You are on page 1of 12

PENDAHULUAN

1|

Sel hidup, dalam melakukan aktivitasnya melibatkan enzim-enzim. Enzim-enzim tersebut hanya dapat bekerja pada komposisi dan keadaan intraselular yang tertentu. Untuk dapat terus beraktivitas, sel akan memelihara kondisi internal sel ada dalam kisaran tertentu yang sangat sempit. Pemeliharaan keadaan internal tersebut antara lain pada pH, kadar ion-ion, banyaknya mikro dan makromolekul. Jika kondisi internal dipelihara disekitar nilai konstan, tidak demikian halnya dengan lingkungan sel (cairan ekstraselular). Keadaan ekstraselular senantiasa berubah, tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Membran sel merupakan barrier terhadap perubahan lingkungan sekaligus penyeleksi lalu lintas bahan dari dan ke luar sel. Membran sel dengan struktur dasar bilayer lipid hanya permeabel terhadap bahan-bahan yang hidrofobik dan molekulmolekul hidrofilik berkuran kecil, tetapi tidak permeabel terhadap molekul-molekul polar berukuran cukup besar, molekul-molekul kompleks dan ion-ion. Molekul-molekul polar berukuran cukup besar, molekul-molekul kompleks dan ion-ion dapat melintas membran melalui protein membran yang membentuk saluran (protein channel) atau menggunakan protein carrier. Perpindahan ion-ion dan sifat permeabilitas membran yang berbeda-beda mengakibatkan distribusi muatan antara bagian luar dan bagian dalam membran. Perbedaan distribusi muatan menimbulkan beda potensial antara bagian dalam dan luar membran. Stimulus tertentu dapat mengakibatkan perubahan potensial membran. Perubahan potensial membran dapat menjadi stimulus bagi protein channel tertentu sehingga permeabilitas membran terhadap ion tertentu meningkat. Peningkatan permeabilitas

membran tersebut akan mengakibatkan laju ion tertentu tersebut melintas membran meningkat. Perpindahan ini akan mengubah beda potensial membran. Jika perpindahan ion tersebut mengakibatkan depolarisasi membran hingga nilai potensial tertentu, akan menimbulkan lonjakan potensial yang kemudian kembali ke potensial awal, yang disebut potensial aksi. Pada sel saraf (neuron), potensial aksi dapat dijalarkan, sehingga stimulus yang diberikan, merupakan informasi yang dapat ditransmisikan dari organ sensorik (penerima stimulus) ke sistem saraf pusat (untuk diintegrasikan) dan kemudian ke organ/jaringan sasaran sehingga timbul respons individu terhadap stimulus tersebut.

Tujuan: 1. Mengetahui macam-macam cara transport melewati membran. 2. Mengetahui mekanisme berbagai cara transport melewati membran.

Rumusan masalah: 1. Apakah membran itu? 2. Apa saja cara transport molekul melalui membran sel? 3. Bagaimana mekanisme transport molekul melalui membran sel?

MEMBRAN SEL DAN TRANSPOR LINTAS MEMBRAN

2|

Kehidupan sel tergantung pada organisasi molekul di dalam sel. Adanya gangguan pada kadar molekul-molekul tertentu di dalam sel atau kehadiran bahan yang tidak sesuai dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sel bahkan kematian sel. Kadar

molekul dan ion dipelihara dalam jenis dan jumlah tertentu oleh membran sel, yang mengatur semua bahan yang masuk dan keluar sel dan antar kompartemen interior yang berbatas membran (antara lain: retikulum endoplasma, aparatus Golgi, lisosom, membran inti dan mitokondria). Sebagai bagian dari pemeliharaan, secara konstan bahan-bahan masuk dan keluar sel melalui membran sel. Metabolit, termasuk bahan bakar, masuk ke dalam sel, dan bahan sisa dan produk sel yang disekresikan ke luar sel. Ion-ion mengalir secara konstan ke kedua arah dan antara kompartemen yang berbeda di dalam sel.

2.1.

Struktur Membran Sel


Membran sel menyelubungi sel, memisahkan sel (intraselular) dengan

lingkungannya (ekstraselular). Membran sel merupakan barrier antara intraselular dan ekstraselular. Semua membran biologis, termasuk membran sel dan membran kompartemen interior sel Eukariotik mempunyai struktur umum sama, tersusun atas molekul-molekul lipid dan protein yang umumnya berinteraksi secara nonkovalen. Membran sel berdasar fluid mozaic model merupakan struktur dinamis, berstruktur fluida, dan molekul-molekul protein dan lipid umumnya yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain sepanjang membran. Struktur umum membran sel berdasar fluid mozaic model-terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur membran menurut fluid mozaic model

Bilayer lipid merupakan struktur dasar membran, tersusun terutama atas fosfolipid dan sebagian kecil kolesterol dan glikolipid. Tiap molekul fosfolipid mempunyai bagian kepala (head) yang bersifat polar, hidrofilik dan bagian ekor (tail) yang bersifat nonpolar, hidrofobik. Bagian polar menghadap langsung dengan ekstraselular dan intraselular, yang terutama tersusun atas air, sedangkan bagian hidrofobik berada di bagian tengah membran. Dengan struktur fosfolipid yang demikian, menyebabkan sel tertutup membran, dan mudah menutup kembali jika terjadi kerusakan kecil. Kolesterol menyusun sekitar 20% lipid membran sel, fungsinya menstabilkan ikatan antar fosfolipid. Bagian dalam dan luar membran berbeda pada kandungan lipid khasnya. Sekitar 10% fosfolipid yang menghadap ke ekstraselular merupakan glikolipid.-lipid yang berikatan dengan gugus gula. Adanya gugus gula menyebabkan ujung glikolipid bersifat polar. Istilah glikokaliks menunjuk pada bagian permukaan luar membran sel yang kaya gugus gula (glikokaliks= sugar covering). Bagian glikokaliks berperan dalam

pengenalan antar sel, karena tiap-tiap jenis sel memiliki glikokaliks khas (sebagai contoh, sperma mengenal sel telur karena sel telur mempunyai glikokaliks khas). Protein yang menyusun membran tersusun seperti mozaik (Gambar 1). Protein membran sel dapat dibedakan menjadi protein integral dan protein periferal. Protein integral terbenam dalam bilayer lipid, dan beberapa diantaranya hanya tersisip pada satu permukaan membran, dengan satu ujung menghadap ke ekstraselular atau intraselular, tetapi yang terbanyak adalah yang merupakan protein transmembran menyisip mulai bagian yang menghadap ekstraselular sampai intraselular (Gambar 1). Protein integral mempunyai bagian yang hidrofilik, dan hidrofobik. Bagian

hidrofobik diperlukan saat melintasi bagian tengah membran yang hidrofobik. Sedangkan protein periferal , tidak terbenam pada bilayer lipid, tetapi hanya berikatan longgar pada permukaan protein integral atau lipid pada bagian membran yang menghadap ekstraselular atau intraselular.

Gambar 2. Hubungan antar sel (cell junctions) yaitu tight junctions, desmosomes junctions, yang diperankan oleh protein transmembran. Pada tight sebagian protein transmembran pada dua sel yang berhubungan impermeabel bagi transpor molekul. Desmosome merupakan hubungan

dan gap junction, berfusi, mekanik

antar sel. Gap junction menghubungkan satu sel dengan sel yang lain melalui protein yang membentuk silinder, sehingga memungkinkan transpor molekulmolekul berukuran kecil melintas.

Protein membran dapat berperan dalam reaksi enzimatik, yang merupakan bagian dari tahap-tahap berantai reaksi metabolisme sel. Protein yang permukaannya hanya menghadap ke ekstraselular berfungsi sebagai reseptor hormon atau duta kimia (chemical messenger) yang lain dan berperan dalam mengirim isyarat dari luar sel ke intraselular (proses pengiriman ini disebut dengan signal transduction). Sedangkan protein transmembran dapat berperan dalam membentuk hubungan antar sel ( cell junction) (Gambar 2), atau transpor molekul berukuran kecil. Protein transmembran yang berperan dalam transpor adalah protein channel dan protein carrier. Protein

transpor dapat tersusun oleh satu atau lebih protein integral. Pada protein channel, protein penyusunnya membentuk terusan/saluran yang menghubungkan ekstraselular dan intraselular yang memungkinkan molekul-molekul dapat melintas dari dan ke ekstraselular (Gambar 4). Saluran-saluran tersebut ada yang selalu terbuka (leak channels) dan ada yang membuka hanya jika ada stimulus tertentu ( gated channels). Jika gated channels terbuka sebagai tanggapan atas agen tertentu- suatu ligan- disebut dengan ligand-gated channels, jika terbuka sebagai tanggapan atas perubahan potensial membran disebut sebagai voltage- gated channels. Voltage-gated channel dapat menutup segera setelah terbuka, bahkan saat stimulus yang mampu membukanya masih ada. Protein carrier dapat memindahkan ion/molekul tertentu dengan memanfaatkan perubahan konformasi protein. 2.2. Transpor Lintas Membran Tidak semua bahan yang berpindah dari dan ke intraselular tergantung pada transpor langsung melalui membran sel. Beberapa bahan, terutama molekul besar atau molekul kompleks berpindah melalui pembentukan vesikula atau fusi membran plasma.

Perpindahan demikian, ke dalam sel disebut endositosis, sedangkan perpindahan ke luar disebut eksositosis. Eksositosis dan endositosis tidak dibahas dalam bahan ajar ini. Ion-ion dan molekul kecil dapat masuk dan ke luar sel melalui dua cara, yaitu transpor pasif dan transpor aktif. Transpor pasif tergantung pada gradien kadar antara intraselular dan ekstraselular. Jika suatu molekul lebih tinggi kadarnya di dalam sel, maka arah transpor ke luar sel. Transpor pasif ion-ion selain dipengaruhi kadar, juga dipengaruhi perbedaan muatan antara kedua sisi membran (gradien elektrokimia). Karena tergantung gradien kadar, transpor pasif tidak memerlukan energi. Pada transpor aktif, bahan-bahan berpindah melawan gradien kadar. Tak sama dengan transpor pasif, transpor aktif memerlukan energi. Transpor aktif tak akan terjadi tanpa tersedianya energi dalam sel. Sifat hidrofobik pada interior membran sel hanya memungkinkan beberapa kelompok molekul dengan mudah dapat melintas membran yaitu molekul-molekul yang hidrofobik, dan molekul-molekul polar berukuran kecil tak bermuatan. Molekul-molekul polar berukuran besar dan ion seberapapun ukurannya-tidak dapat melintas membran tanpa adanya bantuan protein membran (Gambar 3). Transpor lintas membran tanpa bantuan protein membran, hanya tergantung pada gradien kadar disebut dengan difusi biasa/ simple diffusion (merupakan transpor pasif), sedangkan jika dengan bantuan protein membran dan tergantung gradien kadar (pasif) disebut dengan difusi terfasilitasi (facilitated diffusion). Transpor aktif memerlukan bantuan protein membran (protein carrier) dan energi, karena melawan gradien kadar (Gambar 4). Perubahan konformasi protein carrier akan memindahkan ion/molekul dari satu sisi ke sisi lain membran.

Jenis ion

Akson cumi

Mamalia

Sel (intraselular) K+ (mM) Na+(mM) CL(mM) Ca2+ (mM) 400 50 40-150 0,0003

Darah (ekstraselular) 20 440 560 10

Sel (intraselular) 139 12 4 <0,0002

Darah (ekstraselular) 4 145 116 1,8

Tabel 1. Kadar beberapa jenis ion di dalam dan di luar akson cumi dan sel mamalia

Kadar ion-ion dan molekul intraselular tidak selalu sama dengan ekstraselular. Kadar ion potasium (K+) cairan intraselular dipertahankan lebih besar dibanding kadarnya dalam cairan ekstraselular. Sedangkan kadar ion sodium (Na+), klorida (Cl-), dan kalsium (Ca2+) lebih tinggi di cairan ekstraselular. Dengan keadaan tersebut ion potasium cenderung ke luar sel dan ion sodium (juga ion klorida dan kalsium) cenderung masuk ke sel melalui protein channel (pasif).

Gambar 3. Permeabilitas relatif bilayer lipid artifisial (tanpa protein) terhadap berbagai kelompok molekul. Semakin kecil ukuran molekul, semakin cepat berdifusi melintas bilayer. Ion-ion tidak dapat melintas bilayer lipid

Gambar 4. Diagram skematik transpor pasif dan aktif. Difusi biasa ( simple diffusion) dan difusi terfasilitasi (facilitated diffusion) merupakan transpor pasif, tidak memerlukan energi. Sedangkan transpor aktif memerlukan energi

Gambar 5. Perbandingan kinetika difusi biasa dengan difusi terfasilitasi

Untuk mempertahankan kadar ion potasium tetap tinggi dan pada kisaran kadar tertentu di intraselular dan sodium tetap tinggi di ekstraselular, protein membran Na+K+ATPase (sodium potassium ATPase/ sodium potassium pump) mengkatalisis ATP (adenosin triphosphate) menjadi ADP (adenosin diphosphate), dijadikan sumber energi mengeluarkan kelebihan ion sodium ke ekstraselular dan mengambil kekurangan potasium dari ekstraselular ke intraselular secara aktif karena melawan gradien elektrokimia. Tiap mentranspor 3 Na+ ke luar sel, pompa sodium memasukkan 2 K+ ke dalam sel.

Ukuran partikel mempengaruhi perpindahan ion melintasi membran, dan harus diingat bahwa ion-ion dalam cairan tubuh ada dalam keadaan terhidrasi. Jadi, meskipun berat atom potasium (39) lebih besar dari sodium (23), tetapi ion sodium terhidrasi lebih besar dari ion potasium terhidrasi. Namun jelas bahwa ion dapat melintas membran melalui channel dan bukan hanya melalui pori sederhana. Konfigurasi muatan di sekitarnya dan variabel-variabel yang mempengaruhinya mengakibatkan channel tersebut relatif spesifik, sehingga ada channel terpisah untuk Na + , Cl- dan K+. Fenomena transpor ion-ion melintas membran dan upaya pemeliharaan kadar ionion tertentu di dalam sel berbeda dengan di luar sel, mengakibatkan perbedaan distribusi muatan antara bagian dalam membran yang berbatasan dengan cairan intraselular dan bagian luar yang berhadapan dengan cairan ekstraselular. Besarnya beda potensial membran dapat diukur dengan jalan menyisipkan satu elektroda di dalam sel dan satu elektroda di luar sel dan menghubungkannya dengan recorder.

KESIMPULAN

3|

(1) Membran sel memelihara kondisi intraselular pada kisaran tertentu yang tidak selalu sama dengan komposisi cairan ekstrasel dengan jalan mengatur keluar masuknya bahan/molekul-molekul/ ion-ion. (2) Potensial membran istirahat dipelihara tetap pada nilai tertentu oleh adanya protein integral yang disebut Na+K+ATP-ase yang dapat membuang kelebihan ion sodium keluar dan mengambil potasium ke dalam sel secara aktif.

DAFTAR PUSTAKA

Albert, Bruce, Dennis Bray.Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, James D. Watson. 1994. Molecular Biology of The Cell. New York: Garland Publishing, Inc. Ganong, W.F. 2001. Review of Medical Physiology. 18 th. ed. Prentice Hall Inc. Schmidt Nielsen, Knut. 1991. Animal Physiology: Adaptation and Environment. 4th. ed. Cambridge University Press Wolfe, Stephen L. 1993. Molecular and Cellular Biology. California : Wadsworth Publishing Company. -----.2005. The Action Potential Sending Information: Theory http:/www.isr.syr.edu/den/course/neu211/lecture_notes/lec04.html. Feb,14th,2005 and Reality. downloaded

-----. 2005. EFB325 Cell Physiology: Ion Channels and The Nervous System. File://bio2/D/htm. downloaded Feb,14th,2005 -----. 2005. Nervous System. downloaded Feb,14th,2005 -----. -----. http:/www.bioweb.uncc.edu/humanphys/resting.htm. P /AP/AP1

2005. Resting Potential. http:/distance.stcc.edu/A and pages/nervssys/unit 10/resting.htm. downloaded Feb,14th,2005

2005. Voltage Gated Sodium Channels. http:/courses.washington. edu/conj/membrane/nachan.htm. downloaded Feb,14th,2005

You might also like