garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu amanah itu hendaknya diberikan kepada orang yang mampu melaksanakannya. Begitu juga orang yang menerima amanah harus menyadari, bahwa (Q.S. Al-Maidah:8)

amanah yang diterimanya itu harus dapat dipertanggungjawabkan kepada yang memberi amanah dan kepada Allah SWT. 6. Tasamuh Tasamuh dapat diartikan sebagai lapang dada, yaitu sikap tidak terburu-buru menerima atau menolak saran atau pendapat orang lain, sekalipun hal tersebut menyangkut pada masalah agama, akan tetapi dipikirkan dalam-dalam dipertimbangkan masak-masak baru menetapkan sikap. 7. Toleransi Secara bahasa toleransi artinya bersabar, menahan diri dan membiarkan. Toleransi menghendaki agar kerukunan hidup diantara manusia yang bermacam-macam paham, keyakinan dapat terhindar dari sifat-sifat kaku, bahkan menjurus pada sikap-sikap permusuhan. Pada dasarnya, tujuan utama dalam toleransi adalah terciptanya kerukunan hidup antar manusia, dan dalam agama Islam juga diajarkan bahkan merupakan sesuatu ajaran yang sangat prinsip diantara ajaran-ajaran yang lain. Tuuan yang demikian ini merupakan tujuan utama dari agama Islam dimuka bumi ini dan sesuai pula dengan kata Islam yang berarti damai yaitu damai dengan sesama umat manusia. 8. Taawun Taawun artinya tolong menolong. Manusia tidak dapat berbuat banyak kalau seorangdiri, apalagi untuk kepentingan orang banyak. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri maka manusia memerlukan bantuan atau pertolongan orang lain, bahkan harus mengikat kerjasama dengan orang lain. Dampak positif taawun dan tasamuh a. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.

b. Tercapai ketentraman batin hidup bersama masyarakat. c. Terjalinnya hubungan batin yang mesra antara sesama manusia.

d. Terwujudnya kesatuan dan persatuan.

C. Perilaku Terpuji Terhadap Sesama 1. Akhlak terpuji terhadap orang lemah Dalam menghadapi kehidupan didunia ini, Allah telah memberikan kepada semua manusia antara lain berupa panca indera, akal dan sebagainya. Namun, diantara manusia ada yang tidak dapat memanfaatkan karunia dari Allah dengan sempurna karena beberapa sebab. Ada yang disebabkan karena lanjut usia, karena cacat, lumpuh dan sebagainya.

Kita tentu sangat beruntung dibandingkan dengan mereka, kita dapat membeyangkan, bagaimana caranya mereka menghadapi kehidupan ini. Kalau mereka masih mempunyai sanak keluarga yang mampu, mereka dapat membantu menghidupi keperluan hidupnya. Tetapi, bagi mereka yang sudah tidak mempunyai sanak keluarga yang mampu, anggota masyarakat seluruhnyalah yang menjadi harapannya. Untuk itu, umat Islam berkewajiban mengeluarkan sebagian dari haratanya sebagai zakat untuk mencukupi keperluan hidup mereka. Adapun bagi orang Islam yang mempunyai sedikit kelebihan dari keperluan hidupnya sehari-hari dapat membantunya dengan sedikit sesuai dengan kemampuannya. 2. Akhlak terhadap tetangga Tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita. Dekat bukan karena pertalian saudara ataupun pertalian darah, bahkan mungkin tidak seagama dengan kita. 3. Akhlak terhadap orang yang berbeda agama Agama Islam adalah agama perdamaian, artinya Islam melarang umatnya mencari lawan, karena mencari lawan merupakan perbuatan yang tertcela yang dilarang agama. Dalam hal ini keyakinan kita harus berbeda, tetapi dalam kemasyarakatan kita harus bersatu untuk menjaga kerukunan bersama.

D. Akhlak Terpuji Kepada Allah a. Pengertian Akhlak Terpuji Kepada Allah Akhlak terpuji disebut juga akhlak mahmudah. Islam mengjarkan , berakhlak terpuji tidak hanya berhubungan dengan sesama manusia, tetapi juga terhadap Allah SWT. sebagai Zat Yang Maha Pencipta. Akhlak terpuji kepada Allah adalah suatu sikap atau perilaku terpuji yang hanya ditujukan kepada Allah SWT. sebagai hamba ciptaan Allah kita wajib berperilaku terpuji kepada Allah. Hal ini wujud rasa terima kasih atau bersyukur kepada Allah yang telah menciptakan manusia dengan segala kelengkapan dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

b. Macam-macam Akhlak Terpuji Kepada Allah 1. Ikhlas Ikhlas adalah melakukan atau mengerjakan sesuatu pekerjaan semata-mata hanya karena Allah SWT.. Orang yang berbuat ikhlas tidak mengharapkan balas jasa atau pujian dari orang lain kecuali hanya mengharap rida dari Allah SWT.. Orang yang beramal secara ikhlas disebut mukhlis.

Dampak positif dari perbuatan ikhlas adalah sebagai berikut: 1) Memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT. 2) Memperoleh kepuasan batin karena merasa bahwa kebaikan yang dilakukan sesuai dengan perintah Allah SWT. 3) Merasa lebih dekat dengan Allah,karena amalnya diterima oleh Allah SWT. Ada beberapa upaya untuk membiasakan sifat ikhlas antara lain: 1) Melatih diri untuk beramal baik saat tidak dilihat oleh orang lain. 2) Tidak merasa kecewa apabila perbuatan baiknya diremehkan orang lain. 3) Melatih diri agar tidak merasa bangga jika perbuatan baiknya dipuji orang. 4) Tidak suka memuji perbuatan baik yang dilakukan seseorang karena hal itu dapat mendorong pelakunya menjadi riya.

2. Taat Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Adapun taat dalam berakhlak terpuji kepada Allah ialah tunduk, patuh, dan setia kepada Allah SWT dan Rasul-nya baik dalam bentuk pelaksanaan perintah maupun meninggalkan larangannya. Orang yang taat kepada Allah dan Rasulnya tentu akan memperoleh dampak positif dari dirinya, antara lain sebagai berikut: 1) Memperoleh rida dari Allah SWT, karena mampu menaati perintah-nya dan menjauhi larangan-nya. 2) Memperoleh kepuasan batin karena telah mampu melaksanakan salah satu kewajibannya kepada Allah dan Rasul-nya. 3) Memperoleh kemenangan dan keberuntungan yang besar sesuai firman Allah SWT yang artinya: Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar. (Q,S, An-nisa: 13 )

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Akhlak/perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai ajaran islam. Manusia harus mempunyai akhlak atau perilaku terpuji, apalagi dizaman sekarang yang semakin sedikit orang yang melakukan perilaku terpuji ini. Dengan adanya perilaku terpuji, manusia akan semakin dekat dengan kebenaran, apalagi manusia tidak hidup sendirian, perlu bantuan orang lain. Perilaku terpuji akan membawa manusia selamat dunia dan akherat.

B. Saran-saran Sebagai akhir dari makalah ini, penulis ingin memberikan saran. Adapun saran sarannya yaitu: 1. Dalam kehidupan sehari hari, kita harus tananamkan sifat terpuji. 2. Belajarlah berperilaku terpuji dari hal- hal yang kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Makmum, S.Ag. 2006. LKS Akidah Akhlak Kelas IX (MTs Semester Gasal). Jawa Tengah: Putra Kertonatan. Muhammad Makmum, S.Ag. 2006. LKS Akidah Akhlak Kelas IX (MTs Semester Genap). Jawa Tengah: Putra Kertonatan. Nurul Laily, S.Ag.2006. LKS Akidah Akhlak Kelas VII (MTs Semester Gasal). Jawa Tengah: Putra Kertonatan.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan ridhonya sehingga penyusun merampungkan dan menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Agama Islam. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulis ini, sehingga menjadi landasan penyusun untuk membuat makalah lain. Akhirnya segala puja dan puji hanya bagi Allah SWT semesta alam.semoga makalah ini dapat bermanfaat serta mendapatkan rahmat dari Allah SWT bagi kita semua.

Pagaralam, Mei 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1 C. Tujuan Penulisan................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perilaku Terpuji .................................................................................. 2 B. Perilaku Terpuji Terhadap Lingkungan Sosial ..................................................... 3 C. Perilaku Terpuji Terhadap Sesama ....................................................................... 6 D. Akhlak Terpuji Kepada Allah ............................................................................... 7 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................................... 9 B. Saran ..................................................................................................................... 9 ................................................................................................................................

Daftar Pustaka

Perilaku Terpuji

Disusun Oleh:

Nama:
Kelas :

Ria Agustina
X.6

You might also like