You are on page 1of 51

BAB II KESADARAN BELA NEGARA

Bela negara sebagai hak dan kewajiban warganegara yang mengikat secara hukum untuk menjamin kelangsungan hidup NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

A. Upaya Bela Negara 1. Pengertian Bela Negara 2. Citra Kepejuangan Bangsa 3. Hak dan Kewajiban Bela Negara
B. Budaya Bela Negara 1. Nilai-nilai Dasar Bela Negara 2. Jiwa, Semangat dan Nilai 1945 3. Kesadaran Bela Negara 4. Karakter Bangsa yang Sadar Bela Negara

C. Aktualisasi Bela Negara 1. Lingkungan Strategis 2. Era Globalisasi

A. Upaya Bela Negara


Pengertian Bela Negara Persepsi bela negara berkembang sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia
Upaya pembelaan terhadap ancaman perang dari pihak Jepang dan pihak sekutu pasca proklamasi Ikut berjuang melawan ancaman fisik atau perang dalam menjamin tetap tegaknya NKRI Upaya menjamin integritas dan eksistensi NKRI Sikap mental yang didasari kesadaran untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara dalam menjamin kelangsungan hidup NKRI Sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara

Bentuk Bela Negara

Bela negara secara FISIK

Pembelaan yang dilakukan berdasarkan kekuatan militer dan kekuatan rakyat bersenjata

Bela negara secara NONFISIK

Pembelaan yang dilakukan berdasarkan profesi dan kemampuan dalam menciptakan ketahanan nasional

2. Citra Kepejuangan Bangsa


Semangat perjuangan yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan pada Tuhan YME, serta keikhlasan untuk berkorban Kekuatan mental spiritual yang dapat melahirkan sikap dan perilaku heroik dan patriotik, serta menumbuhkan kekuatan, kesanggupan serta kemauan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI

3. Hak dan Kewajiban Bela Negara

Hak dan kewajiban warganegara untuk melakukan upaya pembelaan terhadap eksistensi dan integritas NKRI sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku dan diikuti oleh sanksi hukum bila terjadi pelanggaran

Hak dan kewajiban setiap warganegara atas dasar kesadarannya sendiri untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negaranya sesuai dengan profesi dan batas kemampuan masing-masing untuk memperkokoh ketahanan nasional di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara

Warganegara Peserta, anggota atau warga dari suatu negara atau persekutuan yang didirikan bersama atas tanggung jawab bersama untuk kepentingan bersama. (Soegito H.A.T.,2005)

Asas kewarganegaraan Kelahiran

Ius soli (tempat kelahiran) Ius sanguinis (keturunan)

Perkawinan Asas hukum dan persamaan derajat

Bela negara dalam mempertahankan keamanan

Dilakukan melalui SISHANTA, dengan TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pedukung TNI bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara POLRI, sebagai alat negara, bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menegakkan hukum

B. Budaya Bela Negara

Pendekatan edukatif dan persuasif

1. Nilai-nilai Dasar Bela Negara

Rasa cinta tanah air adalah suatu perasaan yang dilandasi oleh rasa memiliki dan rasa bangga atas negara Indonesia. Semangat kebangsaan adakah suatu sikap yang dilandasi oleh tekad dalam persatuan dan kesatuan. Jiwa keperjuangan adalah suatu perilaku yang dilandasi oleh sikap rela berkorban dan tidak mengenal menyerah.

Keyakinan atas Pancasila adalah suatu kepercayaan yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam. Memahami UUD 1945 sebagai acuan sistem ketatanegaraan Indonesia yang secara juridis mengikat seluruh warga negara.

Nilai-nilai Dasar Bela Negara


Bersumber dari nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia yang telah tumbuh dan berkembang sebagai wujud dari rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, jiwa kepejuangan dan keyakinan atas pancasila sebagai ideologi negara dan memahami UUD 1945 sebagai acuan hukum tata negara.

Rasa Cinta Tanah Air

Akan tumbuh dan berkembang jika setiap warga negara memahami sejarah perkembangan peradaban bangsanya. Menumbuhkan rasa memiliki atas negeri ini dengan segala isinya dan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia.

Semangat Kebangsaan

Merupakan identitas kebersamaan yang tumbuh dan berkembang sebagai bentuk kesadaran membangun persatuan dan kesatuan untuk melawan bentuk penjajahan. Tumbuh dari jati diri bangsa yang memiliki kemajemukan dalam perkembangan sebuah peradaban melalui keterikatan sejarah. Hidup dalam kemajemukan dan toleransi, serta tidak mempertentangkan perbedaan suku, agama, ras dan kelompok dalam memperjuangkan cita-cita bersama.

Jiwa Keperjuangan

Berakar pada sikap rela berkorban untuk mencapai tujuan bersama, tanpa pamrih dan tulus ikhlas sebagai pengabdiam umtuk untuk bangsa dan negara Mengalir secara spontan sabagai bagian dari naluri manusiadalam memperjuangkan kebenaran dan berbuat yang terbaik untuk kemajuan dan kejayaan NKRI. Merupakan perjuangan secara total dari seluruh bangsa, sehingga lahir sikap saling menghargai, dan sikap persatyuan yang kokoh.

Memahami UUD 1945


Merupakan prasyarat dalam mendalami sistem ketatanegaraan Indonesia. Isi dan batang tubuh UUD 1945 (hasil amandemen) memuat ketentuan-ketentuan pokok yang menjadi landasan hukum dalam upaya penegakan hukum di Indonesia. Pembukaan UUD 1945 dimana termuat Pancasila merupakan sumber tertinggi dari segala sumber hukum dan batang tubuh UUD 1945 memuat pasal-pasal yang mengatur sistem ketatanegaraan termasuk hak dan kewajiban warga negara.

2. Jiwa, Semangat dan Nilai 1945


Menurut Dewan Harian Nasional (DHN) Angkatan 45, rumusan Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai 1945 (JSN 45), dapat dijadikan rujukan dalam upaya membangun karakter bangsa sebagai pejuang yang konsekuen dan konsisten terhadap amanat para pejuang bangsa

Nilai-nilai JSN 45 meliputi:

Semua nilai yang terdapat dalam setiap sila Pancasila Semua nilai yang terdapat dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Semua nilai yang terdapat dalam Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.

Nilai-nilai Operasional

Merupakan Nilai-nilai yang lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia, dan merupakan dasar dan daya dorong mental spiritual yang kuat dalam setiap tahap perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mencapai tujuan nasional.

Nilai-nilai operasional dari JSN 45, meliputi:


Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jiwa dan semangat merdeka. Nasionalisme. Patriotisme Rasa percaya diri sebagai bangsa yang merdeka. Pantang mundur dan tidak mengenal menyerah. Persatuan dan kesatuan. Anti penjajah dan penjajahan Percaya kepada kekuatan dan kemampuan sendiri

Idealisme kejuangan yang tinggi. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya. Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara. Kepahlawanan.

Sepe ing pamrih rame in gawe


Kesetiakawanan, senasib sepenanggungan dan kebersamaan. Disiplin yang tinggi. Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan hambatan dan gangguan.

3. Kesadaran bela negara


Sikap dan perilaku bela negara yang secara tulus dan ikhlas dimiliki oleh setiap warga negara dalam memperjuangkan terwujudnya cita-cita luhur bangsa menuju masyarakat adil dan makmur sebagai amanat Pembukaan UUD 1945 Kesadaran bela negara akan tumbuh dengan memahami identitas nasional sebagai kebanggaan dan jatidiri bangsa untuk dilestarikan dilingkungan pergaulan bangsabangsa di dunia

Budaya bela negara dilakukan sebagai pendidikan politik untuk mengembangkan kesadaran, sikap dan perilaku perjuang yang setia pada Ideologi Pancasila, UUD 1945, dan NKRI mencapai cita-cita bangsa Pembudayaan kesadaran bela negara Proses dasar Rekrutmen politik membangun karakter bangsa berkepribadian yang ditumbuhkankembangkan melalui aneka karya dan krida budaya untuk menyatu dengan nilai budaya dan adat istiadat masing-masing (Alex Suseno,2000)

Prinsip-prinsip Bela Negara


Kelangsungan hidup bangsa 2. Pemenuhan cita-cita kemerdekaan 3. Wahana pengalaman Pancasila 4. Pelestarian jiwa, semangat, dan nilai 1945 5. Sarana penggugah semangat dan tekad perjuangan 6. Prakasa masyarakat 7. Kehormatan bagi setiap warganegara 8. Panggilan sebagai penerus perjuangan bangsa 9. Aplikasi prinsip-prinsip nilai-nilai 10.Pemecahan bersama atas masalah-masalah pembangunan
1.

Pembangunan bangsa
Secara Inheren Proses pembangunan identitas nasional atau bangsa yang pada hakekatnya tidak terpisah dari proses pembentukan kepribadian bangsa Secara Imanen Berkembang pada diri bangsa Indonesia untuk memantapkan eksistensi dan merealisasikan aspirasinya dalam kehidupan

Menurut Somantri M.N. (1989) Kesadaran bela negara hendaknya tidak terpisahkan dari pendidikan afektif secara ajeg (konsisten) menyebarkan tujuan pendidikan yang sasarannya meningkatkan kecerdasan, cinta tanah air, dan meningkatkan iman dan taqwa secara trans disiplin serta dalam kehidupan ketahanan nasional Proses penyadaran yang terjadi telah meletakkan dasar tumbuhnya rasa kebangsaan (sense of pride), dan rasa kewajiban (sense of obligation) dalam semangat kebangsaan sebagai sikap dan perilaku kesadaran baru merebut kemerdekaan untuk selanjutnya membangun kesadaran bela negara

Menurut Yudibrata, K.(1991) Jiwa, semangat, dan nilai-nilai kejuangan para ilmuwan sangat penting dalam menghadapi segala tantangan perubahan jaman sehingga perlu memiliki semangat patriotik yang harus ditumbuhkan sejak dini agar memiliki kesadaran tinggi dalam membela negara dan bangsa Kesadaran bela negara berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 merupakan karakter bangsa yang diaktualisasikan untuk menjamin NKRI dan mencapai tujuan nasional

4. Karakter bangsa yang sadar bela negara


Karakter bangsa: Perilaku bangsa dalam kehidupan sehari-hari yang mengakar pada sosial budaya dalam rangka membangun kehidupan berbangsa dan bernegara Karakter bangsa yang sadar bela negara bangsa yang memiliki sikap patriotik

Djatmiko, H.E (2006) : Tekad dan keteladanan yang dimiliki para pejuang, ketulusan, dan keikhlasannya, semangat persatuan, serta keyakinan akan pertolongan Allah SWT, telah menunjukkan karakter dan moral yang terpatri dalam jiwa dan kehidupan bangsa Indonesia.

28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda Pemuda mempunyai peranan dan kedudukan penting dalam perjuangan bangsa.

Alex Suseno (2000) : Faktor utama pembangunan nasional adalah mensyukuri bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya dan terbuka ke seluruh dunia.

Mochtar Lubis (1977), wartawan senior dan budayawan, mengemukakan ciri-ciri manusia Indonesia yang menghambat kemajuan bangsa:
1. Hipokrit, senang berpura-pura, lain dimuka lain dibelakang, serta suka menyembunyikan yg dikehendaki krn takut mendapat ganjaran. 2. Segan dan enggan bertanggung jawab 3. Berjiwa feodalis 4. Percaya pada takhayul 5. Berjiwa artistik dan sangat dekat alam 6. Berwatak kurang kuat mempertahankan keyakinan 7. Kurang sabar, cepat cemburu dan dengki

Sebagai bangsa berbudaya, saatnya merumuskan karakter bangsa yang memiliki nilai-nilai peradaban yang mulia dan kesadaran bertanggung jawab dalam memperjuangkan proklamasi. Pancasila sebagai dasar falsafah negara, merupakan modal dalam membangun Indonesia.

Moehammad Soeparno, merumuskan karakter bangsa Indonesia yang terdiri dari:


1. Bangsa Indonesia adalah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa 2. Bangsa Indonesia adalah manusia yang bangga sebagai warga negara Indonesia 3. Bangsa Indonesia adalah manusia yang memiliki kebersamaan, gotong-royong, toleransi, dan anti kekerasan 4. Bangsa Indonesia adalah manusia yang berbadan sehat, bersih, hemat, jujur, tepat waktu, dan berdisiplin tinggi 5. Bangsa Indonesia adalah manusia yang memiliki kemauan belajar dengan jangkauan masa depan, penuh inisiatif, inovasi demi kemajuan dan manfaat bagi kehidupan dirinya, bangsa dan negara.

Budaya nasional berfungsi sebagai pemersatu bangsa dalam membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tangguh. Budaya bangsa pada dasarnya sebagai perwujudan cipta, rasa, karsa dan karya bangsa Indonesia yang dilandasi nilai luhur.

Pendidikan politik diharapkan dapat tumbuh sebagai sikap dan tekad di kalangan generasi penerus untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.

C. Aktualisasi Bela Negara

Sikap dan perilaku bela negara sebagai wujud dari kesadaran dari setiap warga negara yg dilandasi oleh kepribadian moral bangsa, merupakan kekuatan utama dari bangsa Indonesia dalam membangun karakter bangsa yg mampu membangun Indonesia untuk mencapai cita-cita luhur.

1. Lingkungan Strategis
Lingkungan internasional; revolusi teknologi, masyarakat informasi, interdependensi, erosi kedaulatan dan kekuasaan negara. Lingkungan regional; kawasan Pasifik, Asia Tenggara dan Samudra Hindia yg berhubungan langsung dgn wilayah NKRI, sangat mempengaruhi dinamika politik, ekonomi, sosbud, hankamnas. Lingkungan nasional; segi geografis memiliki kerawanan dlm pelanggaran dr negara2 yg berkepentingan (laut dan udara).

Potensi strategis, tapi juga potensi kerawanan;


Aspek demografi; terbesar ke4 (1,6/th) stlh Cina, India dan Amerika. 2. SDA berkurang akibat eksploitasi tdk terkendali berdampak kerusakan lingkungan hidup.
1.

2. Era Globalisasi Thomas L.F mengemukakan bahwa:

Globalisasi adalah merupakan fenomena pasca perang dingin yang tidak dapat dihindari. Globalisasi mempunyai dimensi ideologi, yaitu kapitalis dan dimensi ekonomi yaitu pasar bebas. Dimensi teknologi, yaitu teknologi informasi yang telah menyatukan dunia, karena setiap negara harus mengenakan software yang cocok untuk dapat mengikuti arus Globalisasi.

Era globalisasi membawa perubahan dalam kehidupan manusia, menyangkut:

Perjuangan hak asasi manusia, pelestarian lingkungan hidup serta peningkatan kualitas hidup. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, persediaan bahan pangan, bahan energi dan bahan industri strategis semakin langka. Kesenjangan penguasaan teknologi semakin lebr dapat menimbulkan konflik perbedaan antar negara.

Dampak Dari Era Globalisasi.

Ketidakadilan yang sering menimbulkan reaksi di negara berkembang maupun maju. Berbagai isu global seperi HAM, demokratisasi, ekonomi, dan sosial budaya. Dapat menimbulkan konflik antar negara.

Mengantisipasi Era Globalisasi.


Strategi Dalam Upaya

Peningkat pemahaman nilai-nilai dasar bela negara. Analisis terhadap bentuk-bentuk hambatan. Pendekatan multi kulturalisme yang tercermin pada sejarah perjuangan bangsa.

Prinsip-prinsip Dasar Mewujudkan Berbagai Aktifitas kehidupan Berbangsa Dan Bernegara.

Menegakkan Hukum yang Berkeadilan. Menegakkan Hak Asasi Manusia. Mengembangkan Demokratis, dan Otonomi Daerah. Meningkatkan Kesejahteraan Umum. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Pelestarian Lingkungan Hidup

Kegiatan Yang Memerlukan partisipasi masyarakat sebagai bentuk Aktualisasi Bela Negara.

Melalui peningkatkan iman dan taqwa Tuhan Yang Maha Esa. Menegakkan huklum secara adil tanpa pilih bulu. Membangun perekonomian berbasis sumber daya alam terbarukan (renewable resources). Melalui pendidikan yang mampu meraih masa depan yang gemilang. Membangun masyarakat yang berbudaya displin.

Meningkatkan displin berlalu lintas. Mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa sebagai benteng kepribadian. Menjaga dan mendukung lingkunganan hidup dalm kelestarian ekosisitem. Menjaga dan melindungi kelestarian hutan. Ikut serta dalam menciptakan kondisi nyaman, aman, dan tentram.

BELA NEGARA KEPRIBADIAN MORAL BANGSA

CITA-CITA LUHUR

1. LINGKUNGAN STRATEGIS 2. ERA GLOBALISASI

KONDISI LINGKUNGAN INTERNASIONAL


SISTEM INTERNASIONAL, REVOLUSI TEKNOLOGI, DAN KEMAJUAN IPTEK

GLOBALISASI

INFILTRASI BUDAYA ASING

POLA PIKIR DAN TINDAK YANG TIDAK SESUAI DENGAN IDENTITAS BANGSA

KONDISI LINGKUNGAN REGIONAL

LETAK DI KAWASAN PASIFIK, ASIA TENGGARA, DAN SAMUDRA HINDIA

DINAMIKA POLEKSOSBUDHANKAM

PERBEDAAN POTENSI SDA

ANCAMAN DARI BANGSA LAIN

KONDISI LINGKUNGAN NASIONAL

KONDISI STRATEGIS SEKALIGUS POTENSI KERAWANAN

LETAK GEOGRAFIS ASPEK DEMOGRAFI INSTABILITAS DALAM NEGERI PENYEMBUHAN EKONOMI YANG BELUM TUNTAS PENGARUH IPTEK RONGRONGAN TERHADAP IDEOLOGI PANCASILA

ANTISIPASI KONDISI LINGKUNGAN STRATEGIS

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN POLITIK PENGEMBANGAN SISHANKAM YANG MODERN

You might also like