You are on page 1of 19

Manajemen Strategik

Dosen pengampu : 1. Drs. Ade Rukmana, M. Pd 2. Cepi Triatna, M. Pd

Kelompok 1 Anggota : Desi Nur Arifah Dini Syamsiah Fitri Yanti Riska Dwi Gusriyani Rista Nurita

Manajemen merupakan sekumpulan kegiatan yang meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan Manajemen pengendalian atas keputusankeputusan dan tindakan-tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi. Strategi diartikan sebagai suatu rencana yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran Strategik perusahaan. Strategi mencerminkan kesadarran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana ia harus bersaing; melawan siapa; dan untuk maksud (purpose) apa.

Manajemen Strategik

Manajemen Strategik adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana yang dirancang untuk mencapai sasaransasaran perusahaan.

Manfaat Manajemen Strategik


1. 2. 3. Kegiatan perumusan (formulasi) strategi memperkuat kemampuan perusahaan dalam pencegahan masalah. Keputusan strategik yang didasarkan pada kelompok mungkin sekali dihasilkan dari alternative terbaik yang ada. Keterlibatan karyawan dalam perumusan strategik meningkatkan pemahaman mereka akan adanya hubungan produktivitas-imbalan disetiap rencana strategik, sehingga motivasi karyawan akan semakin meningkat. Berkurangnya kesenjangan dan tumpah tindih kegiatan diantara individu dan kelompok. Berkurangnya penolakan terhadap perubahan.

4.

5.

1. Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi (philosophy), dan tujuan (goal). 2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya. 3. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi pesaing maupun faktor-faktor kontekstual umum. 4. Menganilisis pilihan perusahaan dengan mencocokan sumber dayanya dan lingkungan ekstern. 5. Mengidentifikasi pilihan yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap pilihan yang ada berdasarkan misi perusahaan. 6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki. 7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih. 8. Mengimplementasikan pilihan strategik dengan cara mengalokasikan sumberdaya anggaran yang menenkankan pada kesesuaian antara tugas, SDM, struktur, teknologi dan sistem imbalan. 9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan datang.

9 tugas penting perusahaan dalam Manajemen Strategik

Dimensi-dimensi Keputusan Strategik


Tiga tingkat Pelaksana Manajemen Strategi
1. tingkat Korporasi (Perusahaan) Puncak hierarki terletak pada tingkat korporasi (perusahaan), terdiri dari dewan direksi (board of directors) dan eksekutif kepala (chief executive) serta pejabat administratif (administrativ officers). Manajemen strategik tingkat korporasi berusaha memanfaatkan kompetensi khusus perusahaan dengan menetapkan ancangan portofolio dalam mengelola bisnisnya dan dnegan mengembangkan rencana-rencana jangka panjang, untuk periode lima tahun. 2. tingkat Bisnis Manajer strategik tingkat bisnis menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing di area pasar produk tertentu. Mereka berusaha mengidentifikasi & mengamankan segmen-segmen pasar yang paling perspektif dalam area tersebut. 3. tingkat Fungsional Manajer strategik tingkat fungsional menyusun sasaran tahunan dan strategi jangka pendek bidang-bidang seperti produksi, operasi, riset & pengembangan, keuangan & akunting, pemasaran & hubungan karyawan. Namun tanggungjawab

Isu-isu strategik biasanya memiliki dimensi-dimensi sebagai berikut:

Isu (masalah) Strategik Membutuhkan Keputusan dari Manajemen Puncak

Mengingat keputusan-keputusan strategik mencakup beberapa bidang operasi suatu perusahaan, maka dalam pengambilan keputusan membutuhkan peran manajemen puncak yang biasanya memiliki perspektif yang dibutuhkan untuk memahami luas dari keputusan-keputusan serta wewenang untuk mengotorisasi alokasi sumber daya yang diperlukan.

Isu Strategik Membutuhkan Sumber Daya Perusahaan dalam Jumlah Besar Keputusan-keputusan strategik menuntut alokasi SDM, aset fisik, atau dana besar yang harus diperoleh dari sumber-sumber intern ataupun dari sumber-sumber di luar perusahaan. Selain itu, isu-isu seperti ini menuntut perusahaan untuk bekerja dalam jangka waktu yang panjang. Oleh sebab itu, isu isu tersebut menuntut sumber daya yang besar.

Isu Strategik Seringkali Mempengaruhi Kesejahteraan Jangka Panjang Perusahaan keputusan strategik mengikat perusahaan untuk jangka waktu yang lama, biasanya lima tahun, namun dampak daripada keputusan seperti ini seringkali berjalan jauh lebih lama. Begitu suatu perusahaan mengikatkan dirinya pada suatu strategi tertentu, biasanya citra dan keunggulan bersaingnya bergantung pada strategi tersebut. Kemudian menjadikan perusahaan dikenal di pasar tertentu, untuk produk tertentu dan teknologi tertentu. Citra mereka sebelumnya akan terancam jika mereka beralih dari pasar, produk, dan teknologi ini dengan menerapkan strategi yang sangat berbeda. Jadi, keputusan-keputusan strategik memiliki pengaruh yang bertahan lama atas suatu perusahaan baik pengaruh baik ataupun buruk.

Isu Strategik Berorientasi ke Masa Depan Keputusan-keputusan strategik didasarkan apa yang diramalkan manajer, bukan pada apa yang mereka ketahui. Dalam hal ini penekanan diberikan pada pengembangan proyeksi yang akan memungkinkan perusahaan memilih suatu opsi atau pilihan strategik yang paling menjanjikan. Dalam persaingan bebas dan tidak menentu seperti ini, perusahaan hanya akan sukses jika ia bersikap proaktif (antisipatif) terhadap perubahan. Isu Strategik Biasanya Menmpunyai Konsekuensi Multifungsional atau Multibisnis Keputusan-keputusan strategik mempunyai implikasi yang kompleks bagi sebagian besar bidang perusahaan. Keputusan mengnai bauran pelanggan, tekanan utama persaingan, atau struktur organisasi pasti melibatkan unit-unit usaha strategik, divisi, atau unit program perusahaan. Semua bidang ini akan dipengaruhi oleh alokasi atau realokasi tanggungjawab dan sumber daya yang ditimbulkan oleh keputusan tersebut.

Isu Strategik Mengharuskan Perusahaan Mempertimbangkan Lingkungan Ekstern Semua perusahaan beroperasi dalam sistem terbuka. Mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keadaan luar yang sebagian besar berada di luar kendali mereka. Oleh sebab itu, untuk berhasil dalam situasi persaingan, para manajer strategik perusahaan harus mengamati keadaan di luar operasi mereka sendiri. Mereka harus mempertimbangkan apa yang mungkin dilakukan pihak-pihak lain yang relevan (misalnya pesaing, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah, dan tenaga kerja).

Karakteristik Keputusan Manajemen Strategik


Karakteristik keputusan manajemen strategik bervariasi menurut tingkat aktivitas strategik yang terlibat. Keputusan ditingkat korporasi cenderung lebih berorientasi pada nilai, lebih konseptual, dan kurang konkrit dibandingkan dengan keputusan ditingkat bisnis dan fungsional. Keputusan-keputusan ditingkat korporasi sering kali ditandai oleh potensi resiko, biaya, dan laba yang lebih besar; kebutuhan akan fleksibilitas yang lebih besar; dan cakupan waktu yang lebih lama. Keputusankeputusan seperti itu meliputi pemilihan bidang usaha, kebijakan deviden, sumber pendanaan jagka panjang, dan prioritas pertumbuhan. Keputusan tingkat fungsional mengimplementasikan strategi keseluruhan yang dirumuskan ditingkat korposi dan bisnis. Keputusan-keputusan ini menyangkut isu operasional yang berorientasi pada tindakan dan relatif berjangka pendek serta beresiko rendah. Keputusan tingkat fungsional hanya membutuhkan biaya moderat, karena mereka hanya bergantung pada sumberdaya yang tersedia. Biasanya dapat disesuaikan dengan kegiatan yang sedang berjalan dan dapat diimplementasikan dengan kerja sama minimal. Contoh, pada tahun 1991, Toserba Nordstrom and Dillard melaporkan laba kuartal pertama yang lebih besar 95 persen dari tahun sebelumnya, hal tersebut disebabkan oleh pengendalian sediaan operasional yang lebih ketat diperusahaan induk. Keputusan tingkat bisnis meliputi keputusan tentang lokasi pabrik, segmentasi, pemasaran dan cakupan geografisnya serta saluran distribusi.

Formalitas mengacu pada seberapa rinci tingkat tanggung jawab, wewenang, dan keleluasaan pihak-pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Terdapat sejumlah faktor yang dapat menentukan seberapa besar formalitas yang dibutuhkan dalam manajemen strategik seperti besarnya organisasi, gaya manajemen yang dominan, kompleksitas lingkungan, proses produksi, masalah, dan tujuan sistem perencanaan. Pada khususnya formalitas terkait dengan ukuran perusahaan dan tingkat pengembangannya. Pada perusahaan yang berskala kecil akan mengikuti pola kewirausahaan. Pada perusahaan yang berukuran kecil seperti ini evaluasi strategik bersifat informal, intuitif, dan terbatas. Sedangkan perusahaanperusahaan yang sangat besar, membuat evaluasi strategik sebagai bagian dari sistem perencanaan formal yang menyeluruh.

Pembuat Strategi
Tim manajemen strategik yang ideal terdiri atas para pengambil keputusan dari ketiga tingkat keputusan dalam perusahaan (korporasi, bisnis, dan fungsional) seperti direktur utama (CEO), manajer produk, dan kepala bidang fungsional. Selain itu, tim juga mendapat masukan dari staf perencanaan perusahaan dan penyelia tingkat bawah yang bertugas untuk menyediakan data untuk pengambilan keputusan strategik dan kemudian mengimplementasikan strategi yang dirumuskan. Keputusan strategik mempunyai dampak besar atas suatu perusahaan dan menuntut komitmen besar atas sumber daya perusahaan, maka dari itu para manajer puncak harus memberikan persetujuan akhir bagi tindakan strategik.

Misi Perusahaan

Misi suatu perusahaan adalah tujuan (porpuse) unik yang membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasikan cakupan operasinya. Secara ringkas, misi mmenguraikan produk, pasar, dan bidang teknologi yang digarap perusahaan yang mencerminkan nilai dan prioritas dari para pengambil keputusan strategiknya.

Profil Perusahaan

Profil perusahaan menggambarkan kuantitas dan kualitas sumber daya keuangan, manusia, dan fisik perusahaan. Profil ini juga menilai kekuatan dan kelemahan manajemen dan struktur organisasi perusahaan.

Lingkungan Ekstern

Lingkungan eksteren perusahaan terdiri dari semua keadaan dan kekuatan yang mempengaruhi pilihan (opsi) strategiknya dan menentukan situasi persaingannya. Model manajemen strategik memperlihatkan lingkungan ekstern ini sebagai tiga segmen yang berinteraksi : lingkungan operasional, industri, dan lingkungan jauh.

Analisis dan Pilihan Strategik Sasaran Jangka Panjang

Proses ini dimaksudkan untuk menyediakan kombinasi sasaran jangka panjang dan strategi umum yang secara optimal akan memposisikan perusahaan dalam lingkungan eksternnya untuk mencapai misi perusahaan Hasil yang diharapkan suatu organisasi dalam kurun waktu beberapa tahun dinamakan sasaran jangka panjang . Sasaran seperti itu biasanya meliputi beberapa atau seluruh bidang berikut : kemampulabaan (profitabilitas), laba atas investasi (ROI), posisi bersaing, kepemimpinan teknologi, produktivitas, hubungan karyawan, tanggung jawab sosial, dan pengembangan karyawan. Rencana umum dan menyeluruh mengenai tentang tindakan-tindakan utama yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai sasaran jangka panjangnya dalam suatu lingkungan yang dinamik startegi umum, pernyataan (rumusan) tentang cara ini mengungkapkan bagaimana sasaran-sasaran akan dicapai. Ada 14 rancangan dasar yang dapat dikemukakan : konsentarsi, pengembangan pasar, pengembangan produk, inovasi, integrasi horisontal, integrasi vertikal, usaha patungan, aliansi strategik, konsorsium, diversifikasi konglomerat, pembenahan diri, divestasi, dan likuidasi.

Strategi Umum

Sasaran Tahunan

Hasil yang ingin dicapai organisasi dalam kurun waktu satu tahun dinamakan sasaran tahunan atau sasaran jangka pendek. Sasaran seperti ini mencakup bidang-bidang yang sama dengan bidang yang dicakup dalam sasaran jangka panjang.

Strategi Fungsional

Dalam kerangka besar strategi umum, setiap fungsi bisnis atau divisi membutuhkan rencana tindakan yang spesifik dan terpadu. Kebanyakan manajemen startegik berusaha mengembangkan suatu strategi operasional untuk setiap perangkat sasarn tahunan terkait.

Kebijakan

Kebijakan adalah keputusan bersifat umum yang telah ditetapkan sebelumnya yang menjadi pedoman atau menjadi pengganti bagi pengambilan keputusan manajerial yang bersifat repetitif (berulang). Kebijakan memedomani pemikiran, keputusan, dan tindakan manajer dan pada bawahan mereka dalam mengimplementasikan strategi organisasi.

Proses Manajemen Strategik didasarkan pada keyakinan bahwa misi perusahaan dapat diwujudkan melalui penilaian yang sistematik dan menyeluruh terhadap kemampuan intern perusahaan serta lingkungan eksternnya.

Manajemen Strategik sebagai suatu proses mengandung beberapa implikasi penting. 1. Pertama, suatu perubahan pada sembarang komponen akan mempengaruhi beberapa atau semua komponen yang lain. Misalnya perusahaan listrik yang dibujuk sebagian melalui intensif pemerintah, untuk mencantumkan komitmen pengembangan alternatif energi dalam rumusan isinya. 2. Implikasi kedua memandang rumusan dan implementasi strategi terjadi secara berurutan. Proses dimulai dengan pengembangan atau re-evaluasi perusahaan yang diikuti dengan pengembangan perusahaan dan penilaian atas lingkungan ekstern. Kemudian berlanjut pada pilihan strategik, penetapan sasaran jangka panjang, rancangan strategi umum, penetapan sasaran jangka pendek, rancangan strategi operasional, kelembagaan strategi, serta tinjauan serta evaluasi. 3. Implikasi ketiga memandang manajemen strategik sebagai suatu strategi adalah perlunya umpan balik dari pelembagaan, tinjauan ulang (review) dan evaluasi terhadap tahaptahap awal proses. Umpan balik didefinisikan sebagai kumpulan hasil pasca implementasi untuk memperkokoh pengambilan keputusan di masa yang akan datang. 4. Implikasi ke-empat melihat manajemen strategik sebagai sistem adalah perlunya memandang proses ini sebagai suatu sistem yang dinamik., mengacu pada kondisi yang selalu berubah yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan strategik yang saling berkaitan satu sama lain. Karena perubahan berlangsung terus menerus, maka proses perencanaan strategik yang dinamik harus selalu dipantau sehingga adanya perubahan yang cukup besar pada suatu komponen tidak menyebabkan usangnya strategi.

Kesimpulan
Manajemen Strategik adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana yang dirancang untuk mencapai sasaransasaran perusahaan. Dalam suatu kegiatan Manajemen Strategik dilaksanakan pada tiga tingkat yakni, Korporasi, Bisnis dan Fungsional. Dimana ketiga tingkat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan dalam suatu perusahaan. Terdapat komponen penting yang mempengaruhi proses Manajemen Strategik yakni misi perusahaan, lingkungan ekstern, profil perushaan, analisis dan pilihan strategik, sasaran jangka panjang, strategi umum, sasaran tahunan, strategi operasional, dan kebijakan.

Pertanyaan
Silmi Tilawati (1001427) Iis Ismar Pramala (1000849)
Apa yang dimaksud dengan isu strategik biasanya mempunyai konsekuensi multifungsional dan multibisnis?

Apa bedanya strategi umum dan strategi operasional?

You might also like