You are on page 1of 3

Masalah dan Variabel Penelitian

Masalah Penelitian Menurut Sumadi (2008: 12), masalah atau permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara das Sollen dan das Sein; ada perbedaan antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dan apa yang tersedia, antara harapan dan kenyataan, dan yang sejenis dengan itu. Hal-hal yang dapat menjadi sumber masalah adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian. Seminar, diskusi, dan lain-lain pertemuan ilmiah Pernyataan pemegang otoritas. Pengamatan sepintas Pengalaman pribadi Perasaan Intuitif.

Ada beberapa pertimbangan bagi peneliti dalam menentukan apakah suatu masalah atau topik penelitian tertentu dapat diangkat sebagai masalah yang harus diteliti atau tidak. Keputusan ini diambil melalui dua pertimbangan, yaitu pertimbangan objektif dan pertimbangan subjektif. (Burhan : 2005) 1. Pertimbangan Objektif Pertimbangan objektif adalah pertimbangan berdasarkan kondisi masalah itu sendiri, layak atau tidak layak suatu masalah diteliti didasarkan pada kualitas masalah dan dapatnya masalah dikonseptualisasikan. Suatu masalah dikatakan berkualitas apabila masalah itu memiliki: 1) Nilai penemuan yang tinggi.

2) Masalah tersebut adalah masalah yang saat ini sedang dirasakan oleh kebanyakan orang di suatu masyarakat, paling tidak beberapa kelompok masyarakat tertentu merasakan adanya masalah tersebut. 3) Bisa jadi penelitian terhadap suatu masalah bukan merupakan pengulangan terhadap penelitian sebelumnya oleh orang lain. 4) Masalah yang akan diteliti tersebut memiliki teoritis yang jelas.

Masalah penelitian dapat dikonseptualisasikan apabila masalah tersebut dapat menjawab pertanyaan dibawah ini: 1) 2) Apakah masalah itu memiliki batasan-batasan yang jelas? Bagaimana bobot dimensi operasional dari masalah itu?

3) 4) 5)

Apakah masalah penelitian itu dapat dihipotesiskan seandainya diuji nanti? Apakah masalah penelitian memiliki sumber data yang jelas seandainya diteliti? Apakah masalah itu dapat diukur sehingga dapat didesain alat ukur yang jelas?

6) Apakah masalah itu memberi peluang peneliti menggunakan alat analisis statistik yang jelas apabila diuji nanti? 1. Pertimbangan Subjektif Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan berkisar tentang kredibilitas peneliti (calon peneliti) terhadap apa yang akan ditelitinya. Karena itu suatu masalah dipertanyakan? 1) 2) Apakah masalah itu benar-benar sesuai dengan minat peneliti atau tidak? Keahlian dan disiplin ilmu peneliti berkesesuaian dengan masalah tersebut atau tidak?

3) Peneliti memiliki kemampuan penguasaan teoritis yang memadai atau tidak mengenai masalah tersebut? 4) 5) Cukup banyak atau tidak hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang masalah tersebut? Apakah cukup waktu apabila penelitian terhadap masalah tersebut dilakukan?

6) Apakah biaya pendukung untuk meneliti masalah tersebut dapat disediakan oleh peneliti atau tidak? 7) Apakah alasan-alasan politik dan situasional masyarakat (pemerintah) menyambut baik masalah tersebut atau tidak, apabila penelitian dilakukan? Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. (Sumadi: 2008) Kerlinger dalam Sugiyono (Iskandar: 2008) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah kon struk atau sifat-sifat suatu objek yang dapat diukur dan dipelajari, seperti variabel kecerdasan emosi, variabel kepuasan kerja, variabel produktivitas kerja, dan sebagainya. Secara umum variabel menurut fungsinya dibedakan menjadi: 1. Variabel bebas (independent) Variabel bebas adalah variabel penyebab atau variabel operasional yang mempengaruhi variabel lain.

2. Variabel terikat (dependent) Variabel terikat adalah variabel akibat atau yang ditimbulkan variabel bebas.

3. Variabel perantara (intervening) Variabel perantara adalah variabel yang menghubungkan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

4. Variabel kontrol Sebagaimana halnya dengan data, jika dikaitkan dengan proses kuantifikasi, Variabel bisa digolongkan menjadi: (Sumadi: 2008) a) Variabel Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasarkan atas proses penggolongan; variabel ini bersifat deskrit dan saling pilah antara kategori yang satu dengan kategori lain; contoh jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan, dsb. b) Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasanya diberi angka 1, jenjang dibawahnya diberi angka 2, lalu dibawahnya diberi angka 3 dan sebagainya. c) Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan unit yang sama. contoh: prestasi belajar, penghasilan, dsb. d) Variabel Ratio, yaitu variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. Dalam penelitian, khususnya penelitian di bidang ilmu-ilmu sosial, peneliti jarang menggunakan variabel ratio.

Daftar Referensi Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. M. Burhan Bungin. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, ekonomi, dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta: Prenada Media. Sumadi Suryabrata. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

You might also like