A. SesungguhnyaAllah Taala menciptakan alamsemestatidaklah dengansia-siaatau tanpahikmah di balik penciptaan tersebut. Aka tetapi Allah memiliki maksud dan tujuan yang mulia. Allah Taala berfirman: TUJUAN DAN HIKMAH PENCIPTAAN MANUSIA dan JIN
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antaranya keduanya tanpa hikmah (QS. Shaad : 27) Adapunhikmah dari penciptaanjin danmanusiadi alamsemestaini adalahagar mereka beribadah kepadaAllahdantidak mensekutukan-Nya. AllahTaala berfirman:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah-Ku. ( (QS. Al Dzariyat : 56) Inilah tujuan yang agung dari penciptaan jin dan manusia, yaitu agar mereka hanya beribadah kepadaAllah. Hal ini menunjukkanbahwatidaklahAllah menciptakan merekakarenaAllah butuh kepadamereka, akantetapi justru merekalahyang membutuhkanAllah. Dan ayat ini menunjukkan pula tentang wajibnya manusia dan jin untuk mentauhidkan Allah dan barang siapa mengingkarinya maka ia termasuk orang yang kafir, yang tidak ada balasan baginya kecuali neraka. B. UMAKNA IBADAH Arti Ibadah( ) secarabahasaadalahtunduk dan menghinakan diri serta khusyu. Di dalam kamus Al Mujam Al Wasith ibadahartinyatunduk kepada Tuhan yang menciptakan. Imam Al Qurthuby berkataAsal ibadah ialah tunduk dan menghinakan diri. Secara istilah arti ibadah adalah sebagaimana perkataan Ibnu Katsir : Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan hal-hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Kemudian Ibnu Taimiyah berkata : UIbadah ialah sesuatu yang mencakup semua perkara yang dicintai dan diridhoi Allah berupa perkataan atau perbuatan yang nampak atau pun tidak nampak. C. UHUKUM IBADAH Hukumasal dari ibadahadalahharam kecuali adadalil. Maksudnyaadalahsemuabentuk ibadah adalah haramuntuk dikerjakan kecuali kalau ada dalil dari Al-Quran Al-Karimatau Hadits Shohih yang mewajibkannya atau mensunahkannya. Seperti sholat, puasa, zakat, haji adalah haram dikerjakan pada asalnya, namun dikarenakan ada dalil yang mewajibkannya maka hukumnyamenjadi wajib untuk dikerjakan. Dalil tentangwajibnyasholat danzakat adalahfirmanAllahTaala:
Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat ( QS. Al Baqoroh : 83 ) Dalil tentang kewajibanpuasa adalahfirmanAllahTaala:
Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa ( QS. Al Baqoroh : 183 ) Dalil tentang kewajibanhaji adalahfirmanAllahTaala :
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. ( QS. Ali Imran : 97 ) KemudiansabdaNabi shallallahu alaihi wasallam :
Islamdibangundi atas limaperkara, yaitu : persaksianbahwatidak adasesembahanyang berhak disembahkecuali AllahI sematadanpersaksianbahwaMuhammad adalah hambadanrasul Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa romadhon dan pergi haji. [ HR. Bukhari dan Muslim]
D. USYARAT UTAMA DITERIMANYA IBADAH Peribadatanseorang hambayang muslimakanditerimadandiberi pahalaolehAllahI apabilatelah memenuhi duasyarat utamaberikut ini, yaitu : ) Ikhlas merupakansalahsatu maknadari syahadat ) bahwatiadasesembahanyang berhak disembahselain AllahI yaitu agar menjadikan ibadah itu murni hanya ditujukan kepada Allahsemata. AllahI berfirman:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. [QS. Al Bayyinah : 5]
Maka beribadahlah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan (mu) untuk-Nya. [QS. Az Zumar : 2] KemudianRasulullahr bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal perbuatan kecuali yang murni dan hanya mengharapridho Allah. [HR. Abu Dawud dan Nasai] Lawandaripadaikhlas adalahsyirik (menjadikanbagi Allahtandingan/sekutu di dalamberibadah, atau beribadahkepada Allahtetapi jugakepada selain-Nya). Contohnya: riya (memperlihatkan amalan padaorang lain), sumah (memperdengarkan suatu amalanpadaorang lain), ataupun ujub (berbanggadiri dengan amalannya). Kesemuanyaitu adalahsyirik yang harus dijauhi olehseorang hambaagar ibadahnyaitu diterimaolehAllahI . SebagaimanasabdaNabi Muhammadshallallahu alaihi wasallam:
Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syrik kecil, para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apaitu syirik kecil ? Rasulullahmenjawab: Riya. [HR. Ahmad] KemudianfirmanAllahtentanglarangansyirik ialah, l-> < :.. .. _.l-. __ # Janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kalian mengetahui. [QS. Al- Baqoroh :22] Orang yang rajin beribadahkepadaAllah namun dalamwaktu yang bersamaaniabelumbertaubat dari perbuatan syirik dengan berbagai bentuknya, maka semua amal ibadah yang telah dikerjakannyamenjadi terhapus dania menjadi orang yang merugi di akhirat kelak, sebagaimana firmanAllahTaala: l . 1,> l .s !. .l l.-, __ # Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. [QS. Al-Anaam: 88] _l . _L,`>,l ,l.- _.>. l _. _,..>' __ # Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi. [QS. Az-Zumar: 65] - ) Al-Ittiba (Mengikuti Tuntunan Nabi Muhammad r) merupakan salah satu dari makna syahadat bahwa Muhammad adalah utusan Allah ), yaitu agar di dalamberibadah harus sesuai denganajaran yang dibawaoleh Nabi Muhammad r . Setiap ibadah yang diadakan secara baru yang tidak pernah diajarkanatau dilakukanolehNabi Muhammad maka ibadahitu tertolak, walaupun pelakunya tadi seorang muslim yang mukhlis (niatnya ikhlas karena Allah dalam beribadah). KarenasesungguhnyaAllah telahmemerintahkankepadakitasemuauntuk senantiasa mengikuti tuntunanNabi Muhammad dalamsegalahal, denganfirman-Nya: !. `>., `_.l :.`> !. >. .s ..! 1. < | < .,.: ,!1-l _ # Dan apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.[QS. Al Hasyr : 7]
DanAllahTaalaberfirman:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. [QS. Al- Ahzaab: 21] DanRasulullahr jugatelahmemperingatkanagar meninggalkansegalaperkaraibadahyang tidak adacontohatautuntunannyadari beliau, sebagaimanasabdabeliau:
Barang siapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada urusannya dari kami maka amal itu tertolak. [HR. Muslim] Itulah tadi dua syarat yang menjadikan ibadah seseorang diterima dan diberi pahala oleh Allah, sebagaimanafirman-Nya: _. l `>, ,!1l ., _.-,l ,s !>l.. : ::!,-, ., .> # Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya. [QS. Al Kahfi : 110] BerkataIbnu Katsir di dalammenafsirkanayat ini : Inilah 2 landasanamal yang diterima(dan diberi pahala oleh Allah), yaitu harus ikhlas karena Allah dan benar / sesuai dengan syariat Rasulullah. Jadi kedua syarat ini haruslah ada pada setiap amal ibadah yang kita kerjakan dan tidak boleh terpisahkan antara yang satu dan yang lainnya. Mengenai hal ini berkataAl Fudhoil bin Iyadh : Sesungguhnya andaikata suatu amalan itu dilakukan dengan ikhlas namun tidak benar (tidak sesuai dengantuntunanNabi Muhammad ), makaamalan itu tidak diterima. Danandaikataamalan itu dilakukandengan benar (sesuai dengantuntunanNabi ) tapi tidak ikhlas, jugatidak diterima, hingga ia melakukannyadengan ikhlas dan benar. Ikhlas sematakarena Allah, danbenar apabila sesuai dengantuntunanNabi . Makabarang siapamengerjakansuatu amal dengandidasari ikhlas karenaAllahsematadancocok dengan tuntunan Rasulullah niscaya amal itu akan diterima dan diberi pahala oleh Allah. Akan tetapi kalau hilang salahsatu dari duasyarat tersebut, makaamal ibadahitu akantertolak dantidak diterima oleh Allah I. Hal inilah yang sering luput dari perhatian orang banyak karena hanya memperhatikansatu sisi sajadan tidak memperdulikanyang lainnya. Olehkarena itusering kita dengar mereka mengucapkan : yang penting niatnya, kalau niatnya baik maka amalnya akan baik. Perlu diketahui bahwasikap ittiba (berupayamengikuti tuntunanNabi Muhammad r) tidak akan tercapai / terwujud kecuali apabila amal ibadah yang dikerjakan sesuai dengan syariat dalam6 (enam) perkara, yaitu : ) J ika seseorang melakukan suatu ibadah kepada Allah dengan sebab yang tidak di syariatkan, maka ibadah tersebut adalah bidah dan tertolak. Contohnya: ada orang melakukan sholat Tahajjud khusus pada malam 27 Rajab dengan dalih bahwa malam itu adalah malam Isro Mirajnya Nabi Muhammad r. Sholat Tahajjud adalah ibadah yang dianjurkan, tetapi karena dikaitkandengansebabtersebut yang tidak adasyariatnya, makaiamenjadi bidah. ) Ibadah harus sesuai dengan syariat dalamjenisnya. Contohnya: bila seseorang menyembelih kudaatau ayampadahari Iedul Adhauntuk korban, makahal ini tidak sahkarenajenis yang boleh dijadikanuntuk korbanadalahunta, sapi dankambing. ) Kalau adaorang yang menambahkan rokaat sholat yang menurutnya hal itu diperintahkan, maka sholatnya itu adalah bidah dan tidak diterima oleh Allah. J adi apabila ada orang yang sholat Dhuhur 5 rokaat atau sholat Shubuh3 rokaat dengansengaja maka sholatnyatidak diterimaoleh Allahkarenatidak sesuai dengantuntunanNabi Muhammad. ) Seandainyaadaorang berwudhu denganmembasuhkaki terlebihdulu baru kemudianmuka, maka wudhunyatidak sahkarenatidak sesuai dengantatacarayang telahdisyariatkanoleh Allahdan Rasul-Nyadi dalamAl-QuranAl-KarimdanAl-Hadits Asy-Syarif. ) Apabila ada orang yang menyembelih korban sebelum sholat hari raya Idul Adha atau mengeluarkan zakat Fitri sesudah sholat hari raya Idul Fitri, atau melaksanakan shalat fardhu sebelummasuk atau sesudah keluar waktunya, maka penyembelihan hewan korban dan zakat Fitrinya serta shalatnya tidak sah karena tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam, yaitu menyembelih hewan korban dimulai sesudah shalat hari raya Idul Adha hingga sebelum matahari terbenam pada tanggal 13 Dzul Hijjah (hari Tasyriq ketiga), dan mengeluarkanzakat Fitri sebelumdilaksanakannyasholat Idul Fitri. ) Apabila ada orang yang menunaikan ibadah haji di tempat selain Baitulah Masjidil Haramdi Mekah, atau melakukanitikaf di tempat selain masjid (seperti di pekuburan, gua, dll), makatidak sah haji dan itikafnya. Sebab tempat untuk melaksanakan ibadah haji adalah di Masjidil Haram saja, danibadahitikaf tempatnyahanyadi dalammasjid. Sehingga dengan memperhatikan enam perkara tersebut, maka kita dapat mencocokkan / mengoreksi apakahamal ibadah yang kita lakukansudahsesuai dengansyariat AllahdanRasul- Nyaatau tidak?. Demikian pembahasan singkat tentang syarat-syarat utama diterimanya amal ibadah. Semoga bermanfaat bagi kitasemuadi duniadanakhirat. Amiin (Sumber: Buletin Dakwah Al-Ittiba, Yayasan Mutiara Hikmah Klaten Jawa Tengah, edisi 21 tahun II, 2008 M)