You are on page 1of 8

PERTEMUAN I CIRI UTAMA MESIN SINKRON

1.1 PENDAHULUAN Mesin sinkron atau alternator dapat dipakai sebagai generator ataupun motor tanpa perbedaan berarti dalam desain atau konstruksi. Sebagai generator, mesin sinkron fasa tiga merupakan sumber utama dari semua energi listrik yang dikonsumsi. Mesin ini merupakan konversi energi paling besar yang ditemui di dunia, yang mengkonversi energi mekanik ke dalam energi listrik, dengan kisaran daya sampai 1500 MW. Dalam pengoperasiannya, mesin sinkron dapat dioperasikan sebagai mesin tunggal, akan tetapi biasanya mesin ini tergabung dalam suatu sistem interkoneksi, sehingga bekerja sejajar sinkron dengan alternator lainnya. Untuk dapat beroperasi dengan baik dalam kondisi demikian, alternator harus tetap berada dalam keadaan sinkron dengan sistem dan memikul bagiannva yang tertentu dari beban keseluruhan. Untuk mempelajari operasi mesin-mesin sinkron dalam suatu sistem jaringan, harus terlebih dahulu dikenal dan dianalisis karakteristik dan unjuk kerja mesin sinkron baik dalam keadaan steady state (mantap, ajek, tunak) maupun dalam keadaan transien (peralihan). Untuk operasi motor, alternator bekerja sebagai suatu alat sinkron yang berputar dengan suatu putaran tetap yang ditentukan oleh frekuensi den jumlah kutub. Pada aplikasi yang memerlukan putaran yang tetap, motor sinkron sangat cocok dan tepat.

1.2 GENERATOR SINKRON KOMERSIAL Generator sinkron komersial dibangun apakah dengan medan magnet dc statis atau berputar. Suatu generator sinkron medan statis mempunyai penampilan luar yang mirip dengan generator dc. Kutub menonjol menciptakan medan dc yang dipotong oleh armatur yang berputar. Armatur mempunyai belitan fasa tiga yang terminalnya terhubung ke tiga slip ring (cincin) yang terpasang di poros. Suatu set sikat yang melongsor pada slip ring memungkinkan terjadinya koneksi antara armatur dan beban fasa tiga (di luar). Armatur digerakkan oleh suatu enjin atau berupa sumber penggerak lainnya. (prime mover). Ketika armatur berputar, suatu tegangan fasa tiga diinduksi yang nilainya tergantung pada kecepatan putar dan arus dc yang dieksitasi pada kutub statis. Frekuensi tegangan tergantung pada kecepatan dan jumlah kutub pada medan. Generator medan statis digunakan bila output daya kurang dari 5 kVA.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

MESIN ARUS BOLIK-BALIK

Sedangkan untuk output yang besar, maka akan lebih murah dan Iebih aman dan lebih praktis bila menggunakan medan dc berputar. Generator sinkron medan beban tanpa melalui slip ring berputar mempunyai suatu armatur statis dan sikat. Stator statis juga membuat

yang disebut stator. Belitan stator fasa tiga dihubungkan secara langsung ke pengisolasian belitan lebih gampang karena tidak dipengaruhi oleh gaya sentrifunal Gambar 1.1 merupakan suatu diagram generator dimaksud. Medan dieksitasi oleh generator dc, yang biasanya dipasang pada poros yang sama dengan alternator. Perlu diperhatikan bahwa sikat pada komutator harus dihubungkan ke sikat lainnya yang menumpang pada slip ring untuk memasukkan arus Ix ke medan berputar.

Gambar 1.1 Diagram generator sinkron tipikal 500 MW dengan eksiter dc 2400 kW. DC mengeksitasi arus Ix, sebesar 6000 A yang mengalir melalui komutator dan dua slip ring. Arus kendali Ic dari eksiter pilot membolehkan kendali medan variabel pada eksiter utama yang akan mengendalikan 1.3 JUMLAH KUTUB Jumlah kutub pada generator sinkron tergantung pada kecepatan perputaran dan frekuensi yang diformulasikan sbb: p= f .120 n (1.1)

dimana: f = frekuensi tegangan induksi (Hz), n = kecepatan rotor (putaran/menit).

1.4 CIRI UTAMA STATOR

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

MESIN ARUS BOLIK-BALIK

Dari tinjauan listrik, stator generator sinkron identik dengan motor induksi fasa tiga, tersusun dari inti silinder terlaminasi yang terdiri atas beberapa slot yang memuat belitan fasa tiga (gambar 1.2 dan 1.3).

Gambar 1.2 Kumparan stator Belitan biasanya terhubung Y dengan netral dihubungkan ke tanah. Hubung Y lebih disukai dibanding karena: a. Tegangan perfasa adalah 1/3 atau 58% tegangan antar fasa. lni berarti bahwa tegangan paling tinggi antara konduktor stator dan inti stator yang ditanahkan hanya 58% dari tegangan fasa-fasa. Hal ini akan memberikan kemungkinan untuk menurunkan jumlah isolasi pada slot yang memungkinkan untuk menaikkan ukuran penampang konduktor. Konduktor yang lebih besar akan memperkenankan peningkatan arus, yang tentunya memberikan daya output yang besar dari mesin. b. Ketika generator sinkron dalam keadaan berbeban, tegangan induksi masing-masing fasa mengalami distorsi, dan bentuk gelombang tidak lagi sinusoid. Distorsi disebabkan karena tegangan harmonisa ketiga yang tidak dingini dimana frekuensinya 3 kali dari frekuensi dasar. Dengan hubung Y distorsi harmonisa fasanetral tidak nampak antara fasa karena masing-masing fasa saling membatalkan secara efektif. Akibatnya tegangan fasa tetap sinosoid pada kondisi berbeban. Pada hubung , tegangan harmonisa tidak saling membatalkan akan tetapi saling menambahkan. Karena adalah tertutup, maka akan dihasilkan arus harmonisa ketiga yang bersirkulasi yang akan menaikkan rugi-rugi I2R.

Gambar 1.3 Stator fasa tiga, 500 MVA, pf 0,95, 15 kV, 60 Hz, 200 put/men, diameter dalam 9250 mm, 378 slot.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

MESIN ARUS BOLIK-BALIK

1.5 CIRI UTAMA ROTOR Generator sinkron dibangun dengan 2 jenis rotor: rotor kutub menonjol dan rotor selinder rata. Rotor kutub menonjol biasanya dikopel dengan turbin rotor putaran sedangkan rotor silinder digerakan oleh turbin uap putaran tinggi. rendah,

5.1 Rotoror Kutub Menonjol Umumnya turbin hidrolik mempunyai putaran (antara 50 s/d 300 put/men)

supaya

mengekstrak daya maksimum dari air jatuh. Karena rotor terkopel langsung ke baling-baling air, dan karena frekuensi yang dipakai
adalah 50 atau 60 Hz, maka sejumlah besar kutub pada rotor diperlukan. Rotor kecepatan rendah selalu memiliki

diameter yang besar untuk menyediakan ruang yang cukup untuk kutub (gambar 1.4).

Gambar 1.4 Rotor kutub menonjol

Gambar 1.5 Kutub menonjol 250 MVA, 12 slot


Sebagai tambahan pada belitan medan dc, terdapat belitan sangkar yang terletak di ujung kutub (gambar 1.5). Dalam kondisi normal, belitan ini tidak membawa arus

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

MESIN ARUS BOLIK-BALIK

karena rotor berputar pada kecepatan sinkron. Namun, ketika beban pada generator berubah secara tiba-tiba kecepatan rotor mulai berosilasi yang menghasilkan variasi kecepatan sesaat di atas dan di bawah kecepatan sinkron. Tegangan induksi ini pada belitan sangkar akan menyebabkan arus besar mengalir. Arus ini memberikan reaksi terhadap medan magnet stator yang menghasilkan gaya yang meredam osilasi rotor. Karena alsan ini, belitan sangkar kadang-kadang disebut belitan peredam. Belitan peredam juga cenderung menjaga keseimbarigan tegangan fasa tiga antara fasa, bahkan ketika arus fasa tidak sama yang disebabkan oleh kondisi beban tidak seimbang.

5.2 Rotor Silinder Telah diketahui bahwa turbin uap kecepatan tinggi adalah lebih kecil dan lebih efisien dibanding dengan turbin kecepatan lambat. Hal yang sama juga berlaku pada generator sinkron. Untuk membangkitkan frekuensi yang diperlukan tidak dapat digunakan kutub kurang dari 2, dan ini akan memberikan kecepatan yang paling tinggi. Pada sistem 60 Hz adalah 3600 put/men. Kecepatan lebih rendah berikutnya adalah 1800 put/men, untuk mesin 4 kutub. Mesin seperti ini dapat dikatakan mempunyai dua kutub yaitu 2 atau 4. Rotor dari suatu generator turbin adalah berbentuk silinder baja pejal memanjang dimana berisikan jejeran slot membujur (gambar 1.6). Kecepatan putaran tinggi menghasilkan gaya sentrifugal yang kuat yang akan memberikan suatu batas atas terhadap diameter rotor. Pada kasus rotor dengan kecepatan 3600 put/men, Batas elastis baja mengharuskan fabrikasi membatasi diameter rotor sampai 1,2 meter. Di lain pihak, untuk membuat generator berdaya besar 1000 MVA sampai 1500 MVA. maka akan digunakan rotor yang pejal, besar dan berat. lni berarti bahwa daya yang besar, rotor kecepatan tinggi, harus sangat panjang.

Gambar 1.6 Generator turbo dikarakterisasi dengan diameter

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

MESIN ARUS BOLIK-BALIK

kecil dan aksial (rotor) yang panjang. 1.6 EKSITASI MEDAN DAN EKSITER Eksitasi medan dari suatu generator sinkron besar merupakan bagian yang penting dari keseluruhan desain. Alasannya adalah bahwa medan harus meyakini bukan hanya suatu pemenuhan level tegangan ac, tetapi juga merespon perubahan beban yang tiba-tiba untuk menjaga kestabilan. Cepatnya merespon adalah salah satu ciri penting eksitasi medan. Untuk memperoleh ini, biasanya digunakan dua generator dc yakni: eksiter utama dan apa yang disebut eksiter pilot. Eksiter utama memberikan arus eksitasi ke medan dari generator sinkron melalui sikat dan slip ring pada kondisi normal, tegangan eksiter terletak antara 125 volt dan 600 volt, diatur secara manual atau otomatis oleh signal kendali yang merubah-rubah arus yang dihasilkan oleh eksiter pilot (gambar 1.1). Rating daya eksiter utama tergantung pada kapasitas generator sinkron. Umumnya suatu eksiter 25 kW diperlukan untuk mengeksitasi alternator 1000 kVA (2,5% dari ratingnya) sedangkan eksiter 2500 kW cukup untuk alternator 500 MW (hanya 0,5% dari ratingnya). Dalam kondisi normal, eksitasi dirubah-rubah secara otomatis, dan merespon perubahan beban sehingga menjaga tegangan ac konstan atau mengontrol daya reaktif yang disalurkan ke sistem. Suatu gangguan yang serius pada sistem dapat menghasilkan kejatuhan tegangan tiba-tiba di terminal generator. Eksiter harus bereaksi sangat cepat untuk menjaga tegangan ac konstan. Sebagai contoh, tegangan eksiter mungkin harus naik dua kali dari nilai normalnya dalam sekurang-kurangnya 300 sampai 400 millidetik (mdet). Ini merepresentasikan suatu respon yang sangat cepat, dengan menimbang bahwa daya eksiter adalah beberapa ribu kilowatt.

1.7 EKSITASI TANPA SIKAT Disebabkan karena pemakaian sikat dan debu karbon, maka secara rutin harus diadakan pembersihan, reparasi dan penggantian sikat, slip ring, dan komutator pada sistem eksitasi dc konvensional. Untuk mengeliminir permasalahan, sistem eksitasi tanpa sikat telah dikembangkan dimana sistem ini terdiri atas generator medan statis fasa tiga yang output dcnya disearahkan oleh suatu rektifier. Ouput dc dari rektifier dimasukkan secara langsung ke medan generator sinkron (gambar 1.7).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

MESIN ARUS BOLIK-BALIK

Gambar 1.7 Tipikal sistem eksiter tanpa sikat

Armatur eksiter dc dan rectifier dipasang pada poros utama dan secara bersamasama berputar dengan generator sinkron. Dengan membandingkan sistem eksitasi pada gambar 1.7 dan gambar 1.1, dapat dilihat bahwa keduanya identik kecuali bahwa rektifier fasa tiga menggantikan komutator, slip ring dan sikat. Dengan kata lain, komutator (yang sebenarnya merupakan rektifier mekanik) digantikan oleh rektifier elektonik. Dengan cara ini, sikat dan slip ring tidak lagi dibutuhkan. Arus kendali dc Ic dari eksiter pilot mengatur output eksiter utama Ix, seperti pada kasus eksiter dc konvensional. Frekuensi eksiter utama umumnya 2 sampai 3 kali frekuensi generator sinkron (50 atau 60 Hz). Penaikan frekuensi diperoleh dengan menggunakan lebih banyak kutub pada eksiter dibanding dengan generator sinkron.

1.8 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UKURAN GENERATOR SINKRON Jumlah besar energi yang dibangkitkan oleh perusahaan listrik telah menyadarkan akan pentingnya efisiensi generator. Sebagai contoh, jika efisiensi dari pembangkit 1000 MW mengalami perbaikan katakanlah hanya 1%, ini akan merepresentasikan penghasilan tambahan beberapa ribu dollar perhari. Dalam hal ini, ukuran generator menjadi penting karena efisiensinya secara otamatis akan naik dengan naiknya daya. Sebagai contoh, jika suatu generator sinkron kecil 1 kW mempunyai efisiensi 50%, sedangkan yang lebih besar dengan model yang sama yakni kapasitas 10 MW akan mempunyai efisiensi 90%. Perbaikan efisiensi dengan ukuran merupakan alasan kenapa generator sinkron 1000 MW ke atas mempunyai efisiensi dalam orde 99%. Keuntungan lain dari mesin besar adalah bahwa daya output per kilogram naik seiring dengan naiknya daya. Kembali kepada contoh semula, jika generator 1 kW mempunyai berat 20 kg (akan menghasilkan 1000 W/20 kg atau 50 W/kg), sedangkan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

MESIN ARUS BOLIK-BALIK

sebuah generator 10 MW yang mempunnyai konstruksi yang sama beratnya hanya 20.000 kg, sehingga diperoleh hanya 500 W/kg. Dari sisi daya, berat mesin-mesin besar secara relatif lebih ringan dibanding dengan mesin-mesin kecil, atau dengan kata lain mesin besar akan lebih murah. Namun demikian, seiring dengan naiknya ukuran generator, maka problem pendinginan akan dihadapi. Sebagai dampaknya, mesin besar akan menghasilkan rugirugi daya besar persatuan luas area (W/m2), karena itu cenderung mengalami panas lebih. Untuk mencegah kenaikan temperatur yang tidak dingini, suatu sistem pendingin yang efisien harus didesain yang mana akan menjadi lebih terinci dan kompleks dengan naiknya daya. Sebagai contoh, sistem sirkulasi udara dingin cukup untuk mendinginkan generator sinkron yang berkapasitas di bawah 50 MW, tetapi antara 50 sampai 300 MW harus digunakan pendingin hidrogen. Generator yang terlalu besar dalam kisaran 1000 MW harus dilengkapi dengan lubang untuk mendinginkan konduktor yang didinginkan dengan air. Akhirnya, dicapai suatu titik dimana biaya yang naik karena pendinginan melebihi penghematan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dan ini akan menentukan batas atas ukuran generator. Sebagai kesimpulan, evolusi alternator besar utamanya telah ditentukan oleh evolusi teknik pendinginan yang memuaskan. Teknologi lainnya seperti penggunaan material yang lebih baik, dan belitan baru juga telah memainkan peran yang penting dalam memodifikasi desain mesin sebelumnya. Dari segi kecepatan, generator kecepatan rendah selalu lebih besar dari pada mesin kecepatan tinggi untuk daya yang sama. Besarnya mesin yang berkecepatan rendah menyederhanakan permasalahan pendinginan; sistem pendinginan udara yang baik dilengkapi dengan penukar panas (heat exchanger), biasanya cukup. Sebagai contoh, generator sinkron besar dan kecepatan rendah 500 MVA, 200 put/men yang diinstalasi untuk pembangkit listrik tenaga air didinginkan dengan udara sedangkan generator yang lebih kecil kecepatan tinggi 500 MVA, 1800 put/men yang diinstalasi pada pembangkit listrik tenaga uap harus didinginkan dengan pendingin hidrogen.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

MESIN ARUS BOLIK-BALIK

You might also like