You are on page 1of 3

KONTRAK BERLANGGANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG

Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1. Nama

KASMIRI, SE

Jabatan : Kepala Bagian Langganan PDAM Tirtawening Kota Bandung Alamat : Jl. Badaksinga No. 10 Bandung dengan ini mewakili kepentingan hukum PDAM Tirtawening Kota Bandung, berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 800/Kep.153-PDAM/2011 tanggal 11 Agustus 2011 tentang Pelimpahan Wewenang Direksi Untuk Menandatangani Kontak Berlangganan Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung.

2. Nama Alamat KTP

: : : RT : RW :

: Kelurahan : : Kecamatan : : Kabupaten/Kota*) : *)Pilih) : Kode Pos : Alamat Persil (jika sama dengan KTP dikosongkan) : RT : Kelurahan : : Kecamatan : : Kabupaten/Kota*) : *)Pilih) : Kode Pos : No Kontrol No. Langganan : : B A N D U N G RW : B A N D U N G

adalah pelanggan PDAM Tirtawening Kota Bandung. Berdasarkan ketentuan Peraturan Walikota Bandung Nomor 937 Tahun 2009 tentang Pengaturan Pelayanan Air Minum dan Air Limbah Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung dan/atau Peraturan Penggantinya yang berlaku kemudian, PDAM Tirtawening Kota Bandung dan Pelanggan bersepakat untuk membuat dan menandatangani kontrak berlangganan dengan ketentuan sebagai berikut : BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Kontrak ini disebut Kontrak Berlangganan PDAM Tirtawening Kota Bandung. Pasal 2 Dalam Kontrak Berlangganan PDAM Tirtawening ini, yang dimaksud dengan : 1. Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung yang selanjutnya disingkat PDAM Tirtawening adalah Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung. 2. Pelanggan PDAM Tirtawening adalah perseorangan/lembaga pemerintah/-perusahaan/yayasan/rumah ibadah dan lain sebagainya yang sudah mendapat persetujuan untuk mendapat pelayanan air minum dan/atau pelayanan pembuangan air limbah dari PDAM Tirtawening. 3. Air Minum adalah air hasil proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang kualitasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 4. Sambungan Langganan adalah jenis sambungan pelanggan milik PDAM Tirtawening yang mensuplai air minum langsung ke pelanggan, berupa sambungan pipa distribusi sampai dengan meter air. 5. Meter air adalah alat untuk mengukur volume pemakaian air pelanggan. 6. Unit pelayanan adalah kelengkapan alat yang dipasang pada sambungan langganan yang berupa katup pemutar, box meter, meter air, segel tera dan segel body. 7. Pipa Dinas adalah pipa yang mengalirkan air minum dari pipa distribusi sampai dengan meter air. 8. Persil adalah suatu bidang tanah dengan atau tanpa bangunan yang akan atau telah menggunakan fasilitas dari PDAM Tirtawening. 9. Pipa persil air minum adalah pipa beserta peralatan dan perlengkapan dan air minum yang terletak di dalam persil setelah meter air. 10. Tarif air minum adalah kebijakan harga jual air minum dalam setiap meter kubik (m3) atau satuan volume lainnya sesuai kebijakan yang ditentukan oleh Walikota Bandung. 11. Air limbah adalah air buangan rumah tangga dan/atau air buangan domestik, tidak termasuk air buangan industri dan air hujan. 12. Sambungan Rumah adalah jenis sambungan untuk pembuangan air limbah. 13. Pipa persil air limbah adalah pipa di dalam pekarangan rumah yang langsung menerima air limbah dari bangunan (plumbing system). 14. Bak Inspeksi (Inspection Chamber) adalah konstruksi beton/yang berbentuk bak yang berfungsi untuk menampung 1 (satu) atau lebih pipa persil air limbah dan mengalirkannya ke saluran ali limbah PDAM Tirtawening. 15. Tanki Septik adalah wadah/ruangan yang berfungsi sebagai tempat penampungan air limbah rumah tangga atau air limbah domestik. 16. Tarif Air Limbah adalah biaya pelayanan pembuangan air limbah domestik yang dilakukan oleh PDAM Tirtawening. 17. Keadaan memaksa (force majeure) adalah kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga, berdampak luas dan tidak dapat diatasi oleh kedua belah pihak yang mengalaminya, termasuk peristiwa-peristiwa : bencana alam, wabah penyakit, pemberontakan, huru-hara, kebakaran, sabotase, pemogokan umum, perang dan berbagai kejadian di luar kemampuan para pihak. BAB II Bagian Pertama Kewajiban, Hak, Tanggung Jawab dan Larangan Bagi PDAM Tirtawening Pasal 3 PDAM Tirtawening berkewajiban : 1. Melayani kebutuhan air minum dan pembuangan air limbah pelanggan. 2. Memasang pipa dinas atas permintaan pelanggan dan sesuai dengan standar persyaratan teknik PDAM Tirtawening. 3. Memasang meter air untuk mengukur volume pemakaian air minum pelanggan. 4. Melakukan peneraan meter atau penggantian meter air minum sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan. 5. Memelihara sambungan langganan agar tetap berfungsi dengan baik. 6. Memeriksa meter air dan mencatat pemakaian air pelanggan secara periodik. 7. Memberi informasi kepada pelanggan apabila ada perubahan atau gangguan pada pelayanan air minum dan air limbah.

8. 9. 10. 11. 12. 13.

Menindaklanjuti laporan/pengaduan lisan maupun tertulis dari pelanggan atas adanya kerusakan dan/atau gangguan pelayanan penyediaan air minum dan/ atau air limbah. Menampung limbah domestik pelanggan melalui inspection chamber (IC) bagi pelanggan yang sudah ada jaringan air limbah. Mengawasi pelaksanaan penyambungan air limbah, setelah pelanggan memenuhi kewajiban administrasi sesuai ketentuan yang berlaku. Memberikan pelayanan penyedotan tanki septic melalui mobil tanki septic setiap 2 (dua) tahun sekali sesuai program PDAM Tirtawening, bagi pelanggan yang belum terjangkau jaringan pipa air limbah. Memberikan informasi mengenai tarif dan perubahannya. Memberikan informasi mengenai spesifikasi teknik, sifat-sifat dan karakteristik umum pelayanan PDAM Tirtawening.

Pasal 4 PDAM Tirtawening berhak : 1. Mengadakan perubahan sambungan langganan apabila secara teknis mengharuskan dilakukan perubahan. 2. Menerima pembayaran biaya pemasangan sambungan langganan baru dan biaya pelayanan lainnya. 3. Menerima pembayaran rekening bulanan secara tepat waktu dari pelanggan sesuai tagihan. 4. Memeriksa instalasi sambungan langganan dan/atau instalasi persil untuk memastikan sambungan berfungsi dengan baik. 5. Mengenakan sanksi kepada pelanggan apabila pelanggan melakukan pelanggaran baik teknis maupun administrasi. 6. Mengenakan ganti rugi apabila pelanggan melakukan perbuatan yang menimbulkan kerugian bagi PDAM Tirtawening. 7. Melakukan perubahan status penggolongan pelanggan sesuai dengan lokasi, fungsi, dan peruntukan bangunan persil di lapangan. 8. Melakukan peneraan ulang/penggantian atas meter air pelanggan yang diduga tidak berfungsi dengan baik. Pasal 5 PDAM Tirtawening bertanggung jawab : 1. Kerusakan atau gangguan aliran air minum pada sambungan langganan sebelum meter air. 2. Kerusakan atau sumbatan pada jaringan pipa air limbah sesudah Bak Inspeksi (Inspection Chamber). Pasal 6 PDAM Tirtawening dilarang : 1. Menutup/memutus sambungan langganan secara sepihak tanpa alasan penutupan/pemutusan tersebut kepada pelanggan. 2. Menjatuhkan sanksi kepada pelanggan selain sanksi berdasarkan ketentuan yang terdapat di dalam kontrak ini maupun perundang-undangan yang berlaku. BAB III Bagian Kedua Kewajiban, Hak, Tanggung Jawab, dan Larangan Bagi Pelanggan Pasal 7 Pelanggan mempunyai kewajiban : 1. Menyediakan instalasi persil air minum dan air limbah atas biaya pelanggan. 2. Membayar biaya pemasangan sambungan langganan air minum dan membayar biaya supervisi penyambungan saluran air limbah sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Membayar rekening air minum dan pelayanan air limbah serta biaya pelayanan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Selain membayar rekening air minum, dalam hal tertentu pelanggan dapat dikenakan biaya jasa pelayanan lainnya, yaitu : a. Biaya pembukaan kembali apabila meter air pernah ditutup oleh PDAM Tirtawening karena pelanggan menunggak pembayaran. b. Biaya balik nama. c. Biaya penggantian meter air apabila hilang atau rusak atas kesalahan pelanggan. d. Biaya tera meter atas permintaan pelanggan. e. Biaya tambahan kelambatan pembayaran. f. Biaya ganti rugi atas kesalahan dan atau kelalaian pelanggan terhadap sambungan langganan yang menimbulkan kerugian bagi PDAM Tirtawening. 5. Memberikan ijin kepada PDAM Tirtawening untuk memeriksa sambungan langganan dan pipa persil guna memastikan agar sambungan langganan berfungsi dengan baik. 6. Memelihara sambungan langganan persil sampai dengan meter air agar selalu dalam keadaan baik atas biaya pelanggan. 7. Melaporkan kepada PDAM Tirtawening apabila terdapat sambungan langganan yang mengalami gangguan. Pasal 8 Pelanggan berhak : 1. Mendapatkan pelayanan yang baik dan jujur dari PDAM Tirtawening. 2. Mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi, prosedur pemasangan, pemakaian dan pemanfaatan fasilitas pelayanan PDAM Tirtawening. 3. Mendapatkan informasi tentang besarnya rekening air dan biaya pelayanan lainnya yang harus dibayar pelanggan. 4. Mengajukan pengaduan tagihan apabila diyakini bahwa tagihan rekening tidak sesuai dengan penggunaan. 5. Mengajukan pengaduan apabila pelayanan mengalami gangguan. 6. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada PDAM Tirtawening apabila melakukan pemindahan atau perubahan terhadap jaringan sambungan langganan. 7. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada PDAM Tirtawening apabila pelanggan melakukan balik nama atau perubahan lainnya. 8. Mengajukan permohonan berhenti sementara untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, dengan ketentuan terlebih dahulu melunasi seluruh kewajibannya. 9. Mengajukan permohonan aktif kembali sebagai pelanggan apabila terjadi pemutusan apapun dengan mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku. 10. Mengajukan permohonan sambungan rumah melalui jaringan perpipaan di wilayah yang sudah ada jaringan perpipaan air limbah PDAM Tirtawening. 11. Melaksanakan pemasangan dan penyambungan saluran alir limbah ke saluran air limbah PDAM Tirtawening dan diawasi oleh petugas dari PDAM Tirtawening setelah memenuhi persyaratan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku. 12. Menerima penyedotan tangki septik bagi pelanggan air minum yang tidak terjangkau jaringan pipa air limbah. Pasal 9 Pelanggan bertanggung jawab : 1. Kerusakan atau gangguan pada sambungan langganan setelah meter air. 2. Kerugian yang dialami pelanggan karena kebocoran, kerusakan dan gangguan pipa persil. 3. Kerusakan atau kehilangan atau berubahnya posisi unit pelayanan. 4. Kerugian dalam bentuk apapun yang mungkin atau telah diderita pelanggan karena kerusakan atau kesalahan pelanggan dan/atau keadaan memaksa. 5. Kerusakan atau sumbatan aliran pada pipa persil air limbah. 6. Atas kerugian yang dialami oleh pelanggan karena kebocoran, kerusakan atau gangguan pada pipa persil. Pasal 10 Pelanggan dilarang : 1. Mengambil/memanfaatkan air tanpa melalui meter air. 2. Membuka dan/atau merusak segel yang terdapat pada instalasi meter air. 3. Memindahkan letak/posisi, membuka/mencabut dan/atau merusak meter air. 4. Menyedot air langsung dari pipa sambungan langganan dengan pompa penyedot. 5. Menjual air minum dari PDAM Tirtawening tanpa seijin PDAM Tirtawening. 6. Menyambungkan pipa sambungan langganan ke persil yang lain tanpa seijin PDAM Tirtawening. 7. Melakukan perusakan terhadap jaringan sambungan langganan. 8. Menyambung sendiri sambungan langganan apabila sedang ada pemutusan sambungan langganan yang dilakukan oleh PDAM Tirtawening. 9. Memasukkan air limbah selain limbah domestik ke dalam saluran air limbah PDAM Tirtawening. 10. Menyambungkan sendiri saluran air limbah persil ke saluran PDAM Tirtawening tanpa seijin PDAM Tirtawening. BAB IV Penetapan Tarif Berlangganan

Pasal 11 (1) Besarnya tarif air minum dan pelayanan air limbah ditetapkan oleh Walikota Bandung. (2) Setiap perubahan penetapan tarif air minum dan pelayanan air limbah akan disampaikan kepada pelanggan. (3) Besarnya rekening tagihan bulanan dihitung berdasarkan pemakaian air minum, termasuk biaya pelayanan air limbah dan biaya lainnya sesuai peraturan yang berlaku. (4) Bagi pelanggan yang dilayani air minum dan air limbah yang pemakaian air minumnya tercatat nol meter kubik (tidak menggunakan air minum), tetap dikenakan biaya pelayanan air limbah sesuai dengan ketentuan tarif yang berlaku. (5) Bagi pelanggan yang tidak menggunakan air minum (nol meter kubik) selama 2 (dua) bulan berturut-turut dan jika pada bulan berikutnya masih tidak menggunakan air minum, maka mulai bulan tersebut pelanggan dikenakan biaya penyediaan yang perhitungannya setara dengan pemakaian air 10 (sepuluh) m3. (6) Besarnya tarif berlangganan disesuaikan dengan golongan pelanggan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (7) Pelanggan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (8) Batas akhir pembayaran rekening bulanan adalah tanggal 20 setiap bulannya. BAB V Sanksi Pasal 12 Dalam hal pelanggan tidak membayar rekening tagihan pelayanan PDAM Tirtawening yang diakibatkan oleh sebab apapun sampai batas akhir waktu pembayaran, maka pelanggan dikenakan biaya tambahan kelambatan sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal pelanggan tidak membayar rekening tagihan selama 2 (dua) bulan, maka PDAM Tirtawening dapat mengenakan sanksi penutupan/ pemutusan saluran air minum. Dalam hal pelanggan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengajukan permohonan untuk mendapatkan kembali pelayanan air minum dalam jangka waktu 3 (bulan) sejak tanggal pemberhentian status kepelangganannya dikenakan biaya pembukaan kembali (PK), membayar seluruh tunggakan, biaya tambahan kelambatan serta kewajiban lainnya sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal pelanggan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengajukan untuk mendapatkan pelayanan air minum dalam jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal pemberhentian status kepelangganannya, maka pelanggan dikenakan biaya pemasangan baru serta membayar seluruh tunggakan, biaya tambahan kelambatan dan kewajiban lainnya sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal pelanggan melakukan pelanggaran terhadap Pasal 11, maka dikenakan sanksi berupa pembayaran ganti rugi yang besarnya dihitung berdasarkan nilai kerugian PDAM Tirtawening. Dalam hal pelanggan tidak memenuhi kewajibannya untuk mengganti kerugian yang dialami oleh PDAM Tirtawening, maka hal itu akan diselesaikan secara hukum, baik itu berdasarkan hukum perdata maupun hukum pidana. Bagi pelanggan air minum yang dilayani pelayanan air limbah melalui jaringan perpipaan apabila berhenti berlangganan air minum baik sementara atau permanen, maka tetap dikenakan kewajiban membayar biaya pelayanan air limbah sesuai peraturan yang berlaku.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

BAB VI Keadaan Memaksa Pasal 13 (1) Tidak dilaksanakannya sebagian atau seluruh ketentuan kontrak ini oleh salah satu atau kedua belah pihak tidak termasuk sebagai pelanggaran atas kontrak ini jika hal tersebut disebabkan oleh keadaan memaksa (force majeure). (2) Seluruh kerugian yang dialami oleh salah satu pihak sebagai akibat dari keadaan memaksa ( force majeure) tidak menjadi tanggung jawab pihak lainnya. BAB VII Berakhirnya Kontrak Pasal 14 PDAM Tirtawening dapat mengakhiri kontrak berlangganan ini secara sepihak, karena pelanggan dikenakan sanksi penutupan/pemutusan sambungan langganan, atau karena PDAM Tirtawening tidak mampu menyediakan layanan air minum dan/atau air limbah. Pelanggan dapat mengakhiri kontrak berlangganan ini secara sepihak dengan memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada PDAM Tirtawening dengan ketentuan pelanggan telah melunasi seluruh tunggakan rekening tagihan dari PDAM Tirtawening. Dalam hal PDAM Tirtawening mengakhiri kontrak berlangganan, maka sambungan langganan akan diputus dan meter air akan diangkat. Dalam hal pelanggan mengakhiri kontrak ini, maka PDAM Tirtawening akan memutus sambungan langganan dan menghentikan status kepelangganannya. Kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata dan Pasal 1267 KUH Perdata, sehingga pembatalan atau pemutusan kontrak berlangganan ini dapat dilakukan oleh salah satu pihak jika ada wanprestasi, dan dinyatakan sah tanpa menunggu keputusan Hakim. Kewajiban Para Pihak yang telah dilaksanakan tetapi haknya belum diselesaikan pada saat pemutusan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini, masih tetap berlangsung dan tunduk pada ketentuan-ketentuan yang telah disepakati dalam Perjanjian ini sampai dengan diselesaikan oleh Para Pihak.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

BAB VIII Ketentuan Penutup Pasal 15 Segala perselisihan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan kontrak ini diselesaikan bersama secara musyawarah mufakat, dan apabila penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka kedua belah pihak bersepakat untuk menyerahkan penyelesaiannya kepada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) atau Pengadilan Negeri Bandung. Pasal 16 (1) PDAM Tirtawening berhak untuk mengubah/menambah persyaratan dan ketentuan, dan perubahan/penambahan tersebut mulai mengikat sejak saat diadakannya perubahan tanpa harus ada pemberitahuan dahulu kepada pelanggan. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam kontrak langganan ini akan diatur lebih lanjut dalam brosur, leaflet, pengumuman/pemberitahuan dan/atau dokumen lain yang diterbitkan secara resmi dari waktu ke waktu oleh PDAM Tirtawening Kota Bandung. (3) Kontrak ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh Pelanggan dan PDAM Tirtawening. Demikian kontrak berlangganan ini kami buat dan ditandatangani dengan pikiran sehat jasmani dan rohani, tanpa tekanan dari siapa pun.

Bandung, ............. PDAM Tirtawening Pelanggan

______________________________

______________________________

You might also like