You are on page 1of 19

Taenia saginata dan Taenia solium

Mata kuliah Parasitologi

Disusun Oleh : Kelompok 6


DIV KESEHATAN LINGKUNGAN

Taenia saginata
Kingdom Phylum Class Ordo Animalia Platyhelminthes Cestoda Cyclophyllidea Taeniidae Taenia T.saginata Kingdom Phylum Class Ordo

Taenia solium
Animalia Platyhelminthes Cestoda Cyclophyllidea Taeniidae Taenia T.solium

Famili
Genus Spesies

Famili
Genus Spesies

Hospes Definitif: Manusia Hospes Perantara : Hewan Bovidae mis. sapi, kerbau dll.

Hospes Definitif : Manusia Hospes Perantara : Babi, Monyet, Unta, Anjing, Babi Hutan, Domba,kucing , Tikus dan Manusia.

Cacing dewasa ( 8 10 minggu ) Panjang 4 10 m, jumlah proglotid 1000 - 2000 buah Skoleks : 1 - 2 mm, 4 batil isap tanpa kait Proglotid : imatur, matur dan gravid Proglotid gravid : cabang uterus 15 -30 buah Proglotid gravid : keluar sendiri satu per satu secara aktif atau bersama tinja. Setiap hari proglotid lepas 9 buah proglotid Satu buah proglotid gravid berisi 100.000 telur Skoleks akan keluar dengan cara evaginasi & melekat pada mukosa usus halus manusia, seperti yeyenum.

Siklus hidup Taenia saginata


Dalam usus manusia terdapat proglotid yang sudah masak yakni yang mengandung sel telur yang telah dibuahi (embrio). Telur yang berisi embrio ini keluar bersama feses. Bila telur ini termakan sapi, dan sampai pada usus akan tumbuh dan berkembang menjadi larva onkoster. Larva onkoster menembus usus dan masuk ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limpa,

kemudian sampai ke otot lurik dan membentuk kista yang disebut Cysticercus bovis (larva cacing). Kista akan membesar dan membentuk gelembung yang disebut Cysticercus.

Manusia akan tertular cacing ini apabila memakan daging sapi

mentah atau setengah matang. Dinding Cysticercus akan dicerna di lambung sedangkan larva dengan skoleks menempel pada usus manusia. Kemudian larva akan tumbuh membentuk proglotid yang dapat menghasilkan telur. Bila proglotid masak akan keluar bersama feses, kemudian termakan oleh sapi. Selanjutnya telur yang berisi embrio tadi dalam usus sapi akan menetas menjadi larva onkoster. Setelah itu larva akan tumbuh dan berkembang mengikuti siklus hidup

Morfologi Taenia solium


Cacing dewasa
Putih tembus cahaya Panjang 2 4 m, terdiri dari 800 1000 ruas proglotid Skoleks : 1 mm, dengan 4 batil isap, rostelum dengan 2 baris kait-kait Proglotid gravid : cabang uterus 7 12 buah. Panjang = lebar Lubang kelamin terletak pada sisi kiri/kanan, teratur. Berisi 30.000 - 50.000 telur

Dalam usus proglotid terbawa aliran darah dalam bentuk Onkosfera (larva heksakan) dan masuk ke dalam otot lemak dengan melepaskan kaitannya menjadi Sistiserkus. Bila manusia makan daging yang mengandung sistiserkus akan menjadi cacing dewasa dalam tubuh Proglotid yang mengandung telur masak manusia. akan keluar ke alam bebas bersama faeces manusia. Dia alam bebas telur termakan oleh hewan babi.

Gejala klinis yang ringan, seperti: sakit ulu hati, perut merasa tidak enak, mual,muntah, mencret, pusing/gugup. Gejala klinis yang berat bisa menyebabkan proglotid menyasar masuk appendiks, atau illeus (obstruksi oleh strobila cacing) Gejala berkaitan dengan ditemukan cacing yang bergerak-gerak dalam tinja atau cacing keluar dari anus.

Cacing dewasa
Hanya satu ekor tidak menimbulkan gejala yang berarti (bila ada hanya berupa nyeri ulu hati, mencret, mual, obstipasi & sakit kepala). Gejala klinik berat dapat timbul bila skoleks dengan kait-kaitnya menembus dinding usus peritonitis

Larva : sistiserkosis
Tertelan telur atau regurgitasi isi usus sehingga telur tertelan masuk usus. Dapat menghinggapi jaringan subkutis, mata, jaringan otak, otot, otot jantung, hati, paru dan rongga perut.

Obat tradisional : biji labu merah, biji pinang Obat lama : kuinakrin, amodiakuin, niklosamid Obat baru : prazikuantel

Sering di negara yang penduduknya makan daging sapi/kerbau yang tidak dimasak dengan sempurna (setengah matang). Ternak yang dilepas di hutan atau padang rumput lebih mudah diinggapi cacing dari pada ternak yang diikat dengan tali atau di kandang. Kebiasaan makan daging sapi yang dimasak kurang matang

Taeniasis : Prazikuantel dan Mebendazol Sistiserkosis : Prazikuantel dan pembedahan

Penyebaran infeksi dipengaruhi oleh : Kebudayaan Agama Cara mengkonsumsi daging babi.

Kasus Infeksi Cacing Pita Taenia di Negara Tropis Taiwan, Cina 1.661 orang penderita taeniasis. Brazil 0,1-0,9 % kejadian sistiserkosis pada manusia. Thailand 5,9% dari 1450 orang positif taeniasis. Indonesia Taeniasis/sistiserkosis terutama ditemukan di Papua, Bali dan Sumatera Utara. Selain itu ditemukan di NTT, Lampung, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat dan Jawa Timur. Laos Kejadian taeniasis mencapai 14%.

Kasus Infeksi Cacing Pita Taenia di Indonesia

- Tahun 1940 di Indonesia taeniasis dilaporkan terdapat di daerah Bali (0,4- 7,1 %), Nusa Tenggara Timur (7%), Irian jaya (8%), dan lokasi transmigrasi asal Bali seperti di Sulawesi Tenggara dan Lampung. - Prevalensi taeniasis/ sistiserkosis di beberapa propinsi di Indonesia berada pada rentang 1,0%-42,7% dan prevalensi tertinggi ditemukan di Propinsi Papua pada tahun 1997 yaitu 42,7%.

PERBEDAAN KARAKTERISTIK
T. saginata T. solium

Penyakit Panjang cacing dws


proglotid Skolek Proglotid Matang Gravid telur/proglotid Larva

Taeniasis 4-12 m
1000-2000

Taeniasis dan sistiserkosis 2-4 m & 8 m


800-1000

Tanpa rostelum/kait-kait Punya rostelum + kait-kait Keluar sendiri scr aktif satu-satu Ovarium 2 lobus 15-30 cabang lateral 100.000 Cystisercus bovis Keluar bersama tinja 2-3 progl. Ovarium trilobus 7-12 cabang lateral 30.000-50.000 Cystisercus cellulose

Hospes perantara
Cara infeksi

Sapi
Makan daging sapi yg mengandung cystisercus bovis

Babi dan manusia


Makan daging babi yg mengandung cystisercus cellulose dan tertelan telur

DAFTAR PUSTAKA
http://analismuslim.blogspot.com/2012/02/taeniasis-dansistiserkosis-cacing-pita.html http://id.wikipedia.org/wiki/Taenia_(cacing_pita) www.google.com http://www.cdc.gov.tw/public/attachment/821314143071.pdf.

You might also like