You are on page 1of 9

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

A.Pengertian Keanekaragaman makhluk hidup Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda. Melalui pengamatan, kita dapat membedakan jenis-jenis makhluk hidup. Pembedaan makhluk hidup tanpa dibuat berdasarkan bentuk, ukuran, warna, tempat hidup, tingkah laku, cara berkembang biak, dan jenis makanan. B.Penyebab terjadinya keanekaragaman makhluk hidup Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman makhluk hidup adalah : Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti materi genetik atau faktor lingkungan, seperti radiasi dan suhu. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom. Individu baru dari reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari kedua induknya.

C.Pengertian Variasi Keanekaragaman makhluk hidup Variasi adalah penampakan dari sifat tertentu yang menyebabkan satu organisme berbeda dengan organisme lain dalam satu jenis. Variasi adalah hasil adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya. Berikut ini dicantumkan beberapa gejala adaptasi: 1. Homolog Dua organ (alat tubuh) dikatan homolog jika mereka mempunyai asal (secara embriologik) yang sama. Misalnya alat gerak (ekstremitas) ikan paus dan kuda adalah homolog. Homologi ini dipakai sebagai ukuran kekerabatan makhluk hidup. 2. Analogi Dua organ dikatakan bila mereka menunjukkan fungsi yang sama. Misalnya, insang ikan dan paru-paru kadal, fungsinya sama yaitu sebagai

alat bernafas. Dua organ ini dikatakan analog.Ada satu kaidah evolusi yang mengatakan bahwa kesamaan struktur dari makhluk hidup yang bukan bersumber dari satu nenek moyang memiliki persamaan fungsi. Secara singkat dapat dikatakan persamaan struktur, persamaan fungsi. 3. Homoplasi Dua organ dikatakan homoplastik bila mereka memiliki persamaan bentuk walaupun asalnya berbeda (tidak homolog). Gejala homoplastik adalah hasil (akibat) dari adaptasi terhadap lingkungan hidupnya. Misalnya kaki belakang belalang dan kaki belakang kuda. 4. Transformasi Dua organ atau lebih dikatakan menunjukkan gejala transformasi bila mereka adalah homolog tetapi bentuk dan fungsinya berbeda. Misalnya, sirip depan ikan paus (untuk berenang dan berbentuk dayung), sayap burung (untuk terbang dan berbentuk kipas), dan tangan manusia (untuk memegang dan berbentuk tongkat). 5. Konvergensi Dua atau lebih makhluk hidup dikatakan berkonvergensi bila mereka berbeda dalam jenis, tetapi struktur atau bentuk badannya sangat mirip. Persamaan struktur ini adalah akibat dari adaptasi dengan lingkungan hidupnya. Misalnya, amati dan bandingkan semua hewan laut, yang bersama-sama hidup disuatu lautan. Bentuk tubuhnya sama semua seperti kapal selam. Bandingkan bentuk tubuh: ikan hiu, ikan paus, anjing laut, semua ikan (pisces), dan lumba-lumba. Semua bentuk tubuhnya streamline (seperti kapal selam). Artinya, ujung depan dan ujung belakang lancip. 6. Divergensi Adalah gejala yang menunjukkan struktur yang bervariasi, walaupun meraka sama-sama berasal dari satu nenek moyang, satu sumber. Inipun adalah akibat dari adaptasi terhadap lingkungannya. Perhatikan perbedaan struktur antara: kelelawar, ikan paus, lumba-lumba, kanguru, dan sapi. Bentuk tubuhnya (struktur) sangat bervariasi (berbedabeda) walaupun mereka semua termasuk mamalia (hewan menyusui). Inilah yang disebut gejala divergensi. 7. Filogeni

Adalah sejarah perkembangan filum atau takson makhluk hidup (menggambarkan sejarah keturunan atau silsilah semua makhluk hidup yang sekarang masih ada), misalnya variasi struktur pada filogeni kuda. 8. Ontogeni Adalah sejarah perkembangan satu individu. Misalnya variasi struktur pada ontogeni manusia. D.Faktor penyebab penurunan keanekaragaman hayati Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya keanekaragaman antara lain : 1. Faktor alam yaitu bencana alam (banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi ataupun sunami). Peristiwa ini dapat menyadarkan manusia bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian keanekaragaman makhluk hidup. 2. Faktor manusia, dapat menyebabkan penurunan jumlah keanekaragaman misalnya : a. Pembabatan hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya. b. Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab. c. Pembuangan limbah industri yang sembarangan. d. Perburuan hewan yang tidak bertanggung jawab Dalam perjalanan waktu ada kelompok makhluk hidup yang mengalami peningkatan keanekaragaman, ada yang tetap, ada pula yang berkurang keanekaragamannya. E.Hewan Dan Tumbuahn Langka Hewan langka 1.Badak Jawa Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Disebut juga sebagai Badak Bercula Satu, Binatang endemik jawa yang hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) dengan populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011). 2.Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)Kanguru Pohon

Wondiwoi (Dendrolagus mayri) atau Wondiwoi Tree-kangaroo; Salah satu jenis kanguru pohon asal Papua ini populasinya diperkirakan sekitar 50 ekor saja. Penjelasan detail baca: Kanguru Pohon Wondiwoi.

3.Pesut Mahakam Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) atau Irrawaddy Dolphin; Merupakan mamalia air tawar yang unik. Di Indonesia hidup di Sungai Mahakam dengan populasi sekitar 70 ekor. Selengkapnya baca: Pesut Mahakam Mamalia Terlangka Indonesia.

4.Macan Tutul Jawa atau Leopard Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) atau Javan Leopard; Disebut juga Macan Kumbang dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008). Lebih detail baca: Macan Tutul Jawa.

5.Badak sumatera Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) atau Sumatran Rhinoceros; Merupakan badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor. Lebih detal baca: Badak Sumatera.

6.Leucocephalon yuwonoi (kura-kura hutan sulawesi) Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) atau Sulawesi Forest Turtle; Kura-kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The Worlds 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles2011 dengan populasi kurang dari 250 ekor. Selengkapnya baca: Kura-kura Hutan Sulawesi nan Langka.

7.Elang Flores Elang Flores (Nisaetus floris) atau Flores Hawk-Eagle; Burung elang endemik Flores dengan populasi antara 150-300 ekor. Penjelasan detail baca: Elang Flores Raptor Endemik.

8.Rusa Bawean Rusa Bawean (Axis kuhlii) atau Bawean Deer; Rusa endemik pulau Bawean, Jawa Timur. Populasinya antara 250300 animals (Semiadi 2004). Selengkapnya baca: Rusa Bawean.

9.Burung Tokhtor Sumatera Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis) atau Sumatran Ground Cuckoo; Burung endemik Sumatera dengan populasi sekitar 70-400 ekor. Penjelasan lengkap baca: Tokhtor Sumatera.

10.Katak Merah Katak Merah (Leptophryne cruentata) atau Bleeding Toad; Adalah katak endemik yang hanya hidup di TN Gunung Halimun-Salak dan TN Gede Pangrango. Populasi tidak diketahui. Baca
Tumbuhan Langka 1. Bantal sulam (palaquium walsurifolium) Diameter pohon sekitar 45cm dan dapat tumbuh hingga tingginya mencapai 45m. Biasanya tumbuh di rawa gambut atau kawasan dengan ketinggian sekitar 1000m diatas permukaan laut. Penyebarannya di semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan Timur. Di Kalimantan dikenal dengan nama Beitis, Margetahan, Nyato, Nyatoh, Nyatoh Jangkar. 2. bayur (pterosperium Javanicum Jungh) Ketinggian pohon bisa mencapai 59m dan diameter batang bisa sampai 54cm, Bisa tumbuh di ketinggian 600m di daerah pegunungan namun juga kadang bisa ditemukan di daerah batu gamping. Pohon ini biasa digunakan dalam konstruksi rumah maupun untuk furniture. Distribusi penyebarannya di India, Serawak, Sabah, Tengah, dan Kalimantan Timur. Di Kalimantan Timur terkenal dengan nama Bayur. 3. bulian (eusderoxylon zwageri) Tinggi pohon sekitar 36m dengan diameter batang 95cm. Bisa tumbuh di lahan dengan ketinggian 600m yang biasanya terdapat di lereng bukit dengan

jenis tanah yang berpasir. Jenis kayu ini sangat kuat, tahan lama, dan bisa digunakan untuk konstruksi berat. Pendistribusian di Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Filipina, dan Maluku. Terkenal dengan nama Belian, Belian Timun, Betian, Talion Bening, Tebelian Geriting, Telianoii, Teluyan, Ulin, Ulin Bening, Ulion. 4. Jelutung (dyera sp) ketinggian pohon bisa mencapai 75m dengan diameter batang 159cm. Biasa tumbuh di hutan dengan tanah berpasir dan perbukitan dengan ketinggian 400m. Getahnya bisa digunakan untuk membuat permen karet dan kayunya bisa digunakan untuk membuat perabotan. Distribusi di Thailand, semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan. Di Indonesia terkenal dengan nama Jelutong atau Pantung 5. Akar Karak (ficus uniglandulosa wall) Tinggi pohon hanya sekitar 14m dengan diameter batang sekitar 15cm. Batangnya berwarna putih dan bergetah. Biasa tumbuh di ketinngian 1700m. seringnya di sepanjang aliran sungai dan lereng bukit. Terkadang juga bisa ditemukan di batu kapur, tanah berpasir, dan tanah liat. Distribusi tumbuhnya di burma, thailand, semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan, dan Filipina. Terkenal dengan nama Akar Karak, Kara, atau Wa Punot. 6. Amorphophallus titanum; Bunga bangkai raksasa; (Bunga bangkai tidak termasuk dalam famili Arecaceae (Palmae) melainkan dalam famili Araceae (talas-talasan) 7. Anggrek Larat Anggrek Larat yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Cooktown Orchid, berkerabat dekat dengan beberapa jenis anggrek lainnya seperti Anggrek Merpati, Anggrek Albert, Anggrek Stuberi, Anggrek Jamrud, Anggrek Karawai, dan Anggrek Kelembai. Dalam bahasa latin tumbuhan ini dikenal sebagaiDendrobium phalaenopsis dengan sinonim Vappodes phalaenopsis, dan Dendrobium bigibbum. 8. Anggrek tebu Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar

1,5-2 cm. Itulah sebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa

9. Kantong semar yang karnivora Sewaktu daun masih muda, Kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup. Lantas, membuka ketika sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh 10. Tengkawang Tengkawang (Shorea spp.) adalah nama buah dan pohon dari genus Shorea yang buahnya menghasilkan minyak nabati. Pohon Tengkawang hanya terdapat di pulau Kalimantan dan sebagian kecil Sumatera. Dalam bahasa Inggris, flora (tanaman) langka ini dikenal sebagai Illepe Nut atauBorneo Tallow Nut. Pohon yang terdiri atas belasan spesies (13 diantaranya dilindungi dari kepunahan) ini menjadi maskot (flora identitas) provinsi Kalimantan Barat.

F,Upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup Usaha-usaha untuk menjaga kelestarian keanekaragaman makhluk hidup dapat dilakukan dengan menetapkan kawasan perlindungan antara lain sebagai berikut : 1. Cagar alam, adalah suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman maupun hewan yang hidup didalamnya yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan di masa kini dan masa mendatang. Contoh: Cagar alam ujung kulon, way kambas dan lain-lain. 2. Suaka Margasatwa, adalah perlindungan yang diberikan kepada hewan yang hampir punah. Contoh: harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lainlain. 3. Perlindungan hutan, adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hutan agar tetap terjaga dari kerusakan. Contoh: hutan lindung, hutan wisata, hutan buru. 4. Taman nasional, adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Contoh: Taman nasional Lorentz, Taman nasional komodo, Taman nasional gunung leuser dan lai-lain. 5. Taman laut, adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk melendungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata dan lain-lain. Contoh: Taman

laut bunaken, Taman laut taka bonerate, Taman laut selat pantar, Taman laut togean, dan lain-lain. 6. Kebun Binatang/Kebun Raya, adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat objek penelitian atau objek wisata yang memilki koleksi flora dan fauna yang masih hidup. 7. Kebun palsma nutfah, adalah pengembangan dari kebun koleksi yang memiliki cakupan lebih luas untuk memelihara tanaman unggul dan sumber hayati yang lain. 8. Pelestarian secara in situ dan ex situ, adalah pelestarian suatu organisme yang dilakukan di habitat aslinya (in situ) misal: hutan lindung dan taman nasional, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian terhadap suatu organisme yang dilakukan di luat habitat aslinya, misal: kebun koleksi G.Upaya pelestarian Hewan dan Tumbuhan Langka Pelestarian hewan dan tumbuhan secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan pada tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut berada. Contoh pelestarian in situ adalah suaka margasatwa, hutan lindung, dan taman nasional. Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan lindung merupakan kawasan yang melindungi tumbuhan. Adapun taman nasional merupakan kawasan yang melindungi hewan dan tumbuhan 2. Pelestarian ex situ adalah pelestarian yang dilakukan di luar tempat tinggal aslinya. Hal itu dilakukan karena hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggal aslinya. Selain itu, pelestarian ex situ dilakukan sebagai upaya rehabilitasi, penangkaran, dan pembiakan hewan maupun tumbuhan langka. Contoh pelestarian ex situ antara lain kebun botani, seperti Taman Safari, kebun binatang, dan penangkaran. Selain pelestarian in situ dan ex situ, kitapun dapat menjaga kelestarian dengan usaha-usaha sebagai berikut : 1. Tidak berburu hewan sembarangan 2. Melindungi hewan hewan langka 3. Hewan langka dibudi dayakan 4. Mencari alternatif pemanfaatan hewan-hewan langka dengan menciptakan pengganti berbahan sintetis Sedangkan untuk melestarikan tumbuhan langka dengan cara, antara lain : 1. Tidak menebang pohon sembarangan 2. Melakukan tebang pilih artinya menebang dengan memilih ukuran dan usia tumbuhan. 3. Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau peremajaan tanaman

4. Pemeliharaan tanaman dengan benar Usaha yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan langka diantanya adalah : 1. Suaka marga satwa yaitu tempat melindungi hewan tertentu terutama hewan langka. 2. Cagar alam Sebagai tempat perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan air 3. Hutan lindung Sebgai tempat melindungi air / daerah resapan air karena di hutan dengan tumbuhan yang menutupinya jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan diserap tanah 4. Inseminasi buatan Inseminasi buatan adalah perkembangbiakakn pada hewan dengan menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina ( biasa dilakukan pada hewan mamalia) 5. Kultur Jaringan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara memperbanyak sel tumbuh ( jaringan ) menjadi tumbuhan baru.

You might also like