You are on page 1of 2

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA Manusia sebagai makhluk budaya adalah topik bahasan pertama yang dipelajari pada

mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar kali ini. Pembahasan ini mengkaji manusia sebagai makhluk yang berkemampuan untuk menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan, dan bertanggung jawab. Dimana sebagai makhluk yang berbudaya, manusia mendayagunakan akal-budinya untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan dan menciptakan nilai-nilai yang dapat meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan, bukan sebaliknya seperti yang sering terjadi di Indonesia sekarang. Karena itulah topik ini penting untuk dipelajari sebagai dasar pengetahuan terutama bagi mahasiswa untuk mempertimbangkan dan menyikapi berbagai permasalahan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat pada kehidupan sehari-hari. Apalagi di tanah air Indonesia ini yang mempunyai budaya yang sangat beraneka ragam, sehingga dalam upaya pembangunan nasional sangat dibutuhkan suatu proses transfortasi sosio-kultural yang bersifat kreatif, pembaharuan nilainilai budaya bangsa yang mendukung upaya pemenuhan harkat dan martabat manusia Indonesia yang sesuai dengan Pancasila, Dasar Negara Republik Indonesia. Fungsi Akal dan Budi Bagi Manusia Manusia sebagai makhluk yang mulia mempunyai akal dan budi yang membedakannya dari makhluk lainnya. Akal mempunyai fungsi untuk berpikir, kemudian membentuk konsep-konsep untuk memecahkan berbagai masalah, dan pada akhirnya mendorong manusia untuk membuat tingkah laku serta aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Sedangkan budi yang merupakan unsur rohani dalam kebudayan, dapat diartikan sebagai batin manusia berfungsi sebagai panduan akal dan perasaan yang dapat menimbang baik-buruk segala sesuatu. Jika digabungkan, akal dan budi dapat berfungsi untuk menunjukkan martabat manusia dan kemanusiaan, sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi. Pengertian Budaya dan Kebudayaan Berbagai definisi mengenai budaya dan kebudayaan telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikatakan bahwa budaya berasal dari kata budi yang berarti unsur rohani, dan daya adalah unsur perbuatan jasmani. Jadi kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia. Dari berbagai definisi yang ada, yang paling operasional berkaitan dengan ISBD adalah definisi yang disampaikan oleh Maran. Ia mengungkapkan bahwa kebudayaan adalah cara khas manusia beradaptasi dengan lingkungannya, yakni cara manusia membangun alam guna memenuhi keinginankeinginan serta tujuan hidupnya, yang dilihat sebagai proses humanisasi.

Manusia Sebagai Pencipta Kebudayaan Dalam kehidupan sehari-hari manusia saling berinteraksi antara satu sama lain dan dengan segala isi alam raya ini menciptakan produk yang disebut kebudayaan. Sebagai pencipta kebudayaan, manusia dilengkapi Tuhan dengan akal dan pikiran dan diberikan kemampuan yang disebut sebagai daya manusia. Kemampuan daya tersebut antara lain adalah akal, inteligensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi, perilaku. Terdapat hubungan dialektika diantara manusia dan kebudayaan, yang disebut Peter L. Berger sebagai dialektika fundamental, dimana kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaannya. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap ekstenarlisasi, tahap objektivasi, dan tahap internalisasi, yang mana menunjukkan adanya hubungan berkelanjutan antara realitas internal dengan realitas eksternal. Memanusiawikan Manusia Kelangsungan hidup seseorang sangat bergantung pada orang dan budaya yang ada disekitarnya, dan dengan cara itu menjadikan seseorang diproseskan menjadi manusia. Berkaitan dengan hal ini, Ilmu Sosial Budaya Dasar merupakan mata kuliah yang penting dipelajari di Perguruan Tinggi sebagai ilmu pengetahuan budaya yang bertujuan membuat manusia lebih manusiawi dan lebih berbudaya, khususnya bagi mahasiswa. Proses Pembudayaan Proses pembudayaan merupakan tindakan-tindakan berkelanjutan yang menimbulkan dan menjadikan sesuatu lebih bermakna untuk kemanusiaan yang dapat dilihat sebagai hubungan antara satu budaya dengan budaya lainnya. Perubahan Kebudayaan dari Lokal Menjadi Global Kebudayaan dapat mengalami perubahan yaitu dari lokal menjadi global seiring dengan waktu yang disebabkan oleh berbagai faktor antara lain perubahan bentang alam, kontak dengan suatu kelompok lain, adanya penemuan baru baik dalam bidang ilmu maupun teknologi, dan adopsi dari kebudayaan bangsa lain. Oleh karena itu agar mampu menghadapi fenomena kebudayaan global, kita sebagai bangsa Indonesia haruslah memperkuat kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional kita dengan cara mengembangkan dan melestarikan kebudayaan kita tersebut karena kebudayaan merupakan jati diri suatu bangsa.

You might also like