You are on page 1of 17

Pengertian Resume

Dalam dunia kerja seringkali kita mendengar yang namanya resume. Pengertian resume adalah riwayat singkat yang berisi pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki oleh seorang pelamar kerja. Resume seringkali dipakai untuk melamar kerja ke suatu perusahaan besar yang mengharuskan adanya penulisan resume. Namun tidak dipungkiri bahwa semua pelamar juga selalu menyertakan resume dalam berkas lamaran mereka meskipun mereka tidak sedang melamar di suatu perusahaan besar. Penulisan resume sangat menentukan bagi pelamar untuk dapat lolos ke dalam seleksi penerimaan karyawan selanjutnya. Karena itu membuat resume yang baik sangatlah penting untuk anda yang ingin diterima kerja. Resume tidak boleh dibuat asal-asalan dan ngawur, karena resume ibarat cermin yang dapat dipergunakan untuk melihat semua biodata kita riwayat hidup kita. Ketika membuat resume atau riwayat hidup hendaknya diperhatikan bentuk form yang akan dibuat. Jangan meniru form resume milik orang lain karena belum tentu nanti resume yang dibuat akan sama. Dalam beberapa kasus masih kerap dijumpai bahwa pelamar justru menggunakan form resume yang banyak tersebar di beberapa website, atau membeli formulir resume yang banyak dijual di toko buku. Hal ini tidak salah sepenuhnya, namun hendaknya si pelamar mempertimbangkan kembali apakah nanti format resume yang dibeli atau di download tersebut cocok dengan karakter dirinya. Sebab bisa jadi jika memang format resume tersebut tidak cocok dengan karakter si pelamar kerja, nantinya hanya akan menyisakan ruang kosong alias tidak bisa diisi semuanya oleh si pelamar kerja. Tentu ini membuat kredibilitas pelamar kerja menjadi buruk di mata pembaca resume tersebut. Selain itu resume tersebut juga kurang sedap dipandang mata. Setiap jabatan yang kosong, biasanya akan dilamar oleh ratusan pelamar dari berbagai jenjang pendidikan, seorang penyeleksi karyawan atau bagian personalia selalu mengandalkan resume pelamar untuk dapat disaring dan diseleksi lagi. Berdasarkan resume tersebutlah mereka dapat menentukan mana pelamar yang berkualitas dan mana yang tidak. Untuk itu si pelamar harus dapat membuat suatu resume yang berkualitas, beda dari yang lain, padat, lugas, dan nampak menarik sehingga besar kemungkinan resume tersebut akan menarik hati bagian personalia yang menyeleksi surat lamaran. Tulislah resume atau data diri secara proporsional dan relevansi sesuai dengan kepentingan pembacanya nanti. Jangan menulis hal-hal yang kurang berguna, semisal pengalaman berorganisasi di OSIS sekolah atau ROHIS sekolah, hal tersebut tidak akan di perhatikan oleh pembaca. Penulisan resume juga harus mempunyai susunan yang urut, jangan acak-acakan, karena nanti bisa jadi pembaca resume menjadi malas untuk membaca resume anda. Jika anda mempunyai prestasi akademik yang telah anda capai di kampus tempat anda menimba ilmu, tidak ada salahnya anda menuliskannya juga dalam resume. Begitu juga jika anda mempunyai kemampuan tambahan yang dapat menunjang karir anda, anda dapat menuliskannya dalam resume dengan bahasa yang menarik. Misalnya anda mahir berbicara bahasa inggris, atau bahasa perancis, atau anda mahir mengoperasikan komputer, dll. Selain itu, juga perhatikan gaya penulisan resume anda. Hendaknya memakai ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar agar nantinya tidak dianggap buruk oleh pembaca resume. Perhatikan juga tanda baca, alinea, dan model paragraf yang hendak dipakai dalam penulisan. Jika anda kurang mahir menulis, anda dapat meminta tolong kepada teman anda yang lebih menguasai penulisan resume, agar nantinya peluang anda diterima kerja makin besar.

Tiga Kesalahan Menulis Resume

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis sebuah resume. Meskipun bentuk resume tidak selalu mencerminkan personality dari seorang kandidat, tetapi tidak dipungkiri bahwa resume yang menarik akan memberikan impresi pertama yang baik pula bagi praktisi HRD. Bagaimanapun juga, ketika berhadapan dengan banyak CV dari pelamar, mereka tidak memiliki cukup waktu untuk meneliti satu persatu secara detail. Resume yang diterima perusahaan, biasanya akan langsung dikelompokkan ke dalam kategori ya, tidak atau bisa jadi. Rajat Taneja, Executive Vice President and Chief Technology Officer di Electronic Art menceritakan pengalamannya selama bertahun-tahun menyeleksi resume yang masuk ke perusahaannya. Dalam penuturannya, seperti dilansir dari linkedin.com, terdapat tiga kesalahan utama yang kerap dilakukan kandidat ketika menulis surat lamaran. 1. Fokus pada hal yang tidak perlu Kesalahan pertama adalah ketika kandidat menuliskan tanggung jawabnya di perusahaan sebelumnya secara sangat detail. Mereka menjelaskan jobdesc tanpa memperlihatkan pencapaian yang telah mereka raih. Hasil apa yang telah mereka dapatkan, gebrakan apa yang telah mereka lakukan yang belum pernah dilakukan pendahulunya. Apa yang membedakan kandidat tersebut dengan yang lainnya. Rajat juga menjelaskan bahwa semakin kuantitatif penjabaran sebuah resume, semakin mudah bagi penyeleksi untuk membacanya. Semakin mudah juga bagi mereka untuk memilih kandidat melakukan diskusi lebih lanjut. Intinya adalah numbers and metrics speak louder than word. 2. Menulis essay ketika yang diperlukan hanyalah ringkasan Ketika menulis resume, sajikan hal-hal yang memang krusial dan dengan penjelasan yang ringkas, mudah dimengerti. Semakin panjang dan padat penjabaran di resume, akan semakin sulit bagi perekrut untuk benar-benar memahami apa yang menjadi kelebihan dan prestasi si kandidat. 3. Meninggalkan pertanyaan yang tak terjawab Kadang-kadang kandidat memunculkan tanda tanya bagi si perekrut di dalam resume yang ia tulis. Para kandidat tersebut tidak menyebutkan secara jelas alasan dari hal-hal yang mereka sebutkan di resume. Mereka cenderung menunggu untuk menjelaskannya ketika proses wawancara. Padahal, mungkin saja wawancara tersebut tidak akan terjadi jika perekrut tidak tertarik dengan resume yang kita berikan. Yang paling tepat adalah menempatkan diri pada posisi si penyeleksi. Misalnya saja ketika di dalam resume dituliskan bahwa kandidat sering berganti pekerjaan. Akan muncul berbagai kemungkinan alasan di kepala perekrut. Bisa jadi karena memang kandidat tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan secara tuntas, atau karena cepat bosan. Dan itu mengurangi ketertarikan perekrut terhadap

kandidat. Lebih baik bagi pembuat resume untuk menjelaskan, apakah karena pindah tugas atau karena akuisisi, atau sebab lainnya. Kita mungkin memang tidak pernah bisa membuat resume yang sempurna sesuai dengan keinginan perekrut. Tetapi dengan menghindari tiga kesalahan tersebut, setidaknya kita dapat membuat resume yang lebih baik, yang mempermudah perekrut untuk membacanya.

Pengertian wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih dengan maksud untuk menggaliinformasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan tertentu. Kalimat pertanyaan dalam wawancara hendaknya disesuaikan dengan tujuan wawancara,konkret, jelas, memuat satu hal, tidak terlalu panjang dan tidak menyinggung perasaan. Langkah-langkah wawancara a. b. c. d. e. Menentukan tujuan wawancara Menentukan dan menghubungi narasumber Menyusun pertanyaan Mempersiapkan buku catatan atau alat rekam Melakukan wawancara dengan sopan.

Macam-macam wawancara a. b. c. d. e. f. g. Wawancara bebas, adalah wawancara yang pertanyaannya tidak dirumuskan terlebih dahulu Wawancara terpimpin, adalah wawancara yang pertanyaannya ditentukan atau dirumuskan Wawancara terbuka, adalah wawancara yang jawabannya tidak terbatas atau tidak terikat Wawancara tertutup, adalah wawancara yang jawabannya terbatas atau terikat Wawancara individual, adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara dengan Wawancara kelompok, adalah wawancara yang dilakukan sekelompok orang dalam waktu Konferensi, adalah wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden atau

lebih dulu

seorang responden bersamaan sejumlah pewawancara dengan seorang responden.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil wawancara adalah:

) Pewawancara Pewawancara diharapkan menyampaikan pertanyaan kepada responden dan dapat merangsang responden untuk menjawabnya, menggali jawaban lebih jauh bila dikehendaki dan mencatatnya. Apabila semua tugas ini tidak dapat dilaksanakan menurut semestinya, hasil wawancara akan kurang bermutu. 2) Responden Responden dapat mempengaruhi hasil wawancara karena mutu jawaban yang diberikan tergantung pada cara dia menangkap isi pertanyaan dengan benar dan tepat serta bersedia dan mampu menjawab setiap pertanyaan dengan baik. 3) Topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan Topik penelitian atau daftar pertanyaan dapat mempengaruhi kelancaran dan hasil wawancara, karena kesediaan responden untuk menjawabnya tergantung pada apakah ia tertarik pada masalah itu atau tidak. Kesediaan menjawab itu sering kali juga tergantung pada penilaian responden apakah topik pembicaraan itu sensitif atau tidak. Daftar pertanyaan selain mempengaruhi responden juga akan mempengaruhi pewawancara. Kadang-kadang ada bagian pertanyaan yang sangat sulit untuk diungkapkan. Misalnya, pertanyaan yang menyangkut kehidupan responden yang sangat pribadi sifatnya, seperti kebahagiaan hidup responden sebagai suami/istri, besarnyapendapatan responden dan sebagainya. 4) Situasi wawancara Proses wawancara sangat dipengaruhi situasi wawancara, yaitu situasi yang muncul karena faktor waktu, tempat, ada tidaknya orang ketiga dan sikap masyarakat pada umumnya. Pengertian Teknik Wawancara, Observasi, dan Pengamatan Menurut catataan Sevli dalam http://sevli074.wordpress.com/2009/01/25/teknik-pengumpulan-data/, dalam penelitian sering sekali peneliti berhubungan dengan data, baik itu penelitian yang berhubungan dengan lapangan ataupun penelitian lainnya. Berikut adalah beberapa teknik dalam pengumpulan data untuk penelitian kelebihan dan kekurangan dalam pemakaiannya juga.

Teknik Pengumpulan Data Teknik Wawancara Teknik Observasi (Observation) Teknik Daftar Pertanyaan (Questioner)

4 Teknik Pengumpulan Sampel (Sampling) A. Teknik Wawancara a. Pengertian wawancara Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung (I.Djumhur dan Muh.Surya, 1985). Wawancara adalah salah satu metode untuk dapat mendapatkan data anak atau orangtua dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan/face to face relation(Bima Walgito, 1987). Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan (Dewa Ktut Sukardi, 1983). Wawancara informatif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta/data informasi dari murid secara lisan. Dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk bimbingan (W.S.Winkel, 1995) b. Kelebihan dan kekurangan teknik wawancara Kelebihan Flexibility. Pewawancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada saat itu. Jika dia menginginkan informasi yang mendalam maka dapat melakukan probing. Demikian pula jika ingin memperoleh informasi tambahan, maka dia dapat mengajukan pertanyaan tambahan, bahkan jika suatu pertanyaan dianggap kurang tepat ditanyakan pada saat itu, maka dia dapat menundanya. Nonverbal Behavior. Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, misalnya rasa suka, tidak suka atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan dan dijawab oleh responden. Question Order. Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan sehingga responden dapat memahami maksud penelitian secara baik, sehingga responden dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Respondent alone can answer. Jawaban tidak dibuat oleh orang lain tetapi benar oleh responden yang telah ditetapkan. Greater complexity of questionnaire. Kuesioner umumnya berisi pertanyaan yang mudah dijawab oleh responden. Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal yang rumit dan mendetail. Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang diajukan. Kelemahan : Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.

Interview Bias. Walau dilakukan secara tatap muka, namun kesalahan bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi. Sering atribut (jenis kelamin, etnik, status sosial, jabatan, usia, pakaian, penampilan fisik, dsb) responden dan juga pewawancara mempengaruhi jawaban. Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara dalam melakukan hubungan antar manusia (human relation). Wawancara tidak selalu tepat pada kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya di lokasi-lokasi ribut dan ramai. Sangat tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara. Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket dan biaya yang relatif yang lebih mahal. c. Hal-hal yang tidak boleh dan boleh dilakukan dalam wawancara Hal-hal yang harus dilakukan seorang pewawancara adalah mendengar, mengamati, menyelidiki, menanggapi, dan mencatat. Kadang-kadang ia seperti seorang penginterogasi, kadang-kadang secara tajam ia menyerang dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan orang yang diwawancarai, kadangkadang ia mengklarifikasi, kadang-kadang pula ia seperti pasif atau menjadi pendengar yang baik. Suksesnya suatu wawancara tergantung pada kemampuan melakukan kombinasi berbagai keterampilan sesuai dengan tuntutan situasi dan orang yang diwawancarai. Dalam proses wawancara si pewawancara harus meredam egonya dan melakukan pengendalian tersembunyi. Pewawancara memantau semua yang diucapkan oleh dan bahasa tubuh orang yang diwawancarai, sambil berusaha menciptakan suasana santai yakni suasana yang konduksif bagi berlangsungnya wawancara. Dalam prakteknya, berbagai pikiran muncul dibenak si pewawancara ketika wawancara sedang berlangsung. Seperti : Apa yang harus saya tanyakan lagi? Bagaimana nada bicara orang yang diwawancarai ini? Dari gerak tubuh dan nada suaranya, apakah ia terlihat bicara jujur atau mencoba menyembunyikan sesuatu? d. Kesimpulan Wawancara adalah teknik pengambilan data melalui pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada responden. Wawancara biasanya dilakukan jika peneliti bermaksud melakukan analisis kualitatif atas penelitiannya. B. Teknik Observasi a. Pengertian Observasi Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.

b. Kebaikan dan kejelekan observasi Kebaikan dari observasi adalah sebagai berikut : a. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individuindividu. b. Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan. c. Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain. d. Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu. Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut : a. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya. b. Pekerjaan yang sedang diamati mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan atau volume-volume kegiatan tertentu. c. Dapat mengganggu proses yang sedang diamati. d. Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya. c. Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan Hal-hal yang perlu dilakukan dalam teknik observasi a. Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi : Apa yang akan diobservasi , dimana letak lokasi observasi, kapan observasi akan dilakukan, siapa yang akan melaksanakan observasi tersebut, siapa yang akan diobservasi, bagaimana melaksanakan observasi tersebut. b. Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer dan atau pegawai yang terlibat c. Bertindaklah dengan rendah hati (low profile) d. Lengkapilah dengan catatan selama observasi e. kaji ulang hasil observasi dengan individu-individu yang terlibat.

Yang tidak boleh dilakukan dalam observasi a. Menggangu kerja individu yang diobservasi maupun individu lainnya. b. Terlalu menekankan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak penting. c. Jangan membuat asumsi-asumsi. d. Kesimpulan Observasi adalah metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data. Penggunanan metode C. Daftar Pertanyaan (Quisioner) a. Pengertian quisioner Daftar pertanyaan (kuisioner) adalah suatu daftar yang berisi prtanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan seorang analis system untuk mengumpulkan data dan pendapat dari para responden yang telah dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudianakan dikirim kepada para responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka. b. Kebaikan dan kejelekan teknik daftar pertanyaan Keuntungan angket : 1. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket. 2. Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak. 3. Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab. 4. Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa. Kelemahan angket : 1. Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat. 2. Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada. 3. Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan dilain nomor.

4. Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari apakag sudah responden sudah terjawab atau belum. 5. Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden menjawab.Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam teknik quisioner c. Harapan karakteristik pertanyaan pada angket - Tujuan yang akan diteliti harus jelas disusun dalam pertanyaan. - Konfidensial : Data yang diberikan responden merupakan rahasia informasi yang dapat dipercaya. - Anonim : Nama dari responden seyogyanya bukan menjadi masalah yang penting dalam penelitian. - Pertanyaan mudah dipahami oleh responden. - Spesifik : Pertanyaan harus dirumuskan secara spesifik dan jelas. - Ambigiositas : Bila pertanyaan bersifat mendua arti akan menyulitkan bagi responden untuk menjawabnya. Contoh : Anda suka naik gunung dengan sepeda dan naik kuda? Disini dua pertanyaan ditanyakan bersama. - Faktual : Pertanyaan seyogyanya bersifat meminta fakta bukan opini. Contoh : beberapa orang terbunuh dalam peperangan itu?(fakta) Bagaimana pendapat anda pada pembunuhan itu. (opini) - Ketidakjelasan atau kesamaran : Pertanyaan seyogyanya tidak mengandung ketidak jelasan atau samar-samar keraguan. Contoh : Pada suatu pertandingan sepak bola, anda suka bila ada taruhannya? - Pertanyaan seyogyanya tidak memberi petunjuk responden terarah pada suatu masalah tertentu. Contoh : Bukankah anda berfikir bahwa menambah dosis obat yang diminum membahayakan, bukan? - Pertanyanan hendaknya tidak mempersukar responden untuk menjawabnya. Contoh : Berapa kali anda setiap hari mandi atau sikat gigi? - Pertanyaan hendaknya jangan bersifat pribadi. Kecuali kalau perlu sekali, hindari pertanyaan yang bersifat pribadi. Contoh : Apakah anda suka kawin lagi ?

- Pertanyaan hendaknya tidak terlalu panjang, seyogyanya singkat dan jelas. - Petanyaan hendaknya besifat logis. Tanpa bertanya apakah anda mempunyai TV? Sudah ditanya Program TV apa yang anda suka? d. Kesimpulan Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam penyusuna angket perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, sebelum butirbutir pertanyaan atau pernyataan ada pengantar atau petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan Ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya. D. Teknik Pengumpulan sampel (sampling) a. Pengertian pengumpulan sampel Sampling adalah the process of choosing a representative portion of a population. If contrasts especially with the process of complete enumeration, in which every member of the defined population is included (Cristina P. Parel et.al. : 1973). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. b. Kebaikan dan kejelekan sampel Ada beberapa keuntungan jika kita menggunakan sampel yaitu: a. Penelitian sampel dapat dilakukan lebih cepat dan lebih murah. Karena sampel itu lebih kecil dari seluruh populasi maka pengumpulan dan pengolahan data dilakukan lebih cepat. Selanjutnya karena sample hanya merupakan bagian saja dari populasi maka biaya pengumpulan informasi menjadi lebih rendah. b. Penelitian sampel dapat menghasilkan informasi yang lebih komprehensif. Sebuah sampel yang kecil dapat diselidiki secara lebih teliti dan lebih mendalam, sedangkan untuk suatu populasi yang besar, biaya penyelidikannya akan tidak terbayar. c. Penelitian sampel lebih akurat. Suatu kelompok kecil peneliti dengan keterampilan tinggi akan melakukan lebih sedikit kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data daripada kesalahan yang akan dilakukan oleh suatu kelompok yang besar.

d. Oleh karena penghematan yang diperoleh dalam waktu dan biaya maka dengan penelitian sampel dimungkinkan untuk menyedikan populasi yang lebih besar dan lebih bervariasi daripada yang dapat dilakukan dalam waktu dan dengan biaya yang sama, apabila yang dikerjakan itu adalah enumerasi lengkap (Ronny Haditijo Soemantro, 1985: 42). Kekurangan dari pengumpulan data berdasarkan teknik sampel adalah kurang hasil yang kurang akurat karena kemungkinan terpilihnya item-item yang tidak mewakili dari populasi yang diteliti karena pengumpulan sampel sacara random. c. Teknik-teknik pengumpulan sampel a. Sampel random atau sample acak, sampel campur Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti mencampur subyek-subyek di dalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subyek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subyek untuk dijadikan sampel. b. Sampel berstrata atau stratified sample Apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkatan-tingkatan atau strata, maka pengambilan sample tidak boleh dilakukan secara random. Adanya strata, tidak boleh diabaikan, dan setiap strata harus diwakili sebagai sampel. c. Sampel wilayah atau area probability sample Seperti halnya pada sampel berstrata dilakukan apabila ada perbedaan antara strata yang satu dengan strata lain, maka kita lakukan sampel wilayah apabila ada perbedaan ciri antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. d. Sampel proporsi atau proportional sample, atau sample imbangan Teknik pengambilan sample proporsi atau sampel imbangan ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunakan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Ada kalanya banyaknya subyek yang terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representative, pengambilan subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau wilayah. e. Sampel bertujuan atau purposive sample Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya karena alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Walaupun cara seperti ini diperbolehkan, yaitu peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi:

1. pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. 2. subyek yang diambil sebagai sample benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subyectis). 3. penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan. f. Sampel kuota atau quota sample Teknik sampling ini juga dilakukan tidak mendasarkan diri pada strata atau daerah, tetapi mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan. Dalam mengumpulkan data, peneliti menghubungi subyek yang memenuhi persyaratan ciri-ciri populasi, tanpa menghiraukan dari mana asal subyek tersebut (asal masih dalam populasi). Biasanya yang dihubungi adalah subyek yang mudah ditemui, sehingga pengumpulan datanya mudah. Yang penting diperhatikan di sini adalah terpenuhinya jumlah (quotum) yang telah ditetapkan. g. Sampel kelompok atau cluster sample Di masyarakat kita jumpai kelompok-kelompok yang bukan merupakan kelas atau strata. Dalam membicarakan masalah persekolahan, kita jumpai adanya kelompok sekolah SD, SLTP, SLTA. Kelompokkelompok tersebut dapat dipandang sebagai tingkatan atau strata. Demikian pula kelompok pegawai negeri, anggota ABRI, pedagang, petani, nelayan, dan sebagainya, kita tidak dapat memandanginya sebagai strata, tetapi kelompok. Inilah yang disebut cluster. Di dalam menentukan jenis cluster atau kelompok harus dipertimbangkan dengan masak-masak apa ciri-ciri yang ada. h. Sampel kembar atau double sample Sampel kembar adalah dua buah sampel yang sekaligus diambil oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak masuk dari sampel pertama, atau untuk mengadakan pengecekan terhadap kebenaran data dari sampel pertama. Biasanya sampel pertama jumlahnya sangat besar sedangkan sampel kedua yang untuk mengecek, jumlahnya tidak begitu besar (Prof. Dr. Suharsini Arikunto, 2006: 133-142). d. Kesimpulan Apabila peneliti ingin mendapatkan semua liku-liku dan semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian atau dalam suatu populasi sangat mudah untuk mengumpulkan data hanya dengan teknik sampling ini.

Pengertian Surat Lamaran Kerja


Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan

1. Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan Surat lamaran pekerjaan adalah surat dari seseorang yang memerlukan pekerjaan (pelamar) kepada orang atau pejabat yang dapat memberi pekerjaan atau jabatan. Melalui surat lamaran itu pelamar minta agar ia diberi pekerjaan. Surat lamaran pekarjaan dapat juga di artikan sebagai surat dari calon karyawan kepada calon majikan yang berisi permintaan agar calon karyawan di beri pekerjaan oleh calon majikan. Surat lamaran pekerjaan dapat dibuat dengan dua cara yaitu: Surat lamaran pekerjaan yang di gabungkan dengan riwayat hidup (curriculum vitae). Dalam model ini riwayat hidup termasuk isi surat. Karena isinya berupa gabungan, model ini juga disebut model gabungan Surat lamaran yang dipisahkan dari riwayat hidup. Dalam model ini riwayat hidup merupakan lampiran. Karena itu model ini juga disebut model terpisah. Dalam praktek pemakaian. yang banyak dipakai adalah model terpisah. Walaupun dalam pembuatannya memerlukan dua kali kerja, namun surat lamaran model ini lebih digemari oleh pencari kerja karena suratnya tidak panjang.

2. Sumber-sumber Lamaran Pekerjaan a.Sumber lowongan pekerjaan tanpa sumber tertentu b.Sumber lowongan dari media tertentu c.Sumber lowongan dari referensi pihak tertentu

3. Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran yang baik sekurangkurangnya mempunyai ciriciri : a.Mempunyai bentuk yang menarik b.Mempunyai bahasa yang baik c.Menggambarkan kemampuan pelamar

d.Tepat pada sasaran

4. Halhal yang harus dicantumkan dalam surat lamaran pekerjaan agar tercapai tujuan pembuatannya di antaranya :

a.Menyebutkan sumber lamaran, b.Identifikasi diri lengkap dari pelamar, Identitas diri dari pelamar meliputi nama, alamat, nomor telepon, hand phone, atau alat bantu komunikasi lainnya. Identitas diri dari pelamar harus memudahkan pihak perusahaan menghubungi pelamar. c.Posisi yang dikehendaki, d.Riwayat pendidikan, e.Riwayat pekerjaan ( bila ada ) f.Kemampuan lain yang dimiliki ( bila ada ) g.Referensi ( bila ada dan Anda memandang pihak pemberi referensi mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan )

5. Bagian-bagian seperti berikut ini :

1. Kepala surat 2. Tempat dan tanggal pembuatan surat 3. Nomor surat 4. Lampiran

5. Hal atau perihal 6. Alamat tujuan 7. Salam pembuka 8. Isi surat yang terbagi lagi menjadi tiga bagian pokok yaitu : a. paragraf pembuka b. isi surat c. paragraf penutup 9. Salam penutup 10. Tanda tangan dan nama terang 11. Jabatan

Pada hakekatnya surat lamaran pekerjaan ialah permohonan untuk memperoleh suatu jabatan. Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam surat lamaran adalah : 1. Data pribadi pelamar a. Nama lengkap b. Tempat tanggal lahir c. Alamat

2. Pendidikan a. Pendidikan umum b. Pendidikan kejuruan c. Pendidikan keterampilan

Contoh surat lamaran pekerjaan (blogbukukita)

3. Pengalaman kerja (bila ada)

a. Dalam bidang pekerjaan yang dilamar b. Dalam bidang pekerjaan lain.

Surat lamaran harus ditulis dengan sebaik mungkin dan semenarik mungkin serta dapat meyakinkan penerima bahwa pelamar benar-benar mempunyai kecakapan dan kemampuan serta kesungguhan bekerja dengan baik. Isinya harus singkat, padat, tidak bertele-tele dan langsung mengenai persoalan. Pelamar harus bersikap hormat tetapi tidak perlu merendahkan diri. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah 1. Tulisan 2. Kertas dan bentuk surat 3. Kualifikasi pelamar 4. Referensi

Macam-macam surat lamaran 1. Berdasarkan informasi a. Dari kawan atau kenalan b. Dari papan pengumuman c. Dari sekolah / kursus 2. Berdasarkan iklan 3. Berdasarkan inisiatif sendiri - Kalimat pembuka surat lamaran Informasi : - berdasarkan keterangan dari .. - Menurut informasi dari . - berkenaan dengan . Iklan : - setelah membaca iklan Inisiatif sendiri : yang bertanda tangan di bawah ini..

Read more: Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan ~ Kumpulan Istilah.com http://www.kumpulanistilah.com/2012/09/pengertian-surat-lamaran-pekerjaan.html#ixzz2TWhUcSie

You might also like