You are on page 1of 17

SINDROMA MARFAN

Epidemiologi Frekuensi diperkirakan 1:10.000

Usia Awitan Tanda awal dapat terlihat pada akhir masa anak-anak, gambaran lengkap tampak setelah pubertas.

Temuan Klinis Striae distensae (25% pasien) pada area pektoral, deltoid, dan paha. Xerosis Terkadang didapatkan elastosis perforans serpiginosa

Wajah memanjang dengan dolicocephaly lengkung palatum tinggi Tinggi lebih dari sentil ke 90, tonus otot jelek Arachnodaktili (Gambar 17.27 dan 17.28) Hiperekstensibilitas sendi Pectus carinatum atau excavatum (Gambar 17.29) Subluksasi lensa (tampilan utama: 75%), miopia, dan lepasnya lapisan retina Pembesaran aorta (tampilan utama) yang menyebabkan insufisiensi aorta, diseksi, aneurisma, dan ruptur; prolaps katup mitral Pneumotoraks spontan

Perjalanan Penyakit dan Prognosis Kelainan kardiovaskular dapat memburuk seiring usia, membutuhkan

pembedahan Diseksi aorta Masa hidup pada umumnya memendek pada kasus-kasus berat hingga 30-40 tahun

Pemeriksaan Laboratorium Elektrokardiogram dan ekokardiogram

Pengukuran proporsi tubuh Pemeriksaan lampu celah pada pupil yang berdilatasi maksimal Radiografi dada

Genetik dan Patogenesis Penyakit autosomal dominan dengan penetrasi tinggi Sekitar 20% kasus sporadis Mutasi pada gen yang menyandi fibrillin I telah ditemukan pada pasien yang terkena, menyebabkan kurangnya fibrillin yang bertanggung jawab atas terjadinya defek okular, kardiovaskular, dan muskuloskeletal Kondisi mosaik pernah dilaporkan Bisa didapatkan heterogenitas genetik (gen laminin B1?) Tidak didapatkan hubungan genotip-fenotip yang jelas

Tindak Lanjut dan Terapi Evaluasi ekografik menunjukkan defek jantung Radiografi untuk mendeteksi abnormalitas skeletal Pemeriksaan oftalmologis

Diagnosis Banding Sindroma Ehlers-Danlos (dermatologi) Homosistinuria

NEVI JARINGAN IKAT DAN SINDROMA BUSCHKE-OLLENDORFF

Usia Awitan Jarang terlihat pada saat lahir, nevi ini dapat dideteksi dalam dekade pertama kehidupan

Epidemiologi Lesi ini tidak sering didapatkan pada konsultasi kami. Tidak tersedia data epidemiologi dalam literatur Temuan Klinis

Nevi jaringan ikat murni (kolagenik) atau hamartoma ditunjukkan dengan adanya papul atau nodul yang jarang terisolasi, namun lebih sering berupa lesi berkelompok atau plak dengan berbagai dimensi yang dapat terletak pada area manapun di kulit (Gambar 17.30 dan 17.31). Hamartoma yang lebih campuran dapat disertai dengan hipertrikhosis (Gambar 17.32). Nevi musinosa digambarkan berdasarkan temuan histologis. Sindroma Buschke-Ollendorff menggambarkan gabungan antara jaringan ikat lentikular diseminata dengan osteopoikilosis (Gambar 17.33a,b). Dalam sebuah makalah terbaru, dijelaskan mengenai sebuah keluarga dengan sindroma BuschkeOllendorff dan sindroma kuku-patella, menunjukkan adanya heterogenitas genetik dengan dua fenotip yang berbeda (lihat bab 11). Biasanya dalam kategori ini juga termasuk nevus lipomatosus (Gambar

17.34) dan nevi yang terjadi pada tuberous sclerosis dalam bentuk shagreen patch serta nevi angiofibrolipomatosa (lihat Gambar 14.40 dan 14.41). Pada umunya nevi jaringan ikat tidak menunjukkan asosiasi apapun (kecuali pada sindroma Buschke-Ollendorff).

Perjalanan Penyakit dan Prognosis Nevi dapat membesar perlahan namun pada umumnya stabil sepanjang hidup.

Temuan Laboratoris Secara histologis nevi ini dapat berdiferensiasi baik, mengikuti populasi selular dan pola spesifik. Genetik dan Patogenesis Semua nevi ini merupakan klon dari sel yang tidak berdiferensiasi yang berasal dari mutasi post zygot, terdistribusi secara acak tanpa pola distribusi yang spesifik.

Tindak Lanjut dan Terapi Pemeriksaan untuk mengeksklusi keterlibatan internal Nevi ini jarang membutuhkan pembedahan

Diagnosis Banding Nevi epidermal

Leiomioma

ELASTOSIS PERFORANS SERPIGINOSA

Sinonim Penyakit Lutz-Miescher

Usia Awitan Sejak usia 6 hingga 20 tahun

Temuan Klinis Papul keratotik berwarna seperti kulit atau sedikit eritematus, dengan diameter 2-5 mm, tersusun dalam pola arkuata atau serpiginosa dan terutama berlokasi pada leher, tubuh bagian atas, wajah, dan ekstremitas (Gambar 17.35 dan 17.36). Fenomena ini dapat terlihat pada berbagai penyakit, yaitu: Sindroma Marfan Sindroma Ehlers-Danlos Pseudoxanthoma elasticum Sindroma Down Osteogenesis imperfect

Perjalanan Penyakit dan Prognosis Umumnya menetap dengan pembentukan lesi baru Pernah dilaporkan terjadinya involusi spontan, meninggalkan skar atrofik

Pemeriksaan Laboratorium Temuan histologis meliputi adanya traktus sinus epidermis sempit yang mengandung material elastotik, debris selular, dan keratin

Genetik dan Patogenesis Pola pewarisan autosomal dominan dan autosomal resesif Lokus gen tidak diketahui

Reseptor elastin 67-kDa telah terdeteksi pada epidermis, mengeliminasi serabut elastik yang berubah (interaksi elastin-keratinosit)

Diagnosis Banding Penyakit Kyrle Granuloma anulare Sarkoidosis anular Porokeratosis Mibelli

Tindak Lanjut dan Terapi Retinoid oral Laser CO2

SINDROMA COSTELLO

Epidemiologi Penyakit ini sangat jarang, sejak deskrpisi pertama pada tahun 1971, telah dilaporkan 40 kasus

Usia Awitan Saat lahir

Kulit menyerupai kutis laxa pada semua area (Gambar 17.37) Kulit palmoplantar menebal tanpa hyperkeratosis Papiloma dan achrocordon umumnya pada wajah, namun dapat terlihat pada tempat lain Onikodistrofi

Wajah kasar dengan hipertelorisme, jembatan hidung besar dengan lubang hidung anteversi, bibir tebal (Gambar 17.37) dan leher pendek Hipermobilitas sendi Retardasi mental dalam berbagai derajat Defek jantung

Perjalanan Penyakit dan Prognosis Akantosis nigrikans dapat terjadi pada lipatan mayor Derajat retardasi mental mempengaruhi harapan hidup

Temuan Laboratoris Tidak spesifik

Genetik dan Patogenesis Autosomal resesif Gen tidak diketahui

Tindak Lanjut dan Terapi Evaluasi jantung Pemeriksaan neurologis untuk retardasi mental

Diagnosis Banding Kutis laxa Kompleks sindroma dengan resistensi insulin, lipoid proteinosis (sindroma Seip, leprecahunism)

BAYI MICH ELIN TIRE

Usia Awitan Saat lahir

Temuan Klinis Pelipatan pada kulit generalisata atau lokalisata (tungkai) memberikan gambaran menyerupai symbol perusahaan ban terkenal (Gambar 17.38) Terkadang didapatkan hipertrikhosis

Perjalanan Penyakit Penyakit ini seumur hidup; jarang didapatkan perbaikan spontan

Data dan Temuan Laboratoris Temuan histopatologis meliputi nevus lipomatosus yang mendasari, hamartoma otot polos, atau serat elastik yang abnormal

Genetik dan Patogenesis Pewarisan secara autosomal dominan; pernah dilaporkan kasus sporadik

Diagnosis Banding Kutis laxa Limfedema

FIBROMATOSIS HYALIN JUVENILIS

Sinonim Fibromatosis hyalinica multiplex Hyalinosis sistemik infantil

Usia Awitan Antara usia 3 bulan hingga 4 tahun

Temuan Klinis Papula kecil berair berwarna putih mutiara pada wajah dan leher Nodul transparan dengan konsistensi gelatinosa pada jari-jari, telinga, dan hidung (Gambar 17.39 dan 17.40) Tumor subkutan besar pada kulit kepala, badan, dan tungkai (Gambar 17.41)

(Ketiga lesi dapat dapat muncul pada satu pasien)

Hiperhidrosis Hipertrofi gingiva; temuan ini dapat diperkirakan dan bisa menjadi parah. Gigi kemungkinan tumpang tindih atau tidak sejajar (Gambar 17.42) Kontraktur fleksi pada sendi besar; hal ini merupakan temuan pertama dan lebih konstan

Miopati Perawakan pendek

Perjalanan Penyakit dan Komplikasi Suseptibilitas terhadap infeksi superfisial Karies dentis

Penyakit ini progresif. Perkembangan motoris bisa terhambat karena adanya deformitas fisik.

Temuan Laboratoris Radiografi: lesi osteolitik, osteoporosis, kalsifikasi jaringan lunak Gambaran histopatologi: berkas kolagen yang tebal dan padat, peningkatan jumlah fibrosit berbentuk oval dan seperti kumparan; material eosinofilik homogeny (PAS (periodic acid-Schiff) postif, resisten diastase)

Genetik dan Patogenesis Pola pewarisan autosomal resesif Produksi dan akumulasi glikosaminoglikan dan glikoprotein yang abnormal Defek sintesis kolagen

Diagnosis Banding Sindroma Winchester Fibromatosis generalisata kongenital

Tindak Lanjut dan Terapi Pasien dengan fibromatosis hyalin juvenilis dapat tetap hidup dan sehat di masa dewasa, serta normal secara intelektual. Istilah hialinosis sistemik infantil digunakan untuk pasien yang meninggal pada masa anak-anak awal. Terapi tidak memberikan hasil yang memuaskan. Eksisi lesi kulit diikuti dengan kekambuhan. Perbaikan sementara pada kontraktur sendi dapat dicapai dengan pemberian kortikosteroid sistemik atau kapsulotomi.

MASTOSITOSIS KUTANEUS

Sinonim Urtikaria pigmentosa familial

Usia Awitan Pada masa bayi atau anak-anak

Temuan Klinis Paling sering, lesi pada urtikaria pigmentosa (~50 keluarga): makula, papula, atau nodul yang tersebar pada kulit secara tidak merata dengan tanda Darier positif (Gambar 17.43) Lebih jarang lesi telangiektasia makularis eruptiva perstans (3 keluarga)

Pemeriksaan Laboratorium Temuan histopatologis: infiltrasi sel mast dalam berbagai derajat Terkadang didapatkan peningkatan kadar metabolit histamin pada darah atau urine.

Genetik dan Patogenesis Pola autosomal dominan dengan penetrasi inkomplit Mastositosis familial tampaknya disebabkan oleh peningkatan ekspresi faktor pertumbuhan sel mast tanpa aktivasi mutasi faktor sel punca

Terapi Penghindaran terhadap obat pelepas mediator Simtomatis

LEIOMIOMATOSIS KUTANEUS

Sinonim Leiomiomata familial

Usia Awitan Sejak bayi hingga usia pertengahan

Temuan Klinis Papula dermis atau nodul yang keras, halus, berwarna merah kehitman atau coklat, multipel (dari beberapa lesi hingga beberapa ratus lesi), terutama terletak pada permukaan ekstensor ekstremitas, wajah, dan badan (Gambar 17.44 dan 17.45) Distribusi umumnya bilateral, walaupun tidak simetris; pada sepertiga kasus distribusi unilateral dengan pola mosaik yang berasal dari mutasi post zygot (Gambar 17.46) Ciri khas adalah nyeri (sakit, seperti ditusuk, atau seperti terbakar) yang dipicu oleh stimulus taktil atau suhu dingin

Hubungan Leiomiomata uterin multipel (sindroma Reed) Dermatitis herpetiformis Neoplasia endokrin

Perjalanan Penyakit Terdapat wabah yang berturutan diikuti dengan stabilisasi

Temuan Laboratoris Temuan histopatologis meliputi tumor dermis dengan batas tidak jelas, tersusun atas jalinan serabut otot polos yang diselingi dengan berkas kolagen.

Genetik dan Patogenesis Pewarisan autosomal dominan dengan penetrasi buruk Lokus gen tidak diketahui Lesi terdiri atas piloleiomioma yang berasal dari muskulus arektor rambut

Diagnosis Banding Neurinoma Spiradenoma ekrin

Tumor sel granular

Tindak Lanjut dan Terapi Konseling penting dilakukan pada pasien wanita untuk mengkontrol kondisi uterus Analgesik untuk mengendalika rasa nyeri Bedah eksisi selektif, seringkali diikuti dengan kekambuhan

DERMOPATI RESTRIKTIF

Sinonim FADS (fetal akinesia deformation syndrome)

Epidemiologi Penyakit ini sangat jarang. Terdapat kurang dari 30 kasus yang pernah dipublikasikan.

Usia Awitan Saat lahir

Temuan Klinis Kulit ketat, tipis, keras, dan transparan (Gambar 17.47 dan 17.48) Erosi pada lipatan mayor dan dapat terlihat eritema serta skuama (Gambar 17.49)

Wajah dengan mulut terbuka dan hidung kecil Arthrogriposis Kontraktur fleksi pada sendi Insufisiensi pulmoner Rangkaian FADS terdiri dari polihidramnion. Penurunan gerak fetus, wajah dismorfik

Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Dermopati restriktif bisa menjadi lethal pada masa perinatal (insufisiensi respiratorik), atau umumnya dalam minggu-minggu pertama kehidupan karena komplikasi pulmoner mayor.

Temuan Laboratoris Pendataran dermoepidermal junction dan penipisan dermis dapat terlihat pada mikroskop konvensional Ultrasonografi selama masa kehamilan dapat menunjukkan ciri khas FADS

Genetik dan Patogenesis Autosomal resesif Terdapat model tikus dengan ciri kulit terkait dan mutasi pada protein transpor asam lemak (Fatp 4-Slc 27a4) Mutasi lamin-A pernah dilaporkan akhir-akhir ini

Diagnosis Banding Fetus Harlequin dan kolodion Epidermolisis bulosa

DISTROFI DERMOKHONDROKORNEAL

Sinonim Sindroma Francois

Usia Awitan Pada masa anak-anak atau remaja

Temuan Klinis Lesi papulonodular keras berwarna putih terdistribusi simetris pada punggung tangan dan wajah (hidung dan telinga) (Gambar 17.50 dan 17.51) Hiperplasia ginggiva dan mukosa palatum (Gambar 17.52)

Osteokhondrodistrofi pada tulang tangan dan kaki: subluksasi dan kontraktur tendinosa dengan pembatasan gerak Distrofi kornea: superfisial bilateral, opasitas putih sentral

Perjalanan Penyakit Penyakit ini mempunyai progresivitas yang lambat

Biologi Molekular dan Temuan Laboratoris Peningkatan ekskresi hidroksiprolin pada urine Histopatologi: Reaksi fibrotik kuat adan adanya sel tervakuolisasi (spongiosit)

Genetik dan Patogenesis Penyakit autosomal resesif Proliferasi multi jaringan dari fibroblas yang mengalami anomali dengan hiperproduksi kolagen tipe III

Diagnosis Banding Dermoarthritis histiositik familial Retikulohistiositosis multisentris Rheumatisme fibroblastic Fibromatosis hyalin juvenilis

Tindak Lanjut Tindakan pembedahan multipel oleh oftalmologis dan dokter gigi untuk mengkoreksi hiperplasia ginggiva dan pterygoid Transplantasi kornea

Terapi Lesi papulonodular dapat dieksisi

HETEROPLASIA OSSEUS PROGRESIF

Epidemiologi

Kurang dari 40 kasus pernah dilaporkan di literatur; rasio jenis kelamin sama

Usia Awitan Lesi awal dapat terlihat pada tahun pertama kehidupan

Temuan Klinis Lesi awal berupa papula dan nodul kecil, keras, berwarna merah keunguan, dapat dipalpasi, dan tersebar secara acak (gambar 17.53) Plak dapat tampak kemudian sebagai keonsekuensi dari penggabungan lesi subkutis, dengan perubahan warna merah kecoklatan (Gambar 17.54-17.56) Kepala dan wajah umumnya tidak terkena Fenotip sangat bervariasi dan terdapat bukti adanya ekspresi klinis yang berbeda dalam satu keluarga

Berat lahir rendah Retardasi pertumbuhan Intelegensia normal

Perjalanan Penyakit dan Prognosis Lesi yang lebih kecil menyatu menjadi plak yang lebih besar yang dapat mengakibatkan osifikasi ekstensif, ankilosis sendi yang terkena menyebabkan panjang tungkai asimetris, retardasi pertumbuhan tungkai dan hambatan pergerakan Dapat terjadi ulserasi pada lesi dengan pengeluaran material tulang dan infeksi Walaupun nyeri merupakan gejala utama, pernah dilaporkan kasus yang lebih ringan Jumlah kasus yang jarang menyebabkan prognosis jangka panjang sulit ditentukan

Temuan Laboratoris Pada mikroskopi konvensional, tampak pembentukan tulang matur pada dermis dan jaringan lemak subkutis (osteoma kutis); selanjutnya ditemukan keterlibatan fascia, tendon, dan bahkan otot Radiografi menunjukkan tulang heterotopik pada jaringan lunak subkutan

Pemeriksaan fungsi tiroid dan kadar hormon paratiroid normal, begitu juga dengan kadar vitamin D

Genetik dan Patogenesis Penyakit ini autosomal dominan Akhir-akhir ini telah ditemukan mutasi GNAS1(stimulatory G protein of adenyl cyclase) yang diwariskan secara paternal pada pasien dengan heteroplasia osseus progresif (POH), walaupun beberapa kasus sporadis (mutasi) pernah dilaporkan Yang terakhir ini kemungkinan benar merupakan kasus sporadis atau suatu mosaicisme germline Yang menarik, gen GNAS1 menunjukkan pencetakan: mutasi yang berasal dari maternal menyebabkan osteodistrofi herediter Albright dengan

pseudohipotirodisme, sedangakan mutasi paternal dapat menyebabkan POH atau osteodistrofi herediter Albright dengan pseudohipotirodisme Gen GNAS1 diduga merupakan suatu modulator negatif yang penting pada osifikasi ektopik

Tindak Lanjut dan Terapi Saran dari bagian ortopedi wajib dilakukan untuk merencanakan pembedahan pada lesi yang lebih kecil serta pemasangan perangkat korektif untuk asimetri tungkai dan hambatan pertumbuhan Pemeriksaan ekotomografik dapat membantu Analgesik untuk rasa nyeri dan rasa tidak nyaman pada kasus-kasus berat Antibiotik untuk ulserasi kulit Konseling genetik untuk keluarga, mengingat adanya 'pencetakan' dari gen GNAS1 dan penyakit lain yang berkaitan

Diagnosis Banding Kutis osteoma soliter (post trauma atau post inflamasi) Epitelioma Malherbe Osteodistrofi Albright Skleroderma

KUTIS VERTICIS GYRATA

Epidemiologi Kejadian familial jarang didapatkan dan seringkali berhubungan dengan pachydermoperiostosis (lihat bab 7)

Usia Awitan Pada pubertas, jarang pada masa anak-anak

Temuan Klinis Istilah kutis verticis gyrata digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola lipatan kulit yang dalam, redundan, dan linier pada kulit kepala (Gambar 17.57) Hipertrofi pada lipatan kulit ini menyerupai girus otak Pada umumnya garis yang dalam ini memiliki orientasi anteroposterior namun pola horisontal pernah dijumpai, begitu pula dengan adanya lipatan kulit hipertrofik di dahi

Retardasi mental Kejang Skizofrenia

Perjalanan Penyakit dan Prognosis Penyakit ini berkembang perlahan seiring usia

Temuan Laboratoris Pada pemeriksaan histologi, jaringan ikat dapat normal dengan berbagai derajat hipertofi adneksa

Tindak Lanjut dan Terapi Eksklusi penyakit yang terkait Pembedahan pada kasus-kasus yang memperburuk penampilan

Diagnosis Banding

Penyakit genetik dengan CVG o Pachydermoperiostosis o Akromegali o Ehlers-Danlos o Kutis laxa o Akantosis Nigrikans (sindroma resistensi insulin) o Sindroma Costello o Sindroma Sotos o Sindroma Turner, Klinefelter, dan X-fragile

Penyakit kulit inflamasi dengan CVG Amiloidosis Miksedema Dermatitis kronis Psoriasis

You might also like