Professional Documents
Culture Documents
merupakan suatu besaran vektor sehingga penjumlahan gaya atau harus mengikuti kaidah-kaidah vektor yang telah dibahas di bagian Persamaan umum untuk kesetimbangan benda tegar:
I;3
djl#tfllili
$iriil
'..,*.,-.....
nriltnl'x
..___:
1', diketlfuui u:rh d;rn txslnly;t
,1
I?=o
2r:o
atau
(e.1)
t
i '-**
*\. l1
.',!
1A
\:"
jika I-i=0diuraikan
(9.1) menjadi:
I4:o
I4,=o
ZMo=o
F"
adalah komponen gaya dalam arah x dan F, adalah komponen dalam arah y. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa pada saat analisir dalam penyelesaian kesetimbangan untuk tiap-tiap penghubung, j variabel maksimum yang dicari adalah tiga. Pada bab ini, akan dit
cara penyelesaian berbagai kasus kesetimbangan. ['r
j
f:
i
'lt
'*,.
I3','-,.....
i rl1'
:-.-t
'
:,.
"
\'**.,"**
{-i ;*_.
i i
luth
f.
diP*-r*l;"h dilri
ljtik
p{'tBns pr dfln
p:
lrn:rnraan (9.1), kita peroleh persamaan kesetimbangan untuk gambar poligon gaya yang ditunjukkan gambar
dan besarnya, F2 hanya diketahui arahnya, dan F3 tidak diketahul ataupun besarnya. Gaya-gaya tersebut masing-masing melalui titik l, C. Jika tidak ada kopel yang bekerja maka seluruh gaya yang bekcrje bertemu di satu titik. Arah F3 dapat kita peroleh dari perpotongan gnt'll F1 dan F2, seperti ditunjukkan pada gambar 9.lb.
l,l >Fr*)F,
Fl
Gnmhar 9.2 Poligon guyrt
BAB IX
ANALISIS GAYA STATIK
DALAM MESIN
PENDAHULUAN
:erpenting dalam proses desain suatu komponen mesin adalah tersebut' r:ahuut tJntang beban yang bekerja pada komponen mesin dapat kita maka mengetahrii beban yang bekerja padanya
fu=
mrukan dimensi dan jenis bahan untuk komponen mesin tersebut' bekerja pada suatu komponen mesin dibedakan menjadi -raya yang "ouri guyu dinurnik. Analisis gaya statik umumnya digunakan 'ruiit nesin dengirr gerakan lambat. Dalam hal ini, percepatan maksimum j kecil dibanding r :nassa koriponin-komponen me sin tersebut auh lebih komponen-komponen untuk digunakan guya dinamik ::rsi. Analisit berkecepatan tinggi. gaya berat' rab ini akan dibahas analisis gaya statik, baik yang berupa yang terjadi lain statik beban *uuputt gesek, gaya :kibat perakitan, ^pada dinamik gaya-gaya sedangkan mesin, suatu ko*pon"tt :erlaku dengan Jibahas pada Bab 10. Selain itu, analisis gayayang dilakukan matematika metode ie grafis juga dibahas pada bab ini, sedangkan pada ,o0". ultu"gu" kompleks dan koordinat kartesian- akan dibahas -0 dengan- disertai contoh-contoh metode komputasi menggunakan t lunakMATLAB.
_
r KESETIMBANGAN
BENDA TEGAR
: utama untuk melakukan analisis gaya adalah benda Pada bidang atau setimbang, tentunya j umlah { i'ang akan dianalisis harus dalam keadaan dan momen yang bekerja Pada benda tegar itu adalah nol. GaYa
269
1.
Salah satu gaya diketahui arah dan besarnya, sedangkan yang lain diketahui arahnya. Pada gambar 9.3 ditunjukkan bahwa Fl yang titlk A diketahui arah dan besarnya, sedangkan Fr, Ft, dan Fa diketahui arahnya saja. Pada kasus ini, kita lakukan teknik penye dengan terlebih dahulu menentukan titik potong untara F3 dan Fa. tersebut kita namakan titik P. Karena garis kerja F3 dan F. melalui P maka tidak ada kopel yang dihasilkan oleh F: dan Fapada titik P. Gsmbar 9,4 Harga F1 dan bentuk poligot'L goyo
II
/i+*i Ji
-n
+i
-----* -:
't r !,q ' , l*->
+.. '-'-,h
I'irtla kasus kedua, gaya F1 dan F2 diketahui arah dan besarnya. F3 rlrketahui arahnya dan Fa tidak diketahui arah dan besarnya. Pertamalrrrrra, kita jun-rlahkan il dan F2 sehingga rnenghasilkan resultan R. Kita rlrrlrat memperoleh arah Fa dari perpotongan garis kerja R dan F:.
l)crrgan demikian,
untuk
.1'^t2.
Gambsr 9.3 F 1 yang melalui titik A diketrthui aralt dcrn besantyn' F2, Fj. dan Fa hanya diketahui arahnya saja
'
\.-P
lJ
ij
--Lr--'1.--*--------j-.*--_
I;:
' ^,
-o F2h
Setelah harga F2 diperoleh maka dengan mudah poligon gayayang ditunjukkan pada gambar 9.4.
F,
* :i_B '
i F,j i\
",
-.
..n * -"^*-'..
J'\ i\
Jr
'r.
rF;
R=
F.+ -+
F,"
I
i ,
--l-"
'"'
'\.
-.-.' :-
i'r::::-..-*---.--".*." V t
FI
270
SEIAJAR
Pada gambar 9.6 ditunjukkan dua buah gaya sejajar yang bekerl'a pada penghubung. Kita akan menentukan gaya resultan R yang dapat
kedua gaya tersebut. Besar dari resultan kedua gaya tersebut da ketahui, yaitu R = 4 + Fr. Yang menjadi masalah adalah di mana resultan gaya tersebut. Seandainya kita misalkan R beryarak x dari karena efek resultan R adalah sama dengan efek komponenmaka dengan mengambil momen di titik A, Mu akibat F adalah dengan Ml akibat resultan R sehingga diperoleh hubungan sebagai (F, +
Fr)x: rrt
linnthar 9.7 Titik potong antaro Fl tlan F2 dengan Q dan Q' diperoleh letak resultan Rt dan R:.
(e.21
=-:--:(F, + Fr)
FL
gilnrbar 9.8 ditunjukkan suatu konstruksi istimewa berupa dua buah y[ng hampir sejajar dan bekerja pada suatu penghubung. Kita akan
1 1
lr,
l
t .ti
I
i**
n--'
l'
"'*
' .'-
Gambar 9.6 Dua buah goya sejaju" ycutg bekerja ptula suatu penglt
Kita akan menambahkan komponen gaya Q dan grnrlir lrtik A dan B, di mana Q: -Q'. Tentunya, arah p berlawanan g,rrr ?', dengan besar yang sama, yang karenanya Q dan Q' saling ,r,li,kan. Resultan yang dihasilkan oleh F' dan Q adalah,Rr dan resultan ,lrlursilkan oleh Fz dan Q', adalah R2. Dari titik potong antara garis
,,rrlrbab sebelumnya.
lrr /r'r tlan R2.
dengan besar yang sama, yang karenanya Q dan p' saling ntcrrr walau berguna untuk mendapatkan letak resultan kedua gaya li1 Resultan yang dihasilkan oleh F1 dan Q adalah R1 dan resullurl dihasilkan oleh F2 dan Q'adalah R2. Dari titik potong antara galis dan R2 dapat diperoleh letak resultan R.
Cara lainnya adalah dengan menambahkan komponen gaya Q dan p' titik A dan B, di mana Q : -O'. Tentunya, arah Q berlawanan clcrr
273
tFt,,t-\\"
/ *f.
\u
t"
&
NI
j
Gambur 9.8 Dua buah gaya yctng hampir sejrtjar dan bekerja pada sual( penghubung
1,
,t
iaya yang bekerja pada pena (engsel). iaya yang bekerja pada pena mempunyai arah x dan
lrncla gambar 9.1
y seperti terlihat
l.
a.
Karakteristik rol pada bidang normal. Iika gaya gesek diabaikan maka gayayangdiarami ror tersebut gayanorrnal yang tegak lurus dengan bidang kontaknya.
I
F1
0
bahwa
I
il
'''l.*...-"'/
N
rol sehingga gaya yang terjadi adalah gaya tllrnurl, sedangkan pada tumpuan B terdapat sambungan engsel. Ini berarti trlrr l\()ntponen gaya arah x dan y.
llliL
,,l adalah sambungan berupa
b.
Karakteristik peluncur (sticter) pada bidang normal. Jika gaya gesek diabaikan maka guyuyun[diarami peruncur tcrserrst adalah gaya normal yang tegak 1unls d"ngon birlang korrlaknya,
LF
=0
W a---+ Fa12*->
Fsrz:0
FBrr
karena pada kondisi setimbang, semua garis gaya beftemu paca si tirik.
flIrrh
Kemudian kita akan membuat poligon gaya untuk sistem pada gambar 9, Dalam hal ini, berat I4t dlketahui, arah F,rz diketahui, namun besarnya tir diketahui, sementara Fut2 tidak diketahui besar dan arahnya. pada awal pembuatan poligon gaya, kita gambar dahulu gaya I(. Arah diperoleh dengan mencari titik potong Fa12 dan 2tr. Arai F6,2 sejajar garls yang menghubungkan titik B dengan titik potong antara w dan F,
gaya luar akan diberikan contoh lain berupa hrli yang ujungnya ditumpu oleh pin, sementara ujung yang lain tali seperti ditunjukkan gambar 9.14.
Fsr!
!:
r B1:
i*
W, F,112,
tktn
F1111
(ituhttr' 9-14 Balok yang ujungnyo ditut,pu oleh pi,, sementara ujurtg yang lntn
digantung padtt seutas tuli
Itlir Irlir rrotasikan tanah (grouncl) sebagai penghubung l, talj adalah benda ,lrrrr rrassa,r adalah benda 3 maka pudu unut;ris ini kita dapat ** rt'rrlrrl<arr llaya-gaya Irar yarrg bckerja paclanya scbagai berikut:
.r
276
Ft: :
Fy :
Gaya yang diberikan penghubung 1 pada penghubung 3. Gaya yang diberikan penghubung 3 terhadap penghubung
Fzs = Gayayang diberikan oreh penghubung 2 terhadap penghubung 3, Fzz : Gaya yang diberikan oleh penghubung 3 terhadap penghubung
W:
Mrsin didefinisikan sebagai suatu mekanisme yang dapat memindahkan Sttrrgi atau daya. Gaya dalam mesin dapat dipindahkan melalui suatu $trghubung. Gaya yang dipindahkan dari satu komponen ke komponen lain llrrlalr tegak lurus permukaan kontak dengan catatan asalkan tidak te{'adi prckan. Sebagai ilustrasi akan diberikan beberapa contoh:
llklcr
f
ffm;r truik
iliui t;tliF"
"
Ifuml
jh:rt;ln-q
\\'
Gagn neirma:l N
{'nlrr llnvrr normal atau gaya kontak antara cam danfoilower yangbekerja tegak Itttrrs clengan garis singgung di titik kontak antara cam danfollower tersebut.
IF:o
W *--+ F13+-+ Fzs:0
I
dan
279
9 MEKANISME HAND r
PRESS
yang tegak lurus terhddap bidang kontak di mana roda gigi ters berkontak. Gaya kontak R dapat diuraikan dalam arah tangensial F7
arah radial Fa, seperti yang ditunjukkan pada gambar 9.19
Sudut
digerakkan. Garis normal atau garis kontak pasangan loda gigi adalah
rr gambar 9.20 ditunjukkan mekanisme hand press. Ingin diketahui l)a gaya tekanan pada titik E jlka diberikan gaya sebesar p pada tuas.
rpilrubung. Penghubung 3 merupakan batang rglrLrbung 4 dan 5 dianggap satu benda.
F
gambar 9.21 diperlihatkan diagram benda bebas masing-masing dua gaya, sedangkan
I\dn
g.lgi
gigi
L
E4
'--*-,-...:. - --.-...^+l .t., 'l.
ryngpmk
;.'rrng dig*rukar;r
_."
i'
a . t1
.// ,/'..,''
.l
./
,i'
,'.,''
il ..ri.,
it
________
, : :iI I |
i:';*
t,y'
-. --. l-ingk;rr';rrr
!.:.
!'/',n'll'.:t!
"/
F,,
,r":
.""t"'
t/
.1'.rl
|
|
....
"'--'}"
,---',-ir
It'
t.'
I
tI
I,'
i t..' t: L''
.'
nttlitrl
l;n,.
281
Pada gambar 9.22 ditunjukkan diagram benda bebas penghubung 4 Arah Fs diperoleh dari perpotongan garis kerja N5 dan F:+. Ns besarnya gaya tekan pada titik E.
kita dapat menentukan arah ider, gaya yang bekerja adalah gaya P dan
''t 'r
I } P-.P;' Fzt:0
d Gsmbur 9.22 Diagront bencla bebas penghubung 4 dan 5, dan poligon gu.tttl
1,5 kN
CONTOH SOAL:
1.
Gambar 9.23 menunjukkan model suatu motor bakar. Jika pada pl diberikan gaya sebesar 1,5 kN, tentukan torsi Z2 yang harus di
pada penghubung 2 agar sistem setirnbang
F:.,
Skalagambarl:12.5
: /'i"'|r ,/ /t
.\-l
-1
-/\
/
,,.
,'
h/
Fi:
Solusi:
Pertama-tanta, l<ita buat lcrlcbih rlahrrlrr tliagr.urn [rcrrtlir I pcnglrubung 3 rlarr 4 yarrg rligabrrrrglilrrr selirrligrrs. l'cnglrulrrillf
It : 12,5 * 2,8 cm :0,35 m 'l') : [r'214< lt 'l': ' l,-59 l(N * 0,3-5 nr : 0,-5-565 kN
-5(r5,5 Nrrr
)lri
nT
283
Pada gambar 9.24 terlihat suatu mekanisme dengan 2 buah Tentukanlah besamya gaya FD agar sistem tersebut setimbang.
Skalagambarl:15
F:.r
',,
lt:
I.:;.t
titik Os:
L M61a:0
(0,2510,45) * 4,2 kN
.- r'j rti
............---
V.i.t
--/
-D
Skala gaya:
I kNicnr
i
t*.
Dari poligon gaya, didapatkan: Fa3: 4,3 cm * 1 kN/cm : 4,2 kN N: 1,4 cm * I kN/crn: 1,4 kN
f,. I ) /i1;-DAI6:o
an
gay a:
*lrnrlqlil dapat digambarkan poligon gaya.Poligon gaya sebagai berikut: t!'rlir I kN/cm F+s l"t' 2,6 * 1 kN : 2,6 kN
N(, l,t5*lkN,l,t5kN
No
285
a. b.
gon gaya:
4 dan 6.
Skalagaya
I cm: 1,25 kN
5kN
No,
ghubung 2:
/,u,,
Solusi:
ftzsX\
I,'t'=o I ,;,rr *-
No+---
F":0
F<ztts
sedangkan kesetimbangan di
titik
l:
sebesar
l,.irghubung 2
I?=o
Ftz:ls
+-*
Fpsp
*t
trr:slz:0
lkrrln gambar
aa,ba
maka daPat Karena besar dan arah Flzs;: telah diketahui poligon kesetimbangan pada tttlk A:
Skala gtYa:7,25 kN/cm
Fptls
1,25 kN/cm: 6'25 kN x 3,4 7,25 kN/cm : 4'5 kN pada Persamaalt sehingga'dengan mensubstitusikan harga F,,rD
Firri, :
F1zt1s:5
penghubung 5:
I?=o
Ftz:ls
*-t
N6
*-+ Fc :0
().26 Sebuah ntekrutisme dengan
sehingga:
titik D tliberikan
gayct sebesar 8 kN
F,
Solusi: Pertama-tama, perhatikan penghubung 5 dan 6 yang digabung. Di diagram benda bebas penghubung 5 dan 6, penghubung 6 di
sebagai batang dua gaya. Arah
F3a
IF=o
B frN
+--
N6
*--+
Fqs
:0
I
oA
)lri diagram
Skala:
kN/cm
V l,l=o
/"q
**
F1a*---+
Fsq:0
Skala gaya: 3 kN/cm
Arah Fa5 telah diketahui dan arah Fza adalah tegak lurus pengliubrrnf karena gesekan pada slider sangat kecil sehingga gesekarn
diabaikan.
,, f ,,
f
.1
Arah gaya F1a didapatkan dari pertemuan arah gaya [ra5 dan 1,'1,1, gambar berikut ini skala di perbesar agar muat pada biclang dihalaman berikut.
Penghubung 2:
EMo:
Fsu*
g 1,2
hu-
kNm:0
1.2
kNm
h
5.
0.28
15 cm 18,3
Tz: Fn * h :
kN * 0,042m
768,6 Nm
jam, tentukan reaksi pada titik O12 dan torsi yang diberikan
penghubung 4 agar sistem setinbang.
Jika pada roda diberikan torsi sebesar 1,2 kNm berlawanan arah
l(cmudian kita tinjau, penghubung 2 dan 3, sebagai berikut, arah dan bcsar gaya F51, telah kita ketahui, dan arah gaya F32 adalah tegak lurus perpotongan lrcrrghubung 2 yangberkontak dengan penghubung 3. Dari arah..,{rz. diperoleh F56, garis kerja F32 dan
."
i"
i
'...
i
Fsz C
,i
,)
lt!
Gsmbsr 9.27 Roda diberikan torsi sebesar 1,2 kNnt
On
h1,:0,7 *6cm=4,2cm
sis
293
tlj s6 -D t s2
Fp-P
Fsz
-*) F;2:0
6 kN/cm
Fp:3,3cm*6kN/cm
19,8 kN
adalah truss maka arah gayaFa2 diketahui.tr3a didapatkan rlrr|i titik potong vektor F2a dan IZa. Sedangkan gaya berat adalah :
f
,cnghubung
ll , G * g:2600
kg
10 rrls2
26 kN.
I+:
6.
Pada gambar 9.28 tampak suatu konstruksi truk pengangkat pasir, J beban bak truk dan pasir adalah 2,6 ton, dan berat penghubung 2 tlan diabaikan, maka tentukanlah besarnya gaya pada hidrolik.
I,,t:o
l',.r
f-
F7a*---+
W:0
gaya:
295
2 dikenakan kopel 22, berapa besamya gaya Q ylng dikenakan agar sistem tersebut setimbang?
Q:?
t,
,100
Nm
I-i=o
Fa3 *---+ F13*---+
Fo:
14,3 kN
19,5
kN
f'rrtlir ganrbar 9.29 terlihat bahwa penghubung 4 dan 5 merupakan 2 gaya (truss) sehingga arah gaya pada kedua penghubung l'l;t'but dapat langsung diketahui. Untuk menyelesaikannya, perhatikan ,lrrlqlam benda bebas penghubung 3. Karena tidak ada momen yang lrt'lrt'r'ia pada penghubung 3 maka seluruh gaya yang bekerja bertemu
lrrrlrrng
pirrl;r satu
titik.
$ulrsis
297
Fzt
Berdasarkan PrinsiP tersebut
maka arah
F7
didaPatkan
Arah
F16
Moz:
0'
Fx
7":
200 Nm
ZM o, =o Tr-Frr*hr=o
()
2,7
* 500 N:
1350
N
Arah,F35
T, h,
=
200 0,125
tioo,rr
Arah
F11,
F*F Fu#
Skala gaya s00 N
cm
4:=o
ir
I'
t
Fsr:1725 N
Irqt: I ti75 N
299
Q=05k]{
$-$li1 gX9$-tr1l:l'l
l(cmudian arah
F35
F16 dan R:
o:0,5
kN
pengltubung
bebas penghubun Pertama-tama, perhatikan dahulu diagram benda 5 dan 6 penghubung pada dan 6, kemudian hitung gayayangbekerla Kita jumlahkan gayaP dengan gaya Q'
\'/; l-)
tr,,
Q+--P=R
llirr i 1'roligon gaYa, diPeroleh:
l',,,
l'
0,9
I
,.,
,85
F+1
1,2025 kN
l.r'rrrtrtliankitatinjaupenghubung3'denganarahF23
polottg
FqtlW
Arah
rlisis
30,l
",/\,
T2:
F32*
h2
-;+
LMo,, = o
l,'rn* hu
I t,
-Tr, =0
1,4 kN * 0,24 m
= 0,336 kNm
T. t;"' -'o_ h6
-
100 Nm
= 100 Nm
o'1
= 1000 N
9.
Pada gambar g.3l terlihat momen T6 dan Ta !an$ masingdiberikan ke penghubung 6 dan 4. Berapa besamya momen yang diberikan ke penghubung2 agat mekanisme tersebut seimbang?
,lrkctahui maka gaya penghubung 3 terhadap penghubung tlrrrraikan dalarn arah normal dan arah tangensial. )-M,,,0 =
1,,:,,,*
@v)
Skalal:I2
OoC
o4c -Tq=o
=0.42m
t,,t ,,
"
T+:200
Nnt
:200
Nm
T6
Oq
Solusi:
F[
= -F{o,maka kita
daPat
Tahap awal dari penyelesaian adalah meninjau penghubung mengasumsikan bahwa gesekan pada slider diabaikan'
Skala gaya
l'ada gambar 9.32 terlihat suatu mekanisme 4 batang. Jika pada batang 3 rliberikan gaya F3 sebesar I kN dan pada batang Z AiU.ritun gaya Fa scbesar 1,2 kN maka berapa besamya momen yang harus diberikan ke ltcnghubung 2 agar mekanisme tersebut setimbang? Skala garnbar 1:2
usi:
620
l(.nrponen gaya F2-dan F3 dijumlahkan menjadi R. Kemudian dari lrcrpotongan gaya R dan F1a kita dapatkan arah gaya Fy.
Sliala gaya lcm/0,5 kN
dan
4 sekaligus.
Arah
T2:
F32* h2
r uryo
267
merupakan suatu besaran vektor sehingga penjumlahan gaya atau harus mengikuti kaidah-kaidah vektor yang telah dibahas di bagiun Persamaan umum untuk kesetimbangan benda tegar:
I;, rliLetlh*i
nrrlnl'l
........ :::.-..
saj*t
I-i L, =o
=o
atau
f r rtihstilhui $teh
drur h,sarnya
l: l;\
, ta
1
"-i.;
.-l t.
""'^ *..... r:*'"
jika I?=0diuraikan
dan
maka
$ Iu
nrirh
dm
be*ftrn,l'ir
(9.i) menjadi:
gayQ
Io.
=o
fr
Iq,=o Zr,=o
F, adalah komponen gaya daTam atah x dan F,' adalah kott aatam arahy. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa pada saal tt dalam penyelesaian kesetimbangan untuk tiap-tiap penghtth variabei *uk.i*u* yang dicari adalah tiga. Pada bab ini, akrttt
cara penyelesaian berbagai kasus kesetimbangan'
L;
j
I
;;lfrfliT,fr?1""
il'rrilr (r).
"*
iun U..uinya, F,
Fr titlak tllhd
ataupun besarnya. Gaya-gay atersebut 1nuring-,11u.in g nrc I il I tr i I I C. Jika tidak ada kopel yang bekerja maka seluruh gaya yrtttg bertemu di satu titik. Arah F3 dapat kita peroleh dari pcrltotttttg[Hll
F1 dan F2, seperti ditunjukkan pada gambar 9.1b.
lll
rl.t
Fl
(ianhtr