You are on page 1of 27

Keahlian Teknis

Keahlian teknis (technical skill) merupakan pemahaman dan kefasihan dalam melakukan tugas tertentu. Keahlian teknis mencakup penguasaan metode, teknik, dan peralatan yang digunakan didalam fungsi tertentu, seperti rekayasa, manufaktur, atau keuangan. Keahlian teknis juga mencakup pengetahuan khusus, kemampuan analisa, dan penggunaan alat dan teknik yang tepat untuk menyelesaikan masalah dalam bidang disiplin ilmu tertentu. Secara khusus keahlian teknis ini penting pada tingkatan organisasi yang lebih rendah. Banyak manajer mendapat promosi atas pekerjaan manajemen pertamanya karena memiliki keahlian teknis yang baik. Namun demikian, keahlian teknis menjadi tidak terlalu penting bila dibandingkan dengan keahlian manusia dan konseptual seiring dengan peningkatan manajer keatas hirarki. KEAHLIAN TEKNIS. keterampilan teknis melibatkan pemahaman dan menunjukkan kecakapan dalam aktivitas tempat kerja tertentu. Keterampilan teknis hal-hal seperti menggunakan program komputer pengolah kata, membuat anggaran, operasi sepotong mesin, atau mempersiapkan presentasi. Keterampilan teknis yang digunakan akan berbeda di setiap tingkat manajemen. Pertama-tingkat manajer boleh terlibat dalam operasi organisasi yang sebenarnya, mereka perlu memiliki pemahaman tentang bagaimana produksi dan jasa terjadi dalam organisasi untuk mengevaluasi karyawan langsung dan baris. Selain itu, lini pertama manajer perlu keahlian dalam penjadwalan pekerja dan mempersiapkan anggaran. manajer Tengah menggunakan keterampilan yang lebih teknis berkaitan dengan perencanaan dan pengorganisasian, dan manajer puncak perlu memiliki keahlian untuk memahami cara kerja keuangan organisasi yang kompleks. Lebih lanjut tentang: Management Skill (Keahlian mengatur)

Teknik manajemen pendidikan dibagi dua, yakni yang bersifat umum dan yang bersifat khusus. Teknik manajemen pendidikan yang bersifat umum adalah teknik yang dapat dipakai atau diterapkan bagi seluruh organisasi atau bawahan. Teknik manajemen pendidikan yang bersifat khusus merupakan teknik tertentu yang dapat digunakan secara terbatas atau khusus. Teknik manajemen pendidikan bersifat umum: 1. Teknik manajemen konvensional/tradisional, meliputi Manajemen berdasarkan kepribadian Manajemen berdasarkan kebiasaan Manajemen berdasarkan hadiah Manajemen berdasarkan paksaan 2. Teknik manajemen modern, Manajemen berdasarkan tujuan Manajemen berdasarkan hasil Manajemen berdasarkan sistem Manajemen berdasarkan delegasi Manajemen pola kerja terpadu B. Teknik manajemen pendidikan bersifat khusus: Teknik manajemen untuk memecahkan masalah Teknik manajemen untuk memperoleh informasi yang baik Teknik manajemen untuk mengembangkan organisasi Teknik manajemen untuk mengembangkan human relation Teknik manajemen untuk seleksi personal Teknik manajemen untuk inovasi

Teknik manajemen untuk diskusi Salah satu bentuk manajemen yang berhasil dimanfaatkan dalam dunia industri dan bisa diadaptasi dalam dunia pendidikan adalah TQM (total quality management) pada sistem pendidikan yang sering disebut sebagai: Total Quality Management in Education (TQME). Manajemen Peningkatan Mutu (MPM) ini merupakan suatu model yang dikembangkan di dunia pendidikan, seperti yang telah berjalan di Sidney, Australia yang mencakup : a) School Review, b) Quality Assurance, dan c) Quality Control, dipadukan dengan model yang dikembangkan di Pittsburg, Amerika Serikat oleh Donald Adams, dkk. Dan model peningkatan mutu sekolah dasar yang dikembangkan oleh Sukamto, dkk. Dari IKIP Yogyakarta. Manajemen peningkatan mutu (MPM) sekolah adalah suatu metode peningkatan mutu yang bertumpu pada sekolah itu sendiri, mengaplikasikan sekumpulan teknik, mendasarkan pada ketersediaan data kuantitatif & kualitatif, dan pemberdayaan semua komponen sekolah untuk secara berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan kemampuan organisasi sekolah guna memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Dalam MPM, terkandung upaya a) mengendalikan proses yang berlangsung di sekolah baik kurikuler maupun administrasi, b) melibatkan proses diagnose dan proses tindakan untuk menindak lanjuti diagnose, c) memerlukan partisipasi semua fihak : Kepala sekolah, guru, staf administrasi, siswa, orang tua dan pakar. Lebih lanjut tentang: Macam TEHNIK MANAJEMEN PENDIDIKAN

Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu: 1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi. 2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.

Keterampilan Manajer Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer: 1. Keterampilan konseptual Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. 2. Keterampilan Kemanusiaan Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain. 3. Keterampilan Administrasi Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan. 4. Keterampilan Teknik Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah: 1. Keterampilan konseptual (conceptional skill) Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. 3. Keterampilan teknis (technical skill) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu: 1. Keterampilan manajemen waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jamsekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan. 2. Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

KEGIATAN-KEGIATAN tekisn manajement dalam PERENCANAAN


Ada beberapa kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk melakukan perencanaan: 1. Meramalkan: tugas yang dilakukan oleh seorang manager yaitu harus bisa meramalkan atau memperkirakan masa depan. 2. Menentukan sasaran: Tugas yang dilakukan oleh seorang manager untuk menentukan hasil-hasil akhir yang akan dicapai nantinya (target). 3. Memprogramkan: tugas yang dilakukan oleh seorang manager untuk menetapkan urutan dan prioritas langkah-langkah kegiatan yang akan diambil dalam mencapai sasaran. 4. Menjadwalkan: tugas yang dilakukan oleh seorang manager untuk menetapkan urutan waktu langkah-langkah program. 5. Menyusun Anggaran: Tugas yang dilakukan oleh manager untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang perlu untuk mencapai sasaran. 6. Menetapkan prosedur: tugas yang dilakukan oleh seorang manager untuk mengambangkan dan mengaplikasikan metode-metode yang terstandarisasi untuk melaksanakan tugas yang telah dispesifikasikan. 7. Mengembangkan kebijakan: tugas yang dilakukan oleh seorang manager untuk mengambangkan dan menginterprestasikan keputusan-keputusan tetap yang berlaku untuk pertanyaan-pertanyaan yang berulang timbulnya dan masalah-masalah penting bagi perusahaan keseluruhan.

Technical skill . Kemampuan menggunakan

pengetahuan & keahlian ttt yg berkaitan dg tools, prosedur & teknik

1. apa yang anda ketahui tentang manajemen strategis, strategis dan manajemen?

Manajemen strstegi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekutan dan kelemahan perusahaan. strategi adalah rencana jangka panjang dengan di ikuti tindakan tindakan yang di tujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umum nya adalah KEMENANGAN manajemen berasal dari kata management ( bahasa inggris ) , turunan dari kata to manage yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketata laksanaan. sehingga manajemen dapat di artikan bagaimana cara manajer ( orangnya ) mengatur , membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang di garap dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya :

1. Harold koontz & o Donnel dalam bukunya yang berjudul principles of management mengemukakan manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan dengan melalui dan dengan orang orang lain 2. George R. Terry dalam buku dengan judul principles of management memberikan definisi : manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya 3. James A. F Stoner , menyatakan bahwa manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang- orang. 2. kemampuan Hardskil dan Softskil apa saja yang di perlukan manajer ?

kemampuan hardskil yang di perlukan seorang manajer

Hard skill dapat di pahami adalah kemampuan seseorang yang secara nyata dapat di ketahui, bersifat tangible. Hard skil dapat pula di anggap sebagai kompetensi keahlian seorang manajer sebagai usaha mencapai kinerja yang di inginkan . meliputi : pendidikan yang tinggi, aktif berbagai bahasa, pandai menggunakan peralatan kantor atau teknologi ( komputer, dll ) atau knowledge ( specific thnical issue specific legal & practice issue , environment issues ). Skill ( language & communication : interpersonal skil, technical skil, management & business skil ), ethic & ettitude ( responsibility : lialibility, acccountability, integrity ), kemampuan berpikir analitis.

Kemampuan softskil yang di perlukan seorang manajer

secara garis besar soft skil yang perlu di miliki seorang manajer terbagi dua kategori yaitu : intrapersonal & interpersonal skil. intrapersonak skil mencakup : self awareness ( self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skil ( improvement, self control, trust, worthiness, time/ source management, proactivity, conscience ) . sedangkan interpersonal skil mencakup : sosial awareness ( political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skil ( leadership, influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy ).

Mengasah Manajemen Skill


Sosbud / Senin, 24 Mei 2010 11:47 WIB Beberapa orang mungkin memiliki kemampuan sebagai manajer secara alami. Sementara bagi orang lain, kemampuan tersebut harus diperoleh dengan susah payah semata karena mereka minim keterampilan. Hal ini dapat menghalangi mereka untuk melakukan pekerjaan secara normal dan menghambat perkembangan menaiki tangga karir. Jika Anda seorang manajer, kemampuan apa yang dapat Anda kembangkan dan bagaimana seharusnya Anda berhubungan dengan orang-orang di bawah Anda? Kuncinya adalah menjadi pribadi yang selalu ada dan bersedia untuk menyediakan waktu. Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada memilki atasan yang tidak pernah ada waktu dan selalu sibuk. Namun, jika Anda meluangkan waktu untuk berbicara secara teratur dengan staf Anda, Anda akan membina hubungan yang baik dan bisa berbagi visi Anda. Cobalah untuk memberikan inspirasi pada staff anda. Tetapi bukan dengan melulu membicarakan mengenai keberhasilan sebuah proyek. Melainkan mengutarakan hal-hal seperti semangat dan kebanggaan. Jangan lupa untuk memberikan reward bagi staff anda bila mereka berhasil menggapai prestasi. Secara keseluruhan, menjadi bos yang baik adalah tentang komunikasi yang jelas dan memastikan bahwa kedua pihak mengerti apa yang diharapkan dari mereka.

Oleh karena itu, adakan pertemuan mingguan dengan setiap anggota staf untuk membahas apa yang terjadi minggu sebelumnya dan merencanakan pekerjaan untuk minggu depan. Evaluasi semacam ini memberikan Anda serta staf anda kejelasan tentang apa yang sedang dilakukan dan membantu menetapkan target. Menjadi manajer yang baik didapat berdasarkan hikmah dari pengalaman dan pastikan Anda berkembang lebih baik dari waktu ke waktu. Hal yang paling penting, jangan pernah memperlakukan staf Anda sebagai sub-koordinat atau mencoba untuk menjadi tuan yang sok berkuasa atas mereka, apalagi memanfaatkan mereka untuk keuntungan pribadi Anda.

MANAJEMEN UMUM (Soft Skill)


Oleh greatone10

Gambaran umum Manajemen Manajemen Proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan. Fungsi fungsi manajemen terbagi atas 2 : a. Manajemen Fungsional Hanya bertanggung jawab untuk satu bidang. b. Manajemen Umum Bertanggung jawab atas semua aktivitas manajemen. Tingkatan Manajemen : 1. Manajer Lini Pertama,tingkat paling rendah dalam sebuah organisasi dimana orang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain. 2. Manajer menengah, prinsip tanggung jawab manajer menengah adalah mengarahkan aktivitas yang mengimplementasikan kebijakan organisasi dan menyeimbangkan permintaan manajer mereka dengan kapasitas karyawan. 3. Manajer puncak, bertanggung jawab untuk manajemen keseluruhan dari sebuah organisasi. Biasanya nama jabatan manajer puncak adalah chief executive officer, presiden dan wakil presiden. Keterampilan manajemen : a. Keterampilan teknis b. Keterampilan manusiawi c. Keterampilan Konseptual Evolusi Teori Manajemen : 1. Aliran Manajemen Ilmiah, muncul sebagai bagian dari kebutuhan untuk meningkatkan

produktivitas. Prinsip-prinsip manajemen ilmiah menurut Frederick W. Taylor : a. Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, jadi metode terbaik untuk melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan. b. Seleksi ilmiah para pekerja, sehingga setiap pekerja akan diberi tanggung jawab melakukan tugas yang paling cocok dengannya. c. Pendidikan dan pengembangan Ilmiah para pekerja. d. Kerja sama bersahabat dan secara pribadi antara manajemen dan tenaga kerja. 2. Aliran Teori Organisasi Klasik, muncul sebagai bagian dari kebutuhan untuk menemukan pedoman pengelolaan organisasi kompleks. 14 Prinsip manajemen menurut Henri Fayol : 1. Pembagian tugas 2. Wewenang 3. Disiplin 4. Kesatuan Komando 5. Kesatuan Pengarahan 6. Kepentingan individual di bawah kepentingan umum 7. Imbalan 8. Sentralisasi 9. Hierarki 10. Susunan 11. Keadilan 12. Stabilitas staf 13. Inisiatif 14. Semangat Korps 3. Aliran Tingkah Laku, Sekelompok sarjana manajemen yang terlatih dalam bidang sosiologi, psikologi serta bidang-bidang terkait yang menggunakan beraneka ragam pengetahuan mereka untuk memahami dan menjalankan manajemen organisasi secara lebih efektif. 4. Aliran Kuantitatif (ilmu manajemen), pendekatan masalah manajemen dengan penggunaan teknik matematik untuk membuat model, menganalisis dan menyelesaikannya. Manajemen dan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal adalah semua elemen di luar suatu organisasi yang relevan untuk operasinya; termasuk elemen tindakan langsung dan tindakan tidak langsung. Elemen tindakan langsung (pihak yang berkepentingan) adalah elemen dari lingkungan yang secara langsung mempengaruhi aktivitas organisasi. Terdiri dari 2 pihak : internal dan eksternal. Elemen tindakan tidak langsung adalah elemen lingkungan eksternal yang mempengaruhi iklim tempat aktivitas berlangsung, tetapi tidak langsung mempengaruhi organisasi. PERENCANAAN Proses penentuan tujuan, penerjemahan ke dalam strategi, kebijaksanaan dan program organisasi. Ada 4 Tahap dasar perencanaan : 1. Pengamatan situasi, Penyelidikan yang lengkap mempunyai tiga aspek : mendefinisikan

masalah, mendiagnosis dan menentukan tujuan. 2. Kembangkan alternatif, biasanya manajer menggunakan cara brainstorming (suatu teknik pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, individu di dlmnya mencoba meningkatkan kreativitas dengan cara mengajukan alternatif secara spontan tanpa memperhatikan kenyataan atau tradisi). 3. Mengevaluasi alternatif dan memilih yang terbaik. 4. Mengimplementasikan keputusan dan memonitor hasil. Ada 2 tipe perencanaan : a. Strategic Plan (rencana strategis), Didesain oleh manajer tingkat tinggi dan menentukan sasaran secara luas untuk organisasi. b. Operational Plan (rencana operasional) Berisi rencana terperinci untuk melaksanakan atau mengimplementasikan rencana strategis dalam kegiatan sehari-hari perusahaan. Menurut waktunya, ada 2 jenis perencanaan : 1. Single-use plan (rencana sekali pakai), Tindakan terinci yang digunakan sekali atau hanya kadang-kadang untuk memecahkan masalah yang tidak muncul berulang kali. 2. Standing Plan (Rencana berkelanjutan), Seperangkat keputusan yang telah ditetapkan, dipergunakan oleh manajer untuk menangani aktivitas organisasi ; tipe utamanya adalah kebijakan, prosedur dan peraturan. MENGGUNAKAN PROSEDUR UNTUK MEMPERMUDAH IMPLEMENTASI. Kebijakan dan prosedur merupakan peralatan yang berdaya guna untuk mengimplementasikan strategi dan memperoleh komitmen lebih besar dari karyawan. Untuk menunjukkan hal ini, kita akan melihat prosedur untuk menentukan tujuan tahunan (annual objectives), manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives) dan sistem imbal jasa. a. Annual Objectives Tujuan ini menentukan dengan tepat apa yang harus dicapai setiap tahun untuk mencapai sasaran strategis organisasi. Dalam proses, tujuan tahunan juga menyediakan target spesifik bagi para manajer untuk prestasi tahun yang akan datang. b. Management By Objectives (MBO) Suatu set prosedur formal yang menetapkan dan meninjau kemajuan ke arah sasaran bersama untuk manajer dan bawahan. MBO memberikan cara memadukan dan memfokuskan usaha dari seluruh anggota organisasi pada sasaran manajemen yang lebih tinggi dan strategi organisasi secara keseluruhan. Kunci MBO adalah desakan pada keterlibatan aktif manajer dan anggota staf di setiap tingkat organisasi. Program MBO yang efektif mempunya 6 elemen : a. Komitmen pada program. Di setiap tingkat organisasi, komitmen manajer terhadap pencapaian tujuan organisasi serta pada proses MBO diperlukan agar program menjadi efektif. Manajer harus bertemu dengan mereka yang dibawah supervisinya, untuk menentukan tujuan dan meninjau kemajuan ke arah tujuan. b. Menetapkan sasaran tingkat puncak

Program MBO yang efektif biasanya dimulai dengan manajer puncak, yang menentukan strategi organisasi dan menetapkan sasaran pendahuluan yang serupa dengan tujuan tahunan (annual objectives) dalam isi dan istilah. c. Sasaran Individual Setiap manajer dan staf mempunyai tanggung jawab pekerjaan dan tujuan yang jelas. Maksudnya adalah untuk membantu karyawan memahami dengan jelas apa yang diharapkan untuk mereka kerjakan dan membantu setiap orang merencanakan secara efektif untuk mencapai sasaran yang menjadi target mereka. d. Partisipasi Semakin besar partisipasimanajer dan karyawan dalam menetapkan sasaran, semakin besar kemungkinan sasaran akan tercapai. e. Otonomi dalam mengimplementasikan rencana Setelah tujuan disetujui, individu diberi kebebasan yang besar dalam memilih cara untuk mencapainya, tanpa perlu mendapat persetujuan manajer tingkat tinggi. f. Tinjauan prestasi kerja Manajer dan karyawan secara periodik bertemu untuk meninjau kemajuan ke arah tujuan. Dalam tinjauan tersebut, mereka memutuskan masalah apa yang ada dan yang dapat dikerjakan oleh masing-masing pihak. Bila perlu, tujuan bisa dimodifikasi pada periode peninjauan berikutnya. PENGORGANISASIAN Sebuah organisasi adalah pola hubungan banyak hubungan yang saling terjalin secara simultan- yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapai sasaran bersama. Proses manajerial dari pengorganisasian termasuk pembuatan keputusan, penciptaan kerangka kerja, sehingga organisasi tersebut dapat bertahan dari keadaan yang baik pada masa kini hingga masa depan. Teori-teori organisasi : a. Menurut G. R Terry : 1. Pengorganisasian dalam pengertian real (real sense) menunjukkan hubungan antar manusia sebagai akibat organisasi. 2. Pengorganisasian dalam pengertian abstrak menunjukkan hubungan antara unit-unit / departemen-departemen kerja. b. Menurut Drs. M. Manullang : 1. Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan. 2. Organisasi dalam arti statis adalah setiap gabungan yang bergerak ke arah tujuan bersama, dengan istilah populer adalah struktur organisasi atau bagan organisasi. Jadi organisasi dalah arti dinamis disebut pengorganisasian, dalam arti statis disebut organisasi. c. Menurut Drs. Soekarno K. : 1. Organisasi sebagai alat manajemen adalah wadah, tempat manajemen, sehingga memberikan bentuk bagi manajemen yang memungkinkan manajer dapat bergerak. Jadi, sama dengan organisasi dalam arti statis.

2. Organisasi sebagai fungsi manajemen (organisasi dalam pengertian dinamis) adalah organisasi yang memberikan kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas tertentu. Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu mengadakan pembagian pekerjaan. d. Menurut Koontz & ODonnel 1. Fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan penggolongan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan perusahaan, pengelompokkan kegiatan tersebut ke dalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer,serta melimpahkan wewenang untuk melakukannya. e. Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian : 1. Organisasi ialah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. f. Menurut James D. Mooney : 1. Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. g. Menurut Chester I. Barnard : 1. Organisasi adalah suatu sistem kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih. h. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Pradjudi Atmosudiro : 1. Organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersamasama mencapai suatu tujuan tertentu. Aspek-aspek penting dari definisi-definisi di atas adalah : 1. Adanya kelompok orang yang bekerja sama. 2. Adanya tujuan tertentu yang akan dicapai 3. Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan 4. Adanya penetapan dan pengelompokkan pekerjaan 5. Adanya wewenang dan tanggung jawab 6. Adanya pendelegasian wewenang 7. Adanya hubungan (relationship) satu sama lain 8. Adanya penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan 9. Adanya tata tertib yang harus ditaati. Macam-macam organisasi : a. Berdasarkan proses pembentukannya : 1. Organisasi formal : Organisasi yang dibentuk secara sadar dengan tujuan-tujuan tertentu, yang diatur dengan ketentuan-ketentuan formal (misalnya : AD, ART dan peraturan tertulis). 2. Organisasi informal : Organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, dengan tujuan yang juga tidak sepenuhnya disadari karena terjalin lewat hubungan-hubungan pribadi yang tidak tertulis. b. Berdasarkan kaitannya dengan pemerintah : 1. Organisasi resmi, organisasi yang dibentuk oleh (atau ada hubungannya dengan) pemerintah, misalnya jawatan, lembaga pemerintah, perusahaan negara, dll. 2. Organisasi tidak resmi, organisasi yang tidak ada hubungannya dengan pemerintah, misalnya organisasi swasta. c. Berdasarkan skala (ukuran) :

1. Organisasi besar 2. Organisasi sedang (menengah) 3. Organisasi kecil d. Berdasarkan tujuan : 1. Public organization (organisasi pelayanan), organisasi sosial yang tujuan utamanya untuk melayani kepentingan umum, tanpa perhitungan untung-rugi; tujuannya adalah layanan dan bukan laba. Misalnya pemerintah, yayasan, dll. 2. Business organization (organisasi perusahaan), organisasi yang didirikan untuk tujuan komersil (mendapatkan laba)dan semua tindakannya selalu bermotifkan laba (profit motive). e. Berdasarkan organization chart (bagan organisasi) : 1. Berbentuk segitiga vertikal, pada bagan organisasi ini, manajemen puncak terdapat pada puncak segitiga, semakin dekat ke puncak segitiga, jabatan semakin tinggi dan sebaliknya. Bagan organisasi ini semakin ke bawah semakin melebar. 2. Berbentuk segitiga horisontal dari kiri ke kanan, manajemen puncak terdapat pada sebelah kiri dan cara membacanya dari kiri ke kanan. Bagan ini melebar ke kanan, berarti posisi yang paling kanan adalah kedudukan yang paling rendah. 3. Berbentuk lingkaran (circulair), menurut bagan ini puncak manajemen terdapat pada pusat lingkaran; semakin dekat posisi jabatan ke pusat lingkaran, semakin penting fungsinya. Struktur departemen organisasi secara formal dapat dilakukan dengan tiga cara pokok : 1. Departementasi Fungsional, organisasi menurut fungsi menyatukan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas atau beberapa aktivitas berkaitan yang disebut fungsi dalam satu departemen. Seperti pemasaran atau keuangan dikelompokkan ke dalam 1 unit. 2. Departementasi divisional, departemen perusahaan besar yang berupa bisnis terpisah; mungkin ditujukan untuk membuat dan menjual produk spesifik atau melayani pasar spesifik. 3. Organisasi proyek dan matriks, struktur sebuah organisasi yang di dalamnya setiap karyawan melapor kepada manajer fungsional atau manajer divisi. KOORDINASI Suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu, sehingga terdapat saling mengisi, saling membantu dan saling melengkapi. Orang yang menggerakkan / mengkoordinasi unsur-unsur manajemen untuk mencapai tujuan disebut koordinator (manajer). Teori-teori koordinasi : a. Menurut E. F. L. Brech dalam bukunya, The Principle and Practice of Management : Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri. b. Menurut G. R. Terry dalam bukunya, Principle of Management : Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron / teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Menurut tinjauan manajemen, koordinasi menurut Terry meliputi : 1. Jumlah usaha baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif 2. Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut 3. Directing atau penentuan arah usaha-usaha tersebut

Syarat-syarat koordinasi : 1. Sense of Cooperation, perasaan untuk saling bekerja sama, dilihat per bagian. 2. Rivalry, dalam perusahaan besar, sering diadakan persaingan antar bagian, agar saling berlomba untuk kemajuan. 3. Team Spirit, satu sama lain per bagian harus saling menghargai. 4. Esprit de Corps, bagian yang saling menghargai akan makin bersemangat. Sifat-sifat koordinasi : 1. Koordinasi adalah dinamis, bukan statis. 2. Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang manajer dalam kerangka mencapai sasaran. 3. Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan. Koordinasi dibedakan atas : 1. Koordinasi vertikal, tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya. 2. Koordinasi horisontal, tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan terhadap kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat. Koordinasi horisontal terbagi : a. Interdiciplinary, Koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan, mewujudkan, menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan unit yang lain secara intern maupun ekstern pada unit-unit yang sama tugasnya. b. Inter-Related, koordinasi antar badan (instansi). Unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansinya saling berkaitan secara intern-ekstern yang selevel. Cara mengadakan Koordinasi : 1. Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan yang tepat haru sdiambil untuk menciptakan, menghasilkan koordinasi yang diharapkan. 2. Mensosialisasikan tujuan kepada para anggota, agar tujuan tersebut berjalan secara bersama, tidak sendiri-sendiri. 3. Mendorong anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide, dll. 4. Mendorong anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan penciptaan sasaran. Coordination dan Cooperation : Koordinasi berhubungan dengan sinkronisasi, jumlah, waktu, arah dan mempunyai arti lebih luas daripada kooperasi. Kooperasi adalah tindakan bersama oleh sejumlah orang terhadap tujuan yang sama. WEWENANG, DELEGASI, SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI Definisi wewenang : c. Menurut Louis A. Allen dalam bukunya, Management and Organization :

Wewenang adalah jumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada suatu jabatan. d. Menurut Harold Koontz dan Cyril ODonnel dalam bukunya, The Principles of Management : Authority adalah suatu hak untuk memerintah / bertindak. e. Menurut G. R. Terry : Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu. f. Menurut R. C. Davis dalam bukunya, Fundamentals of Management : Authority adalah hak yang cukup, yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan suatu tugas/kewajiban tertentu. Jadi, wewenang adalah dasar untuk bertindak, berbuat dan melakukan kegiatan/aktivitas perusahaan. Tanpa wewenang orang-orang dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa. Wewenang terbagi atas 3 jenis : a. Line Authority (wewenang lini), wewenang manajer yang bertanggung jawab langsung, di seluruh rantai komando organisasi, untuk mencapai sasaran organisasi. b. Staff Authority (wewenang staf), wewenang kelompok, individu yang menyediakan saran dan jasa kepada manajer lini. c. Functional Authority (wewenang fungsional), wewenang anggota staf departemen untuk mengendalikan aktivitas departemen lain karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik. Definisi Kekuasaan : Kuasa adalah kekuatan, seseorang yang disegani karena mempunyai kekuatan tertentu, baik kekuatan fisik, mental maupun karena mempunyai pengaruh yang cukup luas. Sumber-sumber Kekuasaan : a. Reward Power (kekuasaan menghargai), didasarkan pada kemampuan seseorang untuk memberi penghargaan kepada orang lain, untuk melaksanakan perintah/memenuhi persyaratan prestasi kerja. b. Coercive Power (kekuasaan memaksa), didasarkan pada kemampuan orang yang mempengaruhi untuk menghukum orang yang dipengaruhi jika tidak memenuhi persyaratan. c. Legitimate Power (kekuasaan sah), kekuasaan ini ada jika seseorang karyawan atau orang yang dipengaruhi mengakui bahwa orang yang mempengaruhi memang berhak untuk menggunakan pengaruh dalam batas-batas tertentu. d. Expert Power (kekuasaan keahlian), didasarkan pada persepsi / keyakinan bahwa orang yang mempengaruhi mempunyai keahlian relevan/pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. e. Referent Power (kekuasaan rujukan), didasarkan pada keinginan orang yang dipengaruhi untuk dihubungkan dengan atau meniru orang yang mempengaruhi. Delegasi Tindakan memberikan wewenang dan tanggung jawab formal untuk menyelesaikan aktivitas spesifik kepada bawahan. Definisi Delegasi menurut para ahli : a. Menurut Ralph C. Davis : Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika penyerahan wewenang berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggung jawaban.

b. Menurut Louis A. Allen : Pendelegasian adalah proses yang diikuti oleh seorang manajer dalam pembagian kerja yang ditimpakan padanya, sehingga ia dapat memperoleh orang-orang lain untuk membantu pekerjaan yang tidak dapat ia kerjakan. Sentralisasi Sebagian besar wewenang/kekuasaan masih tetap dipegang oleh manajer puncak. Hanya sebagian kecil saja disebarkan ke seluruh struktur organisasi. Desentralisasi Sebagian kecil wewenang/kekuasaan dipegang oleh manajer puncak, sedang sebagian besar kekuasaan menyebar pada seluruh struktur organisasi. PENYUSUNAN PERSONALIA DAN ORGANISASI Human Resource Planning : Perencanaan masa depan kebutuhan personnel sebuah organisasi, memperhatikan aktivitas internal dan berbagai faktor dalam lingkungan eksternal. Recruitment : Mengembangkan kumpulan calon tenaga kerja dalam hubungan dengan rencana sumber daya manusia. Selection : Proses saling menguntungkan, organisasi memutuskan apakah akan menawarkan pekerjaan atau tidak dan calon memutuskan apakah akan menerima tawaran atau tidak. Training Program : Proses yang didesain untuk mempertahankan atau memperbaiki prestasi kerja saat ini. Developmental Program : Proses mendesain untuk pengembangan keterampilan yang perlu demi aktivitas pekerjaan PENGARAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Motivasi : Pemberian daya perangsang atau kegairahan kerja kepada pegawai, agar bekerja dengan segala daya upayanya. Teori-teori motivasi : a. Teori motivasi klasik Teori motivasi Frederik Winslow Taylor, dinamakan teori motivasi klasik karena ia memandang motivasi para pekerja hanya dari sudut pemenuhan kebutuhan biologis saja. Kebutuhan biologis tersebut dipenuhi melalui gaji/upah yang diberikan, baik berupa uang ataupun barang sebagai imbalan dari prestasi yang telah diberikannya. Dengan demikian teori ini beranggapan bahwa jika gaji pekerja ditingkatkan maka dengan sendirinya ia akan lebih bergairah bekerja. b. Teori motivasi Abraham H. Maslow Seseorang bekerja karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan seseorang berjenjang, artinya bila kebutuhan pertama telah terpenuhi, maka kebutuhan tingkat dua menjadi utama, begitu seterusnya. c. Teori motivasi dua faktor dari Frederick Herzberg ia beranggapan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu : 1. Maintenance factors (faktor-faktor pemeliharaan), merupakan kebutuhan yang berlangsung

terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. 2. Motivation factors (faktor-faktor motivasi), menyangkut kebutuhan psikologis seseorang, faktor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan. c. Teori motivasi Human Relations Teori ini mengutamakan hubungan seseorang dengan lingkungannya. Dikatakan bahwa seseorang akan berprestasi, bila diterima dan diakui dalam lingkungannya. d. Teori motivasi Claude S. George Teori ini menyatakan bahwa seorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan ia bekerja. Antara lain : 1. Upah yang layak 2. Kesempatan untuk maju 3. Pengakuan sebagai individu 4. Keamanan kerja 5. Tempat kerja yang baik 6. Penerimaan olek kelompok 7. Perlakuan yang wajar 8. Pengakuan atas prestasi Komunikasi Merupakan hal penting dalam manajemen untuk menyampaikan perintah, informasi, berita, laporan maupun dalam hal menjalin hubungan antara seseorang dengan orang lain. Proses Komunikasi 1. Komunikator (giver) mempunyai ide yang merangsangnya/stimulus untuk disampaikan kepada komunikan (receiver). 2. Ide dialihkan ke dalam lambang-lambang komunikasi 3. Lambang/simbol tersebut dikeluarkan melalui saluran 4. Simbol komunikasi dipersepsi, ditafsirkan, jika dimengerti, maka 5. Terjadi action/feed back/kelakuan dan timbullah interaksi. Hambatan komunikasi 1. Hambatan semantis hambatan bahasa yang disebabkan kata-kata atau kalimat yang dipergunakan yang artinya bermacam-macam. 2. Hambatan teknis - hambatan yang disebabkan oleh alat-alat teknis yang dipergunakan kurang baik/rusak, misalnya mikropon kurang baik, telepon kurang baik dll. 3. Hambatan biologis hambatan yang ditimbulkan oleh kurang baiknya pendengaran/ucapan komunikator, misalnya tuli, gagu. 4. Hambatan physiologis hambatan kejiwaan yang disebabkan oleh perbedaan status, keadaan. Misalnya mahasiswa yang sedang ujian sidang. 5. Hambatan persepsi hambatan yang disebabkan kurang mampunya penangkapan, daya nalar komunikan dll, sehingga ia menafsirkan isi pesan berbeda dengan apa yang dimaksudkan oleh komunikator. Kepemimpinan Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

kelompok. Tipe-tipe Kepemimpinan a. Deserter, tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksi maupun terhadap manusia pekerjanya rendah ; gaya kepemimpinan terburuk. b. Missionary, tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksi rendah, sedangkan perhatian terhadap manusia pekerjanya paling besar ; gaya kepemimpinan berorientasi pada manusia pekerja. c. Autocrat, tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksi paling besar sedangkan perhatian terhadap manusia pekerjanya rendah ; gaya kepemimpinan berorientasi pada produksi. d. Compromiser, tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksi, maupun terhadap manusia pekerja sedang-sedang saja ; gaya kepemimpinan berimbang. e. Executive, tipe pemimpin yang perhatiannya baik terhadap produksi maupun terhadap manusia pekerjanya paling besar ; gaya kepemimpinan terbaik. Teori X dan Y dari Mc Gregor a. Teori X beranggapan bahwa : - Rata-rata karyawan itu malas dan tidak suka bekerja.- Umumnya karyawan tidak berambisi dan menghindarkan tanggung jawab. - Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan dikendalikan. - Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan sasaran organisasi. Tipe kepemimpinan teori x adalah otoriter sedang gaya kepemimpinannya berorientasi pada prestasi. b. Teori Y beranggapan bahwa : Rata-rata karyawan rajin dan sesungguhnya bekerja, sama wajarnya dengan bermainmain dan beristirahat. Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju. Karyawan selalu berusaha untuk mencapai sasaran organisasi dan mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.

Tugas soft skill manajemen strategi


1. a. Jelaskan Bagaimana Bagan Proses Manajemen Strategi

b. Jelaskan Apa Maksud Dari Bagan Tersebut Secara umum proses manajemen strategi terdiri dari 4 tahap, yaitu: 1. Menetapkan arah dan misi organisasi, 2. Memahami lingkungan internal dan eksternal organisasi, 3. Memformulasikan strategi, 4. Mengimplementasikan strategi, dan 5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi. 1. Menetapkan arah dan misi organisasi Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi, dan

tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal. Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas. 2. Memahami lingkungan internal dan eksternal Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkunga internal berada di dalam perusahaan. Lingkungan eksternal: Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman (threats) Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum Lingkungan internal: Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya. 3. Memformulasikan strategi Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa SWOT:mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang. Analisa SWOT SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan

ancaman lingkungan eksternal organisasi. Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri). Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi. Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun. Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari. 4. Mengimplementasikan strategi Di dalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang memadai. Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer dan karyawan melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu: 1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung, 2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan 3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak

menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. 2. a. Jelaskan apakah definisi Misi, Tujuan Organisasi 1. Misi Perusahaan (organisasi), menggambarkan tujuan atau alasan mengenai keberadaan organisasi (perusahaan). Di dalam misi telah mencakup tipe, ruang lingkup dan karekteristik aktivitas yang akan dikerjakan 2. Tujuan, yang merupakan hasil akhir dari suatu aktivitas atau kinerja.Dalam tujuan ini akan dtegaskan apa yang akan dicapai, kapan, berapa yang harus dicapai. b. Buatkan contoh rumusan masing-masing dengan cara jelaskan dulu apa definisi bisnis atau bidang organisasinya Adira Finance mengoperasikan 245 jaringan usaha di seluruh Indonesia... Dibangun dengan kesungguhan tekad untuk menjadi perusahaan terbaik dan terpercaya di sektor pembiayaan konsumen bidang otomotif, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance atau Perusahaan) yang didirikan sejak tahun 1990 telah menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terbesar untuk berbagai merek otomotif di Indonesia berdasarkan pangsa pasar dan jumlah aktiva yang dikelola. Pada bulan Maret 2004, Adira Finance melakukan penawaran saham perdana, yang diikuti dengan pengalihan 75,0% kepemilikan pemegang saham lama melalui penempatan terbatas ke PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon), salah satu bank swasta nasional terbesar yang dimiliki oleh Grup Temasek dari Singapura. Dengan dukungan dari Bank Danamon, Perusahaan terus mengembangkan usahanya dengan menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menghasilkan nilai yang tinggi, baik bagi konsumen maupun pemegang saham. Sejalan dengan kemampuan utama Perusahaan dalam mengelola risiko pembiayaan secara retail, Adira Finance lebih berkonsentrasi kepada pembiayaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi. Dengan dukungan dana yang besar dari Bank Danamon, serta profesionalisme dan dedikasi yang tinggi, Perusahaan mampu membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 8,5 triliun pada tahun 2006. Dari jumlah pembiayaan baru tersebut, 74,5% berasal dari sektor pembiayaan sepeda motor dan 25,0% berasal dari sektor pembiayaan mobil. Perusahaan membiayai sedikitnya 12,2% dari seluruh penjualan sepeda motor baru dan 3,9% dari seluruh penjualan mobil baru di Indonesia selama tahun 2006. Misi : Mewujudkan impian esok pada hari ini Adira Finance menyediakan fasilitas kredit kepada masyarakat untuk mewujudkan impiannya pada hari ini, tanpa harus menunggu hari esok.

Visi : Menjadi perusahaan pembiayaan kelas dunia Adira Finance bertekad untuk menjadi Perusahaan Pembiayaan Kelas Dunia yang keberadaanya sangat diperhitungkan baik oleh pesaing maupun pasar. Aspirasi kami adalah menjadi pilihan utama untuk berkarya bagi dan yang dihormati oleh konsumen, karyawan dan pihak yang terkait. Tujuan: Untuk memberikan hasil kerja yang sempurna dan berkomitmen melalui kerjasama yang berdasarkan kepercayaan dan rasa hormat. Diposkan oleh Pipit Novita di 22:44

Apa yang dimaksud dengan interpersonal skill? Sederhananya, interpersonal skill adalah skill Anda dalam berinteraksi dengan orang lain, baik dalam hal berkomunikasi, menyampaikan pendapat, hingga menangani orang lain. Mengapa interpersonal skill begitu penting? Karena dalam suatu perusahaan, pasti dibutuhkan kerjasama antara orang-orang di dalamnya, sehingga dengan banyaknya interaksi, skill interpersonal memainkan peranan penting.

Profiles International menemukan 5 indikasi utama kegagalan manajer, dan yang menempati posisi pertama adalah skill interpersonal dan komunikasi yang buruk. Bayangkan saja seorang manajer yang punya skill interpersonal buruk, bagaimana ia bisa menangani anak buahnya dengan baik? Bagaimana ia bisa disegani? Bagaimana ia bisa menyelesaikan konflik yang terjadi?

Laporan yang disusun oleh Profiles International menunjukkan bahwa manajer yang berisiko gagal karena interpersonal skill buruk menunjukkan beberapa indikasi berikut:

Selalu terlibat konflik dengan seseorang atau kelompok di dalam organisasi

Punya reputasi yang otoriter, arogan ataupun tidak sensitif

Bertindak sebagai kuasa utama di organisasi

Menghindari komunikasi langsung dengan beberapa atau semua rekan kerja

Lebih menyukai mengirimkan berita buruk lewat email dibandingkan dengan bicara langsung

Menunjukkan perilaku yang melawan terhadap rekan kerja yang juga berusaha mencapai tujuan yang sama

Menjadi target dari suatu usaha sabotase

Mungkin beberapa dari Anda tentunya pernah mengalami punya atasan yang seperti ini. Dan ini membuat Anda bertanya-tanya: bagaimana orang sepertinya bisa menjadi manajer?

Lalu bagaimana ketika Anda menghadapi orang seperti itu?

Menghadapi orang dengan skill interpersonal yang buruk, maka tidak banyak yang bisa Anda lakukan selain memahami perilaku dan kebiasaannya secara lebih baik. Seandainya ia memicu konflik, jangan sampai Anda ikut emosional, sebaliknya selesaikan konflik dengan kepala dingin dan pemikiran yang logis.

Umumnya, orang dengan interpersonal buruk tidak akan bisa memimpin secara efektif, sehingga hasil pekerjaannya juga tidak maksimal. Mungkin Anda bisa mengambil langkah berani

misalnya seperti membantu manajer tersebut mengerti bahwa perilakunya menimbulkan dampak buruk bagi orang di sekitarnya. Namun ini cukup sulit karena belum tentu ia mau menerima kritik ataupun pendapat dari orang lain.

Alternatif lainnya mungkin perusahaan harus menyediakan pelatihan skill interpersonal, demi meningkatkan skill interpersonal orang-orang dalam organisasinya. Sehingga, ini juga nantinya diharapkan dapat mendorong interaksi jadi lebih baik, kerjasama lebih efektif, sehingga tujuan dan kinerja yang diinginkan dapat tercapai.

Skill ini merupakan skill yang mutlak dimiliki oleh manajer, karena ia mengelola orang lain. Skill interpersonal merupakan sesuatu yang bisa dipelajari tiap orang. Kuncinya adalah belajar untuk berinteraksi dengan orang, berkomunikasi, memahami orang lain, dan belajar untuk mendengar. Berusahalah untuk terbuka dan menerima feedback dari orang lain, dengan demikian maka secara bertahap skill interpersonal akan semakin dikuasai.

Strategic thinking and vision Perusahaan menginginkan manajer menengah yang bukan hanya membantu dalam eksekusi/operasional, melainkan juga turut mengembangkan rencana bisnis dan berpikir mengenai masa depan (visi) perusahaan. Manajer menengah idealnya dapat mencari peluang-peluang yang hadir dan berpotensi menjadikan bisnis semakin berkembang. Developing direct reports Manajer menengah yang ideal adalah mereka yang bisa memegang peran kepemimpinan, sehingga dapat turut membentuk calon pemimpin masa depan. Sehingga, manajer menengah diharapkan merupakan figure yang dapat melakukan coaching, mentoring, serta bersedia untuk mentransfer knowledge dan skill yang dimilikinya kepada calon pemimpin. Motivating employees Memotivasi karyawan merupakan tindakan penting, terutama di tengah krisis saat ini, dimana memotivasi lewat uang mungkin semakin kecil, seiring dengan perusahaan yang perlu memangkas kenaikan kompensasi ataupun mengurangi benefit karyawan demi efisiensi. Oleh karena itu, manajer perlu untuk memotivasi dalam bentuk non-moneter, misalnya dengan memberikan penghargaan secara verbal maupun tertulis.

Developing team goals and priorities Dalam menjalankan bisnis secara lancar, yang paling penting adalah tujuan. Masa krisis seperti ini mungkin mengakibatkan pergeseran tujuan atau prioritas, sehingga manajer menengah perlu untuk membuat tujuan dan prioritas dari tim, sehingga tim punya gambaran yang jelas mengenai tindakan-tindakan apa saja yang perlu mereka ambil. Communicating with direct reports, peers and upper management Manajer menengah harus mempunyai skill berkomunikasi yang baik, terutama karena mereka berhubungan dengan banyak orang, mulai dari rekan kerja, karyawan lapangan hingga eksekutif. Manajer menengah merupakan penengah antara pihak manajemen puncak serta karyawan lapangan, sehingga mereka harus punya skill komunikasi baik supaya dapat menerjemahkan visi dan tujuan dari manajemen kepada karyawan lainnya.

You might also like