You are on page 1of 5

Harga Bibit Cabe

BAGI petani pengolah lahan kering, siklus waktu selepas panen singkong, yang berlangsung di puncak musim kemarau sampai dengan awal musim rendengan, dipahami sebagai musim pecklik. Yakni, rentang waktu kosong di mana petani tidak lagi melakukan kegiatan panen dari tanaman pangan mereka. Namun, bagi sebagian kecil petani pengolah lahan kering di wilayah Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, yang membudidayakan komoditas cabe jamu, saat ini justru sedang memetik panen dari tanaman cabe jamu. ''Hasilnya lumayan, dapat tambahan untuk beli lauk atau buku anak yang bersekolah,'' ujar Partinem, warga Desa Gedong, Kecamatan Pracimantoro. Menurut Partinem, harga jual cabe jamu basah lepas petik Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per kilogram. Sementara itu, bila dijual kering laku Rp 5.000-Rp 6.000 per kilogramnya. ''Waktu panen cabe jamu, biasa berlangsung di musim paceklik seperti sekarang ini,'' tuturnya. Karena itu, sangat membantu tambahan keuangan bagi petani. Kepala Dinas Pertanian Perkebunan, Ir Guruh Santosa MM, mengatakan, komoditas tanaman cabe jamu tumbuh di lahan kering bebatuan di wilayah Kecamatan Pracimantoro, Kismantoro, dan Paranggupito. Luas areal sekitar 9,8 ha dibudidayakan 220-an petani, dengan produksi 11,320 ton buah kering. ''Karena termasuk komoditas potensial, selanjutnya cabe jamu itu dikembangkan di areal baru seluas 300 ha, khususnya di Kecamatan Paranggupito. Perluasan areal tanam itu dilakukan dengan memberikan 2.000 bibit kepada petani ataupun melalui areal kebun demplot (demonstrasi plot), yang telah dikembangkan dalam dua tahun terakhir ini. Cabe jamu atau cabe Jawa (Piper retrofractum vahl) termasuk tumbuhan dalam famili Piperracae. Tanaman itu juga disebut lada panjang bagi masyarakat Sumatera, cabe solak (Madura), dan cabia (Sulawesi). Bentuk tanamannya seperti sirih, merambat, memanjat, membelit, dan melata. Daunnya berbentuk bulat telor sampai lonjong. Buahnya majemuk bulir, bentuknya bulat panjang atau silindris, dan ujungnya mengecil. Buah yang belum tua berwarna kelabu, kemudian

menjadi hijau, selanjutnya kuning, merah, serta lunak. Rasanya pedas dan tajam aromatis. Buah cabe jamu memiliki khasiat sebagai obat penyembuh sakit perut, masuk angin, beriberi, rematik, tekanan darah rendah, kolera, influenza, sakit kepala, lemah syahwat, bronkitis, dan sesak nafas. Karena itu, cabe jamu banyak dibutuhkan sebagai bahan pembuatan jamu tradisional dan obat pil/kapsul modern serta bahan campuran minuman. Rasa pedas itu berasal dari senyawa piperin, dengan kandungan sekitar 4,6 persen. Cabe (cabai) jamu dapat tumbuh di lahan ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm/tahun. Tanah lempung berpasir, dengan struktur tanah gembur dan berdrainase baik, merupakan lahan yang cocok untuk budidaya cabe jamu. Tanaman itu memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu. Keberadaan tanggul batu di pematang tegalan dapat dijadikan media merambatnya cabe jamu secara alami. sumber : http://www.suaramerdeka.com

CABE JAMU SEBAGAI OBAT TRADISIONAL


Friday, 07 August 2009 11:00 |

Pada tayangan sebelumnya telah disajikan sebagian dari Pedoman Teknis Budidaya cabe jamu yang meliputi Teknik Budidaya, Panen dan Pasca panen, kandungan dan manfaat. Berikut disampaikan penjelasan tentang cabe jamu sebagai obat tradisional. A. Perkembangan Obat Tradisional Obat tradisional merupakan salah satu potensi pembangunan di bidang kesehatan, sehingga keberadaannya perlu digali, diteliti, dikembangkan dan dimanfaatkan. Peningkatan pemanfaatan obat tradisional menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan bahan baku. Sebagian besar bahan baku obat tradisional berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pengembangan budidaya tanaman obat juga akan berdampak positif terhadap usaha-usaha peningkatan produksi, pendapatan petani dan pelestarian tanaman obat. Menjadi harapan kita semua bahwa upaya pengembangan tanaman obat tradisional Indonesia akan dapat mencapai sasaran dan dapat berkembang bersama-sama obat modern, serta mengisi kebutuhan sarana kesehatan masyarakat. Keutamaan obat tradisional bersifat aman dipakai dan memberikan pendapatan tambahan bagi para petani Minat masyarakat terhadap obat tradisional di Indonesia terus meningkat yang terbukti dari banyaknya industri yang memproduksi obat tradisional berkembang pesat, kecuali industri kelompok farmaka yang jumlahnya sangat sedikit. Sejalan dengan perkembangan minat masyarakat terhadap obat tradisional, jumlah industri jamu dan obat tradisional terus meningkat.. B. Potensi dan Khasiat Cabe Jamu

Cabe Jamu telah lama dikenal sebagai bahan jamu obat tradisional Indonesia.Masyarakat Jawa, Madura, Sulawesi dan Ambon telah lama mengenal dan menggunakan cabe jamu sejak lama. Buah cabe jamu yang sudah tua, tetapi belum masak, dikeringkan dibawah sinar matahari. Cabe jamu secara empiris terbukti bermanfaat sebagai obat. :

Senyawa kimia yang terkandung dalam cabe jamu antara lain beberapa jenis alkaloid seperti piperrine, piperlonguminine, sylvatine, guincensine, piperlongumine, C. Khasiat cabe jamu diantaranya adalah sebagai berikut: a. Cabe jamu juga terbukti dapat memperpanjang waktu tidur akibat pengaruh obat tidur heksobarbital. Hal ini berarti cabe jamu memiliki daya menidurkan karena kandungan piperna. Cabe jamu dapat melawan atau mengurangi daya toksis striknina, yakni salah satu zat yang terkandung dalam bidara laut. Hal itu berarti cabe jamu dapat melindungi kemungkinan terjadinya keracunan akibat striknina. Cabe jamu mengandung minyak atsiri. Penderita perut kembung dapat disembuhkan dengan cabe jamu. Kandungan zat tersebut dapat menguatkan lambung dan memperbaiki pencernaan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengobati gangguan-gangguan lambung. Minyak atsiri juga memiliki rasa peda sehingga banyak dipakai untuk memberikan rasa pedas pada minuman brandy. Cabe Jamu juga dapat menyembuhkan sakit gigi, akar cabe jamu dikunyah. Akar atau daun cabe jamu yang direbus dapat digunakan untuk obat kumur, karena disamping menghilangkan nyeri juga bersifat antiseptik. Cabe jamu yang diramu dengan lempuyang pahit dapat mengatasi kelemahan tubuh akibat diare berat, pencahar bagi penderita hati(liver), mengobati kelemahan kaki dan lengan, sebagai param untuk mengobati nyeri encok atau menghilangkan pegal-pegal badan.

b.

c.

d.

e.

Hampir semua bagian tanaman cabe jamu mengandung zat kimia yang berkhasiat obat. Bagian yang paling penting sebagai bahan baku obat adalah buah dan akarnya. Sementara akar-akarnya mengandung zat piperine. Bersama rimpang jahe, batang sereh, bunga cengkeh, biji pala dan keningar manis, cabe jamu juga bagian dari ramuan minuman bandrek. Ramuan-ramuan tersebut menunjukkan khasiat cabe jamu sangat dikenal masyarakat Sumber: Cabe Jamu Potensi dan Khasiatnya Bagi Kesehatan oleh H. Rahmat Rukmana

PROSPEK PENGEMBANGAN CABE JAMU


Friday, 29 January 2010 10:25 |

Pada tayangan sebelumnya telah disajikan sebagian dari Teknologi Budidaya Tanaman Cabe Jamu yang meliputi: Cabe Jamu sebagai obat tradisional dan Mengenal Lebih Dekat Tanaman Cabe Jamu. Maka untuk edisi kali ini akan disajikan PROSPEK PENGEMBANGAN CABE JAMU.

Cabe jamu sudah sejak lama digunakan untuk berbagai keperluan. Di Indonesia, cabe jamu banyak digunakan sebagai bahan baku industri obat tradisional (Jamu), Prospek

pengembangan cabe jamu bertambah cerah sejalan dengan berkembangnya industri obat modern dan kecenderungan masyarakat menggunakan obat-obatan yang berasal dari alam (back to nature). Namun peluang tersebut belum diikuti oleh peningkatan produktivitas tanaman di tingkat petani, hal tersebut disebabkan usaha tani cabe jawa masih dianggap usaha sampingan sehingga produksi nasional masih rendah, antara 1.000 1.500 kg/ha/tahun.

Tanaman ini menarik minat sejumlah petani untuk membudidayakannya. Saat ini sudah ada beberapa daerah di Jawa yang mengembangkannya. Salah satu daerah pengembangan cabe jamu di Provinsi Jawa Tengah (kabupaten Tegal) dan di Jawa Timur (kabupaten Madura dan Lamongan). Hal ini didukung pula oleh pemerintah daerah melalui program kemitraan antara petani dengan dinas kabupaten setempat.

Peningkatan produktivitas cabe jamu sangat diperlukan, selain untuk memenuhi kebutuhan industri obat tradisional dan kebutuhan lainnya di dalam negeri juga untuk pasar luar negeri (ekspor). Adapun kebutuhan cabe jamu dunia saat ini sekitar 6 juta ton dan Indonesia baru bisa memenuhi sepertiganya. Negara negara pengimpor cabe jamu antara lain Singapura, Malaysia, Cina, Timur Tengah, Eropa dan Amerika. Oleh karena itu, peluang pengembangan cabe jamu, baik melalui intensifikasi (meningkatkan produktivitas tanaman yang sudah ada) maupun penanaman baru, masih sangat terbuka lebar.

Tanaman cabe jamu untuk dibudidayakan cukup potensial dan untuk provinsi Jawa Timur telah melakukan beberapa langkah penting diantaranya yaitu:

Pembentukan kebun baru dengan jarak tanam yang efisien serta peremajaan tanaman secara sistematis dengan memasukkan tanaman semusim secara intercropping dapat dikembangkan.

Perbaikan pohon pemanjat yang multiguna sehingga mampu diintegrasikan dengan komponen usaha tani yang lain, seperti ternak ruminansia.

Penerapan teknologi spesifik lokasi diperlukan semua pihak, baik peneliti, penyuluh, petani, pemerintah daerah termasuk dunia usaha dalam upaya meningkatkan pendapatan petani dan masukan devisa daerah.

Dengan adanya langkah-langkah tersebut diharapkan, produk cabe jamu akan mampu menerobos pasar internasional.

You might also like