You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai gabungan emosi dan tingkah laku yang membuat indivisu memiliki karateristik tertentu untuk menghadapi kehisupan sehari-hari. Kepribadian individu relative stabil dan memungkinkan orang lain untuk memprediksikan pola piker atau tindakan apa yang akan diambil. Individu dikatakan mengalami gangguan kepribadian apabila ciri kepribadiannya menampakkan pola perilaku, maladaptif dan telah berlangsung untuk jangka waktu yang lama (biasanya sejak masa kanak-kanak). Pola tersebut muncul pada setiap situasi serta mengganggu fungsi kehidupannya sehari-sehari (misalnya, dalam relasi social dan pekerjaan). Pada individu ini, biasanya menolak untuk mendapatkan pertolongan dari terapis dan menolak atau menyangkal bahwa dirinya memiliki suatu masalah. Mereka tidak merasa cemas tentang perilakunya yang maladaptive (ego-sintonik) sehingga mereka pun tidak memiliki motivasi untuk mencari pertolongan dan sulit untuk sekali mendapatkan perbaikan atau kesembuhan (Kaplan). Berdasarkan Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV), gangguan kepribadian dibagi dalam 3 kelompok besar, yaitu: 1. Cluster A: perilaku eksentrik dan aneh Gangguan kepribadian schizotypal Gangguan kepribadian schizoid Gangguan kepribadian paranoid

2. Cluster B: perilaku yang dramatis atau berlebih-lebihan, emosional, dan aneh (tidak menentu) Gangguan kepribadian antisocial Gangguan kepribadian borderline

Gangguan kepribadian histrionic Gangguan kepribadian narsistic

3. Cluster C: selalu cemas dan ketakutan Gangguan kepribadian avoidant Gangguan kepribadian dependent Gangguan kepribadian obsesif kompulsif

You might also like