Professional Documents
Culture Documents
Muhammdiyah didirikan
Menurut album Muhammdiyah ke II buku penerbitan PB Muhammdiyah bagian pustaka Yogyakarta 4 Nopember 1934 dinyatakan pada tahun 1911 M persyarikatan Muhammadiyah mulai didirikan dengan mendapat pengakuan syah (besluit) Guperment bertanggal 22 Agustus 1914 No. 18 diubah kembali oleh Guperment pada tanggal Tgl 16 Agustus 1920 No.40 dan diubah lagi dengan besluit tanggal 2 September 1921 No.36 Namun pada buku sejarah Anggran Dasar Muhammdiyah didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan dengan tangal 18 Nopember 1912 Madiyah diYogyakarta
Faktor Subyektif
Faktor subyektif merupakan faktor utama dan faktor penentu yang mendorong ber dirinya Muhammdiyah adalah hasil pengalaman
Qs.4 an Nisa: 82 Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Quran?, sekirannya al-Quran itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan didalamnya Qs.47 Muhammad: 24 Maka tidakkah mereka menghayati al-Quran ,ataukah hati mereka sudah terkunci Qs.3 Ali Imran:104 Dan hendaklah ada diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,menyuruh yang maruf dan mencegah yang munkar,merekalah orang-orang yang beruntung
Faktor Obyektif
Faktor obyektif yg melatar belakangi berdirinya Muhammdiyah dikelompokan dalam faktor obyektif internal yaitu faktor-faktor kehidupan masyarakat islam Indonesia dan sebagainya dapat dimasukan kedalam faktor-faktor eksternal yaitu faktor-faktor penyebab yang ada diluar tubuh masyarakat islam Indnesia
1.
Faktor obyektif besifat Internal Ketidak murnian amalan islam akibat tidak dijadikannya Alquran dan sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagian besar umat islam Indonesia Lembaga pedidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan generasi yang siap mengemban misi selaku Khalifah Allah diatas Bumi
2. Faktor Obyektif bersifat eksternal Semakin meningkatnya Gerakan Kristenisasi ditengah-tegah masyarakat Indonesia Sebagaimana halnya bangsa-bangsa penjajah Eropa lainnya ketika masuk Indonesia,bangsa Belanda juga mempunyai misi yg sama ,yg terkenal dgn panji-panji tiga G yaitu G yg pertama adalah motif politik (Glory=menang) suatu motif utk menguasai negeri jajahannya sbg daerah kekuasaan G yg Kedua adalah motif ekonomi (Gold=kekayaan) suatu motif utk mengeksploitasi,memeras dan mengeruk harta kekayaan ngra jajahannya G yg Ketiga adalah Gospel suatu motif utk menyebarluaskan ajaran Kristiani kpd anak negeri jajahannya,atau motif utk mengubah agama penduduk yg islam atau bukan mjd Kristen. Utk melakasanakan ke3 misi tersebut pemerintah Hindia Belanda menggarap penduduk bumi putra lewat dua langkah besar Pertama dsbt dengan programAsosiasi yaitu program pembudayaan dalam btk mengembangkan Budaya Barat sedemikian rupa,hinggah orang Indonesia mau menerima budaya Barat sbg kebudayaan mereka tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri Kedua adalah program kristenisasi yaitu program yg mengubah agama penduduk yg islam ataupun bukan menjadi Kristen
keIndonesia
Pengaruh dari gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam
Tujuan Muhammadiyah
Nederland
Memajukan dna menggembirkan cara kehidupan sepanjang kemauan
Selanjutnya,pada tahun 1950 rumusan dan tujuan Muhammdiyah mengalami perubahan lagi.perubahan rumusan maksud dan tujuan yang pertama dalam suasan Indonesia merdeka, yaitu sebagaimana tercantum dalam Anggaran dasar Muhammadiyah pasal 3 yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehinggah terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya
Terjadi perubahan lagi ketika Muktamar Muhammadiyah ke-41 diSolo. Adapun tujuan Muhammadiyah berdasarkan Hasil Muktamar Menegakkan dna menjunjung tinggi agama islam sehinggah terwujudnya masyarakat utama ,adil dan makmur yang diridahai Allah Subhanahu wataalah Kemudian hasil Muktamar ke-44 diJakarta tahun 2000,maksud dan tujuan Muhammdiyah adalah Meneggakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
PERJUANGAN-PERJUANGAN MUHAMMADIYAH
1. Perjuangan Muhammadiyah Masa Hindia Belanda
Muhammadiyah aktif sekali menjalankan gerakan pemabaharuan (tadjid) ditengah-tengah masyarakat indonesia yg pada waktu itu ajaran-ajarannya mengalami kebekuan dan menimbulkan bidah syirik dan khurafat Dibawah pimpinan KH.Ahmad Dahlan ,gerakan muhammadiyah lebih mengutamakan jalan edukatifpaedagogis. Sedangkan Syarikat Islam lebih mengutamakan jalan politik. Namun baik muhammdiyah dan syarikat islam sama-sama ingin menyempurnakan Nasionalisme Indonesia .
Mansyur,yg besrsama-sama dgn Bung Karno,bung Hatta dan Ki Hajar Dewantara merupakan empat serangkai,dpt memberikan pimpinan dan arahan kpd umat Islam Indonesia yg pada waktu Itu mengalami penekanan dari militerisme jepang.
Tidak sedikit tokoh-tokoh muhammadiyah ikut terjun dalam tentara
Sudirman
4.Perjuangan Muhammadiyah pada masa Order Lama Pada masa pemerintahan order lama dibawah pimpinan presiden Soekarno,Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia yg menolak NASAKOM(nasionalisme,Agama,Komunis) Membentuk KONKAM (Komando Keamanan Muhammadiyah) dalam melakukan pertahan pada pemberontakan PKI pd tahun 1965 Pada tgl 2 oktober 1965 Nu (H.M subchan ,Z.E) PSII (H.Anwar Cokroaminoto) Partai Katolik (R.G Duriat) IPKI (S.Rasyid M.L) Muhammdiyah (Muh.Mawardii) Sekber Golkar (Kamil Prawiratomo) Gasbinda (Agus Sudomo)
Gemuis KBKI
(Lukma Harun) (A.Samadi) Melakukan penyataan bersama yg isinya adalah mengutuk perbuatan kontra revolusi yg menamakan dirinya gerakan 30 september disebut juga Dewan Revolusi Mengakui Bung Karno sebagai pemimpin Besar revolusi/Presiden seumur hidup/Panglima Tertinggi Angkatan Darat Besenjata RI dan Mendesak kepada pemerintah untuk menindak revolusi dan membubarkan organisasi-organisasi yg terlibat
Tgl 9 Nopember 1965 diadakan rapat raksasa dilapangan benteng
Jakarta.dalam rapat itu antara lain disampaikan pidato Komando PP Muhammadiyah oleh ketuanya K.A.H Badawi tentang keputusan Rakerpim Muhammadiyah seluruh Indonesia pada bulan Nopember 1965 ,dijakarta yg isinya; mensirnakan Gestapu/PKI termasuk Ibadah
5.Perjuangan Muhammadiyah pada masa orde Baru Lahirnya orde baru ,merupakan era baru kehidupan sosialn politik di Indonesia sebagai koreksi total terhadap sistem kehidupan sebelumnya (orde lama) .Muhammadiyah selalu berperan aktif dalam setiap kebijakan politik yg diambil oleh orde baru,selama kebijakan itu menyakut persoalan beragama misalnya, Menumpas pemberontakan PKI Ikut memberikan sumbangan pikiran berdasarkan ajaran islam terhadap usulan pemerintah kepada DPR ttg rancangan UndangUndang Perkawinan. Memberikan sikap terhadap lahirnya MUI (majelis Ulama Indonesia) dan MUI didaerah dengan duduknya Hamka dan Hasan Basri sebgai ketua. Mendukung terbentuknya BKAM(Badan Koordinasi Amal Muslim ) dimana Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi pendukung utama diantara 16 organisasi yg tergabung didalamnya.
dengan mendukung berdirinya parmusi.sejak saat itu Muhammadiyah menempatkan wakil-wakilnya diberbagai lemabaga legislatif baik didaerah maupun dipusat.
6.Perjuangan Muhammadiyah pada masa Reformasi Pada abad ke20 menuju abad ke21 ini sering disebut dgn millenium ketiga.Dikatakan oleh para Pakar adalah zaman ketika mederenisasi mengalami perubahan dan perkembangan yg semakin canggih dan kompleks. Era baru itu jg diindikasikan oleh globalisasi yg makin nyata dna meluas. Maka abad ke21 ini sungguh menantikan pandangan dunia yg mempertautkan dua sumbu esensial kehidupan manusia yg bersifat Hablun minallah dan hablun minan nas.sehubungan dgn itu,Muhammadiyah dgn segenap komponenya memiliki peluang utk menawarkan alternaatif peradaban baru itu.
Pada abad ke19 sampai awal abad ke20 Muhammadiyah mampu memberikan solusi atas berbagai persoalan aktual kehidupan baik mengenai keagamaan maupun hal lain,seperti bermunculannya amalamal usaha Muhammadiyah merupakan bukti peran aktif dalam