You are on page 1of 12

SOAL DOSIS OBAT

Penanya R/ Diazepam Umur Ditanya Obat lainnya Keluhan

: Asisten Apoteker S 3 x 10 amp : Dewasa : Dosis.? : ATS : kesakitan

Kemungkinan apa yang terjadi? Apa yang harus dilakukan ?

Penyelesaian : Dosis lazim Diazepam I.V dewasa 2 4 x sehari 5 mg/ml Sekali Sehari : 5 10 mg : 2 4 x sehari 5 mg/ml

Tiap ampul Diazepam berisi 5 mg/ml Umumnya diazepam I.V dosis yang tersedia yaitu 10 mg/2ml Dosis dalam resep : Sekali = 10 x 5 mg = 50 mg Sehari = 3 x 50 mg = 150 mg Dosis yang diberikan dalam satu hari pada resep terlalu besar, yaitu sebesar 150 mg. Obat lainnya : ATS Pasien tersebut memperlihatkan gejala tetanus, oleh karena itu diberikan serum Anti Tetanus Serum (ATS) yang sekaligus dapat mengurangi rasa sakit. Kesimpulan : Konfirmasi kedokter mengenai dosis. Literatur : 1. Drug Information 2003 hal 2364 2. Daftar Obat Indonesia Ed. 10 hal 344 345

SOAL CARA PEMAKAIAN


Penanya

:Asisten Apoteker

R/ Depokate tab no. LX S 4 x 1 S2x1 Umur : 11 Tahun

Anak tidak bisa menelan tablet, bagaimana?

Penyelesaian : Dosis dalam ISO: Na.H Divalproat 250 mg/tablet Menurut Drug Information 2003, semua sediaan Divalproat dibuat dalam bentuk tablet salut, karena didalam tubuh, Divalproat akan terdisosiasi menjadi asam Valproat yang merupakan zat aktifnya yang me dibuat dalam bentuk tablet salut enteric supaya obat pecah didalam usus dan karena sifatnya yang asam maka absorpsinya akan lebih cepat jika berada dalam usus yang bersifat basa. Depokate adalah obat salut enteric jadi tidak dapat digerus, oleh karena itu obat ini tidak dapat dibuat dalam bentuk sediaan puyer. Karena obat ini diharapkan dapat terserap di usus, untuk itu obat ini sebaiknya diganti dengan sediaan sirop. Contohnya: Depakene yang isinya: Asam Divalproat 250 mg/ 5 ml.

Literatur : 1. ISO volume 42, tahun 2007 2. Tjay TH, Raharja K. Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan efek sampingnya 3. Drug Information 2003

SOAL DOSIS ANAK Penanya : Asisten Apoteker

R/ Ozen drops S 3 X 3 tetes Umur Ditanya : 1 tahun : Dosis.?

Penyelesaian : Menurut ISO 2007 Ozendrops berisi Cetrizine 2 HCL Indikasi: Rhitinis alergi musiman dan tahunan, urtikaria kronik Dosis: Untuk anak 6 bulan 2 tahun 0.25mg/kg BB

Menurut skala Denekamp, untuk anak usia 1 tahun berat badannya adalah 10 kg. Jadi, dosis untuk anak tersebut adalah 0,25 mg/ml x 10 kg = 2,5 mg Banyaknya tetesan obat untuk anak tersebut : 2,5 mg x 1 tetes = 5 tetes 0,5 mg Perhitungan dosis : 10 mg/ml (dalam sediaan) 1 ml = 20 tetes Kandungan obat dalam 1 tetes = 10 mg x 1 tetes = 0,5 mg 20 tetes Dosis dalam resep : 1 kali pemakaian : 3 tetes x 0,5 mg = 1,5 mg 1 hari pemakaian : 3 x 1,5 mg = 4,5 mg Banyaknya tetesan obat = 4,5 mg x 1 tetes = 9 tetes 0,5 mg Kesimpulan : Dosis dalam resep terlalu besar dari dosis lazim, yaitu seharusnya diberikan sebanyak 5 tetes dalam sehari.

Literatur :

1. ISO tahun 2007 2. Tjay TH, Raharja K., Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan efek sampingnya

SOAL DOSIS ANAK


Penanya R/ :Asisten Apoteker

ZDV 1,5 mg S 4 x 1 3 TC 3 mg NVP 15 mg S2x1 S1x1

Umur Berat badan

: 3 bulan : 3,2 kg

Tinggi badan : 56 cm Persediaan Ditanya : Duviral, Hifiral, Nevirapin : Dosis.....?

Penyelesaian : ZDP = Zidovudin : Infeksi HIV asimtomatik atau gejala awal sehubungan dengan infeksi Indikasi

HIV penyakit lanjut dengan AIDS. Digunakan dalam kombinasi dengan obat obat antiretoviral, terapi tunggal, pencegahan penularan dari ibu ke janin. Efek samping : Anemia, netropenia, leukopenia, mual, sakit kepala hebat, mialgia, insomnia, muntah, anoreksia, demam, ruang, diare, pusing, distepsia, nyeri dada, gelisah, depresi, batuk, urtrikaria, pruritis, dan sindrom seperti flu. Interaksi obat : Penggunaan paracetamol jangka panjang, obat yang berefek neprotoksik atau mendepresi sum-sum tulang belakang, probenesit. Dosis anak Dosis lazim Dosis dalam resep Kesimpulan : Usia 4 minggu 1 tahun 4 mg/kgBB tiap 6 jam. : 1 kali = 4 mg x 3,2 kg = 12,8 mg 1 hari = 12,8 mg x 4 = 51,2 mg : 1 kali = 1,5 mg 1 hari = 6 mg

: Dosis yang diberikan dalam resep kurang dari dosis lazim.

3 TC

= Lamivudine : Infeksi HIV pada dewasa dan 3 bulan

Indikasi Peringatan Dosis Dosis lazim

Efek samping : Lemah, rasa tidak enak badan, ruam, parestesia, sakit kepala, mual. : Pankreatitis, kerusakan ginjal berat, penderita sirosis parah. Interaksi obat : Trimetroprim meningkatkan kadar lamipudin dalam plasma : Untuk anak usia 3 bulan sampai 12 tahun 4 mg/kgBB tiap 12 jam. : 1 kali = 4 mg x 3,2 kg = 12,8 mg

1 hari = 12,8 mg x 2 = 25,6 mg Dosis dalam resep : 1 kali = 3 mg 1 hari = 3 mg x 2 = 6 mg Kesimpulan NVP = Nevirapin Indikasi : Digunakan kombinasi dengan setidaknya dua obat antiretroviral,untuk : Dosis yang diberikan dalam resep kurang dari dosis lazim.

pengobatan infeksi HIV yang sudah parah. Pencegahan penularan HIV antara ibu dan anak pada wanita yang sedang hamil yang tidak mendapat terapi antiretroviral pada waktu melahirkan. Efek samping : Ruam, reaksi alergi, mual, fatique, demam, sakit kepala, somnolen, diare, nyeri abdomen, mialgia.. Peringatan : Disfungsi hati atau ginjal. Hentikan pengobatan jika pasien mengalami

ruam berat atau ruam denan berbagai gejala. Interaksi obat : Ketokonazol, kontrasepsi oral,, Rifampisin, Rifabutin, Metadon. Dosis : Untuk anak usia 2 bulan sampai 15 tahun 4 mg/kgBB untuk 14 hari

pertama kemudian ( bila tidak timbul ruam ) 7 mg/kgBB dua kali sehari tiap 12 jam. Untuk anak usia 2 bulan 8 tahun atau ditambah sampai dengan 4 mg/kgBB tiap 12 jam untuk usia >8 tahun. Dosis tidak boleh lebih dari 400 mg/hari. Dosis lazim Dosis dalam resep : 1 kali = 4 mg x 3,2 kg = 12,8 mg 1 hari = 12,8 mg : 1 kali = 15 mg 1 hari = 15 mg

Kesimpulan

: Dosis yang diberikan dalam resep lebih besar dari dosis lazim.

Pembahasan :

Persediaan obat yang ada yaitu : Duviral : Zidovudin 300 mg + lamivudin 150 mg Hifiral : Lamivudin 150 mg

Penggunaan sedan yang berisi kombinasi Duviral sebaiknya tidak digunakan pada penderita yang membutuhkan penyesuaian dosis seperti anak anak lebih muda dari 12 tahun, pasien dengan kerusakan fungs ginjal, pasien dengan kerusakan fungs hati, atau pasien yang mengalami efek samping sehingga perlu pembatasan dosis. Karena tablet kombinasi tidak dapat digunakan pada anak anak dibawah 12 tahun, maka pada kasus diatas resep Zidovudin terpaksa dialihkan ke apotek lain karena persediaan yang ada hanya duviral yang berisi kombinasi Zidovudin dan lamivudin. Berdasarkan hasil perhitungan dosis didapatkan bahwa dosis Zidovudin dan Lamivudin jauh lebih kecil dari dosis yang seharusnya diberikan. Hal ini dapat menyebabkan efek terapi tidak tercapai, sedangkan perhitungan dosis Nevirapin sedikit lebih besar dari dosis yang seharusnya diberikan. Literatur : 1. MIMS, edidi bahasa indonesia volume 6,2005 2. Drug Information 2003

SOAL DOSIS
Penanya Keluhan : Pasien dai klub Geriatri / Osteoporosis : ISDN SL sudah digunakan 1 tablet, tapi dada masih sakit.

Apa yang harus dilakukan ? Penyelesaian : Isosorbid Dinitrat Sublingual (ISDN SL) menyebabkan relaksasi otot polos vaskular sehingga menghasilkan efek vasodilator pada arteri maupun vena perifer dengan efek yang lebih dominan pada sistem vena. Dalam dosis terapi, ISDN menurunkan tekanan sistolik, diastolik dan tekanan darah arteri rata-rata terutama pada posisi tegak. Penurunan tekanan darah sistemik dapat menimbulkan takikardia reflek, yang merupakan efek yang merugikan kebutuhan oksigen miokard. Indikasi Interaksi : Digunakan untuk pengobatan dan pencegahan angina pectoris. : Alkohol dapat meningkatkan kepekaan terhadap efek hipotensi. Karena ISDN

bekerja secara langsung terhadap otot polos vaskuler, maka obat lain yang kerjanya tergantung pada otot polos vaskuler dapat menurunkan atau meningkatkan efek. Efek samping : Sakit kepala dan hipotensi. Menurut DOI : Dosis awal ISDN SL untuk terapi profilaksis akut angina pectoris sebesar 510 mg tiap 2-3 jam. Untuk pengobatan angina pectoris umumnya dosis dimulai dengan ISDN SL 2,5-5 mg, harus ditingkatkan dosisnya secara perlahan sampai angina menghilang atau jika timbul efek samping. Menurut Drug Information : Sediaan tablet ISDN SL adalah 2,5 mg, 5 mg, dan 10 mg. Jika peringatan gejala tidak tercapai (dada masih sakit) setelah dosis tunggal selama serangan akut maka perlu diberikan dosis tambahan dalam interval 5-10 menit, tidak lebih dari 3 dosis harus diberikan dalam periode 15-30 menit. Saran : 1 tablet SL 5 mg, 10 menit kemudian berikan 1 tablet lagi, bila masih nyeri, 10

menit kemudian diberikan 1 tablet lagi. Jika setelah 3 kali pemakaian masih belum hilang,

maka dapat menghubungi apoteker yang bersangkutan atau menghubungi dokter yang menulis resep. Literatur : 1. Daftar Obat Indonesia hal 38. 2. Drug Information 88, hal 955. 3. Farmakologi dan Terapi, hal 346.

SOAL CARA PEMAKAIAN

Penanya Pertanyaan

: Asisten Apoteker : Urografin amp dapat diminum? Etiketnya berwarna biru atau putih?

Penyelesaian : Urografin berisi sodium diatrizoat, digunakan untuk pemeriksaan kelainan pada ginjal atau lambung Kesimpulan : urografin dapat diberikan secara oral untuk melihat gambaran atau mendeteksi kelainan dilambung. Etiket yang digunakan berwarna biru. Interaksi obat : menurunkan klirens warfarin, prokainamid N-asetil prokainamid meningkatkan absorbsi midazolan, tetapi menurunkan absorbsi kobalamin kesimpulan : Cisapride dapat meningkatkan obsorbsi Ranitidin. Bila absorbsi Ranitin meningkat, maka efek dari Ranitidin juga akan meningkat dan kemungkinan efek samping juga lebih besar. Telinga berdengung kemungkinan disebabkan karena sakit kepala yang berlebih yang berasal dari efek samping Ranitidin. Literatur : 1. MIMS 102 edisi 3, 2005 hal 17 2. ISO tahun 2007 3. Tjay TH, aharja K. Obat-Obat Penting.

4. Martindale edisi 33, hal 1031

SOAL Efek Samping Obat


Penanya R/ Umur : Pasien

Phaproxin. S 3 x 1 : 11 Tahun

Pasien mengalami sakit diperut Apakah boleh minum obat maag seperti mylanta syrup atau Gastrul?

Penyelesaian : Phaproxin nama generiknya Siprofloksasin. Indikasi : Infeksi saluran kemih termasuk prostatika, urethritis dan servitis

gonore, saluran cerna termasuk demam tiroid dan paratiroid, saluran napas kecuali pneumonia dan streptococcus, kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi. Efek samping : mual, tidak nyaman di perut, dyspepsia, kembung, diare, stomatitis, kolitis pseudomembran, sakit kepala, pusing, lemas, mengantuk, mudah lelah, agitasi, insomnia, depresi, halusinasi, gangguan penglihatan, psikosis, kejang. Dosis : 250 750 mg 2 kali sehari ( infeksi saluran napas ) 250 500 mg 2 kali sehari ( infeksi saluran kemih ) Interaksi Obat : Absorpsi siprofloksasin dapat menurun karena antasida, misalnya : Mg (OH)2 dan Al (OH)3. Mylanta Suspensi Komposisi : Gel kering Al (OH)3 200mg Mg(OH)2 200 mg Simetikon 20mg Indikasi : kelebihan asam lambung, gangguan pencernaan.

Efek samping : konstipasi, diare, mual, muntah, hipofosfakemia.

Gastrul Zat aktif : Misoprostol Indikasi :mencegah ulkus gaster yang diinduksi AINS pada pasien dengan resiko tinggi mengalami komplikasi Efek samping : Gangguan GI ( diare dan nyeri abdomen) Penderita mengalami sakit perut disebabkan karena efek samping dari phaproxin dan untuk mengatasi sakit perutnya penderita boleh minum obat maag, tapi obat maag yang tidak mengandung Al(OH)3 dan Mg(OH)2 sebagai antasid dapat mengganggu atau menurunkan absorpsi siprofloksasin, akibatnya infeksi yang diderita tidak terobati dengan baik. Untuk itu pilihan obat maag yang baik untuk penderita tersebut adalah Gastrul karena zat aktifnya misoprostol. Literatur : 1. Tjay TH, Raharja K,Obat Obat Penting, Khasiat, Penggunaan, dan Efek Sampingnya. 2. Farmakologi dan terapi SOAL INTERAKSI OBAT

R/ Cisapride S3dd1 R/ Ranitidin S3dd1 Keluhan : telinga berdengung Apakah karena obat?

Penyelesaian : Cisapride

Indikasi : Gangguan motilitas GI seperti gastroparasis, refluks esofagal pada orang dewasa, refluks gastroesofagal berat pada anak.

Dosis : Dewasa awal 5 mg 3 4 kali per hari, maksimal 40mg/hari Anak awal 0,2 mg/kgBB 3 4 kali per hari, maksimal 0,8 mg/kgBB. Tidak boleh lebih dari 20 mg/hari. Efek samping : kejang kejang usus, diare, nyeri kepala. Peringatan : Aritmia jantung, gagal jantung kronik, meningkatkan motilitas GI, gangguan pernapasan. Interaksi Obat : dapat meningkatkan adsorpsi ranitidin. Ranitidin Ranitidin merupakan 112 bloker. Obat ini menempati reseptor histamin H2 secara selektif dipermukaan sel sel parenteral sehingga sekresi asam lambung dan pepsin dapat dikurangi. Indikasi : Ulkus duodenum, refluks esofagus, sindrom zolinger Ellison. Dosis : Dewasa 1 tablet 2 kali sehari. Efek Samping : diare (sementara), nyeri otot, pusing dan reaksi reaksi kulit. Interaksi Obat : menurunkan klirena warfarin, prokainamid, N-asetil prokainamid, meningkatkan absorpsi midazolan, tetapi menurunkan absorpsi kobalamin. Kesimpulan : Cisapride dapat meningkatkan absorpsi ranitidin. Bila absorpsi ranitidin meningkat, maka efek dari ranitidin juga akan meningkat dan kemungkinan efek samping juga lebig besar. Telinga berdengung kemungkinan disebabkan karena sakit kepala yang berlebih yang berasal dari efek samping Ranitidin.

Literatur : 1. MIMS 102 edisi 3, 2005 hal 17 2. ISO tahun 2007 3. Tjay TH, Raharja K.Obat Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek Samping.

SOAL MENYUSUI

Penanya : Pasien R/ Lincocin 500, S 3 x 1 R/ Exaflam 50, S 3 x 1 Kaki pasien luka dan bengkak, karena tersiram air panas Apakah boleh diminum Ibu yang sedang menyusui?

Penyelesaian : Menurut MIMS Linkomisin digunakan untuk mengobati infeksi oleh bakteri tetapi mempunyai efek samping diantaranya gangguan GI, gangguan pada hati dan funsi ginjal. Sedangkan Exaflam mempunyai indikasi diantaranya untuk nyeri terapi jangka pendek kondisi akut, nyeri inflamasi setelah trauma terkilir. Exaflam digunakan hanya jika pasien merasakan nyeri atau sakit. Penggunaan Antibiotik Makrolida dan Linkomisin dapat menyebabkan efek samping pada masa kehamilan dan laktasi. Namun dalam hal dosis ini yang digunakan sangat kecil, jadi kemungkinan untuk terdistribusinya obat tersebut kepada bayi juga kecil. Jadi kesimpulannya obat ini dapat digunakan pada pasien tersebut. Literatur : 1. MIMS tahun 2007 volume 8 2. Martindale volume 33 hal 31 3. ISO volume 42 tahun 2007

You might also like