You are on page 1of 9

Si Alhamdulillah

Pada zaman dahulu di Desa lembah neundeut ada seorang pemuda yang memelihara seekor kuda sejak dari kecil yang sangat penurut, nama kuda itu adalah Alhamdulillah, kuda itu sangat penurut, apabila di panggil langsung datang. Jika di suruh berjalan kita hanya berkata Alhamdulillah langsung tancap kuda itu akan berjalan, sedangkan jika mau berhenti kita ucap Astagfirullah si kuda akan langsung berhenti. Mungkin karena di rawat sejak kecil dan latihan yang rutin membuat si kuda menjadi penurut. Oman adalah pemilik kuda pintar tersebut, dia sangat sayang dengan kudanya. Di suatu sore hari Oman sedang mengajak bermain kudanya itu keliling taman dekat rumahnya. Ketika sedang di taman Oman bertemu dengan seorang temannya bernama Asep "Assalamualaikum.... gimana kabarnya, kudanya bagus bangeeet.."? "Baik... ia ni kuda penurut, tinggal ucap hamdalah dia akan berjalan, dan kalau mau berhenti tingal ucap istigfar" " aku boleh nyoba gak"? " oh.. monggo..."

Sang teman mulai mengucapkan hamdalah untuk menjalankannya. "alhamdulilah berangkatlah kuda" dia merasa bosan karna kudanya jalannya terlalu pelan, dia memukul kuda supaya berjalan lebih cepat ,tapi belum berhasil juga, akhirnya dia memukul dan mengucapkan alhamdulillah dengan keras. "PLAK..... ALHAMDULIILLAH......" Kuda itu berjalan dengan cepat ,sehingga orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan matanya terlihat jurang yang sangat dalam , karena sangat gugup dia lupa kata-kata untuk menghentikan kudanya, semua katakata keluar dari mulutnya. "ALLAH kuda belum berhenti. "ROSULALLAH." kuda itu masih belum bisa berhenti. " INALILAH." kuda itu masih tak mau behenti.

Dia sudah putus asa , dia mengucapkan istigfar untuk yang terakhir kalinya. " ASTAGFIRULOH." Tiba-tiba kuda itu berhenti pas di depan jurang itu, dia sangat senang, dan

mengucapkan puji syukur kepada Allah. "Alhamdulillah ya Allah kau masih menolongku". karena ucapanya itu, kuda tiba-tiba berjalan dan....dan ,,.. UNSUR INTRINSIK 1. Tema Kuda penurut 2. Alur Cerita Alur maju, karena jalan cerita di jelaskan secara runtut 3. Penokohan: A. Tokoh utama (Alhamdulillah) : berwatak penurut dan pintar B. Tokoh Pembantu : Oman, wataknya penyayang : Asep, wataknya mempunyai Rasa ingin tahu yang tinggi 4. Latar: a. Tempat: Desa lembah neundet, Taman dekat rumah, dan perjalanan, dekat jurang dalam. b. Waktu: Zaman dahulu, Sore hari c. Suasana: Diawal cerita suasana yang timbul biasa saja, tetapi di akhir cerita menegangkan karena terdapat konflik. 5. Sudut Pandang: Dia terbatas (mereka tidak diberi kesempatan untuk menunjukkan sosok dirinya seperti halnya tokoh pertama.) 6. Gaya Bahasa : Aptronim (adalah pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan.) UNSUR EKSTRINSIK Nilai moral: Dalam cerpen tersebut terdapat kandungan nilai moral yaitu seseorang haruslah bersikap menyayangi terhadap sesama makhluk hidup, sehingga akan membuat suatu ikatan, walaupun dengan seekor kuda Nilai Sosial-budaya: yaitu sesuai dengan kehidupan kita sehari hari, yaitu seorang yang menyayangi seeokor binatang dan melatih hingga menjadi seekor binatang yang penurut. Namun hal ini bertolak belakang dengan kehidupan kita yang tidak menyayangi seekor binatang, bahkan kita memburu dan menagkapnnya demi kebutuhan ekonomi ( pemburuan Orang utan)

MARTINI Oleh: Kurniawan Lastanto

wanita itu bernama Martini. Kini ia kembali menginjakkan kakinya di lndonesa, setelah tiga tahun ia meninggalkan kampung halamannya yang berjarak tiga kilometer dari arah selatan Wonosari Gunung Kidul. Didalam benak Martini berbaur rasa senang, rindu dan haru. Beberapa jam lagi ia akan berjumpa kembali dengan suaminya, mas Koko dan putranya Andra Mardianto, yang ketika ia tinggalkan masih berusia tiga tahun. Ia membayangkan putranya kini telah duduk dibangku sekolah dasar mengenakan seragam putih merah dan menempati rumahnya yang baru, yang dibangun oleh suaminya dengan uang yang ia kirimkan dari arab Saudi, Negara dimana selama ini ia bekerja. Martini adalah seorang tenaga kerja wanita yang berhasil diantara banyak kisah mengenai tenaga kerja wanita yang nasibnya kurang beruntung. Tidak jarang seorang TKW pulang ketanah airnya dalam keadaan hamil tanpa jelas siapa ayah sang janin yang dikandungnya. Atau disiksa, digilas dibawah setrikaan bersuhu lebih dari 110 derajat celcius, atau tiba tiba menjadi bahan pemberitaan di media massa tanah air karena sisa hidupnya yang sudah ditentukan oleh vonis hakim untuk bersiap menghadapi tiang gantungan atau tajamnya logam pancung yang kemudian membuat kedubes RI, Deplu dan Depnaker kelimpungan dan tampak lebih sibuk. Sangatlah beruntung bagi Martini mempunyai majikan yang sangat baik, bahkan dalam tiga tahun ia bekerja, ia telah dua kali melaksanakan umroh dengan biaya sang majikan. Majikannya adalah seorang karyawan disalah satu perusahaan minyak disana. Ia bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga di El Riyadh dengan tugas khusus mengasuh putra sang majikan yang sebaya dengan Andra, putranya. Hal ini membuatnya selalu teringat putranya sendiri dan menambah semangat dalam bekerja. Dengan cermat Martini memperhatikan sekeliling, akan tetapi ia tidak melihat seorang saudara atau kerabatpun yang ia kenal. Sempat terbersit rasa iri dan kecewa ketika ia menyaksikan beberapa rekanannya yang dijemput dan disambut kedatangannya oleh orang tua, anak atau suami mereka. Namun dengan segera ia membuang jauh jauh pikiran tersebut. Ia tidak ingin suuzon dengan suaminya. mungkin hal ini disebabkan karena kedatangank u yang memang terlambat tiga hari dari jadwal kepulangan yang direncanakan sebelumnya, pikirnya huznuzon. Dan pikiran ini malah membuatnya merasa bersalah, karena ia tidak memberitahukan kedatangannya melalui telepon sebelumnya. Akhirnya ia memutuskan untuk menuju terminal pulogadung dengan taksi bandara. Oleh karena ia tidak tahu dimana pool bus maju lancar terdekat dari bandara soekarno-hatta, ia berharap diterminal pulogadung ia bisa langsung menemukan bus tersebut dan membawanya ke wonosari dengan nyaman, karena badannya sekarang sudah terlalu letihuntuk perjalanan panjangyang ditempuh dari arab Saudi. Tanpa ia sadari, martini telah sampai didepan rumahnya, rumah yang merupakan warisan ayahnya, yang ia huni bersama mas koko, andra dan ibunyayang telah renta. Namun bingung dan pertanyaan muncul dalam benaknya. Yang ia lihat hanyalah rumah tua tanpa berubahan sedikitpun, kecuali kandang sapi didekat rumahnyayang kini telah kosong. Sama keadaanya dengan tiga tahun lalutatkala ia meninggalkan rumah tersebut. mana rumah baru yang mas koko bangun seperti yang ada difoto yang mas koko kirimkan tiga bulan yang lalu. Apakah ia membeli tanah ditempat lain dan membangunnya disana. Kalau begitu syukurlah, pikirnya mencoba huznuzon. Ia ketuk perlahan lahan pintu rumahnya. Namun tidak ada seorangpun yang muncul membukakan pintu kulo nuwun, mas! Andra! Mbok! Beberapa saat kemudian barulah pintu yang terbuat dari kayu glugu tersebut terbuka. Madosi sinten mbak? Tanya seorang bocah berusia 6 tahun yang tak lain adalah andra yang muncul dari balik pintu. Andra aku ini ibumu, sudah lupa ya. Apakah bapakmu tidak menceritakan ihwal kedatanganku? ucap martini balik bertanya. Ayah? Kedatanagn ibu? Oh mari masuk. Sebentar ya, andra bangunkan mbah dulu, ujar Andra sa mbil berlari menuju kearah kamar neneknya. Martini masuk kedalam rumah dan duduk diatas amben yang terletak disudut ruangan depan, seraya memperhatikan keadaan didalam rumah yang ia huni sejak kecil tersebut. Keadaan dalam rumahpun tidak tampak ada perubahan yang berarti. Martini ya. Wah wah anakku sudah dating dari perantauan, terdengar suara tua khas ibu martini sedang setengah berlari keluar dari kamarnya, menyambut kedatangan anaknya, diikuti oleh andra , membawakan segelas the hangat. bagaimana keadaan simbok disini?, Tanya martini. oh, anakku simbok di sini baik baik saja, kamu sendiri bagaimana, tini? saya baik baik saja mbok, ngomong ngomong mas koko dimana mbok? Tanya martini. Mendengar pertanyaan itu, tiba tiba air muka ibu martini berubah, ia tampak berpikir piker sejenak. oh mengenai suamimu, nanti akan simbok ceritakan, sebaiknya kamu ngaso dulu. Kau pasti capek setelah melakukan perjalanan jauh. Jangan lupa the hangatnya diminum dulu, saran ibu martini. Martini menurut saj a apa yang dikatakan ibunya. Setelah menikmati segelas the hangat, ia mengangkat kaki dan tiduran di atas amben. Namun tetap saja ia tidak dapat memejamkan matanya. Pikirannya tetap melayang memikirkan suaminya ; dimana dia,

apakah dia merantau ke Jakarta untuk turut mencari nafkah diperantauan, dimana letak rumah barunya, atau apakah mas koko malah meninggalkan dirinya dan menikah dengan wanita lain? ah tidak mungkin, pikirnya kembali berusaha untuk tetap huznuzon. Ia mencoba bangkit lalu menemui ibunya yang sedang memasak dipawon. maaf Mbok, dimana mas koko, tini sudah kangen dan ingin berbicara dengannya, ujar martini membuka kembali percakapan. Ibu martini tampak kembali berfikir sejenak, lalu berdiri dan mengambil segelas air putih dingin dari kendi. minumlah air putih ini agar kamu lebih tenang, Tini, nanti simbok ceritakan di mana suamimu berada, kalau kamu memang sudah tidak sabar. Sementara itu martini bersiap untuk mendengarkan dengan seksama penuturan ibunya. tiga bulan lalu rumah yang dibuat suamimu atas biaya dari kamu sudah jadi. Letaknya didusun sebelah sana, namun sejak itu pula kesengsem sama seorang wanita. Wanita itu adalah tetangga barunya. Dua bulan lalu mereka menikah dan meninggalkan andra bersama simbok. Tentu saja simbok marah besar kepadanya. Namum apa daya, simbok hanyalah wanita yang sudah renta, sedang ayahmu sudah tiada, dan uang yang simbok pegangpun pas pasan. Mau mengirim surat kepadamu simbok tidak bisa, kamu tahukan simbok buta huruf. Mau minta tolong kepada siapa lagi, sedangkan kamu adalah anakku satu satunya. Kamu tidak mempunyai saudara yang bisa simbok mintai tolong untuk mengirimkan surat kepadamu, sedangkan anakmu, andra masih kelas 1 SD. Mendengar penuturan ibunya, martini langsung menangis, ia sedih marah dan kalut. mengapa simbok tidak melaporkannya ke pak kadus dan pak kades, dan beliaupun sudah berjanji untuk membantu simbok. Namun sampai saat ini simbok belum mendapatkan jawabannya. Sedangkan suamimu sendiri dan istri barunya , tampak tak peduli dengan suara suara miring para tetangga. Dan untuk lapor ke KUA, simbok tidak berfikir sampai kesitu, maafkan simbok, tambah ibunya dengan suara yang terdengar bergetar. Duh Gusti., paringono sabar,. terdengar Martini terisak, berusaha untuk tetap ingat kepada Yang Maha Kuasa. Bagaimana bisa, suami yang begitu ia cintai dan ia percaya, dapat berbuat begitu kejam terhadapnya. Apalagi ia sekarang tinggal bersama istri barunya, di rumah hasil jerih payahnya selama tiga tahun merantau di Arab Saudi. Mbok, di mana rumah baru itu berada? wajah ibunya terlihat ketakutan, ia tidak tahu apa yang akan dilakukan anaknya dalam keadaan kalut di sana apabila ia tahu letak rumah tersebut. Mbok, di mana Mbok, Suara Martini semakin tinggi, namun ibunya tetap diam. ,Kenapa simbok tidak mau membertihu. Apakah Simbok merestuinya?_Apakah simbok mendukungnya? Apakah Simbok membela bajingan itu dari pada saya anakmu sendiri? Apakah.. Diam Tini, teganya kamu menuduh ibumu seperti itu. Kamu mau menjadi anak durhaka? Ingatlah kamu kepada Tuhan,Nak, ingatlah kepada Gusti Allah,N ak Kalimat itu muncul dari mulut ibunya, yang kemudian terduduk menangis mendengar ucapan pedas anaknya tersebut. ya sudah kalau Simbok tidak mau memberitahu. Tini akan cari sendiri rumah itu, teriak Martini seraya meninggalkan ibunya yang sangat bersedih, yang berusaha mengejarnya namun kemudian jatuh tersungkur di halam depan rumahnya karena tidak mampu lagi mengeiarnya. Hei , mana Koko, bajingan sialan, teriak Martini sambil berjalan membabi buta, menyusuri jalan dengan muka merah Padam. Pikrannya kacau balau. Buat apa aku bekerja jauh-jauh mencari uang di Arab Saudi demi kamu dan.Andra tetapi mengapa kau tega memanfaatkanku, menggunakan uangku untuk membuat rumah dan tinggal di sana bersama istri barumu, Kurang apa aku? Mendengar teriakan Martini, kontan para tetangga di sekitar situ segera berhamburan ke luar rumah. Mereka kebingungan menyaksikan ulah Tini yang sudah tidak mereka lihat selama tiga tahun, tiba tiba muncul kembali di dusun itu dengan tingkah laku yang berubah 180 derajat. Martini yang dulunya lembut, penurut, kini kasar dan beringasan. Apakah ia telah gila? Apakah yang telah terjadi terhadap dirinya di Arab saudi? Apakah ia Dianiaya sebagaimana sering terdengar berita di media massa mengenai TKW yang disiksa?. Namun kemudian mereka segera menyadari. Hal ini pasti karena Martini telah mengetahui perbuatan suaminya. Segera saja mereka mengejar dan mencoba menenangkan Martini. Namun dengan kuat Martini mencoba melepaskan tangannya dari dekapan tetangganva itu. Dan saat itu pula ia melihat suaminya, ya Koko bajingan itu, keluar dari rumahnya. Koko tampaknya tidak menghiraukan kedatangannya. Bahkan istri barunya itu terlihat dengan mesranya berdiri disamping koko yang meletakkan keduavtangannya dipinggang koko hei, siapa kamu. Tini ya. Kenapa kamu kesini? Ini rumahku bersama mas koko. Bukannya kamu sudah mati, kalau belum mendingan kamu mati saja sekarang. Itu lebih baik, dari pada mau merusak kebahagiaan kami. Bukan begitu mas koko? ujar wanita yang ada disebelah koko sambil mengalungkan tangan kanannya dileher koko dengan lembutnya. Hal ini jelas membuat tini makin marah. hai , dasar kau, wanita murahan, tidak tahu diri. Koko adalah suamiku. Dan kau koko, mengapa kau tega menipuku, meninggalkanku hanya untuk menikahi wanita keparat ini. Dasar bajingan.

Dekapan tetangga yang memegang Martini akhirnya lepas. Dengan cepat Martini meraih sebuah bamboo yang tergeletak di bawah pohon nangka dan berlari menuju kearah koko dan istri barunya. Dengan tidak hati-hati ia menaiki anak tangga yang menuju kedalam rumah baru itu. Secepat kilat ia mengayunkan bambu itu ke arah mereka berdua. Namun malang, belum sampai bamboo itu mengenai sasaran, ia kehilangan keseimbangan. Ia terpeleset dari dua anak tangga dan jatuh terjerembab tak sadarkan diri. Mbak Mbak bangun Mbak. Mau turun di mana Mbak. Ini sudah sampai di wonosari, terdengar sayup -sayup suara pemuda yang duduk di dekat Martini. Astaghiirullaahaladzlm. Haapa?.. Wonosari, Tanya Martini. Ya Mbak sepertinya dari tadi Mbak gelisah tidurnya ujar pemuda itu Apakah benar ini wonosari? Tanya Martini memastikan seraya mengarahkan pandangannya keluar jendela. Ya ini adalah daerah yang telah tiga tahun ia tinggalkan. Alhamdulillah ya. ,Allah terima kasih, batin Martini bahagia. UNSUR INTRINSIK Tema Latar : percayalah pada niat baikmu :

Tempat : dalam bis(dalam perjalanan) dan di kampung Waktu : tiga tahun setelah kepergian martini ke Arab Saudi

Suasana : diawal cerita suasana yang timbul basa saja, tetapi pada pertengahan cerita suasana yang timbul menegangkan karena adanya konflik yang timbul ketika tokoh utma bermimpi Plot/alur : alur cerita itu adalah alur maju(episode) karena jalan cerita dijelaskan secara runtut. Pada awal cerita diawali dengan pengenalan tokoh, kemudian si tokoh bermimpi, pada mimpinya timbul suatu pertentangan yang berlanjut ke konflik (klimaks) dilanjutkan dengan antiklimaks dan pada akhir cerita terdapat penyelesaian. Perwatakan: Tokoh utama(martini) : wataknya yang sabar,lembut ,pekerja keras, bertanggung jawab terhadap keluarga, hal ini di tunjukan dari penjelasan tokoh,penggambaran fisik tokoh serta tanggapan tokoh lain terhadap tokoh utama Tokoh pembantu: Mbok : sabar Andra : patuh terhadap orang tua Mas koko : tidak bertanggung jawab terhadap keluarga Sudut pandang : orang ketiga Mood/suasana hati : kecurigaan,kesabaran,kecemburuan,penyesalan,kebahagiaan Amanat : Seharusnya suami bertanggungjawab untuk mencari nafkah bagi anak dan istrinya Jangan dulu bersikap suudzon kepada seseorang bila belum ada buktinya Keuletan dan kesabaran dalam bekerja akan membuahkan hasil yang baik Selalu berniat baik untuk mendapatkan ridho Allah swt SINOPSIS: Martini adalah seorang TKW yang baru saja pulang dari Arab Saudi setelah 3 tahun lamanya ia meninggalkan kampung halamannya. Akhirnya ia bisa pulang untuk bertatap muka dengan keluarganya, namun ketika sampai di rumah ia mendapatkan suatu kejutan yang besar. Kejutan itu bukan kejutan manis, melainkan sangat pahit. Ketika sampai di rumah, ia menanyakan suaminya berada dimana.

Namun ibu martini tidak menjawab. Akhirnya setelah Martini mendesak, ibu martini mengungkapkan bahwa semenjak suaminya membeli rumah baru dari hasil kiriman uang Martini dari Saudi Arabia, Koko (suaminya) kesemsem dengan tetangga barunya, dan dua bulan kemudian mereka menikah. Mereka meninggalkan ibu martini dan anak-anaknya. Ibu martini tidak bisa berbuat apa-apa karena ia sadar bahwa dirinya sudah tua dan tidak ada sanak saudara yang bisa dimintai tolong. Kemarahan Martini semakin meradang karena ternyata uang yang selama ini ia kirim untuk keluarganya malah dipakai oleh suami dan istri barunya. Ia pun mendatangi rumah baru Koko dengan berbagai cacian yang ia lontarkan disepanjang jalan. Spontan para tetangga heran dan berhamburan keluar menyaksikan kemarah Martini yang meradang. Namun para tetangga sadar bahwa Martini sudah mengetahui suaminya menikah lagi. Setelah sampai di depan rumah suaminya, Martini mencaci maki mereka berdua. Martini menaiki tangga rumah dengan mengambil sebuah balok yang dimaksudkan untuk memukul mereka berdua, namun apa daya kaki martini tidak seimbang sehingga ia malah terjatuh. Tiba-tiba seorang pemuda membangungkannya dan berkata bahwa ini sudah sampai di Wonosari daerah yang sudah 3 tahun ia tinggalkan. Martini tersenyum bahagia, ternyata kejadian yang menimpa dirinya itu adalah sebuah mimpi.

UNSUR INTRINSIKNYA : TEMA : Kisah percintaan LATAR : _Tempat : kolam renang SJT, taman _Waktu : pagi hari dan malam hari _Suasana : tegang,bahagia,romantis TOKOH : Fiona (aku) :baik,pemalu,setia Alfi :baik,romantis,setia Eliz :baik, ALUR : Alur Maju SUDUT PANDANG : Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama PENYELESAIAN : Bahagia (happy ending) AMANAT : Masa remaja,memang masa-masa yang indah dan jika kita merasakan cinta terhadap lawan jenis,harus tau batasanya dan jika berpacaran harus secara sehat. UNSUR EKTRINSIK NILAI :

<!--[if !supportLists]-->

<!--[endif]-->BUDAYA <!--[endif]-->MORAL

: sebagai perempuan kita dilarang pulang

terlalu malam
<!--[if !supportLists]-->

: kita sebagai generasi bangsa,jika berhubungan dengan lawan jenis harus bisa jaga jarak atau berpacaran secara sehat. KERANGKA CERITA : 1.Hari minggu pagi Fion dan Eliz pergi ke kolam renang SJT. 2.Fion merasa aneh terhadap hati kecilnya. 3.Saat membeli makanan Fion di tabrak seorang cowok 4.Fion berkenalan dengan seorang cowok bernama Alfi 5.Alfi mengajak Fion untuk jalan di malam hari 6.Alfi menyatakan cinta kepada Fion dan Fion menerima cinta Alfi 7.Sampai sekarang Fion dan Alfi masih bersama.

CINTA SEJATI FIONA Matahari telah bangun,menandakan hari yang cerah akan dimulai.Hari ini adalah hari minggu.seperti minggu-minggu biasanya,aku selalu ada waktu untuk berenang.Ya,itulah hobiku sejak kecil.Namaku Fionada sieny sabastian,yang akrab di panggil fion. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 07.30.Itu berarti saatnya aku dan temen dekatku pergi berenang.Oo,,iya eliz anindia putri itulah temen yang aku maksud.Aku biasa memanggilnya eliz,itu udah panggilan sejak kecil. hay el,,dah siap berangkat?tanyaku saat menepuk bahunya.letsgo sobat,,. Tak terasa aku dan eliz dah nyampek di SJT Swimming Pool,itu tempat yang akan aku lalui agenda hari ini. Tapi kenapa hari ini ada yang aneh tentang hati kecilku.Apa,,gara-gara aku baca ramalan bintang yang mengungkapkan bahwa hari ini aku akan menemukan cinta sejati yaaaa,.!Mungkin ini hanya perasaanku yang terlalu percaya dan berharap mendapatkan cinta sejati. Tak lama kemudian aku selesai berenang dan bergegas mencari makan.eem,fion aku minta tolong ya,nitip baksonya 1 mangkuk, celoteh ely menyuruhku tanpa sungkan dan masih terus melanjutkan berenang nya.ya deh aku beliin,.makasih teman. Akupun terus berjalan menuju tempat untuk membeli makanan. Bruuuuhg diriku tersungkur ke tanah,.aduuuhg gimana sich ni orang.Punya mata di pakai buat lihat dongsambil melotot aku marah -marah pada cowok yang sengaja atau tidak mendorongku dari belakang.maaf neng gak sengaja,.mana tanganya?.buat apa megangin tanganku,sakit tauk,diem atuh,mau cepat sembuh gak lukanya?Akupun hanya menganggukan kepala untuk menjawab.Tak ku sangka,ternyata cowok ini baek juga,cakep lagi kataku dalam hati.gimana,udah gak kesleo lagikan tanganmu?,oyaa,,kenalin aku Alfisejenak aku terpaku menatap alfi,,oooh iya makasih,udah gak sakit kok,aku fion. Yah inilah awal perkenalanku dengan alfi,si cowok tampan yang baek hati.Mulai saat itulah aku dan dia saling mengenal satu sama lain,mulai dari tukeran no hp,hingga jalan bareng.

Pada suatu ketika Alfi ngajak aku jalan di malam hari,tepat nya malam minggu.Gak tau kenapa,hati kecilku sangat bahagia.Apakah ini bertanda kalau dia emang pangeran yang akan memberiku cinta sejati???Heeehe Berharap banget. Kring kring kring,,hp ku berbunyi dengan lantangnya.ea hallo,ada apa al,kita jadi jalan yaa???.hallo juga,ya ntar aku jemput jam 7 dirumah kamu.,ukeey aku tungguin yaa??.yaaa,aku mau ngomong sesuatu ntar,ngomong apa al?tanyaku sambil penasaran.rahasia dong,ntar juga tau sendiri,udah dulu yaa bey bey.ya dech aku mulai menutup telepon dengan hati masih seribu pertanyaan. Kuceritakan saja penasaranku ini terhadap eliz,. apa??kamu mau jalan sama alfi?Gak salah denger nich.ya el,emangnya kenapa?.Gk kok.,waah rasanya bentar lagi ada yang jadian nich,.wahahahaha.aaah kamu el bisa aja,eh dah dulu ya aku mau siap-siap buat jalan sama alfi... ya,good luck teman eliz menyemangatiku. Tak terasa jam udah nunjukin pukul 7 tepat,aduh aku grogi banget niich mau jalan sama alfi.AKu udah dandan yang maxi ,karena malam ini malam yang akan aku lewati berdua sama dia.Tok tok tok,aku berlari menuju ke pintu depan.ech udah dateng kamu al,ayoo masuk.Gak deeh,kita langsung jalan aja yuuk,Oklah kalau begitukujawab dengan penuh semangat. Kamu mau ngajak aku kemana sich al? ke taman,mau gak jawabnya sambil menatap mataku.! ya al,aku mau bangetjawabku dengan terbata-bata.Tak terasa kami pun akhirnya sampai di taman. kamu mau pesan apa fi,?.eem,aku ngikut aja dech.yaudah kita makan pisang bakar aja yaa!.anggukan kepala menandakan jawaban setuju.Tak berapa la ma pesanan kami telah tiba.ayo dimakan fi. ya,kamu aja duluan.malez nich.Tiba -tiba saja tangan alfi langsung nyuapin akun makan.OMG rasanya seperti melayang di angkasa.Aku hanya terdiam menikmati ini semua,dengan pemandangan yang sangat indah ditaburi ribuan bintang dilangit.Tak henti-henti nya,mata kami saling bertatapan. Tak terasa,makanan kami pun telah habis.Malam ini sungguh malam yang indah yang pernah ku lalui bersama dengan Alfi. Sebenarnya diam-diam aku mulai menyukai dan menyayangi Alfi. Tangan Alfi mulai memegang tanganku,aku sungguh terkejut.fion,sebelumnya aku minta maaf,telah lancang memegang tanganmu.aku sayang dan cinta banget sama kamu fi,udah lama aku memendam perasaanku ini.Aku mohon fi,kamu mau yaaa jadi pacarku,pendamping hidupku mulai dari sekarang untuk selamanya.Seketika tubuhku lemah tak berdaya,perasaanku bercampur jadi Satu.Tak menyangka,kalau dia begitu cepat ungkapin ini. benarkah al,kamu mencintai aku?,serius fi,aku sejak pandangan pertama udah mulai ada rasa sama kamu.Pliis jangan nyaktin aku,kalau kamu juga cinta sama aku,tolong jawab sekarang.al,mafin aku.Aku gak bisa nolak kamu,aku sejak pertama ketemu sama kamu,aku juga udah mulai ada rasa.serius fi,sumpah aku bahagia banget malam ini.Anggukan kepalaku menjadi jawaban kalau aku nerima dia jadi cowokku.Alfi pun memeluk ku dengan erat.Oooh terimakasih tuhan,engkau benar-benar mengirimkan seorang pangeran untukku.Akhirnya cintaku tidak bertepuk sebelah tangan dan Alfi beneran jadi kekasihku. Balutan angin malam ,ribuan bintang dilangit, menjadi saksi awal kisah percintaaanku dengan Alfi.Akhirnya aku pulang diantar kekasihku Alfi,karena dia takut

kalau terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi padaku. Kamipun bergegas untuk pulang,karena waktu telah menunjukkan pukul 8 anak gadis tidak baik pulang terlalu malam. Sinar matahari pagi mulai menyinariku di dalam tempat peristirahatan.Tak terasa,malam telah berganti pagi.Dan sepertinya kejadian tadi malam masih begitu teringat di hati dan otak ku.Kejadian yang seperti mimpi panjang bagiku. Tak henti-hentinya aku memikirkan Alfi.Sudah jelas-jelas dia menjadi pacarku.Dari tadi aku hanya memikirkan dia seorang. Kriing kriing kring,suara hp ku berbunyi,membangunkan ku dari khayalanku tentang kejadian semalam.haloo al,a da apa?tumben pagi-pagi udah telpon.gak boleh ya fi,aku kan kangen sama kamu sayang.Ooh,dia memanggilku sayang,pikirku dalam hati.gak apa-apa kok al,aku juga kangen sama kamu,eh semalem kamu lagi gak bercanda kan??. sumpah enggak deh fi,aku beneran sayang sama kamu.Hari ini kita udah resmi pacaran. Hari-hari kulalui bersama dengan Alfi.Hingga tak terasa hubunganku dengan dia semakin erat saja.Bak perangko dengan amplop,sungguh tak dapat di pisahkan.Orang tua kami pun juga telah mengetahui hubungan kami.Dan syukurlah mereka menyetujui hubungan ini.Karena kami pun berpacaran dengan sehat.Saling mendukung satu sama lain. Akhirnya cerita cintaku ini berakhir dengan bahagia.Hingga saat ini kami pun masih bersama dalam satu cinta. TAMAAT!!!!!!!

You might also like