You are on page 1of 7

MENYUSUN INSTRUMEN RISET KUANTITATIF

1. Instrumen Riset Kuantitatif

Instrumen riset merupakan alat bantu periset dalam mengumpulkan

data-data yang diperlukan oleh periset tersebut. Dalam riset kuantitatif,

instrumen memegang peranan yang sangat penting, karena instrumen

riset ini dianggap sebagai alat ukur, maka mutu instrumen akan

menentukan mutu dari data yang ingin dikumpulkan (Kriyantono. 2008:

120).

Saat periset ingin menyusun instrumen riset, maka hal ini sangat

terkait dengan rangkaian dalam merancang desain riset penyusunan

instrumen, antara lain penentuan variabel-variabel dari konsep yang telah

ada, menurunkan konsep-konsep yang telah ada, menjabarkan variabel-

variabel tadi untuk menjadi indikator [dimana, definisi indikator adalah

menunjukkan atau menyatakan sesuatu yang menjadi petunjuk bagi

variabel itu sendiri (Arikunto. 1995: 181 dalam Kriyantono. 2008: 121)],

lalu menderetkan indikator-indikator tersebut menjadi deskriptor [dimana,

definisi deskriptor adalah menggambarkan, memaparkan, menjelaskan

secara terperinci segala hal sampai yang sekecil-kecilnya (Kriyantono.

2008: 123)], kemudian periset mulai merumuskan setiap deskriptor

menjadi butir-butir instrumen (dengan istilah lain adalah kisi-kisi

penyusunan instrumen), yang terakhir adalah melengkapi instrumen

dalam bentuk kuesioner dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar.


MENYUSUN INSTRUMEN RISET KUANTITATIF

2. Penjabaran Tahap Penyusunan Instrumen

2.1. Judul : ”Dampak komunikasi partai politik di media bagi kalangan


mahasiswa se-Jabodetabek”

2.1.1. Mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi dalam


rumusan judul riset.

Variabel Independent : Komunikasi Politik di Media


Variabel Dependent : Mahasiswa se-Jabodetabek

2.1.2. Menjabarkan variabel / menurunkan konsep-konsep menjadi


indikator.

a. Variabel Independent : Komunikasi Politik di Media

Komunikasi politik tidak lepas dari kedudukan elit partai di dalam

suatu partai politik, dimana elit politik tersebut berusaha mewakili aspirasi

suara rakyat untuk mendapat kekuasaan dengan pendekatan ideologis

ataupun pragmatis. Komunikasi politik yang dilakukan oleh elit politik

dalam berusaha menarik hati rakyatnya, menggunakan berbagai macam

cara, dalam hal ini melakukan pendekatan interaksi simbolik. Di dalamnya

termasuk penggunaan gambar-gambar, jargon partai, tokoh calon

presiden yang diusung suatu partai, pakaian, warna yang

merepresentasikan partai politik, bentuk dari suatu desain logo partai,

pencitraan partai kepada masyarakat pemilihnya, dan lain sebagainya.

Implikasi komunikasi Politik kini mulai bergeser, dari yang awalnya

kampanye di lapangan terbuka (cakupannya regional suatu wilayah

Page│2
MENYUSUN INSTRUMEN RISET KUANTITATIF

tertentu dalam waktu terbatas), kini mulai merambah kepada kampanye

melalui media, baik itu media massa ataupun media cetak/elektronik,

dengan cara membuat iklan yang menarik perhatian masyarakat luas

(cakupan wilayahnya lebih merata, lebih luas, efektif, dan hemat tenaga,

walau di sisi lain harus mengeluarkan biaya yang sangat besar).

Berdasarkan tinjauan di atas, maka indikator komunikasi politik di

media adalah:

• Iklan yang baik dan menarik

• Penggunaan gambar, logo dan warna

• Jargon partai

• Tokoh calon presiden

• Pencitraan partai politik

b. Variabel Dependent : Mahasiswa se-Jabodetabek

Mahasiswa di pandang sebagai kalangan masyarakat yang

terpelajar, dan mampu berfikir dan mengkritisi sesuatu yang dianggapnya

bertentangan dengan idealisme yang dipahami oleh setiap mahasiswa

tersebut. Mahasiswa saat dihadapkan dengan terpaan iklan politik di

media, dimana kebanyakan mahasiswa mampu membangun persepsi

mengenai seberapa jauh, efektif terpaan suatu iklan di media terhadap

sikap untuk memilih sesuatu, dalam hal ini partai politik, sikap untuk

memilih salah satu kandidat calon presiden yang diusung oleh suatu partai

politik, sikap untuk memilih berdasarkan perbedaan jender, dan sikap

Page│3
MENYUSUN INSTRUMEN RISET KUANTITATIF

untuk memilih berdasarkan interaksi sesama teman sejawat (dalam hal ini

teman satu fakultas).

Mahasiswa dalam menghadapi terpaan iklan politik di media

biasanya berkenaan dengan pertimbangan-pertimbangan seperti,

rasionalitas, perasaan suka atau tidak suka, melihat pengalaman masa

lalu, melihat orientasi partai tersebut dalam mengusung aspirasi rakyat,

kandidat calon yang akan di usung untuk menjadi calon presiden, dan lain

sebagainya.

Berdasarkan tinjauan di atas, maka indikator Mahasiswa se-

Jabodetabek adalah:

• Pengaruh Terpaan iklan

• Pilihan mencontreng partai politik

• Preferensi Presiden

• Perbedaan pilihan parpol berdasarkan jender

• Perbedaan pilhan parpol berdasarkan fakultas

2.1.3. Menderetkan Indikator Menjadi Deskriptor

Berikut ini merupakan deskriptor dari indikator-indikator yang telah

ada, dengan catatan bahwa indikator yang ingin lebih dalam untuk di

bahas adalah dari sudut pandang variabel dependent (dalam hal ini

Mahasiswa se-Jabodetabek) terhadap terpaan iklan partai politik di media

antara lain sebagai berikut:

Page│4
MENYUSUN INSTRUMEN RISET KUANTITATIF

Mahasiswa se-Jabodetabek (Dependent Variabel)

a. Pengaruh terpaan Iklan (Indikator)

• Persepsi tentang bagaimana terpaan iklan partai politik di media

berpengaruh kepada kelompok mahasiswa se-jabodetabek

(deskriptor).

• Persepsi tentang berapa kali frekuensi mahasiswa mengetahui /

melihat, dan menilai iklan partai politik di media yang mereka

konsumsi (deskriptor).

b. Pilihan mencontreng partai politik (Indikator)

• Persepsi mengenai apakah terpaan iklan politik di media

berhubungan dengan pilihan untuk memilih partai politik di

kalangan mahasiswa se-Jabodetabek (deskriptor).

c. Preferensi Presiden (Indikator)

• Persepsi mengenai seberapa jauh terpaan iklan partai politik di

media bagi kalangan mahasiswa se-Jabodetabek, dalam preferensi

menentukan calon presiden yang diusung suatu partai politik

(deskriptor).

d. Perbedaan pilihan parpol berdasarkan jender (Indikator)

• Persepsi tentang seberapa jauh hubungan antara pilihan partai

politik, dan preferensi calon presiden terhadap pilihan yang diambil

oleh mahasiswa se-Jabodetabek berdasarkan perbedaan jender

(deskriptor).

Page│5
MENYUSUN INSTRUMEN RISET KUANTITATIF

e. Perbedaan pilhan parpol berdasarkan fakultas (Indikator)

• Persepsi mengenai seberapa jauh hubungan antara pilihan partai

politik, dan preferensi calon presiden terhadap pilihan yang diambil

oleh mahasiswa se-Jabodetabek berdasarkan perbedaan fakultas

(deskriptor).

2.1.4. Merumuskan Deskriptor menjadi butir-butir Instrumen

Periset dalam merumuskan deskriptor ini dikenal pula dengan

tahap kisi-kisi penyusunan instrumen, yang tujuannya adalah untuk

memperingan tugas periset, lebih fokus, lebih terarah dalam pengajuan

pertanyaan dan pernyataan, dan bisa dipertanggungjawabkan. Berikut ini

kisi-kisi instrumen menurut kelompok kami seperti pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1
Kisi - Kisi Instrumen

No.
Variabel Indikator Deskriptor Pertanya
an
(1) Nomor kuesioner (1) nomor yang ditentukan R01
oleh periset
(2) Nama Responden (2) ditulis oleh responden R02
(3) Jenis Kelamin (3) 1=laki , 2=perempuan R03
(4) Fakultas (4) 1= Komunikasi R04
2= Hukum
3= Ekonomi
4= Psikologi
(Intro) (5) Jenis transportasi (5) yang biasa digunakan R05
untuk menuju ke
kampus
(6) Semester ke (6) diisi oleh responden R06

(7) Aktif keg. Organisasi (7) 1=ya, 2=tidak R07

(8) Jenis Organisasi (8) ditulis oleh responden R08

Page│6
MENYUSUN INSTRUMEN RISET KUANTITATIF

Tabel 1
Kisi - Kisi Instrumen (lanjutan)

No.
Variabel Indikator Deskriptor Pertanya
an
(1) Pengaruh Terpaan (1) Frekuensi terpaan iklan R09
Iklan kepada mahasiswa

(2) Pilihan mencontreng (2) Persepsi terpaan iklan thd R10-


partai politik pilihan yang akan dipilih R12
oleh mahasiswa

(3) Preferensi Presiden (3) Persepsi terpaan iklan dlm R-


menentukan pilihan calon
Mahasiswa presiden oleh mahasiswa
se-
Jabodetabek (4) Pebedaan pilihan (4) Hubungan antara pilihan
parpol berdasarkan parpol, dan preferensi R-
(Dependent jender calon presiden thd pilihan
Variabel) yg akan diambil oleh
mahasiswa yang berbeda
jender

(5) Perbedaan pilihan (5) Hubungan antara pilihan R-


parpol berdasarkan parpol, dan preferensi
fakultas calon presiden thd pilihan
yg akan diambil oleh
mahasiswa yang berbeda
fakultas

2.1.5. nnn

Page│7

You might also like