You are on page 1of 10

BAB I ARTIKEL

1.1 Horton River Delta,Arctic Canada

Gambar 1 Delta Sungai Horton

A river flowing down a steep slope follows a pretty straight path, with gravity exerting a tremendous pull on the water. But a river flowing over a flat landscape can meander left and right, occasionally abandoning river channels to become oxbow lakes or to take a shorter route to the sea. In the past few centuries, the Horton River in northwestern Canada stopped wandering and assumed a more direct route to the sea. Situated about 420 kilometers (260 miles) east of the Alaska border, the modern Horton River empties into Franklin Bay; but as this image shows, it once followed a different path. The Advanced Land Imager (ALI) on NASAs Earth Observing-1 (EO-1) satellite acquired this image on July 31, 2012. The Horton River Delta forms a fan-shaped interruption to the otherwise straight coastline. North of the delta, lakes fill abandoned meanders. Centuries ago, the Horton River continued another 100 kilometers (60 miles) or so

northward, draining into Harrowby Bay. In a 1989 study, researchers from the University of British Columbia used multiple lines of evidence to estimate a time frame for when the Horton River abandoned its old channels and adopted a shortcut to the sea. One line of evidence comes from historical records. Dr. John Richardson of the second Franklin expeditionmapped the mouth of the Horton River sometime between 1825 and 1827, and his colleague E.N. Kendall drew a sketch of it. Obviously the river had taken its shortcut to the sea by then. Next, the researchers turned to tree-ring dating of driftwood to identify the earliest possible date for the shortcut. Near the sea, the Horton River flows through treeless tundra; but about 200 kilometers (125 miles) upstream, spruce trees grow. When pieces of wood wash into the river, they can be carried far downstream, either washing into the ocean, or getting deposited somewhere along the riverbed. That means driftwood lying in the Horton Rivers abandoned channels must have been carried there before the river changed course. Analysis showed that the most recent driftwood in the old meanders was deposited before 1640. The third line of evidence for the deltas age comes from studies of the rock and sediment layers, including observed rates of delta growth since the area was first mapped. The researchers concluded: If rates of delta and fan development are assumed constant, then the breakthrough on geomorphic evidence would have occurred about 1750. Although the land around the Horton River is flat, it is not at sea level but instead sits about about 75 meters (250 feet) above sea level, and cliffs line the coastline. So once it stopped meandering and broke through a barrier, the Horton River took a steep trip downward to the Canadian coast. The rivers shortcut formed a delta that continued growing for decades. A comparison between Richardsons mapping efforts and aerial photographs acquired later indicates that the Horton River Delta expanded between the early 19th century and the mid-20th century. But subsequent aerial photos showed the delta shrinking later in the 20th century. A study published in

1998 concluded that the ocean eventually began to eat away at the delta faster than river sediments could build it. Sumber : http://earthobservatory.nasa.gov/IOTD/view.php?id=79044

1.2 Pantai Senggigi Lombok Siapa yang tidak mengenal Lombok, daerah dengan pantai yang sangat indah dan mempesona di Indonesia. Banyak sekali pantai yang Indah dari daerah Lombok. Salah satu pantai yang kita bahas kali ini juga berasal dari bumi Lombok yaitu Pantai senggigi yaitu pantai yang letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai ini memang tidak sebesar pantai kuta di Bali tapi pantai ini tidak kalah indahnya dengan pantai-pantai lain di Indonesia.

Gambar 2 Pantai Senggigi Lombok

Pantai ini wajib untuk mas bro/ mbak bro kunjungi, yakin deh pasti gak akan nyesel setelah berkunjung kepantai ini. Untuk menuju ke obyek wisata pantai ini tidaklah sulit. Bila mas/mbak bro naik pesawat, tiba di bandara Selaparang Mataram terus bisa meluncur ke arah barat jaraknya sekitar 8 km dari bandara, setelah kurang lebih 15 menit perjalanan yang berkelok kelok dengan mas/mbak bro sudah sampai disana dan bisa langsung menikmati suasana pantai ini. Tidak beda dengan pantai lainnya pantai ini juga menyuguhkan hamparan pasir putih di sepanjang pantainya serta air laut pantai yang masih bersih dan

putih. Di jamin deh mas/mba bro pasti langsung pengen nyebur untuk mandi, selain itu kita juga melihat turis-turis luar negri berjemur di sepanjang wilayah pantai.soreharinya seperti biasa sunset di pantai ini jadi andalannya dah, tidak kalah indahnya sunset di pantai-pantai lain yang ada di Indonesia. Wisata yang bisa mas/mbak bro dapatkan di pantai ini ada beberapa wisata airnya seperti snorkeling, diving, dan sebagainya. Harga harga yang ditawarkan cukup lumayan. Untuk kehidupan malam di pantai ini mas/mbak bro tidak perlu khawatir karena masih banyak lagi kehidupan yang belum berakhir, alunan musik dan suara bass serta sorak sorai pengunjung kafe memeriahkan kehidupan malam di pantai yang akan memanjakan mas/mba bro. Sumber : http://www.gudangwisata.com/pantai-senggigi-lombok.html

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Horton River Delta,Arctic Canada Sungai Horton di Barat Laut Kanada berhenti mengalir dan diasumsikan membuat rute yang lebih dekat dengan laut sehingga bermuara ke Franklin Bay yang terletak sekitar 260 km sebelah timur dari perbatasan Alaska,berpindahnya muara Sungai Horton ini membentuk sebuah delta, yaitu sebuah lingkungan transisional yang dicirikan oleh adanya material sedimen yang tertransport lewat aliran sungai (channel), kemudian terendapkan pada kondisi di bawah air (subaqueous), pada tubuh air tenang yang diisi oleh aliran sungai tersebut, sebagian lagi berada di darat/subaerial (Friedman & Sanders, 1978, vide Serra, 1985).Delta terbentuk apabila material sedimen (faktor utama) dari daratan yang terangkut lewat sungai dalam jumlah yang besar masuk ke dalam suatu tubuh air yang tenang.Pembentukan delta menghasilkan pola progradasi yang menyebabkan majunya garis pantai dan litologi yang dihasilkan umumnya mempunyai struktur gradasi normal pada fasies yang berasosiasi dengan lingkungan pantai.Dalam pembentuknya delta memiliki syarat-syaratnya yaitu : a. Arus sungai pada bagian muara mempunyai kecepatan yang minimum. b. Jumlah bahan yang dibawa sungai sebagai hasil erosi cukup banyak. c. Laut pada daerah muara sungai cukup tenang. d. Pantainya relative landai. e. Bahan-bahan hasil sedimentasi tidak terganggu oleh aktifitas air laut. f. Tidak ada gangguan tektonik (kecuali penurunan dasar laut seimbang dengan pengendapan sungai). Selain itu,pembentukan delta dikontrol oleh interaksi yang rumit antara berbagai faktor yang berasal/bersifat fluviatil, proses di laut dan kondisi lingkungan pengendapan. Faktor-faktor tersebut meliputi iklim, debit air, muatan sedimen, proses yang terjadi di mulut sungai, gelombang , proses pasang surut , arus, angin, luas shelf, dan lereng , tektonik, dan geometri cekungan penerima

(receiving basin) yang akan mengontrol distribusi, orientasi, dan geometri internal endapan delta. Dari kenampakan poto udara Delta Sungai Horton dapat terlihat bagianbagian deltanya.

Gambar 3 Bagian-bagian Delta Sungai Horton

Bagian-bagian delta tersebut adalah : 1. Distributay Plain/Delta Plain Merupakan bagian delta yang berada pada bagian lowland yang tersusun atas active channel dan abandoned channel .yang dipisahkan oleh lingkungan perairan dangkal dan merupakan permukaan yang muncul atau hampir muncul. Delta Plain dicirikan oleh suatu distributaries dan interdistributaries area. Proses sedimentasi utama di delta plain adalah arus sungai, walaupun arus tidal juga muncul. Pada daerah dengan iklim lembab, Delta plain mungkin mengandung komponen organik penting seperti gambut. 2. Delta Front Delta front merupakan sublingkungan dengan energi tinggi, dimana sedimen secara konstan dirombak oleh arus pasang surut (tidal), arus laut sepanjang pantai (marine longshore current) dan aksi gelombang

(kedalaman 10 meter atau kurang). Endapan pada delta front meliputi sheet sand delta front, distributary mouth bar, endapan river-mouth tidal, near shore, longshore, dan endapan stream mouth bar. Delta front terdiri dari zona pantai dangkal yang berbatasan dengan delta plain

Delta front ditunjukkan oleh suatu sikuen yang coarsening upward berskala besar yang merekam perubahan fasies vertikal ke arah atas dari sedimen offshore berukuran halus atau fasies prodelta ke fasies shoreline yang biasanya didominasi batupasir. Sikuen ini dihasilkan oleh progradasi delta front dan mungkin terpotong oleh sikuen fluvial distibutary channel atau tidal distributary channel saat progradasi berlanjut (Serra, 1985). 3. Pro Delta Prodelta merupakan lingkungan transisi antara delta front dan endapan marine shelf. Merupakan bagian dari delta di bawah kedalaman efektif erosi gelombang, terletak di luar delta front dan menurun ke lantai cekungan sehingga tidak ada pengaruh gelombang dan pasang surut dimana terjadi akumulasi mud, umumnya dengan sedikit bioturbasi . Sedimen yang ditemukan pada bagian delta ini tersusun oleh material sedimen berukuran paling halus yang terendapkan dari suspensi. Struktur sedimen masif, laminasi, dan burrowing structure.

Seringkali dijumpai cangkang organisme bentonik yang tersebar luas, mengindikasikan tidak adanya pengaruh fluvial (Davis, 1983). Endapan prodelta terdiri dari marine dan lacustrine mud yang terakumulasi dilandas laut (seaward). Endapan ini berada di bawah efek gelombang, pasang surut dan arus sungai. Pasokan sedimen,tingkat energi gelombang dan tingkat energi pasang surut akan memepengaruhi bentuk geometri delta tersebut,sehingga menghasilkan bentuk yang bermacam-macam.Dari kenampakan delta kita dapat

menggolongkannya berdasarkan klasifikasi yang telah ada,untuk delta terdapat 2 klasifikasi yang sering dipakai yaitu Klasifikasi menurut Fisher,dkk (1969) dan Klasifikasi menurut Galloway (1975).

Dari kenampakannya Delta Sungai Horton ini termasuk kedalam Lobate Delta (klasifikasi menurut Fisher,dkk 1969 ).Klasifikasi ini didasari oleh proses fluvial dan influks sediment dan proses laut,Lobate Delta dalam klasifikasi ini bersifat bersifat high constructive,dimana proses fluvial dan pasokan sedimen yang dominan mengontrol pembentukan delta ini.Sedangkan berdasarkan klasifikasi menurut Galloway,1975 termasuk kedalam bentukan lobate delta,dari klasifikasi ini kita bisa mengetahui factor apa yang mempengaruhi bentukan delta tersebut,dilihat dari klasifikasinya, lobate yang dihasilkan merupakan pengaruh dari proses fluvial dan tidal dengan sedikit pengaruh gelombang (wave).

Gambar 4 Klasifikasi Delta menurut Galloway (1975)

Gambar 5 Klasifikasi Delta menurut Fisher 1969

2.2 Pantai Sengigi Lombok Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok.Pantai Senggigi Lombok mempunyai luas sekitar 4.700,pantai ini memiliki bentuk pantai yang berbentuk lengkung dengan lebar pantai 25-50 meter, dan kemiringan lereng 0-2 %. Material

penyusun pantai ini adalah sedimen tak padu yang berupa aluvium, koluvium, dan material tuff.

Gambar 6 Kenampakan Pantai Senggigi

Pada daerah pantai yang masih mendapatkan pengaruh air laut dibedakan menjadi 3,yaitu : a. Beach,yaitu daerah yang langsung mendapatkan pengaruh air laut dan selalu dapat dicapai oleh pasang naik dan pasang surut. b. Shore Line,yaitu jalur yang relative berbentuk baris dan relatif merupakan batas antara daerah yang dicapai air laut dan yang tidak bisa. c. Coast,yaitu daerah yang berdekatan dengan laut dan masih mendapatkan pengaruh air laut. Proses geomorfologi dalam pembentukan pantai ini yang dominan adalah proses pengendapan (sedimentasi) oleh proses fluvial.Dari melihat proses yang terjadi dan litologi yang ada disana memperlihatkan bahwa pantai sengigi merupakan pantai hasil pengendapan material asal darat.Dapat diklasifikasikan berdasarkan Klasifikasi Pantai Secara Tenaga Geomorfik (Shepard,1963) bahwa Pantai Sengigi merupakan jenis pantai yang dibentuk oleh pengendapan asal darat (Pantai Primer).Bentukan pantai sengigigi yang lengkung tersebut disebakan abrasi oleh air laut.

DAFTAR PUSTAKA
Koesoemadinata, R.P., 1978. Geologi Minyak dan Gas Bumi. ITB, Bandung. http://earthobservatory.nasa.gov/IOTD/view.php?id=79044 (diakses pada tanggal 2 Mei 19.30 ) http://www.gudangwisata.com/pantai-senggigi-lombok.html (diakses pada tanggal 2 Mei 20.30 ) Asisten Geomorfologi dan Geologifoto. 2007. Panduan Praktikum Geologi dan Geomorfologifoto, Semarang: Teknik Geologi Undip.

You might also like