You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang Perkembangan yang terjadi pada manusia meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Kesepakatan para ahli menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan itu adalah suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, namun mereka berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. (Ani Cahyadi, Mubin, 2006 : 21-22). Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh organisasi tersebut, baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak. Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek biologis. Karena setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu sama lain saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek tersebut. Apabila seorang dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemunduran dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional. Data pada sensus penduduk di Indonesia tahun 2011, terdapat 4,2 juta individu mengalami keterlambatan dalam perkembangan . Dari penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih (2010) di Jakarta selama 2 hari, diperoleh hasil bahwa dari 397 orang yang diteliti, 45 orang atau sekitar 11,3% mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan. Empat kelainan terbesar adalah 16 orang mengalami kelainan delay development (perkembangan tidak sesuai dengan usia), 11 orang mengalami global delay development (kelambatan perkembangan disertai dengan gangguan lihat dan dengar). Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak terkait seperti deteksi dini tentang perkembangan manusia terutama perkembangan anak, upaya pencegahan yang dilakukan antara lain memberikan penyuluhan tentang pentingnya perkembangan fisik dan situmulus yang dapat diberikan dalam mengembangkan dan meningkatkan perkembangan fisik, namum upaya upaya tersebut belum terlaksana secara optimal.

1. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang kami angkat adalah : 1. Bagaimanakah konsep aspek-aspek perkembangan fisik? 2. Bagaimanakah contoh perkembangan fisik pada manuasia?

1. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui konsep aspek-aspek perkembangan fisik. 2. Untuk mengetahui contoh perkembangan fisik manusia.

1.4 Metode Penulisan Metode yang dipakai dalam penyususnan makalah ini adalah penelusuran

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Aspek Aspek Perkembangan Fisik Perkembangan fisik adalah perubahan perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan fisik sangat berkaitan dengan perkembangan motorik. Perkembangan motorik merupakan perkembangan

pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi perkembangan motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot otot besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan individu itu sendiri. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, misalnya kemampuan untuk memindahkan benda dari tangan, menggunting, menulis dan lain lain. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak yang mengatur setiap gerakan yang dilakukan oleh individu. Semakin matang perkembangan sistem saraf dan otak yang mengatur otot, memungkinkan berkembanganya kompetensi atau kemampuan motorik anak. Perkembangan motorik berkaitan erat dengan intelektual, aspek psikologis dan self-image dan self-esteem. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu: (1) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi (2) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik (3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis (4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi. Seperti yang telah disebutkan di atas, aspek fisiologi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri atas 100 miliar sel syaraf (neuron), dan setiap sel syaraf tersebut, rata-rata memiliki sekitar 3000 koneksi (hubungan) dengan sel-sel syaraf yang lainnya. Neuron ini terdiri dari inti sel (nucleus) dan sel body yang berfungsi sebagai penyalur aktivitas dari sel syaraf yang satu ke sel yang lainnya. Otak mempunyai pengaruh yang sangat menentukan bagi perkembangan aspek-aspek perkembangan individu lainnya, baik keterampilan motorik, intelektual, emosional, sosial, moral maupun kepribadian. Pertumbuhan dan perkembangan otak yang normal (sehat) berpengaruh positif bagi perkembangan aspek-aspek lainnya. Sedangkan apabila pertumbuhan dan perkembangannya tidak normal (karena pengaruh penyakit atau kurang gizi) cenderung akan menghabat perkembangan aspek-aspek tersebut. Semakin matangnya perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik anak Perubahan fisik (otak) juga merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena otak adalah sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan sehingga semakin sempurna struktur otak maka akan meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001). 3 tahap pertumbuhan otak menurut para ahli (Vasta, Heih & Miller, 1992) yaitu : a. Produksi sel (Cell Production) yaitu, bahwa sel-sel itu telah diproduksi diantara masa 8-16 minggu setelah masa konsepsi b. Perpindahan sel (Cell Migration) yaitu, bahwa neuron-neuron itu berimigrasi melalui daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran yang semestinya. c. Elaborasi sel (Cell Elaboration), yaitu terjadinya proses dimana Axon (jaringan syaraf panjang bodi sel dalam neuron) dan dendrite (jaringan syaraf pendek bodi sel dalam neuron) membentuk syaraf synapses (ruang kecil di antara neuron-neuron dimana

kegiatan saraf berkomunikasikan anatara sel yang satu dengan yang lainnya. Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot terkoordinasi (Hurlock: 1998). Keterampilan motorik anak terdiri atas keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Tim penulis CRI (1997) menjelaskan bahwa anak usia 3 tahun memiliki kekuatan fisik yang mulai berkembang, tapi rentang konsentrasinya pendek, cenderung berpindahpindah dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain. Meskipun memiliki rentang konsentrasi yang relatif pendek, mereka menjadi ahli pemecah masalah dan dapat memusatkan perhatian untuk suatu periode yang cukup lama jika topik yang diajarkan menarik bagi mereka. Permainan mereka bersifat sosial dan sekaligus pararel. Pada usia ini, anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dan melakukan gerakan fisik yang sangat aktif. Energi mereka seolah-olah tiada habisnnya. Keterampilan motorik anak usia 4-5 tahun lebih banyak berkembang pada motorik kasar, setelah usia 5 tahun baru terjadi perkembangan motorik halus. Pada usia 4 tahun anakanak masih suka jenis gerakan sederhana seperti berjingkrak-jingkrak, melompat, dan berlari kesana kemari, hanya demi kegiatan itu sendiri tapi mereka sudah berani mengambil resiko. Walaupun mereka sudah dapat memanjat tangga dengan satu kaki pada setiap tiang anak tangga untuk beberapa lama, mereka baru saja mulai dapat turun dengan cara yang sama. Pada usia 5 tahun, anak-anak bahkan lebih berani mengambil resiko dibandingkan ketika mereka berusia 4 tahun. Mereka lebih percaya diri melakukan ketangkasan yang mengerikan seperti memanjat suatu obyek, berlari kencang dan suka berlomba dengan teman sebayanya bahkan orangtuanya (Santrock,1995: 225). Selain itu pada usia 5 tahun, rentang konsentrasi anak menjadi agak lama. Kemampuan mereka untuk berfikir dan memecahkan masalah juga semakin berkembang. Anak dapat memusatkan diri pada tugastugas dan berusaha untuk memenuhi standar mereka sendiri. Secara fisik, pada usia ini fisik anak sangat lentur dan tertarik pada senam dan olah raga yang teratur. Mereka mengembangkan kemampuan motorik yang lebih baik. Kegiatan-kegiatan seperti memakai baju, menggunting, menggambar dan menulis lebih mudah dilakukan. Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus. 1. Perkembangan motorik kasar Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh. Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya. 2. Perkembangan motorik halus Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu. Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.

Fungsi perkembangan motorik bagi perkembangan individu yaitu:

a. Melalui keterampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan mem[eroleh perasaaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola. b. Melalui keterampilan, motorik anak dapat beranjak dari kondisi helplessness (tidak berdaya). Pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independence (bebas, tidak bergantung). c. Melalui keterampilan motorik anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah (school adjustment). d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucil. e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self concept atau kepribadian anak.

1. Contoh Perkembangan Fisik Manusia Perkembangan fisik pada manusia diawali dari perkembangan fisik bayi sampai dengan berakhirnya masa dewasa akhir. Perkembangan tersebut antara lain : a. Perkembangan fisik bayi Perkembangan seorang bayi adalah sesuatu yang unik, karena ia akan berkembang dengan kecepatannya sendiri. Dalam perkembangannya, ia akan belajar mengangkat kepala, tersenyum, mengoceh dan sebagainya, pada waktu yang tepat, meskipun kemajuan tumbuh kembang setiap anak itu berbeda-beda kurun waktunya. Usia satu tahun pertama, merupakan saat dimana bayi Anda menghabiskan waktu untuk berusaha memahami bagaimana ia bisa tumbuh kembang, termasuk dalam hal perkembangan fisiknya dan menemukan hal baru di sekitar dirinya. Jika berbicara mengenai perkembangan fisik seorang bayi, hal ini berarti berhubungan dengan kekuatan otot-otot tubuh untuk mendukung gerakannya dan hal ini memakan waktu beberapa bulan. Beberapa otot di tubuhnya yang membutuhkan pengembangan kontrol dari atas ke bawah yaitu otot mata, leher hingga otot kaki.

b. Perkembangan fisik anak Terdapat Berbagai Aspek Perkembangan Fisik pada anak yaitu : 1. Perkembangan Motorik Keterampilan motorik terus meningkat pada masa kanak-kanak tengah. Namun demikian, pada masa ini, anak-anak pada masyarakat transisi dan belum mengenal tulisan sudah bekerja dan hal ini ditambah dengan lebih banyak pekerjaan rumah tangga, terutama bagi anak perempuan, membuat mereka hanya memiliki sedikit waktu dan kebebasan untuk permainan fisik. Gerakan yang banyak menggunakan otot-otot kasar disebut motorik kasar (gross motor) yang digunakan untuk melakukan aktivitas berlari, memanjat, melompat atau melempar. Sementara gerak yang menggunakan otot-otot halus yang disebut motorik halus (fine motor) cenderung hanya digunakan untuk aktivitas menggambar, meronce, menggunting,

menempel atau melipat. Berbagai kemampuan yang dimiliki anak dalam menggunakan otototot fisiknya baik otot halus maupun otot kasar dapat menimbulkan rasa percaya diri pada anak bahwa anak mampu menguasai keterampilan-keterampilan motorik. Keterampilan motorik yang berbeda memainkan peran yang berbeda dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak. karena keterampilan motorik ini memiliki dua fungsi, pertama, membantu anak untuk memperoleh kemandiriannya, dan kedua, untuk membantu mendapatkan penerimaan sosial. Untuk mencapai kemandirian, anak harus mempu mempelajari dan menguasai keterampilan motorik yang memungkinkan anak mampu melakukan segala sesuatu bagi dirinya sendiri. Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Dengan kata lain, perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan belajar anak nanti di sekolah dasar. Pada masa usia ini, kematangan perkembangan motorik umumnya sudah mulai dicapai, karena itu anak sudah mulai siap untuk menerima kegiatan yang berkaitan dengan keterampilan. Secara umum perkembangan motorik anak dapat dikategorikan sebagai berikut: Usia 6 tahun anak perempuan lebih unggul dalam keakuratan pergerakan:anak laki-laki lebih unggul dalam tindakan-tindakan yang tidak terlalu rumit dan bertenaga.bisa melompat.anak-anak dapat melempar dengan peralihan berat badan dan langkah yang tepat. Usia 7 tahun keseimbangan satu kaki tanpa melihat mungkin dilakukan.anak-anak dapat berjalan pada papan keseimbangan selebar 5cm.anak-anakdapat berjingkat dan melompat ke dalam kotak yang kecil.anak-anak dapat melakukan kegiatan lompat dengan membuka kaki,kemudian tutup kembali dengan akurat. Usia 8 tahun anak-anak memiliki kekuatan menggenggam sebesar 5kg.jumlah permainan yang dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan berada pada jumlah yang terbesar pada masa ini.anak-anak dapat terlibatdalam berjingkat dengan ritme silih berganti dalam pola 2-2-,2-3, atau 3-3.anak-anak perempuan dapat melempar bola kecil sejauh 12 meter. Usia 9 tahun anak laki-laki dapat berlari 5 meter perdetik.anak laki-laki dapat melempar bola kecil sejauh 21 meter. Usia 10 tahun anak-anak dapat menilai dan mencegah jalur bola kecil yang dilemparkan dari jarak tertentu.anak perempuan dapat berlari sejauh 5 meter per detik. Usia 11tahun anak laki-laki bisa melompat sejauh 1,5 meter dan untuk perempuan kurang dari 1,8 meter.

c. Perkembangan fisik remaja Perkembangan fisik merupakan perkembangan yang paling dirasakan oleh remaja pertama kali. Pada remaja terjadi pubertas yaitu proses perubahan yang bertahap dalam internal dan eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa. Perubahan hormon termasuk hormone seksual membuat remaja menjadi tidak nyaman dengan dirinya dan juga sekaligus jadi sering terlalu fokus pada kondisi fisiknya. Misalnya : remaja jadi sering berkaca hanya untuk melihat jerawat atau poninya, jadi terlalu resah dengan bentuk tubuhnya, dan sebagainya. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual. Secara umum perkembangan fisik remaja sebagai berikut : Perempuan

Pertumbuhan payudara (3 - 8 tahun) Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (8 -14 tahun) Pertumbuhan badan (9,5 - 14,5 tahun) Menarche/menstruasi (10 16 tahun, kadang 7 thn) Pertumbuhan bulu ketiak (2 tahun setelah rambut pubis) Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (sama dengan tumbuhnya bulu ketiak) Laki-laki Pertumbuhan testis (10 13,5 tahun) Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (10 15 tahun) Pembesaran badan (10,5 16 tahun) Pembesaran penis (11 14,5 tahun) Perubahan suara karena pertumbuhan pita suara (Sama dengan pembesaran penis) Tumbuhnya rambut di wajah dan ketiak (2 tahun setelah rambut pubis) Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (Sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)

d. Perkembangan Fisik Dewasa Perkembangan fisik dewasa berkaitan dengan proses penuaan. Penuaan juga dapat dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh, otak, dan homeostatis. Berkenaan dengan sistem kekebalan, di masa dewasa awal, thymus (suatu kelenjar di atas dada yang merangsang sel-sel darah putih yang digunakan untuk melawanb infeksi dan kanker) telah mulai menyusut. Seiring dengan kehidupan yang berlanjut, sistem kekebalan kehilangan beberapa kemampuannya untuk mengenali dan melawan bakteri serta penyerbu asing. Sel-sel kekebalan mungkin juga telah mulai melawan sel-sel kesehatan itu sendiri, kemungkinan menghasilkan penyakit-penyakit kekebalan (autoimune disease) seperti radang sendi dan beberapa penyakit ginjal ringan. Para ilmuwan lain berpendapat bahwa pencetus saat penuaan ditempatkan di dalam otak, lebih khususnya di kelenjar hipotalamus dan pituitari yang melepaskan hormon-hormon. Dimulai saat pubertas, kelenjar pituitari melepaskna hormon, atau sekelompok hormon, yang menyebabkan tubuh menjadi menua pada kecepatan yang telah diprogram. Hormon penuaan ini, menghalangi kemampuan sel untuk mengambil tiroksin, hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid. Tiroksin mengatur kecepatan metabolisme di dalam jantung dan sistem kekebalan, yang kerusakannya sering kali melibatkan beberapa penyakit yang membunuh orangorang tua. Penuaan juga dapat dikaitkan dengan penurunan dalam organ tubuh. Beberapa organ yang secara umum mengalami pemunduran pada individu antara lain :

1). Otak dan sistem syaraf Saat kita tua, kita kehilangan sejumlah neuron, unit-unit sel dasar dari sistem syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan mungkin adalah bahwa neuron-neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri (Moushegian, 1003). Meskipun demikian, otak dapat cepat sembuh dan memperbaiki kemampuannya, hanya kehilangan sebagian kecil dari kemampuannya untuk berfungsi di masa dewasa akhir (Labouvie-Vief, 1985). Sifat adaptif otak telah ditunjukkan dalam sebuah penelitian (Coleman, 1986). Dari usia 40-70an tahun, pertumbuhan dendrit meningkat. Dendrit adalah bagian penerima dari neuron atau sistem syaraf. Dendrit-dendrit itu juga penting karena mereka bagian dari sekitar 95% dari permukaan neuron. Tetapi pada orang yang tua sekali, yang berusia 90an tahun, pertumbuhan dendrit tidak lagi berlangsung. 2. Perkembangan Sensori

Perubahan sensori fisik pada masa dewasa akhir melibatkan indra penglihatan, indra pendengaran, indra perasa, indra pembau, dan indra peraba. Pada masa dewasa akhir, penurunan indra penglihatan, yang bagi sebagian besar dari kita dimulai pada masa dewasa tengah, menjadi lebih jelas. Penurunan penglihatan ini biasanya dapat dirunut dari pengurangan pada kualitas dan intensitas cahaya yang mencapai retina. Di puncak masa tua, perubahan ini mungkin disertai oleh perubahan kemunduran dalam retina, menyebabkan beberapa kesulitan dalam penglihatan. Meskipun kerusakan pendengaran dapat dimulai pada masa dewasa tengah, hal itu biasanya tidak menimbulkan banyak kesulitan sampai masa dewasa akhir. Saat itu, beberapa namun tidak keseluruhan dari permasalahan pendengaran mungkin diperbaiki dengan alat-alat bantu pendengaran. Kita tidak hanya mengalami penurunan dalam penglihatan dan pendengaran sebagai usia lanjut, tetapi kita juga menjadi kurang peka terhadap rasa dan bau. Kepekaan terhadap rasa masam dan pahit bertahan lebih lama dibandingkan kepekaan pada rasa manis dan asin. Bagaimanapun, pada orang-orang dewasa yang sehat, terjadi lebih sedikit penurunan dalam kepekaan rasa dan bau dibandingkan pada mereka yang sehat. 3. Kulit dan Rambut Kulit berubah menjadi tipis,kering,keriput dan tidak elastis lagi. Rambut rontok dan berwarna putih,kering dan tidak mengkilat. 4. Sistem Peredaran Darah Beberapa ahli penuaan berpendapat bahwa jantung yang sehat dapat menjadi lebih kuat selama kita menua melewati masa-masa dewasa, dengan kapasitas yang meningkat dan bukannya menurun. Tekanan darah juga dapat meningkat sesuai dengan usia karena penyakit, obesitas, kecemasan, pengerasan pembuluh darah, atau kurang berolahraga. 5. Sistem Pernafasan Kapasitas paru-paru menurun antara usia 20 dan 80 tahun, sekalipun tanpa penyakit (Fozard, 1992). Paru-paru kehilangan elastisitasnya, dada menyusut, dan diafragma melemah. Meskipun begitu, berita baiknya adalah bahwa orang-orang dewasa lanjut dapat memperbaiki fungsi paru-paru dengan latihan-latihan memperkuat diafragma. 6. Lambung Pengosongan lambung lebih lambat, sehingga orang akan makan lebih sedikit karena lambung terasa penuh, terjadilah anoreksia. Penyerapan zat gizi berkurang dan produksi asam lambung menjadi lebih sedikit untuk mencerna makanan. Diatas umur 60 tahun, sekresi HCl dan pepsin berkurang, akibatnya absorpsi protein, vitamin dan zat besi menjadi berkurang. Terjadi overgrowth bakteri sehingga terjadi penurunan faktor intrinsik yang juga membatasi absorbsi vitamin B12, Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pankreas, fungsi asam empedu menurun menghambat pencernaan lemak dan protein, terjadi juga malabsorbsi lemak dan diare. 7. Tulang Kepadatan tulang akan menurun, dengan bertambahnya usia. Kehilangan massa tulang terjadi secara perlahan pada pria dan wanita dimulai pada usia 35 tahun yaitu usia dimana massa tulang puncak tercapai. Dampaknya tulang akan mudah rapuh (keropos) dan patah, mengalami cedera, trauma yang kecil saja dapat menyebabkan fraktur. 8. Otot Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak tubuh. Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang setelah usia 70 tahun. Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh, tulang) dan metabolisme dalam

sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan kekuatan otot mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi. Berkurangnya protein tubuh akan menambah lemak tubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengan naiknya kadar kolesterol total dan trigliserida.

9. Ginjal Fungsi ginjal menurun sekitar 55% antara usia 35 80 tahun. Banyak fungsi yang mengalami kemunduran, contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorbsi oleh ginjal. Reaksi asam basa terhadap perubahan metabolisme melambat. Pembuangan sisa-sisa metabolisme protein dan elektrolit yang harus dilakukan ginjal menjadi beban tersendiri. 10. Seksualitas Penuaan menyebabkan beberapa perubahan dalam kemampuan seksualitas manusia, terjadi lebih banyak pada laki-laki daripada wanita. Orgasme menjadi lebih jarang pada laki-laki, terjadi dalam setiap2-3 kali hubungan seksual, dan bukan setiap kali.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Perkembangan meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Kesepakatan para ahli menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan itu adalah suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, namun mereka berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek perkembangan. Apabila seseorang dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional.

3.2 Saran Diharapkan sebagai tenaga kesehatan dapat memahami aspek-aspek perkembangan fisik pada manusia serta mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan yang komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyani Ani. Mubin, Psikologi perkembangan; cet I (Quantum Teaching, Ciputat Press Group, 2006).

CRI Team, Pembelajaran Berpusat pada Anak, Washington: CRI

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan, terj. Istiwidiyanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga

Papalia, Diane E, Etc. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan, terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Santrock, John (2007). Child Development. New York: McGrow

Sarwono, S.W. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sulaeman, D. 1995. Psikologi Remaja : Dimensi-Dimensi Perkembangan.Bandung: CV Mandar Maju.

Yusuf, Syamsu. 2010. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

You might also like