Professional Documents
Culture Documents
Pengeluaran cairan (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada rang dewasa, dalam kondisi normal adalah + 2500 cc. Hasil-hasil pengeluaran cairan dapat berupa ; o o o Urine Keringat Fases
Proses pengaturan cairan tubuh dapat dipengaruhi oleh dua factor,yaitu ;tekeanan cairan dan memberan. 1) Tekanan caira ; proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan partikel cairan. untuk Proses menarik osmotic yang larutan juga melalui mengguanakan kemampuan memberan. 2) Memberan semipermeabel ; memberan semipermeabel merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung, memberan ini terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah. Pengertian keseimbangan cairan dan elektrolit: A. Pola keseimbangan antara volume cairan dan komposisi kimia cairan tubuh mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan dapat diperkuat. (panduan diagnosa keperawatan NANDA 2006 difinisi dan aplikasi). tekanan osmotic, merupakan
B. Kekurangan volume cairan tubuh :penurunan cairan itravaskuler interstisial dan intraseluler,mengarah pada dehidrasi, kehilangan cairan tanpa perubahan sodium. . (panduan diagnosa keperawatan NANDA 2006 difinisi dan aplikasi).
kompartemen normal, yaitu intravaskuler (ISF) 5% berat badan, interstisial 15 % berat badan dan intrasel (40%) berat badan. Cairan intravaskuler dan interstisial bersama-sama disebut ekstrasel (ECF). Dalam keadaan patologis yang mengiri syok yang berkepanjangan, terjadi kebocoran cairan ke rongga ketiga (ke lumen usus, rongga priotenium, dan ke non-fungctioning ECF). ECF adalah cairan tubuh dengan laju malih tinggi, dikeluarkan melalui urin 25 ml/kg/hari serta keringat dan uap nafas (700 ml/m2 /hari).
1350 1500 1600 1800 2000 2500 2200 2700 2200 2700 2400 - 2600
Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun pada plasma terinci dalam tabel di bawah ini :
No Elektrolit 1 Kation
Ekstraseluler Natrium (Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg ++) Klorida (Cl-) Bikarbonat (HCO3-) Fosfat (HPO42-) Sulfat (SO42-) Protein
Intraseluler 144,0 mEq 5,0 mEq 2,5 mEq 1,5 mEq 107,0 mEq 27,0 mEq 2,0 mEq 0,5 mEq 1,2 mEq
Plasma 137,0 mEq 4,7 mEq 2,4 mEq 1,4 mEq 112,7 mEq 28,3 mEq 2,0 mEq 0,5 mEq 0,2 mEq
Interstitial 10 mEq 141 mEq 0 31 mEq 4 mEq 10 mEq 11 mEq 1 mEq 4 mEqa
Anion
muntaber,
priotenitis,
luka
bakar
dan
syok
pad
dengue
merupakan penyebab utama terjadinya hipovolemia. Hipovolemia Intravaskuler dapat segera diatasi sampai kondis perfisi perifer, nadi, dan tekanan darah mendekati normal. Dengan demikian, diharapkan perpusi organ vital seperti otak dan jantung dapat dipertahankan. Selain itu perfusi organ skunder, terutama organ diperut dapat kembali mendekati normal. Hipovolemia Interstisial lebih perlahan teratasinya karena harus menunggu cairan intravena merembes ke interstisial. Kembalinya urin. Cairan pengganti yang sesuai untuk kekurangan cairan IVF adalah ringer lektat, ringer asetat, NaCl 0,9%..oleh kareana IVF dan ECF tergabung dalam cairan ESF, maka cairan reflecment untuk ISF adalah ringer lektat,ringer asetat, dan NaCl 0,9%..(Wim De Jong,Ilmu Bedahed.2) 2. Kelebihan Natrium(Hipernatremia) Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma sebanyak <> turgor kulit, basahnya mukosa lidah, dan berkurangnya haus pulih seiring dengan meningkatnya produksi
3. hipokelemia
merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Kondisi ini sering terjadi pada pasien dengan diare berkepanjangan, juga ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntahmuntah,perut kembung, lemah dan lunaknya otot tubuh, tidak beraturannya denyut jantung(aritmia), kurangnya kadar kalium plasma hingga <> 4. hiperkelemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalium dalam darah.sering terjadi pada pasien luka baker, penyakit ginjal, asidosis metabolic, pemberian kalium berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mula, hiperaktivitas system pencernaan, aritmia, kelemahan, sedikitnya jumlah urin dan diare, serta kadar kalium dalam plasma mencapai > 5 mEq/1t. .(A.Aziz Alimulkebutuhan dasar manusia II).
F.
adekuatan hormone diuretic). Berhubungan luka baker. Berhubungan dengan kehilangan skunder akibat : Demam dan diare. Situasional (personal, lingkungan) Berhubungan dengan : 1. Mual/Muntah 2. berkurangnya motivasi untuk minum cairan skunder akibat depresi atau keletihan. 3. masalah diet atau puasa 4. makanan melalui selang dengan pelarut tinggi 5. kesulitan menelan dan atau makanan sendiri skunder akibat nyeri mulut atau peningkatan laju metabolic, drainase dengan peningkatan permeabilitas
6.
ketidak cukupan cairan untuk upaya olah raga atau kondisi cuaca.
akibat penurunan penerimaan cairan dan penurunan untuk memekatkan urin.(Linda Jual Carpenito,bukuu saku diagnosa keperawatan ed.10)
masalah
elektrolit,
integument,kardiovaskuler, system penglihatan, dan system gastrointestinal. .(A.Aziz Alimulkebutuhan dasar manusia II).
B. Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan cairan tubuh berhubungan dengan : Kehiangan volume cairan aktif. Kegagalan dalam mekanisme pengaturan 2. Kelebihan volume cairan tubuh behubungan dengan :
Mekanisme pengaturan melemah Kelebihan intake cairan Kelebihan intake sodium Penurunan curah janrung akibat penyakit jantung Retensi natrium dan air akibat terapi kortikosteroid. Tekanan osmotic melemah (Budi Santosa,panduan diagnosa keperawatan 2006)
C. Perencanaan
Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah : Atur intake cairan dan elektrolit Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter dengan memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari tindakan Kolaborasi kayexalate. Provide care seperti : perawatan kulit, safe environment. Pantau berat badan, suhu tubuh, kelembaban pada rongga oral,volume dan konsentrasi urin. (mis. Lika, mensis yang berlebihan), pemberian obat-obatan seperti :deuretik,
Hal yang dapat dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan cairan an elektrolit antara lain : Pemberian cairan melalui infuse. Trasnfusi darahevalua
E. Evaluasi keperawatan
Kreteria hasil meliputi : Intake dan output dalam batas keseimbangan Elektrolit serum dalam batas normal Vital sign dalam batas normal.