You are on page 1of 7

Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

Learning cycle tiga fase kini sudah dikembangkan menjadi limafase (learning cycle 5E). Menurut Lorsbach dalam The Learning Cycle as a Tool for Planning Science Instruction, Learning Cycle terdiri dari limafase yaitu: (1) fase to engage (fase mengundang), (2) fase to explore (fasemenggali), (3) fase to explain (fase menjelaskan), (4) fase to extend (fasepenerapan konsep), dan (5) fase to evaluate (fase evaluasi). Kelima fasetersebut dapat dijabarkan sebagai berikut (Dasna, 2006: 79). 1) Engagement Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian siswa,mendorong kemampuan berpikirnya, dan membantu merekamengakses pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Hal pentingyang perlu dicapai oleh pengajar pada fase ini adalah timbulnya rasaingin tahu siswa tentang tema atau topik yang akan dipelajari. Keadaan tersebut dapat dicapai dengan mengajukan pertanyaanpertanyaankepada siswa tentang fakta atau fenomena yangberhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Jawaban siswadigunakan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang telah diketahuioleh mereka. Pada fase ini pula siswa diajak membuat prediksiprediksitentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikandalam fase eksplorasi (Dasna, 2006: 79). 2) Exploration Fase eksplorasi siswa diberi kesempatan untuk bekerja baik secaramandiri maupun secara berkelompok tanpa instruksi atau pengarahansecara langsung dari guru.Siswa bekerja memanipulasi suatu obyek,melakukan percobaan (secara ilmiah), melakukan pengamatan,mengumpulkan data, sampai pada membuat kesimpulan daripercobaan yang dilakukan. Dalam kegiatan ini guru sebaiknyaberperan sebagai fasilitator membantu siswa agar

bekerja padalingkup permasalahan (hipotesis yang dibuat sebelumnya). Kegiataneksplorasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengujidugaan dan hipotesis yang telah mereka tetapkan. Mereka dapatmencoba beberapa alternatif pemecahan, mendiskusikannya denganteman sekelompoknya, mencatat hasil pengamatan danmengemukakan ide dan mengambil keputusan memecahkannya (Dasna, 2006: 81). Kegiatan pada fase ini sampai pada tahappresentasi atau komunikasi hasil yang diperoleh dari percobaan ataumenelaah bacaan. Dari komunikasi tersebut diharapkan diketahuiseberapa tingkat pemahaman siswa terhadap masalah yang dipecahkan (Dasna, 2006: 82). 3) Explaination Kegiatan belajar pada fase penjelasan ini bertujuan untukmelengkapi, menyempurnakan, dan mengembangkan konsep yang diperoleh siswa. Guru mendorong siswa untuk menjelaskan konsep yang dipahaminya dengan kata-katanya sendiri, menunjukkancontoh-contoh yang berhubungan dengan konsep untuk melengkapipenjelasannya. Pada kegiatan ini sangat penting adanya diskusi antaranggota kelompok untuk mengkritisi penjelasan konsep dari siswa yang satu dengan yang lainnya. Pada kegiatan yang berhubungan dengan percobaan, guru dapat memperdalam hubungan antarvariabel atau kesimpulan yang diperoleh siswa. Hal ini diperlukanagar siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep yang barudiperolehnya.

4) Extend Kegiatan belajar pada fase ini mengarahkan siswa menerapkankonsep-konsep yang telah dipahami dan keterampilan yang dimilikipada situasi baru. Guru dapat mengarahkan siswa untuk memperolehpenjelasan alternatif dengan menggunakan data atau fakta yangmereka eksplorasi

dalam situasi yang baru. Guru dapat memulaidengan mengajukan masalah baru yang memerlukan pengujian lewatekplorasi dengan melakukan percobaan, pengamatan, pengumpulandata, analisis data sampai membuat kesimpulan. 5) Evaluation Kegiatan belajar pada fase evaluasi, guru mengamati perubahan padasiswa sebagai akibat dari proses belajar pada fase ini guru dapatmengajukan pertanyaan terbuka yang dapat dijawab denganmenggunakan lembar observasi, fakta atau data dari penjelasan darisebelumnya yang dapat diterima. Kegiatan pada fase evaluasiberhubungan dengan penilaian kelas yang dilakukan guru meliputipenilaian proses dan evaluasi penguasaan konsep yang diperolehsiswa. c) Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Model pembelajaran learning cycle ini terus mengalami perkembangan hingga Eisenkraft (2003) mengembangkan learning cycle menjadi 7 tahapan. Perubahan yang terjadi pada tahapan learning cycle 5E menjadilearning cycle 7E terjadi pada fase Engage menjadi 2 tahapan yaitu Elicitdan Engage, sedangkan pada tahapan Elaborate dan Evaluate menjadi 3tahapan yaitu menjadi Elaborate, Evaluate dan Extend. Tabel 1. Perbandingan Model learning cycle 5E dan learning cycle 7E

Perbandingan Learning Cycle 5EDan Learning Cycle 7ELearning Cycle 5E Learning Engagement Exploration Explaination Extend Evaluation Learning Cycle 7E Elicit Engagement Exploration Explaination Extend Evaluation Elaboration

Menurut Eisenkraft dalam Rizaldi (2012: 26) tahapan-tahapan model pembelajaranLearning Cycle 7E dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Elicit Guru berusaha menimbulkan atau mendatangkan pengetahuan awalsiswa. Pada fase ini guru dapat mengetahui sampai dimanapengetahuan awal siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajaridengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsangpengetahuan awal siswa agar timbul respon dari pemikiran siswaserta menimbulkan kepenasaran tentang jawaban dari pertanyaanpertanyaanyang diajukan oleh guru. Fase ini dimulai denganpertanyaan mendasar yang berhubungan dengan pelajaran yang akan dipelajari dengan mengambil contoh yang mudah yang diketahuisiswa seperti kejadian dalam kehidupan sehari-hari. 2) Engagment Fase digunakan untuk memfokuskan perhatian siswa, merangsang kemampuan berfikir siswa serta membangkitkan minat dan motivasisiswa terhadap konsep yang akan diajarkan. Fase ini dapat dilakukandengan demonstrasi, diskusi, membaca, atau aktivitas lainyang digunakan untuk membuka pengetahuan siswa dan mengembangkan rasa keigintahuan siswa. 3) Exploration Fase ini siswa memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari. Siswa diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompokkelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru. Pada fase ini siswa diberi kesempatan untuk mengamati data, merekam data, mengisolasivariabel, merancang dan merencanakan eksperimen, membuatgrafik, menafsirkan hasil, mengembangkan hipotesis serta mengatur temuan mereka. Guru merangkai pertanyaan, memberi masukan, dan menilai pemahaman. 4) Explaination

Fase ini siswa diperkenalkan pada konsep, hukum dan teori baru, siswa menyimpulkan dan mengemukakan hasil dari temuannya padafase explore. Guru mengenalkan siswa pada beberapa kosa kata ilmiah, dan memberikan pertanyaan untuk merangsang siswa agar menggunakan istilah ilmiah untuk menjelaskan hasil eksplorasi. 5) Elaboration Fase yang bertujuan untuk membawa siswa menerapkan symbol-simbol, definisi-defiisi, konsepkonsep, dan keterampilan keterampilan pada permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari.

6) Evaluation Fase evaluasi model pembelajaran Learning Cycle 7E terdiri dari evaluasi Formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif tidak boleh dibatasi pada siklus-siklus tertentu saja, sebaiknya guru selalu menilai semua kegiatan siswa. 7) Extend Pada tahap ini bertujuan untuk berfikir, mencari menemukan danmenjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan kegiatan ini dapat merangsang siswa untuk mencari hubungankonsep yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka pelajari. Ketujuh tahapan di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru dan siswa untuk menerapkan Learning Cycle 7E pada pembelajaran dikelas. Guru dan siswa mempunyai peran masing-masing dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan tahapandari siklus belajar. Ketujuh tahapan di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru dan siswa untuk menerapkan Learning Cycle 7E pada pembelajaran di kelas. Guru dan siswa mempunyai peran

masing-masing dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan tahapan dari siklus belajar. 3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Learning Cycle a) Kelebihan Kelebihan dari model pembelajaran learning cycle (Lorbach, 2008: 24) antara lain sebagai berikut. 1) Merangsang siswa untuk mengingat materi pelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya. 2) Memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih efektif dan menambah rasa keingin tahuan siswa. 3) Melatih siswa belajar melakukan konsep melalui kegiatan eksperimen. 4) Melati siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka pelajari. 5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir, mencari, menemukan, dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah mereka pelajari. 6) Guru dan siswa menjalankan tahapan-tahapan pembelajaran yang saling mengisi satu sama lain. 7) Guru dapat menerapkan model ini dengan metode yang berbeda-beda. b) Kekurangan Dibalik kelebihan-kelebihan di atas, model pembelajaran learning cycle memiliki beberapa kelemahan (Fajaroh dalam Herdiansya, 2010: 25) sebagai berikut. 1) Efektifitas guru rendah jika guru tidak menguasai materi dan langka-langka pembelajaran. 2) Menuntut kesungguhan dan kreatifitas guru dalam merangsang dan melaksanakan proses pembelajaran. 3) Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.

You might also like