You are on page 1of 14

PERANAN STATISTIK BAGI PEMBANGUNAN

1. PENDAHULUAN

Sistem statistik merupakan tatanan yang terdiri atas unsur kelembagaan, tata cara dan prosedur, himpunan data, sumber daya manusia, perangkat keras dan lunak, serta jaminan hukum yang mampu menyediakan data statistik yang andal, akurat, lengkap, dan tepat waktu untuk mendukung tercapainya sasaran yang dikehendaki. Pada hakikatnya pembangunan statistik adalah pengembangan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian, pengkajian, dan penyebaran data statistik yang terdiri dari statistik rumah tangga, statistik perusahaan/usaha, dan statistik perwilayahan. Informasi statistik dihimpun melalui kegiatan sensus, survei, penelitian khusus, dan catatan administrasi. Statistik rumah tangga disusun untuk mengukur perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat, statistik perusahaan/usaha dikembangkan untuk menggambarkan perputaran kegiatan ekonomi masyarakat dan statistik perwilayahan didayagunakan untuk menyajikan potensi sumber daya yang tersimpan di suatu wilayah. Statistik yang disediakan secara tepat waktu, lengkap, dan akurat merupakan indikator pembangunan yang amat diperlukan dalam perencanaan, khususnya dalam penentuan alokasi dana dan program pembangunan, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan nasional. Statistik diperlukan pula sebagai sumber informasi dalam perencanaan kegiatan operasional bagi dunia usaha, penelitian dan pengkajian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pemenuhan kebutuhan statistik bagi masyarakat luas. Penyediaan statistik bertalian erat dengan peningkatan mutu dan kemampuan sumber daya manusia dalam penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan secara mendalam dan pengembangan teknologi yang dapat mempercepat pembangunan ekonomi. Sehubungan dengan itu, pembangunan statistik diarahkan untuk menyediakan statistik yang bermutu, lengkap, efisien, dan terpadu serta terjangkau oleh masyarakat sehingga dapat memenuhi kebutuhan statistik, baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang.

Page 1

Dalam pembangunan yang makin meningkat pada PJP II, keragaman, ketepatan, kelengkapan, dan kecepatan penyediaan statistik makin dibutuhkan oleh berbagai pengguna data, baik instansi pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan, lembaga penelitian dan pengkajian maupun masyarakat luas. Oleh karena itu, pembangunan statistik diwujudkan dengan meningkatkan keahlian dan keterampilan sumber daya manusia dalam seluruh kegiatan statistik, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, pengembangan kelembagaan pelaksana statistik yang berdaya guna, serta memperluas jangkauan statistik sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. Dunia usaha, dunia pendidikan, dan masyarakat mempunyai kesempatan luas untuk berperan serta aktif dalam pembangunan perstatistikan. Dengan pokok-pokok pikiran tersebut disusun dan diselenggarakan pembangunan statistik dalam PJP II dan Repelita VI.

Page 2

II. PEMBANGUNAN STATISTIK DALAM PJP I

Pembangunan statistik dalam PJP I telah berhasil menciptakan landasan bagi penyediaan statistik yang makin lengkap dan makin terpercaya. Hasil penting yang diperoleh dalam pembangunan statistik adalah makin meluasnya penggunaan statistik sebagai dasar perumusan perencanaan dan pengambilan keputusan oleh pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan, lembaga penelitian dan pengkajian, serta masyarakat luas. Dapat pula dikatakan bahwa keberhasilan pembangunan yang dicapai dalam PJP I tidak dapat dipisahkan dari peranan statistik. Dalam PJP I mutu dan kelengkapan statistik rumah tangga, statistik perusahaan/usaha, dan statistik perwilayahan telah meningkat. Hasil utama yang dapat dihimpun dari kegiatan Sensus Penduduk 1971, 1980, dan 1990 adalah informasi tentang perkembangan jumlah penduduk dan karakteristik penduduk yang meliputi informasi pendidikan, perumahan, dan ketenagakerjaan. Bersamaan dengan penyelenggaraan Sensus Penduduk 1980 dan 1990 dihimpun statistik perwilayahan potensi desa (Podes) yang mencakup berbagai keterangan tentang kondisi sarana dan prasarana yang dibangun, kondisi sosial budaya masyarakat, dan kelembagaan yang ada di setiap desa. Selanjutnya, data potensi desa dikumpulkan bersamaan dengan penyelenggaraan sensus penduduk, sensus pertanian, dan sensus ekonomi. Sementara itu, hasil utama yang diperoleh dari kegiatan Sensus Pertanian 1973 dan 1983 adalah tersedianya data dasar, baik data rumah tangga petani, data perusahaan/usaha pertanian maupun data perwilayahan, antara lain meliputi jumlah rumah tangga petani, struktur pendapatan rumah tangga petani, distribusi penggunaan lahan pertanian, perkembangan koperasi unit desa (KUD) dan perusahaan/usaha pertanian, serta perkembangan potensi desa. Melalui Sensus Ekonomi 1986 telah dihimpun data dasar yang meliputi bentuk badan hukum, status permodalan, jumlah tenaga kerja, upah dan gaji, struktur biaya, jumlah dan nilai produksi, serta nilai tambah dari perusahaan/usaha di luar perusahaan/usaha pertanian. Data ini, antara lain, meliputi informasi perusahaan/usaha yang melakukan kegiatan di sektor perdagangan, pengangkutan, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, keuangan dan asuransi, perhotelan, hiburan, dan perusahaan jasa lainnya. Hasil penting lainnya adalah tersusunnya direktori perusahaan/usaha industri besar, sedang, dan kecil yang kemudian digunakan sebagai dasar perhitungan ulang terhadap data jumlah perusahaan, jumlah pekerja, nilai produksi dan nilai tambah, serta dasar perhitungan pendapatan nasional.

Page 3

Selain itu, pengumpulan data rumah tangga, perusahaan/ usaha, dan perwilayahan melalui survei dan penelitian khusus yang dilakukan oleh organisasi pelaksana statistik telah meningkatkan kelengkapan dan keragaman statistik. Dari kegiatan survei harga konsumen, survei pedagangan besar, dan survei biaya hidup, telah dihasilkan indeks harga konsumen yang digunakan untuk penghitungan laju inflasi, penyesuaian upah pekerja, perkembangan harga konsumen di kota, indeks harga sembilan bahan pokok, dan penyusunan indikator ekonomi dan penghitungan pendapatan nasional. Adapun dari informasi yang dihimpun melalui survei harga produsen, telah dihasilkan indeks nilai tukar petani yang merupakan indikator penting bagi perkembangan daya beli petani. Statistik rumah tangga yang mempunyai cakupan meluas dihimpun melalui berbagai survei sesuai dengan bidangnya, yaitu survei tingkat hidup pekerja, dan .survei angkatan kerja. Statistik rumah tangga yang paling lengkap dan luas cakupannya serta mengaitkan berbagai bidang sekaligus, seperti kependudukan, pendidikan, angkatan kerja, kesehatan, kelahiran, kematian, konsumsi dan pengeluaran rumah tangga, perumahan, serta akses terhadap media massa dihimpun melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Data statistik rumah tangga ini merupakan indikator kesejahteraan rakyat yang dapat dikelompokkan menjadi data inti dan data modul. Data inti merupakan indikator inti kesejahteraan rumah tangga sampai tingkat kabupaten/kotamadya, sedangkan data modul menggambarkan keadaan kesejahteraan rumah tangga sampai tingkat propinsi. Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) yang dapat menggambarkan arus pendapatan dan perkembangan kegiatan sosial ekonomi masyarakat telah dikembangkan dengan memperluas dan memperdalam cakupan sektor yang dijangkau dalam lingkup kegiatan tersebut. Di samping itu, perhitungan pendapatan nasional, perhitungan pendapatan regional dan Tabel Masukan Keluaran (Tabel Input - Output) telah lebih disempurnakan. Statistik mengenai pengembangan neraca arus dana telah meningkat dengan makin luas cakupan yang dihasilkan pada neraca sektor pemerintahan dan badan usaha milik negara (BUMN), neraca sektor lembaga keuangan dan luar negeri, neraca sektor swasta lainnya, dan konsolidasi neraca arus dana Indonesia. Di samping itu, telah tersedia kerangka contoh induk (KCI) yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan sampel dalam kegiatan pengumpulan statistik rumah tangga dan statistik perusahaan/usaha, dan dapat dipergunakan untuk menyeragamkan kerangka sampel yang digunakan oleh berbagai pelaksana statistik. Selain itu, tersusunnya direktori (petunjuk) perusahaan industri besar/sedang, direktori perusahaan pertanian, dan daftar desa mempunyai arti penting karena membuka peluang

Page 4

untuk menyamakan intensitas dalam penyusunan kerangka sampel dalam pengumpulan statistik perusahaan/usaha dan perwilayahan. Dengan kerangka sampel yang terpadu, pengumpulan data dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien, dan data yang dihasilkan oleh berbagai pelaksana statistik menjadi terkait dan saling melengkapi. Seiring dengan meningkatnya kegiatan pengumpulan data, sarana dan prasarana pengolahan data telah ditingkatkan kemampuannya dan persebarannya ke daerah-daerah. Tersedianya perangkat komputer telah mempercepat kegiatan pengolahan data dan meningkatkan keragaman penyajian data, baik dalam bentuk publikasi buku maupun publikasi dalam bentuk disket, yang memberikan kemudahan bagi pengguna data dalam pengolahan berikutnya. Dalam rangka meningkatkan mutu data yang dihasilkan, selama PJP I telah dilaksanakan pengembangan keterampilan dan keahlian bagi tenaga statistik yang bertugas di lapangan dan tenaga statistik di bidang perencanaan dan pengendalian, pengolahan data di bidang analisis, dan pengembangan statistik. Selain itu, juga diselenggarakan kursus pengetahuan statistik dasar, madya dan lanjutan, pendidikan program diploma statistik, pendidikan sarjana statistik, pendidikan pascasarjana statistik, dan kursus bidang penunjang. Dengan demikian, pada akhir PJP I kemampuan petugas statistik di daerah telah makin merata dan meningkat.

Page 5

III. TANTANGAN, KENDALA, DAN PELUANG PEMBANGUNAN

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

makin pesat serta

pengembangan masyarakat yang makin dinamis, peranan dan fungsi statistik pada PJP II akan makin penting. Agar pembangunan perstatistikan dapat lebih optimal perlu dikenali berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi, serta peluang yang dapat dimanfaatkan.

1.

Tantangan

Dengan meningkatnya pembangunan dan beragamnya, kegiatan dalam PJP II, tantangan pertama dalam pengembangan perstatistikan adalah ketersediaan data statistik yang andal, bermutu, akurat, dan tepat pada waktunya. Data statistik yang disajikan oleh instansi pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan, serta lembaga penelitian dan pengkajian acap kali dikumpulkan melalui pendekatan yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Perbedaan metodologi, konsep, definisi, dan klasifikasi yang digunakan oleh berbagai organisasi pelaksana statistik akan menghasilkan data yang berlainan dan mutu yang tidak seragam sehingga data statistik yang disajikan sering kali tidak sepenuhnya dapat diperbandingkan dan tidak saling terkait. Di samping itu, sering tidak adanya kesatuan pandang telah mendorong pengulangan kegiatan statistik yang serupa oleh berbagai pelaksana kegiatan statistik. Ketidakseragaman tersebut menyebabkan pengguna data. statistik menghadapi kesulitan dalam memilih data yang paling dibutuhkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Dengan demikian, upaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan statistik dari berbagai pelaksana kegiatan statistik termasuk penyeragaman dan pembakuan metodologi, konsep, definisi, dan klasifikasi dalam pengumpulan statistik merupakan tantangan kedua dalam pengembangan perstatistikan. Seiring dengan meningkatnya kegiatan pembangunan nasional, penyajian data statistik untuk berbagai keperluan amat dibutuhkan pada waktu yang tepat sehingga perlu kecepatan penyajian data statistik. Penyediaan data statistik secara cepat mensyaratkan kecepatan dalam pengolahannya. Di pihak lain, kegiatan pengumpulan dan pengolahan data statistik memerlukan petugas statistik yang terampil, kerja sama yang baik dari pemberi data, serta dukungan sarana dan prasarana statistik yang memadai. Oleh karena itu, upaya meningkatkan kecepatan pengolahan dan penyajian statistik menjadi tantangan ketiga dalam pembangunan statistik.

Page 6

Jenis data statistik yang disajikan oleh berbagai pelaksana kegiatan statistik telah bertambah, tetapi belum sepenuhnya diperlukan dan didayagunakan secara optimal. Dengan demikian, tantangan keempat adalah meningkatkan keterpaduan dalam penyajian dan mendorong instansi pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan, lembaga penelitian dan pengkajian, serta masyarakat luas untuk mendayagunakan data statistik secara maksimal. Kenyataan menunjukkan bahwa data statistik umumnya tersedia di pusat sehingga terjadi kesenjangan informasi statistik antara pengguna data di pusat dan di daerah, antara masyarakat perkotaan dan perdesaan, serta antara pengusaha besar dan kecil. Kesenjangan tersebut diakibatkan oleh adanya keterbatasan sarana dan prasarana statistik yang tersedia di daerah, khususnya perdesaan, dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh pengusaha kecil untuk memperoleh informasi statistik. Untuk mengurangi kesenjangan penggunaan data tersebut, diperlukan upaya penyebarluasan penggunaan data yang lebih merata kepada masyarakat yang memerlukan. Dengan demikian, tantangan kelima adalah meningkatkan penyebarluasan informasi statistik agar dapat diperoleh dengan mudah oleh segenap lapisan masyarakat yang memerlukan informasi statistik.

2.

Kendala

Masih belum seragamnya konsep, definisi, dan metodologi pengumpulan data statistik dari tiap-tiap unit statistik mengakibatkan kurangnya keterpaduan. Selain itu, terbatasnya sarana komunikasi pertukaran data antarunit statistik, merupakan kendala dalam pengembangan perstatistikan. Terbatasnya kualitas sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas perstatistikan secara baik juga merupakan kendala. Luasnya wilayah Indonesia yang terdiri atas rangkaian pulau dengan sarana transportasi dan komunikasi yang masih sangat terbatas di beberapa daerah juga menjadi kendala dalam pengembangan perstatistikan secara nasional. Belum meratanya pemahaman kepentingan statistik menyebabkan kegiatan statistik di lapangan menjadi sulit pelaksanaannya serta memerlukan lebih banyak waktu, dana, dan fasilitas pendukung dalam penyiapan statistik. Keadaan ini merupakan kendala pula dalam pengembangan perstatistikan.

Page 7

3.

Peluang

Meningkatnya kesadaran pemerintah ataupun swasta akan kebutuhan data statistik yang bermutu, baik mengenai perluasan cakupan data maupun pengembangan teknis metodologi statistik yang mengikuti perkembangan, merupakan peluang bagi pengembangan kegiatan statistik. Sementara itu, perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi yang sangat pesat merupakan peluang bagi terciptanya sistem statistik terpadu yang dapat menghimpun, mengolah, dan menyajikan data statistik secara lebih cepat dan akurat. Peluang ini menjadi lebih besar mengingat telah meningkatnya jumlah dan kualitas tenaga teknis dan tenaga penunjang terdidik yang diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan tugas pembangunan di bidang statistik. Meningkatnya pengajaran dasar-dasar statistik di sekolah menengah dan perguruan tinggi serta penerapan teknik pengendalian mutu terpadu yang menggunakan teknik statistik di perusahaan swasta, merupakan peluang untuk memasyarakatkan ilmu statistik berikut teknik penerapannya, serta memperluas manfaat teknik-teknik statistik dalam meningkatkan mutu barang hasil industri

Page 8

IV.

SASARAN DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN

1. Sasaran a. Sasaran PJP II Sasaran jangka panjang pembangunan statistik pada akhir PJP II adalah terwujudnya sistem statistik nasional terpadu yang andal, didukung oleh

sumber daya manusia yang berkualitas.

b.

Sasaran Repelita VI Sasaran dalam Repelita VI adalah berkembangnya sistem perstatistikan nasional yang makin terpadu dan andal yang mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pembangunan secara sektoral, lintas sektor, nasional, dan regional.

2. Kebijaksanaan Untuk mencapai berbagai sasaran seperti diuraikan di atas, disusun beberapa kebijaksanaan yang meliputi (a) penyempurnaan penyelenggaraan statistik; (b) peningkatan kualitas sumber daya manusia; dan (c) pengembangan kelembagaan statistik. a. Penyempurnaan Penyelenggaraan Statistik Dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan statistik dilakukan

peningkatan keseragaman dalam perencanaan, konsep, definisi, klasifikasi, prosedur, dan metodologi statistik dari berbagai sumber; pemanfaatan seluruh

potensi yang ada secara efisien dan efektif; peningkatan usaha pengintegrasian pelaksanaan survei dan sensus dengan periodisasi tertentu; pemanfaatan secara optimal data statistik hasil registrasi dari berbagai instansi; pemanfaatan survei inti; peningkatan cakupan dan lingkup data, ketepatan waktu penyajian untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengalokasian dana

pembangunan, kebutuhan masyarakat pada umumnya; pengembangan teknik dan metode sesuai dengan standar internasional; dan pemanfaatan teknologi yang andal dalam pengolahan serta penyebarluasan data statistik.

Page 9

b. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Peningkatan kualitas sumber daya manusia dilaksanakan melalui peningkatan kesadaran masyarakat dan badan usaha akan pentingnya statistik dan penggunaannya; peningkatan peran masyarakat dan badan usaha dalam kegiatan perstatistikan, baik sebagai sumber informasi statistik maupun sebagai pemakai data statistik; peningkatan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tenaga statistik di bidang perencanaan statistik, pengolahan data, dan analisis hasil, baik di pusat maupun di daerah.

c.

Pengembangan Kelembagaan Statistik

Pengembangan kelembagaan statistik dilakukan dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas pengumpulan data statistik melalui koordinasi yang baik antara instansi pengumpul data statistik yang mengarah kepada satu pola yang paling sesuai; perluasan kegiatan pengolahan data yang dilakukan secara tersebar; peningkatan koordinasi pemilihan data yang diperlukan dalam perencanaan dan pemantauan kegiatan pembangunan; peningkatan penyebarluasan hasil pengumpulan data statistik, dan pengkajian, serta analisis statistik, seluas dan secepat mungkin kepada masyarakat; penyempurnaan dan penegakan peraturan perundangundangan di bidang perstatistikan agar masyarakat dan dunia usaha memberikan informasi kepada petugas statistik secara tepat dan benar; dan peningkatan sarana dan prasarana perstatistikan.

Page 10

V. PROGRAM PEMBANGUNAN

Program perstatistikan terdiri atas program pokok dan pro-gram penunjang. Program pokok adalah program penyempurnaan dan pengembangan statistik, sedangkan program penunjang adalah program pengembangan informasi statistik serta program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan statistik.

1. Program Pokok a. Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Tujuan program penyempurnaan dan pengembangan statistik adalah

menyempurnakan dan mengembangkan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data statistik yang dapat digunakan sebagai indikator data dasar untuk perencanaan serta pemantauan kegiatan bagi Pemerintah, dunia usaha, peneliti, dan masyarakat luas. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik dilaksanakan melalui kegiatan (1) pengumpulan dan pengolahan data statistik bidang pertanian, industri, distribusi, sosial kependudukan, dan neraca nasional; (2) pengkajian dan analisis statistik; (3) penyempurnaan teknik statistik; (4) pengembangan sistem pengolahan dan penyajian; (5) penetapan spesifikasi rinci dari kegiatan statistik, termasuk teknik pengumpulan data, cakupan data dan pembagian kerja antarinstansi; (6) pengembangan kelembagaan statistik di daerah, baik di tingkat propinsi,

kabupaten/kotamadya, maupun kecamatan; serta (7) penyempurnaan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan mutu, kelengkapan, dan kecepatan penyajian data statistik. Berbagai kegiatan tersebut dilakukan dengan meningkatkan koordinasi, integrasi, serta sinkronisasi masyarakat umum. Kegiatan utama statistik dalam Repelita VI meliputi (1) pengolahan dan penyajian Sensus Pertanian Tahun 1993; (2) persiapan dan pelaksanaan Sensus Ekonomi Tahun 1996; (3) persiapan Sensus Penduduk Tahun 2000; (4) Survei Sosial Ekonomi antara unit statistik instansi pemerintah dan swasta dan

Nasional dan Survei Kependudukan khususnya untuk penyempurnaan berbagai indikator dan proyeksi; (5) penyusunan Statistik Pendapatan Nasional, Regional, Tabel Masukan Keluaran Tahun 1995; dan (6) Penyusunan Neraca Arus Dana serta Neraca Sosial Ekonomi Nasional Tahun 1995.

Page 11

Kegiatan pengumpulan data dilakukan melalui sensus, survei dan penelitian khusus di bidang pertanian, industri, perdagangan dalam dan luar negeri, jasa dan pariwisata, serta survei dengan pendekatan rumah tangga yang menghasilkan indikator kesejahteraan rakyat. Khusus untuk menghasilkan data inti, akan diadakan pengintegrasian data perwilayahan potensi desa (Podes), data Susenas dan data perusahaan/usaha yang terpilih. Dalam Repelita VI akan mulai dihimpun data di tingkat kabupaten/kotamadya, yang menggambarkan karakteristik rumah tangga berdasarkan keadaan sosial ekonomi, kegiatan usaha dan tempat tinggal dari sumber data yang paling dekat dengan rumah tangga. Data ini menjadi dasar bagi penyusunan indikator kesejahteraan rakyat, sebagai data dasar penyusunan pendapatan daerah dan penyusunan tabel masukan keluaran tingkat propinsi.

2.

Program Penunjang a. Program Pengembangan Informasi Statistik Program ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi statistik bagi masyarakat yang memerlukan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan (1) penghimpunan dan pengelolaan statistik untuk masyarakat luas yang didukung oleh pembangunan sarana penunjang yang mampu meningkatkan mutu, kelengkapan, kecepatan dan ragam penyajian informasi statistik; (2) penggalangan partisipasi masyarakat melalui penerangan, pendidikan, pelatihan, penyebaran paket statistik sehingga masyarakat dapat merasakan langsung manfaat informasi statistik; (3) peningkatan jangkauan pelayanan statistik seluas mungkin; serta (4) peningkatan koordinasi antarpengumpul data.

b. Program Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Statistik Program ini adalah dalam rangka pengembangan sumber daya manusia statistik dan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas statistik dan pegawai bagian statistik di berbagai instansi pemerintah, tenaga pengolah dan penyaji data, petugas statistik pengumpul data dan petugas mitra, serta memasyarakatkan statistik. Pembangunan sumber daya manusia dengan kualitas dan kuantitas yang memadai bagi pembangunan statistik dilaksanakan melalui pelatihan petugas statistik, penyempurnaan kurikulum pelajaran statistik di sekolah menengah dan
Page 12

perguruan tinggi, dan penyuluhan statistik untuk masyarakat luas termasuk perusahaan dan industri. Di samping itu, peningkatan keahlian dan keterampilan statistik dilakukan juga dengan meningkatkan jumlah ahli statistik yang bertugas di lapangan, serta di bidang perencanaan dan pengendalian, pengolahan, analisis, dan pengembangan statistik. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kerja sama antarlembaga unit statistik dalam pengembangan keterampilan dan keahlian statistik. Program pendidikan dan pembinaan sumber daya manusia dilaksanakan melalui jalur pengembangan tenaga statistik struktural dan jalur pengembangan tenaga statistik fungsional. Kegiatan jalur pengembangan tenaga statistik struktural terdiri dari perekrutan dan pembinaan, sedangkan pengembangan tenaga statistik fungsional

mencakup kegiatan pendidikan statistik umum untuk jenjang sarjana statistik, pendidikan statistik khusus untuk mantri statistik dan mitra statistik, dan pengembangan tenaga profesi statistik. Penyuluhan statistik kepada masyarakat dilakukan dengan mengikutsertakan perguruan tinggi, lembaga penelitian, asosiasi, dunia usaha dan masyarakat luas melalui media cetak dan elektronika, diskusi, dan seminar yang dilaksanakan baik di daerah maupun pusat.

Page 13

D.

RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN DALAM REPELITA VI

Program-program pembangunan tersebut di atas dilaksanakan baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat. Dalam program-program tersebut, yang merupakan program dalam bidang sistem informasi dan statistik, yang akan dibiayai dengan anggaran pembangunan selama Repelita VI (1994/95 - 1998/99) adalah sebesar Rp610.190,0 juta. Rencana anggaran pembangunan sistem informasi dan statistik untuk tahun pertama dan selama Repelita VI menurut sektor, sub sektor dan program dalam sistem APBN dapat dilihat dalam Tabel 45-1.
Tabel 451 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DAN STATISTIK Tahun Anggaran 1994/95 dan Repelita VI (1994/95 1998/99) (dalam juta rupiah) 1994/95 1998/99 SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 16.6 Sub Sektor Sistem Informasi dan Statistik

No. Kode 16

Sektor/Sub Sektor/Program

1994/95

16.6. 01 16.6. 02

Program Pengembangan Sistem Informasi

17.540,0

113.190,0

Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik

70.836,0

497.000,0

Page 14

You might also like