You are on page 1of 47

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat PT. Mediantara Televisi Bali Dewata TV, tidak asing lagi di telinga orang bali saat ini. Nama Dewata mulai diperkenalkan mulai tahun 2007 pada masyarakat luas, tepatnya pada tanggal 24 November. Saat awal diperkenalkan, dewata baru mengantongi ijin siaran percobaan. Setelah kurang lebih dua bulan berjalan dan telah dinyatakan layak untuk terus siaran, ijin percobaanpun di cabut dan di gantikan dengan ijin siara penuh. Secara tertulis dewata mulai mengudara dengan ijin siar penuhnya mulai 1 Januari 2008. Nama dewata dipilih sebagai nama udara karena tercetus dari filosofi berbagai manifestasi (perwujudan) para dewa yang berada di bali. Para dewa bagi orang bali (khusus yang beragama hindu) diyakini sebagia penjaga setiap sudut dan setiap sisi yang ada di bali. Selain sebagai penjaga para dewa yang ada di bali diyakini pula sebagai sumber dari segala yang ada, baik dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan manusia. Makna-makna itulah yang melatar belakangi dipakainya nama Dewata TV. Nama itu sekiranya diharapkan kedepannya bisa merepresentasikan media penyiaran yang bisa menjaga bali dari setiap sisi yang ada. Selain sebagi penjaga, dewa tv juga diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi semua orang yang ada di bali seperti sifat dari para dewa.

80

Perusahaan sawata lokal ini dalam operasionalnya sehari-hari bukan menggunakan nama dewata tv, melainkan menggunakan PT. Mediantara Televisi Bali. Seiring dengan perkembangan perusahaan, masyarakatpun mengenalnya dengan dewata. Namun didalam penelitian ini akan menggunakan nama PT. Mediantara Televisi Bali. 4.1.2 Visi dan misi perusahaan Dalam mewujudkan apa yang menjadi tujuan dan harapan dari PT. Mediantara Televisi Bali, maka gerak dan langkahnya terbingkai dalam visi dan misinya sebagai landasan seperti berikut. Menumbuhkembangkan kreatifitas, inovasi dan karya masyarakat bali Berkontribusi bagi pembangunan demokrasi di Bali Mengembangkan SDM Bali di bidang penyiaran

Filosofi Usaha yang selalu di junjung tinggi oleh PT. Mediantara Televisi Bali dalam menjalankan visi dan misinya guna menjadi stasiun televisi terbaik di bali yaitu. Kredibilitas, adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan yang di berikan oleh PT. Mediantara Televisi Bali untuk menimbulkan kepercayaan kepercayaan dari pemirsanya. Profesionalisme, ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara

pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) yang di tunjukkan oleh PT.Mediantara Televisi Bali sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang professional.

81

- Kepercayaan, PT.Mediantara Televisi Bali ingin selalu menjaga keadaan


psikologis seseorang pada suatu premis benar. Kerja Keras, adalah sikap yang di tunjukkan oleh PT.Mediantara Televisi Bali untuk memberikan hasil yang optimal pada pemirsanya. Menggali dan Mengangkat Potensi Lokal, PT.Mediantara Televisi Bali selalu ingin menyuguhkan hal-hal yang dekat dengan pemirsanya, terutama hal-hal yang belum termanfaatkal secara optimal. Sasaran yang ingin di capai oleh PT.Mediantara Televisi Bali (dewata tv) sebagi media lokal yang ada di bali adalah. Diterimanya dewataTV dengan program-programnya oleh masyarakat bali, sebagai media yang mengangkat potensi local daerah. Berkembang harmonis dengan lingkungan dan masyarakat, disamping diangkatnya isu-isu lokal yang ada di bali diharapkan masyarakat juga lebih bisa menghargai lingkungannya. Terwujudnya dewataTV sebagai referensi utama masyarakat Bali menyangkut hiburan, informasi dan pendidikan. 4.1.3 Struktur organisasi Struktur organisasi yang digunakan oleh PT.Mediantara Televisi Bali adalah struktur organisasi divisional. Hal itu karena dalam aktifitasnya sehari-hari seluruh kegiatan dan tugas karyawan di kelompokkan menurut divisinya masingmasing. Divisi itu antara lain news, finance, marketing, dan beberapa bagian yang

82

lain. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT. Mediantara Televisi Bali dapat dilihat pada gambar di lampiran (Lampiran 2).

4.1.4 Uraian tugas dan tanggung jawab 1) Divisi News (1) Manager News/Pemberitaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Berkoordinasi dengan Korda (Kordinator Daerah) tentang listing berita daerah di korda b) Berkoordinasi dengan semua Korlip (Kordinator Liputan) di News untuk penugasan team di lapangan c) Mengadakan rapat proyeksi redaksi d) Mencari link untuk calon kontributor di daerah e) Mengevaluasi berita yang tampil di layar f) Berkoordinasi dengan team yang turun di lapangan untuk pengambilan angle berita dan gambar g) Mengatur jadwal shift team di news bersama dengan semua korlip h) Mengelola individu2 yang berada dalam koordinasinya di divisi Pemberitaan

(2) Koordinator Peliputan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Melakukan listing berita untuk dikirim ke korda jakarta

83

b) Melakukan rapat proyeksi untuk menentukan berita apa yang akan diangkat sebagai isu harian c) Mengatur jadwal shift di departemen news bersama dengan manager news d) Membuat arahan peliputan kepada team peliput (isu apa yang akan diangkat, strong pointnya apa, dll) e) Memberikan pembagian tugas kepada team peliputan di lapangan f) Memantau berita apapun yang sedang hangat agar dapat segera di follow up g) Mencari link untuk kontributor di daerah-daerah h) Menjalin komunikasi dengan berbagai pihak kepentingan news kompas tv i) Melakukan proses dubbing berita secara lebih luas untuk

(3) Koordinator Presenter memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Mengatur jadwal kerja/pembagian kerja presenter b) Membuka hubungan dengan client untuk peralatan yang dipergunakan oleh presenter (mis: wardrobe dan make up) c) Menjadi host /presenter untuk acara-acara news

(4) Presenter News memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Membawakan program-program news b) Menjadi host untuk beberapa program talkshow c) Untuk beberapa acara, turun langsung sebagai reporter

84

d) Make up diri sendiri sebelum tampil membawakan acara

(5) Presenter Program memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Membawakan acara-acara yang diproduksi oleh divisi program b) Memberikan ide-ide program kepada producer c) Melakukan improvisasi dalam membawakan acara

(6) Producer News memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Bertanggung jawab terhadap pemenuhan berita b) Bertanggung jawab atas isi berita c) Mengontrol hasil editing yang dilakukan oleh editor d) Mengontrol hasil naskah yang dibuat oleh reporter

(7) Sekretaris News memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Melakukan proses surat menyurat redaksi b) Mengatur undangan peliputan yang dikirim ke redaksi c) Menjadi wakil utusan jika ada undangan seminar/workshop

85

(8) Video Journalist memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Mengambil gambar peristiwa atau agenda setting sesuai arahan dari korlip b) Memantau berita yang sedang hangat dan memberikan masukan kepada korlip c) Melakukan pengambilan gambar sebanyak-banyaknya sebagai stock editor untuk membuat paket berita d) Melakukan proses capture gambar hasil yang telah dibuat e) Menjaga peralatan broadcast (camera dan tripod) yang dibawa selama peliputan f) Meminta dan mengembalikan kaset ke divisi keuangan untuk dicatat

(9) Reporter News memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Melakukan riset awal terhadap penugasan yang diberikan oleh korlip b) Melakukan koordinasi dengan camera person untuk proses peliputan c) Melakukan pengambilan data di lapangan, bisa berupa interview, mengcopi data atau mencatat d) Melakukan stand up report jika memang dibutuhkan e) Berkoordinasi dengan camera person untuk gambar yang diambil sebagai stock gambar saat mengedit f) Membuat naskah berita g) Mendampingi editor saat melakukan pengeditan berita

(10) Campers Studio memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

86

a) Bertugas mengambil gambar saat live di studio (news atau talkshow) b) Bertugas juga untuk mengontrol lighting yang ada di studio c) Mengontrol chroma (background green screen) yang dipergunakan saat live news d) Bertugas untuk menjaga keamanan dan kebersihan ruang studio dan peralatan di dalamnya e) Menjaga kebersihan kamera dengan rutin dibersihkan f) Mensetting ruangan studio saat akan live (karena gak ada prod asst) g) Mensetting semua peralatan broadcast (camera, tripod) agar siap digunakan

(11) Editor News memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Melakukan proses pengeditan gambar sesuai dengan naskah yang dibuat oleh reporter b) Mencari stock gambar jika ternyata gambar yang ada kurang memadai untuk membuat sebuah paket berita c) Melakukan capture ulang gambar bila ternyata gambar yang dicapture tidak bisa digunkan d) Membantu editor program apabila dirasa membutuhkan bantuan

2) Divisi Tehnical Support (1) Manager Teknik memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Bertanggung jawab atas transmisi yang ada

87

b) Menyiapkan segala urusan teknis yang ada di studio dan di MCR c) Bertanggung jawab untuk urusan kelistrikan dalam ruang lingkup kantor d) Mengkoordinasikan staff teknik untuk perbaikan peralatan broadcast (camera, headset, dll) dan peralatan kantor lainnya e) Secara berkala mengecek peralatan transmisi dan antena f) Mengelola individu2 yang berada dalam koordinasinya di divisi Teknik

(2) Teknisi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Melakukan perawatan peralatan teknik (broadcast dan non broadcast) b) Melakukan perbaikan seperlunya jika ada kerusakan peralatan teknik (mis: kerusakan clip on/camera) c) Bertanggung jawab atas instalasi listrik di kantor d) Bertanggung jawab untuk instalasi kelistrikan semua peralatan di kantor e) Bertanggung jawab untuk peyimpanan peralatan teknik (cable,parabola, mixer, dll)

(3) Desain Grafis memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Memikirkan grafis design acara yang diproduksi divisi program b) Membuat bumper, credit titling acara-acara yang diproduksi divisi program c) Membantu untuk pembuatan grafis divisi news jiika diminta bantuan d) Membantu juga editing untuk beberapa program

88

(4) Editor Program memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Melakukan editing gambar yang sudah dilakukan oleh camera person program b) Melakukan editing sesuai dengan arhan producer program c) Melakukan pencarian gambar dalam server apabila dibutuhkan untuk menambah stock gambar

(5) IT memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Bertanggung jawab untuk semua sistem IT di kantor b) Menjadi administrator Web c) Bertanggung jawab untuk membuatkan semua karyawan email kantor d) Membuat sistem pengaturan station ID dan tampilan layar e) Menjadi administrator acara TV Chat

(6) Audioman memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Menyalakan peralatan audio saat akan live atau tapping (di studio atau luar studio) b) Menyiapkan clip on yang akan dipergunakan c) Mengatur atau mengeset level suara yang akan dipergunakan d) Standy saat live berjalan, untuk antisipasi apabila ada kerusakan audio selama proses berlangsung e) Menjaga kebersihan peralatan audio yang digunakan

89

(7) Campers Program memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Mengambil gambar untuk acara-acara yang diproduksi oleh divisi program b) Menetukan angle yang bagus untuk sebuah pengambilan gambar c) Bersama tim divisi program menetukan program baru apa yang akan ditampilkan

(8) MCR Operator memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Menyusun program/schedule harian di komputer b) Menyusun iklan yang akan tampil sesuai dengan rundown yang telah disiapkan oleh bagian traffic c) Menjadi operator untuk mixer audio dan mixer video d) Mengoperasikan semua peralatan yang ada di MCR e) Bertanggung jawab untuk ketepatan waktu penayangan program f) Menginput running text g) Bertanggung jawab atas kemunculan station ID h) Menjaga keamanan semua peralatan yang ada di ruang MCR (komputer, server, dll) i) Mengecek kesiapan file maksimal satu jam sebelum acara j) Merecord beberapa bagian program apabila diminta oleh marketing

3) Divisi Production (1) Producer Program memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

90

a) Melakukan riset tentang topik atau tema yang akan diangkat dalam program/acaranya b) Bertanggung jawab atas kesiapan program untuk ditayangkan c) Bertanggung jawab terhadap isi program yang ditayangkan d) Mengkoordinasikan reporter, camera person untuk dapat menghasilkan acara yang baik.

4) Divisi Program (1) Manager Program memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Mengadakan litbang kecil-kecilan untuk mengetahui atensi masyarakat terhadap program b) Bertanggung jawab untuk pemenuhan program di grid c) Memilih program yang tetp dipertahankan dan program yang harus didown grade d) Mencari info-info mengenai data nielsen tentang acara e) Memikirkan konsep program baru bersama dengan tim di divisi program f) Bertanggung jawab untuk kelancaran program yang ada di g) Mengelola individu-individu yang berada dalam koordinasinya di divisi Program h) Mewakilkan direktur utama pada acara-acara undangan bila berhalangan hadir

(2) Reporter Program memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

91

a) Melakukan riset awal (litbang) tentang topik yang akan diangkat dalam acara b) Melakukan liputan bersama camera person c) Melakukan fungsi membawakan acara apabila presenter berhalangan (mis:gayyana)

5) Divisi Marketing (1) Manager Marketing memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Memberikan arahan kepada Marketing Executive untuk pencarian calon client b) Bertemu dengan client untuk presentasi c) Menjaga hubungan yang telah terjalin dengan client yang ada d) Mengevaluasi pencapaian marketing executive yang ada di bawahnya (gak terlalu dikerjakan)

(2) Administrasi Marketing memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Menangani urusan surat menyurat internal dan external di divisi Marketing b) Memfasilitasi divisi marketing untuk dapat membuat sebuah program (memfasilitasi peminjaman peralatan broadcast, mobil operasional, dll) c) Mengarsipkan copy Client Brief yang diperoleh Departemen Marketing d) Berkoordinasi dengan bagian traffic, kepala div marketing dan program tentang iklan yang ada e) Membuat log Proof untuk disampaikan kepada client per paket/program

92

(3) Marketing Officer memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Membuat list daftar calon client yang potensial untuk b) Membuka hubungan dengan calon-calon client c) Menyiapkan materi presentasi d) Presentasi di client e) Mengentertaint client f) Menjaga hubungan baik dengan client yang sudah ada

6) Divisi Finance (1) Manager Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Membuat Jurnal Akuntansi b) Mewakilkan direktur utama pada acara2 undangan bila berhalangan hadir c) Menandatangani laporan harian keuangan d) Melakukan perhitungan Pajak (PPH21, PPN, dll) dan Jamsostek e) Menguhubungi client bila terjadi keterlambatan pembayaran iklan f) Menandatangani rundown iklan yang dibuat oleh traffic untuk diserahkan ke divisi penyiaran g) Menyimpan client brief untuk keperluan pembuatan rundown iklan h) Mengusulkan perpanjangan kontrak karyawan ke direktur i) Membuat surat peringatan sampai dengan surat pemecatan untuk karyawan j) Melakukan administrasi cuti karyawan

93

k) Melakukan perhitungan gaji beberapa karyawan

(2) Administrasi Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Membuat laporan kas opname setiap harinya b) Melakukan perhitungan gaji karyawan c) Membuat daftar gaji karyawan d) Membayarkan secara manual gaji karyawan e) Mengatur keluar-masuk kaset liputan divisi news dan program f) Mengatur pembayaran uang bensin mobil operasional g) Membuat slip gaji karyawan secara bulanan h) Membayarkan gaji karyawan satu persatu

(3) Traffic Officer memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Menerima laporan iklan masuk dari divisi marketing untuk dimasukkan dalam rundown b) Membuat rundown acara setiap harinya, beserta iklan yang akan muncul sesuai dengan kesepatakan marketing dengan client c) Menjalankan rundown yang dibuat ke manager keuangan untuk approval dan kemudian ke manager d) penyiaran untuk masukkan dalam rundown acara harian di MCR e) Memastikan bahwa acara yang berjalan sesuai dengan rundown yang telah dibuat

94

f) Menegur divisi penyiaran bila terjadi keterlambatan atau perubahan rundown acara g) Membuat laporan harian kepada admin marketing untuk dibuatkan laporan Log Proof harian

7) Divisi HR/GA (1) Logistik memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Melakukan pembelian barang sesuai dengan permintaan dari masingmasing departemen b) Mencari vendor-vendor yang memberikan harga yang terbaik untuk perusahaan c) Melakukan pembelian barang rutin (ATK, dll)

(2) FO (Front Office) memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Mengatur jadual serta jam kerja sopir b) Mengecek kendaraan dan membawa kendaraan yang rusak ke bengkel c) Meneriama order keluar dari pemberitaan, program dan marketing d) Membuat jadual dan jam kerja e) Mengatur surat masuk dan keluar f) Memeriksa, mencatat, dan mendistribusikan surat, korespondensi dan dokumen-dokumen g) Mengatur pertemuan rapat antar pimpinan dengan tamu, pimpinan da karyawan.

95

h) Mengatur dan mensupervisi system arsip

(3) HR/SDM memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Melaksanakan pemantauan, mengecek kehadiran karyawan berdasarkan laporan harian masing-masing divisi surat-surat lain seperti keterangan dokter jika sakit maupun yang lain. b) Melaksanakan evaluasi sesuai stndar perusahaan bulanan, tiga bulanan, dan tahunan. c) Menyiapkan perjanjian pendidikan/kontrak/SK pengangkatan karyawan sesuai standard perusahaan. d) Melakukan program-program perusahaan (tirta yatra, meditasi, dan lainya) e) Membantu program perkrutan tenaga kerja baru sesuai dengan kebutuhan perusahaan (buka lowongan di medi massa, seleksi lamaran masuk, pelaksanaan tes, penyiapan perjanjian kerja). f) Membuat/menyiapkan biaya perjalanan dinas karyawan yang mendapat tugas keluar daerah sesuai standard perusahaan. g) Menyiapkan rekap data pembayaran gaji/upah ruti tiap-tiap bulan baik tunai ataupun transfertiap bulan.

(4) Driver memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Mengantarkan karyawan departemen program yang akan taping atau live di luar kantor

96

b) Menjemput dan mengantarkan pimpinan perusahaan atau tamu c) Mengontrol kelengkapan peralatan keselamatan yang ada di tiap mobil operasional d) Secara berkala bertanggung jawab untuk membawa mobil untuk diservice (ganti oli, dll) e) Bertanggung jawab atas kebersihan semua mobil operasional

(5) Messenger/OB memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Membersihkan kantor di pagi dan sore hari (menyapu, mengepel, dll) b) Mendatangi client yang terlambat membayar iklan, dll c) Melakukan pembayaran rutin d) Kadang kala melakukan pencairan cek e) Melakukan penagihan pembayaran iklan dan mengambil pembayaran iklan di client

(6) Security memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Menjaga keamanan dan ketertiban kantor b) Mengawasi lembar absensi harian karyawan c) Mengawasi peminjaman peralatan broadcast (camera, tripod, mic, dll) yang digunakan ole divisi program d) Mengawasi penggunaan mobil operasional dan pengisian bensin mobil operasional

97

4.2 Karakteristik Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Mediantara Televisi Bali, dengan total 58 karyawan tanpa menyertakan para pimpinan sebagai responden. Uraian tentang karakteristik responden menyangkut empat aspek yaitu, jenis kelamin, tingkat pendidikan, bagian/divisi pekerjaan, dan masa kerja/lama bekerja responden.

4.2.1 Responden berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin perlu mendapat perhatian untuk pembinaan hubungan yang serasi antara organisasi dengan perilaku karyawan. Hasil studi psikologis Robbins (2007) didapat perbedaan yang cukup kecil antara kesediaan wanita dan pria dalam mematuhi wewenang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang cukup berarti antara pria dan wanita untuk mengerjakan perintah tertentu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner diperoleh data jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Pada PT. Mediantara Televisi Bali Tahun 2011 Jumlah No Jenis Kelamin n (orang) % (n:58x100) 1 Laki-laki 36 62.1 2 Perempuan 22 37.9 Jumlah 58 100
Sumber: Kuisioner yang diolah peneliti, 2012

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas dapat diketahui sebanyak 36 orang dengan persentase 62,1 persen adalah laki-laki, dan 22 orang responden dengan persentase 37,9 persen adalah perempuan. Hal ini berarti bahwa sebagian besar

98

responden yakni sebanyak 36 orang dengan persentase 62,1 persen berjenis kelamin laki-laki.

4.2.2 Responden berdasarkan tingkat pendidikan Pendidikan terakhir sangat mempengaruhi kemampuan, wawasan, dan tingkat kepercayaan dari responden dalam melaksanakan pekerjaannya. Responden dengan pendidikan tinggi mampu melakukan pekerjaan dengan tingkat kesulitan dan tanggung jawab yang lebih tinggi (Robbins, 2010). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari penyebaran kuesioner maka diperoleh data tentang pendidikan terakhir responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Pada Mediantara Televisi Bali Tahun 2011 Jumlah No TingkatPendidikan n (orang) % (n:58x100) 1 SMA 21 36.2 2 D1 9 15.5 3 D3 7 12.1 4 S1 21 36.2 Jumlah 58 100
Sumber: Kuisioner yang diolah peneliti, 2012

PT.

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa 21 orang responden dengan persentase 36,2 persen berpendidikan SMA, 9 orang responden dengan persentase 15,5 persen berpendidikan D1, 7 orang responden dengan persentase 12,1 persen berpendidikan D3, dan 21 orang responden dengan persentase 36,2 persen berpendidikan S1. Hal ini berarti menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan SMA dan S1 dengan jumlah masing-masing 21orang dengan persentase 36,2 persen.

99

4.2.3 Responden berdasarkan bagian pekerjaan/divisi Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran kuesioner maka diperoleh data tentang bagian responden dalam perusahaan yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Menurut Bagian/Divisi Pekerjaan Pada PT Mediantara Televisi Bali Tahun 2011 Jumlah No Bagian Pekerjaan n (orang) % (n:58x100) 1 14 24.2 News 2 Tehnical Support 25 43.1 3 5 8.6 Production 4 1 1.7 Programing 5 5 8.6 Marketing 6 3 5.2 Finance 7 5 8.6 HR & GA Jumlah 58 100
Sumber: Kuisioner yang diolah peneliti, 2012

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah responden paling banyak terserap pada bagian atau divisi Tehnical Support, yaitu sebanyak 25 orang dengan persentase 43,1 persen. Kemudian diikuti denga divisi News

sebanyak 14 orang denga persentase 24,2 persen. Sementara jumlahnya responden yang paling sedikit adalah divisi programing, hanya 1 orang dengan persentase 1,7 persen.

4.2.4 Responden berdasarkan masa kerja Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Seniati (2006) yang berjudul Pengaruh Masa Kerja, Trait Kepribadian, Kepuasan Kerja, Dan Iklim Psikologis Terhadap Komitmen Dosen Pada Universitas Indonesia, didapatkan hasil berupa

100

semakin tinggi usia dosen, semakin lama dosen bekerja di universitas, dan semakin tinggi golongan kepangkatan dosen, maka semakin tinggi komitmen dosen pada universitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari penyebaran kuesioner maka diperoleh data tentang masa kerja responden pada PT.Mediantara Televisi Bali yang dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Menurut Masa Kerja Pada PT. Mediantara Televisi Bali Tahun 2011 Jumlah No Masa Kerja (Tahun) n (orang) % (n:58x100) 10 17.2 lebih dari 4,1 tahun 15 25.9 3,1 - 4 tahun 12 20.7 2,1 - 3 tahun 16 27.6 1,1 - 2 tahun 5 8.6 kurang dari 1 tahun Jumlah 58 100
Sumber: Kuisioner yang diolah peneliti, 2012

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa 5 orang responden dengan persentase 8,6 persen memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun. 16 orang dengan persentase 27,6 persen memiliki masa kerja 1,1-2 tahun, 12 orang dengan persentase 20,7 persen memiliki masa kerja 2,1-3 tahun. 15 orang dengan persentase 25,9 persen memiliki masa kerja 3,1-4 tahun, dan 10 orang dengan persentase 17,2 persen memiliki masa kerja lebih dari 4,1 tahun. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden yakni sebanyak 16 orang dengan persentase terbesar memiliki masa kerja 1,1-2 tahun dan sebanyak 5 orang dengan persentase terkecil memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun.

101

4.3 Uji Instrumen 4.3.1 Uji Validitas Validitas dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan instrumen/alat ukur penelitian untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari tujuan pengukuran variabel tersebut (Sugiyono, 2009:172). Syarat minimum suatu kuisioner untuk memenuhi validitas adalah jika korelasi antara butir dengan skor total tersebut positif dan nilainya lebih besar dari 0,30 (Sugiyono, 2009:178). Berdasarkan tabel 4.5 di bawah ini maka dapat diuraikan bahwa Kinerja Karyawan (Y1) sebagai variabel terikat dan Kepuaasan Kerja Karyawan (M1) sebagai variabel pembatas (intervenimg), serta Motivasi (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) sebagai variabel bebas. Diketahui bahwa korelasi (rhitung) antar skor item intstrumen dengan skor total seluruh item pertanyaan lebih besar dari 0,3. Jadi seluruh item instrument dapat dinyatakan layak digunakan sebagai alat ukur.

102

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas No. Variabel Y1 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 M1 M1 M2 M3 M4 X1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
Sumber : Lampiran 5

Koefisien Korelasi (rhitung) 0.876 0,828 0,839 0,910 0,887 0,854 0,810 0,924 0,866 0,835 0,826 0,892 0,886 0,823 0,888 0,815 0,774 0,832 0,854 0,733

Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

103

4.3.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran atau dengan kata lain bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2009:173). Variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6 (Sugiyono, 2009:179). Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas No. 1 2 3 4 Variabel Kinerja Karyawan Kepuasan kerja Karyawan Motivasi Lingkungan kerja Cronbachs Alpha 0,918 0,884 0,904 0,896 Simpulan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

Sumber : Lampiran 6

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Cronbachs Alpha untuk setiap variabel lebih besar dari 0,6. Jadi dapat dinyatakan bahwa seluruh variabel telah memenuhi syarat reliabilitas atau kehandalan.

4.4 Data Penelitian 4.4.1 Kuisioner penelitian Jumlah kuesioner yang disebar adalah sebanyak 58 lembar kuesioner. Rincian jumlah kuesioner yang dibagikan kepada para karyawan PT. Mediantara Televisi Bali tersaji pada tabel 4.7, dari 58 lembar kuesioner yang disebarkan seluruh kuesioner berhasil dikumpulkan kembali.

104

Tabel 4.7 No. 1. 2. 3. 4. 5.

Rincian Penyebaran Kuesioner Pada PT. Mediantara Televisi Bali Tahun 2011 Lokasi Penyebaran Jumlah kuesioner yang disebar Jumlah kuesioner yang kembali Kuesioner yang tidak lengkap Kuesioner yang lengkap pengisiannya Kuesioner yang dipakai dalam olah data Jumlah 58 kuesioner 58 kuesioner 58 kuesioner 58 kuesioner

Sumber: Kuisioner yang diolah peneliti, 2012

4.4.2 Deskripsi data penelitian Teknik pengumpulan data melalui kuisioner yang digunakan terdiri atas pernyataan yang dibuat berdasarkan masing-masing variabel, yaitu variabel kinerja karyawan, kepuasan kerja kaaryawan, motivasi, dan lingkungan kerja. Untuk mengtahui penilaian karyawan mengenai variabel-variabel yang digunakan apakah sudah baik atau tidak, digunakan rata-rata skor menurut teorinya Umar (2003:143) yang dibagi menjadi lima klasifikasi dengan kriteria seperti tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8 Klasifikasi Rata-Rata Deskripsi Data Penelitian
1,00-1,45 1,46-2,45 2,46-3,45 3,46-4,45 4,46-5,00 Sangat tidak baik (termasuk skor 1) Tidak baik (termasuk skor 2) Ragu-ragu (termasuk skor 3) Baik (termasuk skor 4) Sangat baik (termasuk skor 5)

Berdasarkan klasifikasi diatas, maka deskripsi data dari masing-masing variabel yang diperoleh pada penelitian ini dapat digambarkan sebagi berikut.

105

1) Kinerja Karyawan Persepsi responden terhadap indikator dari kinerja karyawan yang sesuai dengan definisi operasional variabel, tamapak seperti tabel di bawah ini. Tabel 4.9 Deskripsi Jawaban Responden atas Kinerja Karyawan
Jawaban No. Kinerja Karyawan Hasil pekerjaan saya dapat memenuhi kuantitas yang ditetapkan perusahaan. Hasil pekerjaan saya dapat memenuhi kualitas yang ditetapkan perusahaan. Hasil pekerjaan saya dapat memenuhi waktu yang ditetapkan perusahaan. Dalam setiap pekerjaan penggunaan sumber daya organisasi selalu menjadi bahan pertimbangan. Semua pekerjaan dilakukan secara profesional. SS Org 1 15 S Org 26 R Org 14 TS Org 3 STS Org 0

Total Rataskor rata

Keteran gan

227

3,91

Baik

14

28

13

227

3,91

Baik

31

16

221

3,81

Baik

25

17

11

198

3,41

Raguragu

13

23

17

228

3,76 19 3,8

Baik

Jumlah Rata-rata
Sumber: Lampiran 7 dan 8 ( data diolah peneliti), 2012

Baik

Tabel 4.9 menunjukkan penilaian responden secara keseluruhan atas indikator variabel kinerja pada PT. Mediantara Televisi Bali, diperoleh skor rata-rata dari masing-masing indikator sebesar 3,8. Hasil ini menunjukkan secara keseluruhan penilaian responden terhadap kinerja baik, walaupun dalam indikatornya menunjukkan satu hasil yang ragu-ragu.

106

2) Kepuasan Kerja Karyawan Persepsi responden terhadap indikator dari kepuasan kerja karyawan yang sesuai dengan definisi operasional variabel, tamapak seperti tabel di bawah ini. Tabel 4.10 Deskripsi Jawaban Responden atas Kepuasan Kerja Karyawan
Jawaban No. Kepuasan Karyawan SS Org 1 Saya merasa puas jika diberikan tugas yang belum pernah saya kerjakan sebelumnya. Imbalan yang saya terima sudah sesuai dengan beban atau tanggung jawab yang diberikan. Perusahhan menyediakan peralatan yang memadai untuk menunjang kelancaran dalam bekerja Saya bersedia bekerja bersama dengan rekan kerja dalam melaksanakan tugas. 15 S Org 30 R Org 10 TS Org 3 STS Org 0

Total Rataskor rata

Keteran gan

231

3,98

Baik

29

19

207

3,57

Baik

11

20

16

10

204

3,52

Baik

17

23

222

3,83 14.9 3,72

Baik

Jumlah Rata-rata
Sumber: Lampiran 7 dan 8 ( data diolah peneliti), 2012

Baik

Tabel 4.10 menunjukkan penilaian secara keseluruhan responden atas indikator variabel kepuasan kerja pada PT. Mediantara Televisi Bali, hasil skor rata-rata dari seluruh indikator sebesar 3,72 ini berarti secara keseluruhan penilaian responden terhadap kepuasan kerja baik.

3) Motivasi Persepsi responden terhadap indikator dari motivasi yang sesuai dengan definisi operasional variabel, tamapak seperti tabel di bawah ini.

107

Tabel 4.11 Deskripsi Jawaban Responden atas Motivasi


Jawaban No. Motivasi SS Org 1 Pemenuhan kebutuhan hidup (sandang, pangan, papan) memotivasi saya untuk bekerja. Jaminan keamanan dan keselamatan dalam bekerja dan adanya jaminan sosial untuk masa depan memotivasi saya untuk bekerja lebih baik. Dukungan moril rekan kerja terhadap pekerjaan memotivasi saya untuk bekerja lebih baik. Penghargaan dari pimpinan organisasi, rekan kerja atas prestasi karyawan, memotivasi saya untuk bekerja lebih baik. Adanya kecakapan, kemampuan, keterampilan dan potensi optimal yang dimiliki untuk mancapai pretasi kerja yang sangat memuaskan memotivasi saya untuk bekerja lebih baik. 12 S Org 30 R Org 11 TS Org 5 STS Org 0

Total Rataskor rata

Keter angan

223

3,84

Baik

13

29

10

222

3,83

Baik

13

25

14

219

3,78

Baik

14

20

13

11

211

3,64

Baik

13

23

13

212

3,66

Baik

Jumlah Rata-rata
Sumber: Lampiran 7 dan 8 ( data diolah peneliti), 2012

18,7 3,75 Baik

Tabel 4.11 menunjukkan penilaian secara keseluruhan responden atas indikator variabel motivasi pada PT. Mediantara Televisi Bali. Hasil skor rata-rata dari seluruh indikator sebesar 3,75 ini berarti secara keseluruhan penilaian responden terhadap motivasi adalah baik.

4) Lingkungan Kerja Persepsi responden terhadap indikator dari lingkungan kerja yang sesuai dengan definisi operasional variabel, tamapak seperti tabel di bawah ini.

108

Tabel 4.12 Deskripsi Jawaban Responden atas Lingkungan Kerja


Jawaban No. Lingkungan Kerja SS Org 1 2 3 4 5 6 Penerangan lampu di ruangan kerja saya terang. Suhu udara di ruangan kerja saya cukup sejuk. Sirkulasi udara di ruangan kerja saya lancar. Ruangan kerja saya jauh dari kebisingan. Dekorasi ruangan kerja tertata dengan baik. Keamanan di sekitar tempat kerja terjamin. 14 15 11 7 10 10 S Org 26 26 29 25 24 26 R Org 16 15 16 20 17 18 TS Org 2 2 2 6 7 3 STS Org 0 0 0 0 0 1

Total Rataskor rata

Keter angan

226 228 223 207 211 215

3,90 3,93 3,84 3,57 3,64 3,71 22,59 3,76

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Jumlah Rata-rata
Sumber: Lampiran 7 dan 8 ( data diolah peneliti), 2012

Baik

Tabel 4.11 menunjukkan penilaian secara keseluruhan responden atas indikator variabel lingkungan kerja pada PT. Mediantara Televisi Bali, hasil skor rata-rata dari seluruh indikator sebesar 3,76. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan penilaian responden terhadap lingkungan kerja adalah baik.

4.5 Analisis Faktor Analisis faktor dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh skor regresi faktor untuk masing-masing variabel yang digunakan, dan mengkonfirmasi bahwa indikator-indikator yang digunakan mampu membentuk variabel yang diteliti. Berikut ini disajikan hasil analisis faktor berdasarkan tahapannya. 1) Merumuskan masalah

109

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kinerja, Kepuasan Kerja Karyawan, Motivasi, dan lingkungan Kerja. (1)Kinerja Kaeyawan dengan indikator yang berfokus pada pemenuhan kuantitas, pemenuhan kualitas, pemenuhan waktu, penggunaan sumber daya organisasi, dan profesionalisme. (2)Kepuasan Kerja Karyawan dengan indikator tugas-tugas baru yang belum penah diberikan sebelumnya, imbalan yang sesuai, peralatan yang memadai, dan kerja sama dengan rekan kerja. (3)Motivasi dengan indikator pemenuhan kebutuhan hidup (sandang, pangan, papan), jaminan keamanan dan keselamatan, dukungan moril rekan kerja, penghargaan atas prestasi, dan ruang untuk

mengaktualisasikan diri. (4)Lingkungan Kerja dengan indikator penerangan lampu, suhu udara, sirkulasi udara, kebisingan, dekorasi, dan keamanan. 2) Membuata Matriks Korelasi Tahap berikutnya adalah menentukan signifikansi masing-masing

indikator pembentuk konstruk (variabel) agar dapat dipakai untuk analisis selanjutnya. 1) Correlation Matrix Semua data yang masuk dan diiolah akan menghasilkan matriks korelasi. Matriks korelasi digunakan untuk mengidentifikasikan variabelvariabel tertentu yang tidak mempunyai korelasi dengan variabel lain,

110

sehingga dapat dikeluarkan dari analisis. Koefisien matriks korelasi disajikan pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Koefisien Matriks Korelasi pada Keempat Variabel Penelitian No. Variabel Determinan 1 Kinerja karyawan (Y1) 0,027 2 Kepuasan kerja karyawan (M1) 0,078 3 Motivasi (X1) 0,041 4 Lingkungan kerja (X2) 0,033
Sumber: Lampiran 9

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa koefisien determinasi dari masingmasing variabel sudah mendekati nilai nol, Jadi dapat dinyatakan bahwa item instrumen dari masing-masing variabel memiliki korelasi yang kuat. 2) Kaiser Meyer Olkin (KMO) Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan sampelnya. Analisis faktor dianggap layak jika besaran KMO nilainya minimal 0,5. Hasil uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) disajikan pada Tabel 4.13. Tabel 4.14 Hasil Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) No. Variabel 1 Kinerja karyawan (Y1) 2 Kepuasan kerja karyawan (M1) 3 Motivasi (X1) 4 Lingkungan kerja (X2)
Sumber: Lampiran 9

KMO 0,872 0,760 0,879 0,896

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) untuk masing-masing variabel lebih besar dari 0,5 dengan signifikansi lebih kecil dari alpha 5 persen. Jadi dapat dinyatakan bahwa masingmasing variabel mempunyai kecukupan sampel untuk dilakukannya analisis faktor.

111

3) Measures of Sampling Adequancy (MSA) Kelayakan model uji faktor untuk masing-masing variabel dapat dilihat dari nilai Measures of Sampling Adequancy (MSA). Variabel terikat adalah Kinerja (Y1), dan Kepuasan (Y2), serta variabel bebas terdiri dari Motivasi (X1) dan lingkungan kerja (X2). Nilai MSA instrumen dari masing-masing variabel disajikan pada tabel dibawah. Tabel 4.15 Nilai Measures of Sampling Adequancy (MSA) No. Y1 (Kinerja) Variabel Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 M1 M2 M3 M4 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 MSA 0,885 0,910 0,883 0,842 0,852 0,815 0,733 0,724 0,779 0,891 0,885 0,861 0,867 0,902 0.888 0,893 0,923 0,888 0,885 0,907

M1 (Kepuasan Kerja)

X1 (Motivisi)

X2 (Lingkungan Kerja)

Sumber: Lampiran 9

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai MSA instrumen dari masingmasing variabel lebih besar dari 0,5. Jadi dapat dinyatakan bahwa masing-masing model layak digunakan dalam model uji faktor.

112

3) Menentukan Jumlah Faktor Setelah indkator-indikator tersebut memenuhi syarat, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah faktor. Alat yang digunakan adalah Percentage of Variance yang menjelaskan kemampuan masing-masing faktor untuk menjelaskan variasinya. Nilai Percentage of Variance untuk masing-masing variabel disajikan pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Nilai Percentage of Variance
No. Variabel Percentage of Variance Compone nt Eigenvalue

1 2 3 4

Kinerja karyawan (Y1) Kepuasan kerja karyawan (M1) Motivasi (X1) Lingkungan kerja (X2)

77,461 74,832 72,885 66,341

3 2 3 3

3,773 2,993 3,643 3,980

Sumber: Lampiran 9

Tabel 4.16 menunjukkan hasil bahwa Percentage of Variance untuk masing-masing tabel lebih besar dari 60 persen. Jadi dapat dinyatakan bahwa faktor dari masing-masing variabel memiliki kelayakan kemampuan untuk menjelaskan variasi faktornya. Dilihat juga dari Component, masing-masing variabel yang membentuk satu faktor dengan nilai Eigenvalue-nya lebih dari satu.

4) Ektraksi Faktor Hasil penyederhanaan faktor dalam matriks memperlihatkan hubungan antara faktor variabel individual. Hasil ekstraksi variabel yang dilakukan dapat dilihat seberapa besar korelasi indikator pembentuk variabel atau faktornya. Semakin besar looding factor-nya, maka semakin kuat dan semakin baik

113

indikaotor tersebut untuk membangun variabelnya. Hasil looding factor untuk masing-masing variabel di tujukkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.17 Nilai looding factor No. Y1 (Kinerja) Variabel Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 M1 M2 M3 M4 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Nilai looding factor 0,877 0,825 0,848 0,907 0,884 0,863 0,817 0,922 0,855 0,846 0,832 0,898 0,881 0,807 0,875 0,822 0,781 0,837 0,850 0,712

M1 (Kepuasan Kerja)

X1 (Motivasi)

X2 (Lingkungan Kerja)

Sumber : Lampiran 9

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa seluruh instrumen dari masing-masing variabel telah memenuhi syarat dan menunjukkan korelasi yang kuat. Ini ditunjukkan dengan nilai rotasi yang lebih besar dari 0,4. 5) Rotasi Faktor Dalam penelitian ini rotasi faktor tidak dapat dilakukan karean hasil analisis penentuan jumlah faktor hanya terdapat satu faktor yang terbentik. 6) Ketepatan Model

114

Tahap terakhir dari model ini adalah mengetahui apakah model mampu menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada perlu diuji dengan teknik Principal Component Analysize (PCA) yaitu dengan melihat jumlah residual antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang direproduksi. Ketepatan model untuk masing-masing variabel ditunjukkan pada Tabel 4.18. Tabel 4.18 Hasil Uji Ketepatan Model No. 1 2 3 4 Variabel Kinerja karyawan (Y1) Kepuasan kerja karyawan (M1) Motivasi (X1) Lingkungan kerja (X2) Nonredundant Residuals 5 4 5 6 Ketepatan Model (%) 40 44 30 27

Sumber: Lampiran 9

Tabel 4.18 dapat menjelaskan beberapa hal seperti di bawah ini. 1) Lima (5) faktor pada variabel Y1 dapat menjelaskan kondisi kinerja karyawan pada PT. Mediantara Televisi Bali sebesar 40 persen. 2) Empat (4) faktor pada variabel M1 dapat menjelaskan kondisi kepuasan kerja karyawan pada PT. Mediantara Televisi Bali sebesar 44 persen. 3) Lima (5) faktor pada variabel X1 dapat menejelaskan kondisi motivas pada PT. Mediantara Televisi Bali sebesar 30 persen. 4) Enam (6) faktor pada variabel X2 dapat menjelaskan kondisi lingkungan kerja pada PT. Mediantara Televisi Bali sebesar 27 persen.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian 4.6.1 Pengajuan model Pengajuan data pada penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) guna menguji pola hubungan yang mengungkapkan pengaruh variabel atau

115

seprangkat variabel terhadap variabel lainnya, baik pengaruh langsung atau tidak langsung. Analisis ini dilakuakann dengan tahap sebagai berikut. 1) Merancang model berdasarkan teori Secara teoritis, hubungan antar variabel dapat dibuat model dalam bentuk diagram path, sebagai berikut. Gambar 4.1 Model Jalur Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan

Motivasi (X1) Kepuasan (M1) Lingkungan Kerja (X2) Kinerja (Y1)

e1

e2

Sumber : Data diolah peneliti, 2012

Model tersebut juga dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, sehingga membentuk sistem persamaan berikut. M1 = 1 X1 + 2 X2 + 1.........................................(1) Y1 = 4 X 1 + 5 X + M1 + 2..........................................................(2) 2) Memeriksa asumsi dalam jalur Untuk pemeriksaan terhadap asumsi ini, dapat dilakukan dengan melihat susunan model teoritis yang telah dibangun dengan memperlihatkan bentuk hubungan antar variabel adalah linier, yaitu sistem aliran ke satu arah, dimana

116

hubungan antara ei saling bebas demikian juga hubungan antara ei dengan variabel x saling bebas, dan tidak ada variabel endogen yang mempunyai pengaruh bolak balik, seperti terlihat pada gambar diagram path berikut. Gambar 4.2 Penggambaran Asumsi Model

X1
Motivasi

M1
Kepuasan

Y2
Kinerja

X2

Lingkungan Kerja

Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah, 2012)

Berdasarkan Gambar 4.2 maka hubungan antar variabel adalah linier, yaitu sistem aliran ke satu arah, dimana hubungan antara i saling bebas demikian juga hubungan antara i dengan variabel x saling bebas, dan tidak ada variabel endogen yang mempunyai pengaruh bolak-balik. 3) Pendugaan parameter atau perhitingan kofesien path Di dalam analisis jalur, pengaruh langsung dinyatakan dengan koefisien i, sedangkan pengaruh tidak langsung dan pengaruh total dapat dihitung dengan membuat perhitungan tersendiri. Untuk pendugaan parameter dilakukan dengan analisis regresi melalui software SPSS 15.0 for Windows diperoleh hasil sebagai berikut. Substruktur 1:

117

M 1 = 1 X 1 + 2 X 2 + e1 Substruktur 2: Y2 = 4 X1 + 5 X2 + M1 + e2 Dari hasil perhitungan pada pengujian data diperoleh hasil sebagai berikut (dapat dilihat dari pada lampiran 10 dan 11). Berdasarkan perhitungan terhadap substruktur 1 dan 2, maka dapat diketahui besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total antar variabel. Perhitungan pengaruh antar variabel adalah sebagai berikut. (1) Pengaruh langsung (Direct effect/DE) Besarnya pengaruh variabel motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kepuasan secara parsial, serta pengaruh variabel motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja secara parsial dilihat dari nilai beta atau Standardized Coefficient adalah sebagai berikut. a) Pengaruh variabel Motivasi terhadap variabel Kepuasan Kerja. X1 M1 = 0,552

b) Pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap variabel Kepuasan. X2 M1 = 0,319

c) Pengaruh variabel Motivasi terhadap variabel Kinerja. X1 Y1 = 0,265

d) Pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap variabel Kinerja. X2 Y1 = 0,278

e) Pengaruh variabel Kepuasan Kerja terhadap variabel Kinerja. M1 Y1 = 0,463

118

(2) Pengaruh tidak langsung (Indirect effect/IE) a) Pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja. X1 M1 Y1 = (0,552x0,463) = 0,255 b) Pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja melalui kepuasan kerja. X2 M1 Y1 = (0,319x0,463) = 0,147 (3) Pengaruh total (Total effect) Pengaruh total = pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = 0,552+0,319+0,265+0,278+0,463+0,255+0,147 = 2,279 Persamaan struktural untuk model penelitian ini adalah : Substruktur 1: M 1 = 1 X 1 + 2 X 2 + e1 M = 0,552 X1 + 0,319 X2 Pengaruh error (Pei) = 1-R2 Pei = 1-0,638 = 0,362= 0,6016 Substruktur 2: Y1 = 4 X1 + 5 X2 + M1 + e2 Y = 0,265 X1 + 0,278 X2 + 0,463M1 Pengaruh error (Pei) = 1-R2 Pei = 1-0,821 = 0,179= 0,4231

4) Pemeriksaan validasi model

119

Ada dua indikator untuk melakukan pemeriksaan validitas model, yaitu koefisien determinasi total dan theory triming dimana hasilnya dapat disajikan sebagai berikut. (1) Hasil koefisien determinasi total : Rm= 1 - (0,6016) (0,4231) Rm = 0,9352 Artinya, keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model adalah sebesar 93,52 persen atau dengan kata lain informasi yang terkandung dalam data sebesar 93,52 persen dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya yaitu 6,48 persen dijelaskan oleh variabel lain (tidak terdapat dalam model) dan error. (2) Theory Triming Pendekatan ini dilakukan dengan membuang jalur-jalur yang non signifikan agar memperoleh model yang benar-benar didukung oleh data empirik. Uji validasi pada setiap jalur untuk pengaruh langsung adalah sama dengan regresi, menggunakan nilai p dari uji t yaitu pengujian koefisien regresi variabel dibakukan secara parsiil dengan nilai masing-masing X1 adalah 5,144 dan 2,866, serta X2 adalah 2,975 dan 3,388, sedangkan M1 adalah 4,849 . Selain itu yang dilihat adalah nilai p_value, sebuah model menghasilkan bentuk hubungan yang valid, dengan nilai p_value < 0,05. Nilai p_value masing-masing adalah X1 sebesar 0,000 dan 0,006, serta X2 sebesar 0,004 dan 0,001, sedangkan M1 sebesar 0,000.

120

Gambar 4.3 Validasi Model Gambar Diagram Jalur Akhir


2,866 0,006 X1 5,144 0,000

Motivasi

M1
4,849

Y2
0,000 Kinerja

3
X2

Kepuasan

2,975 Lingkungan Kerja 0,004 3,388 0,001

Sumber: Hasil penelitian (Data diolah, 2011)

Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa semua jalur-jalur yang dibangun dalam model dinyatakan valid dan sahih.

4.6.2 Interprestasi Model 1) Pengaruh masing-masing variabel secara parsial sebagai berikut. (1) Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H0 : Tidak ada pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja. H1 : Ada pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja. Dengan kriteria uji sebagai berikut. Jika sig t < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika sig t > 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima.

121

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikansi penelitian untuk variabel motivasi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kepuasan kerja. (2) Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. H0 : Tidak ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. H1 : Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. Dengan kriteria uji sebagai berikut. Jika sig t < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika sig t > 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikansi penelitian untuk variabel lingkungan kerja sebesar 0,004 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. (3) Pengaruh motivasi terhadap kinerja. H0 : Tidak ada pengaruh motivasi terhadap kinerja. H1 : Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja. Dengan kriteria uji sebagai berikut. Jika sig t < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika sig t > 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikansi penelitian untuk variabel motivasi sebesar 0,006 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain terdapat pengaruh antara motivasi terhadap

122

kinerja. (4) Hubungan lingkungan kerja dengan kinerja. H0 : Tidak ada pengaruh lingkungan kerja dengan kinerja. H1 : Ada pengaruh lingkungan kerja dengan kinerja. Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika sig t < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika sig t > 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikansi penelitian untuk variabel lingkungan kerja sebesar 0,001 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kinerja. (5) Hubungan kepuasan kerja dengan kinerja. H0 : Tidak ada pengaruh kepuasan kerja dengan kinerja. H1 : Ada pengaruh kepuasan kerja dengan kinerja. Dengan kriteria uji sebagai berikut. Jika sig t < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika sig t > 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikansi penelitian untuk variabel kepuasan kerja sebesar 0,000 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain terdapat pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja. Berdasarkan perhitungan koefisien path diperoleh pengaruh antara motivasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja serta kinerja adalah sebagai berikut.

123

1) Pengaruh variabel motivasi terhadap kepuasan kerja serta pada kinerja. X1 M1 Y1 = (0,552x0,463) = 0,255 2) Pengaruh variabel lingkungan terhadap kepuasan kerja serta pada kinerja. X2 M1 Y1 = (0,319x0,463) = 0,147 Berdasarkan hasil penelitian tersebut, variabel kepuasan menjadi penghubung yang positif antara variabel motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja.

4.7 Implikasi Manajerial Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya Pada Kinerja pada PT. Mediantara Televisi Bali.

1) Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis, ditemukan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Interprestasinya adalah agar kepuasan kerja karyawan meningkat, pemimpin PT. Mediantara Televisi Bali harus mampu memberi motivasi bagi karyawan. Motivasi itu mulai dari pemenuhan kebutuhan hidup, rasa aman, dukungan dari rekan kerja, sampai motivasi untuk mengaktualisasikan diri. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Brahmasari (2008), yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya motivasi memang sangat diperlukan oleh seseorang karyawan untuk mencapai kepuasan kerja. 2) Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis, ditemukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

124

kerja karyawan. Interprestasinya adalah agar kepuasan kerja

karyawan

meningkat, pemimpin PT. Mediantara Televisi Bali harus memperhatikan lampu untuk penerangan, suhu udara di ruangan kerja, sirkulasi udara, kebisingan di sekitar tempat kerja, dekorasi, dan keamanan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arsawan (2008), yang menyatakan lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. 3) Pengaruh motivasi terhadap kinerja. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis, ditemukan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Interprestasinya adalah agar kinerja karyawan meningkat, pemimpin PT. Mediantara Televisi Bali harus memperhatikan keberadaan karyawan melalui pemberian dukungan terhadap karyawan. Tanpa adanya motivasi terhadap para karyawan untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai, yang akan berimbas pada keberadaan kinerja karyawan yang semakin rendah. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang di lakukan oleh parlinda dan penelitiannya yang dilakukan Purnomo, yang masing-masing menyatakan motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. 4) Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis, ditemukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

125

karyawan. Interprestasinya adalah agar kinerja karyawan meningkat pemimpin PT. Mediantara Televisi Bali harus mampu menciptakan dan memperhatikan kondisi ruang kerja yang nyaman dengan penataan lampu (pencahayaan), suhu, sirkulasi udara yang baik. selai itu juga kebisingan, dekorasi ,dan keamanan harus terjaga dengan baik pula. Dengan kondisi yang demikian akan tercipta kinerja karyawan yang lebih meningkat. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Parlinda, yang menyatakan bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 5) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis, ditemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Interprestasinya adalah agar kinerja karyawan meningkat, pemimpin PT. Mediantara Televisi Bali harus memperhatikan kesulitan terhadap tugas-tugas baru yang diberikan pada karyawan. Selain itu juga pemimpin harus juga memperhatiakan imbalan, sarana dan prasarana, serta kemamuan kerja sama karyawan satu dengan karyawan yang lainnya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Brahmasari (2008), yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

126

You might also like