Professional Documents
Culture Documents
Taenia saginata
Kingdom Phylum Class Ordo Animalia Platyhelminthes Cestoda Cyclophyllidea Taeniidae Taenia T.saginata Kingdom Phylum Class Ordo
Taenia solium
Animalia Platyhelminthes Cestoda Cyclophyllidea Taeniidae Taenia T.solium
Famili
Genus Spesies
Famili
Genus Spesies
Hospes Definitif: Manusia Hospes Perantara : Hewan Bovidae mis. sapi, kerbau dll.
Hospes Definitif : Manusia Hospes Perantara : Babi, Monyet, Unta, Anjing, Babi Hutan, Domba,kucing , Tikus dan Manusia.
Cacing dewasa ( 8 10 minggu ) Panjang 4 10 m, jumlah proglotid 1000 - 2000 buah Skoleks : 1 - 2 mm, 4 batil isap tanpa kait Proglotid : imatur, matur dan gravid Proglotid gravid : cabang uterus 15 -30 buah Proglotid gravid : keluar sendiri satu per satu secara aktif atau bersama tinja. Setiap hari proglotid lepas 9 buah proglotid Satu buah proglotid gravid berisi 100.000 telur Skoleks akan keluar dengan cara evaginasi & melekat pada mukosa usus halus manusia, seperti yeyenum.
kemudian sampai ke otot lurik dan membentuk kista yang disebut Cysticercus bovis (larva cacing). Kista akan membesar dan membentuk gelembung yang disebut Cysticercus.
mentah atau setengah matang. Dinding Cysticercus akan dicerna di lambung sedangkan larva dengan skoleks menempel pada usus manusia. Kemudian larva akan tumbuh membentuk proglotid yang dapat menghasilkan telur. Bila proglotid masak akan keluar bersama feses, kemudian termakan oleh sapi. Selanjutnya telur yang berisi embrio tadi dalam usus sapi akan menetas menjadi larva onkoster. Setelah itu larva akan tumbuh dan berkembang mengikuti siklus hidup
Dalam usus proglotid terbawa aliran darah dalam bentuk Onkosfera (larva heksakan) dan masuk ke dalam otot lemak dengan melepaskan kaitannya menjadi Sistiserkus. Bila manusia makan daging yang mengandung sistiserkus akan menjadi cacing dewasa dalam tubuh Proglotid yang mengandung telur masak manusia. akan keluar ke alam bebas bersama faeces manusia. Dia alam bebas telur termakan oleh hewan babi.
Gejala klinis yang ringan, seperti: sakit ulu hati, perut merasa tidak enak, mual,muntah, mencret, pusing/gugup. Gejala klinis yang berat bisa menyebabkan proglotid menyasar masuk appendiks, atau illeus (obstruksi oleh strobila cacing) Gejala berkaitan dengan ditemukan cacing yang bergerak-gerak dalam tinja atau cacing keluar dari anus.
Cacing dewasa
Hanya satu ekor tidak menimbulkan gejala yang berarti (bila ada hanya berupa nyeri ulu hati, mencret, mual, obstipasi & sakit kepala). Gejala klinik berat dapat timbul bila skoleks dengan kait-kaitnya menembus dinding usus peritonitis
Larva : sistiserkosis
Tertelan telur atau regurgitasi isi usus sehingga telur tertelan masuk usus. Dapat menghinggapi jaringan subkutis, mata, jaringan otak, otot, otot jantung, hati, paru dan rongga perut.
Obat tradisional : biji labu merah, biji pinang Obat lama : kuinakrin, amodiakuin, niklosamid Obat baru : prazikuantel
Sering di negara yang penduduknya makan daging sapi/kerbau yang tidak dimasak dengan sempurna (setengah matang). Ternak yang dilepas di hutan atau padang rumput lebih mudah diinggapi cacing dari pada ternak yang diikat dengan tali atau di kandang. Kebiasaan makan daging sapi yang dimasak kurang matang
Penyebaran infeksi dipengaruhi oleh : Kebudayaan Agama Cara mengkonsumsi daging babi.
Kasus Infeksi Cacing Pita Taenia di Negara Tropis Taiwan, Cina 1.661 orang penderita taeniasis. Brazil 0,1-0,9 % kejadian sistiserkosis pada manusia. Thailand 5,9% dari 1450 orang positif taeniasis. Indonesia Taeniasis/sistiserkosis terutama ditemukan di Papua, Bali dan Sumatera Utara. Selain itu ditemukan di NTT, Lampung, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat dan Jawa Timur. Laos Kejadian taeniasis mencapai 14%.
- Tahun 1940 di Indonesia taeniasis dilaporkan terdapat di daerah Bali (0,4- 7,1 %), Nusa Tenggara Timur (7%), Irian jaya (8%), dan lokasi transmigrasi asal Bali seperti di Sulawesi Tenggara dan Lampung. - Prevalensi taeniasis/ sistiserkosis di beberapa propinsi di Indonesia berada pada rentang 1,0%-42,7% dan prevalensi tertinggi ditemukan di Propinsi Papua pada tahun 1997 yaitu 42,7%.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK
T. saginata T. solium
Taeniasis 4-12 m
1000-2000
Tanpa rostelum/kait-kait Punya rostelum + kait-kait Keluar sendiri scr aktif satu-satu Ovarium 2 lobus 15-30 cabang lateral 100.000 Cystisercus bovis Keluar bersama tinja 2-3 progl. Ovarium trilobus 7-12 cabang lateral 30.000-50.000 Cystisercus cellulose
Hospes perantara
Cara infeksi
Sapi
Makan daging sapi yg mengandung cystisercus bovis
DAFTAR PUSTAKA
http://analismuslim.blogspot.com/2012/02/taeniasis-dansistiserkosis-cacing-pita.html http://id.wikipedia.org/wiki/Taenia_(cacing_pita) www.google.com http://www.cdc.gov.tw/public/attachment/821314143071.pdf.