You are on page 1of 17

LAPORAN PRATIKUM MARFOLOGI TUMBUHAN

BENTUK BATANG(CAULIS) TUMBUHAN

Disusun oleh : Nama : Iit Nikesari Nim Guru pembimbing :11222022 : Delima Engga Maretha,M.Kes

PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2012

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Suatu hal yang perlu kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan yang kita pelajari bersifat dinamis. Baik itu ilmu alam (sains) maupun ilmu sosial. Dalam ilmu biologi misalnya kita mengenal apa yang dimaksud dengan morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mengkaji masalahmasalah tentang tumbuhan berkenaan dengan bagian bagian luar yang tampak pada tumbuhan tersebut. (http://rieckanciit.blogspot.com.Diakses tanggal 20 November :2012.Pukul 15:35 Wib ). Pendapat lain yang menyatakan tentang Morfologi tumbuhan, yaitu ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar(radiks), batang(caulis), dan daun(folium).Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun; sedangkan phyta berarti tumbuhan). (Setiawan 2010:32). Seperti kita ketahui, dalam morfologi tumbuhan dipelajari bagian bagian tubuh tumbuhan seperti daun, akar, batang, dan lain sebagainya yang merupakan bagian bagian yang tampak pada tumbuhan. Selain itu, ketika membahas daun terkait dengan alat alat asimilasi yang berperan dalam proses pembuatan makanan (fotositesis), kita ketahui bahwa hasil dari proses tersebut adalah morfologi batang jati makanan berupa energi gula (glukosa) yang dipakai untuk kelangsungan hidup suatu tumbuhan. (http://rieckanciit.blogspot.com.Diakses tanggal 20 November :2012.Pukul 15:35 Wib ). Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting.Pada umumnya batang memiliki sifat-sifat yaitu : umumnya berbentuk panjang bulat, terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing di batasi oleh buku buku, tumbuhan biasanya keatas menuju cahaya matahri, selalu bertambah panjang di ujungnya, mengadakan percabangan, umumnya tidak berwarna hijau. Batang terdiri atas : bentuk batang, arah tumbuh batang, percabangan batang. (Setiawan 2010:46). 1.2 Tujuan Mengenal dan memahami beberapa sifat umum batang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Batang dan Fungsinya Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, karena kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan(Aini dan Maretha,2012 : 1) Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut: 1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf. 2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada bukubuku inilah terdapat daun. 3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop) 4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. 5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. 6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda. (Tjitrospoepomo,2009 : 76 ) Fungsi batang pada tumbuhan antara lain : 1) Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, yaitu: bunga, daun, dan buah. 2) Memperluas bidang asimilasi dengan percabangannya dan menempatkan bagianbagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan. 3) Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah. 4) Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.

Berdasarkan jenis batang pada tumbuhan, maka dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Tumbuhan tidak berbatang (Plata acaulis) Yaitu tumbuhan yang tidak berbatang, tetapi sesungguhnya tumbuhan yang tidak berbatang tidak ada, hanya daunnya tersusun sangat rapat satu sama lain, sehingga tumbuhan itu seolah-olah tidak berbatang. Tumbuhan ini tidak akan tampak berbatang pada saat tumbuhan berbunga. Dan daun-daun yang tersusun berjejal-jejal satu sama lain yang disebut roset (rosula). Contoh Tumbuhan tidak berbatang :

Lobak (Raphanus sativus L.) Sawi (Brassica juncea L.)

2. Tumbuhan yang berbatang Yaitu tumbuhan yang jelas-jelas kelihatan batangnya seperti kita menjumpai pada umumnya tumbuhan. Tumbuhan berbatang dibedakan sebagai berikut : a) Batang basah (herbaceous), yaitu batang lunak dan berair b) Batang berkayu, yaitu batang yang biasanya keras dan kuat karena sebagian besar jaringannya terdiri atas kayu c) Batang rumput (calmus), yaitu batang tidak keras, mempunyai ruas yang nyata dan seringkali berongga. d) Batang mendong (calamus) Yaitu seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang (Tjitrospoepomo,2009 : 78 )

2.2 Bentuk-Bentuk Batang Tumbuhan biji belah (Dycotyledoneae) pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang, yang dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal sampai ke ujung boleh dikatakan tak ada perbedaan besarnya. Dilihat dari sudut

bentuk penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang antara lain: 1) Bulat (teres), misalnya bambu, dan kelapa (Cocos nucifera L.) 2) Bersegi (angularis). Dalam hal ini ada kemungkinan: Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang genjer dan teki (Cyperus rotundus). Segi empat (quadrangularis), misalnya batang markisah.

3) Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun pula. contohnya adalah : Kladodia (Cladodium), yaitu jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan. Contoh: Kaktus (Opuntia vulgaris Mill.) (Tjitrospoepomo,2009 : 79 ) Dilihat permukaanya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacammacam seperti : 1) Licin (leavis). Contoh Batang jagung (Zea mays L.). 2) Berusuk (costatus). Contoh pada iler (Coleus scutellarioides Benth.), 3) Beralur (sulcatus). Contohnya pada Cereus peruvianus (L). Haw. 4) Bersayap (alatus) contohnya pada markisah (Passiflora quadrangularis L.) 5) Berambut (pilosus) pada tembakau (Nicotiana tabacum L.) 6) Berduri (spinosus) pada mawar (Rosa sp)Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada papaya (Carica papaya L.) 7) Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu , misalnya pada keluwih (Artocarpus communis Forst) 8) Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon (Albizzia stipulata Boiv) 9) Lepasnya kerak (bagian kulit batang yang mati) misalnya pada jambu biji (Psidium guajava L.). ( Anonim, 2011 ) 2.3 Arah Tumbuh Batang Batang umumnya tumbuh ke arah ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya : 1. Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas, 2. Menggantung (dependens, pendulus). 3. Berbaring,

4. Menjalar atau merayap (repens) 5. Serong ke atas/ condong (ascendens) 6. Mengangguk (nutans) 7. Memanjat (scandens), tumbuh dengan menggunakan penunjang. 8. Membelit (volubilis). Menurut arah melilitnya dibedakan lagi menjadi batang yang Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis),Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis). ( Tjitrospoepomo, 2009 : 81 ) Pada tumbuhan monokotil batang tidak bercabang-cabang, pembuluh angkut (xilemfloem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat dibedakan di daerah korteks.Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. (http://www.docstoc.com/docs/76914924/laporan-morfologi-batang.Diakses pada tanggal 18 November 2012.Pukul 17:00) 2.4 Tanaman Jati 1. Morfologi Tanaman jati Secara morfologis, tanaman jati memiliki tinggi yang dapat mencapai sekitar 30 45 m. Dengan pemangkasan, batang yang bebas cabang dapat mencapai antara 15 20 cm. Diameter batang dapat mencapai 220 cm. Kulit kayu kasar, berwarna kecoklatan atau abu-abu yang mudah terkelupas. Bentuk daun besar membulat seperti jantung, berukuran panjang 20-50 cm dan tebal 15-40 cm. Ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul dan tepi daun bergelombang. Daun muda (Petiola) berwarna hijau kecoklatn, sedangkan daun tua berwarna hijau tua keabu abuan. Bunga jati bersifat majemukyang terbentuk dalam malai bunga (inflorence) yang tumbuh terminal diujung atau tepi cabang.(www.bpdaspemalijratun.net.Diakses tanggal 16 November 2012.Diakses pada tanggal 17 November 2012.pukul 20:15 ) 2. Klasifikasi Klasifikasi Tumbuhan Pohon Jati : Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies 3. Nilai Medis Manfaat teh

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil : Asteridae : Lamiales : Lamiaceae : Tectona : Tectona grandis L.f. (Plantamor,2012) daun jati adalah melangsingkan tubuh, membersihkan darah

kotor,mengurangi kolesterol,membuang racun dalam tubuh,mengecilkan perut,melunturkan lemak bagi penderita obesitas,membantu proses pembuangan kotoran dalam tubuh. Ibu teman saya mengalami kolesterol tinggi, tetapi semenjak minum teh daun jati cina beliau mengaku kolesterolnya sudah berkurang dan sedikit merasa ringan tubuhnya untuk melakukan setiap aktivitas. (http://kesehatan.kompasiana.com.Diakses tanggal 18 November 2012.Diakses pada tanggal 18 November 2012.Pukul 17:00 ) 2.5 Tanaman Jagung 1. Morfologi Tanaman Jagung Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. ( Anonim, 2012 ) Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga

jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.

2. Klasifikasi Klasifikasi tanaman jagung : Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies 3. Nilai Medis Zea Mays L secara kandungan gizi memiliki komposisi zat-zat makanan yang lebih komplet daripada beras. Selain sebagai sumber utama karbohidrat, bahan pangan pokok. Dengan berbagai kandungan zat yang dimiliki jagung tersebut, tak mengherankan bila jagung juga dikenal sebagai bahan pangan yang cukup berkhasiat antara lain sebagai pembangun otot dan tulang, baik untuk otak dan sistem syaraf, mencegah konstipasi, menurunkan risiko kanker dan jantung, mencegah gigi berlubang, serta minyaknya dapat menurunkan kolesterol darah. (Anonim,2011) 4. Nilai Ekonomi Tepung Jagung digunakan dalam pembuatan berbagai kosmetik dan juga dioleskan untuk menenangkan ruam kulit dan iritasi. Produk jagung dapat digunakan untuk menggantikan produk-produk minyak bumi karsinogenik yang merupakan komponen utama dari bahan kosmetik. : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) : Commelinidae : Poales : Poaceae (suku rumput-rumputan) : Zea : Zea mays L.(Plantamor,2012)

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Adapun praktikum morfologi tumbuhan yang dilaksanakan pada: Hari/tanggal Waktu Tempat 3.2 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : Alat : 1. Lup 2. Pisau cutter 3. Alat Tulis 4. Lembar kerja

: Kamis, 19 Oktober 2012 : 10.30 12.00 WIB : Laboratorium Tadris IAIN Raden Fatah Palembang

Bahan : 1. Batang Tectona grandis L 2. Batang Zea mays L.

3.3 Cara Kerja Adapun prosedur kerja yang dilakukan adalah: 1. Mengamati objek penelitian dengan lup 2. Menggambarkan dan memberi keterangan bagian-bagian batang yang kita amati. 3. Menentukan sifat sifat batang, antara lain : Basah (Herbaceus),berkayu (Lignosus),rumput (Calmus),mendong (Calamus). 4. Menentukan bentuk bentuk batang, diantara nya : Bulat (Teres),bersegi (Angularis),Pipih.

5. Menentukan sifat permukaan batang, diantaranya :Licin (Laevis),berambut (Pilosus),beralur (Sulcatus),berusuk (Costatus),bersayap (Alatus),berduri (Spinosus),memperlihatkan bekas bekas daun dan daun penumpu. 6. Menentukan arah tumbuh batang, diantarnya :Tegak lurus (Erectus),menggantung (Dependens/Pendulus),berbaring (Hamifusus),menjalar/merayap (Repens),mengangguk (Nutans),memanjat (Scandens),membelit (Volubilis) 7. Gambar dan catat hasil pengamatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Marfologi Jati Tua(Tectona grandis L) Keterangan : Bentuk batang silindris Permukaan batang : - Kasar(scaber) - Ada bintik-bintik sel pada batang jati tua. - Warna kulit batang coklat keabu-abuan - Kulit batang kering Arah tumbuh : keatas (Vertikal) Bentuk percabangan : Aksiler

2. Morfologi batang jati muda(Tectona grandis L) Keterangan : Bentuk batang kotak atau persegi

Permukaan batang : Agak licin (laevis) Ada bintik-bintik sel tetapi lebih jarang dibandingkan pada batang jati tua. Warna kulit batang hijau Ada bulu-bulu halus Kulit batang basa(herbaceus)

Arah tumbuh : keatas (erectus) Bentuk percabangan bersegi(angularis)

3. Jagung Muda (Zea mays L.) Keterangan : Bentuk batang silinder Permukaan batang :

- Licin (laevis) - Warna kulit batang hijau. - Kulit batang basah(herbaceus) Arah tumbuh : keatas (erectus) Bentuk percabangan : Aksiler Daun bertulang sejajar Bangun daun, bangun pita ( ligulatus ) Jagung muda terdapat sel gabus

4. Jagung Tua(Zea mays L.) Keterangan : Bentuk batang silinder Permukaan batang :

- Licin (laevis) - Warna kulit batang hijau. - Kulit batang basah(herbaceus) Arah tumbuh : keatas (erectus) Bentuk percabangan : Aksiler Daun bertulang sejajar Daun kuning kecoklatan Bangun daun, bangun pita ( ligulatus )

4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengamatan pada marfologi batang maka dapat dilihat pembahasanya dibawah ini : 1. Batang jati muda dan jati tua : Pada batang jati muda bentuknya batang persegi atau kotak sedangkan pada batang jati tua berbentuk silindris . Pada batang jati muda berwarna hijau, yang tua berwarna kecoklatan.

Ketika batang jati muda berbentuk segi empat karena termasuk Fam. Verbenaceae.ciri khusus pohon jati dengan perakaran dalam dengan tipe tunggang,tipe percabangan arah keatas, batang jati berwarna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan kelabu kekuningan. 2. Batang jagung muda dan batang jagung tua Pada batang jagung muda terdapat sel gabus yang tua juga ada sel gabus. Pada batang jagung muda beruas dan arah tumbuh secara vertikal yang tua juga seperti itu. Daun pada jagung muda dan tua bertulang sejajar dengan daun bangun pita ( ligulatus ) ` Daun terbentuk dari pelepah dan daun. Daun muncul dari ruas-ruas batang. Pelepah

daun muncul sejajar dengan batang. Pelepah daun bewarna hijau mudah yang menutupi hampir semua batang jagung dan terdapat ruas-ruas serjajar secara vertikal pada batang jagung.oleh karena itu dapat kita lihat dari pratikum ini bahwa setiap tumbuhan itu memilika bentuk yang berbedah bedah.

Pertannyaan dan jawaban pada buku pratikum: 1. Sebutkan sifat-sifat kedua batang yang anda amati ,termasuk sifat-sifat permukaan batang? Jawaban : Marfologi Jati Tua(Tectona grandis L)

Bentuk batang silindris Permukaan batang :Kasar(scaber) Ada bintik-bintik sel pada batang jati tua Warna kulit batang coklat keabu-abuan Kulit batang kering Arah tumbuh : keatas (Vertikal) Bentuk percabangan : Aksiler

Morfologi batang jati muda(Tectona grandis L) Bentuk batang kotak atau persegi Permukaan batang : Agak licin (laevis) Ada bintik-bintik sel tetapi lebih jarang dibandingkan pada batang jati tua. Warna kulit batang hijau Ada bulu-bulu halus Kulit batang basa(herbaceus) Arah tumbuh : keatas (erectus) Bentuk percabangan bersegi(angularis)

Jagung Muda (Zea mays L.) Bentuk batang silinder Permukaan batang : Licin (laevis) Warna kulit batang hijau Kulit batang basah(herbaceus)

Arah tumbuh : keatas (erectus) Bentuk percabangan : Aksiler Daun bertulang sejajar Bangun daun, bangun pita ( ligulatus ) Jagung muda terdapat sel gabus

Jagung Tua(Zea mays L.) Bentuk batang silinder Permukaan batang : Licin (laevis) Warna kulit batang hijau Kulit batang basah(herbaceus) Arah tumbuh : keatas (erectus) Bentuk percabangan : Aksiler Daun bertulang sejajar Daun kuning kecoklatan Bangun daun, bangun pita ( ligulatus )

2. Di manakah tempat pelekat daun dan apakah tempat tersebut megalami perpanjangn? Jawaban : Tempat melekat daun pada batang bagian buku. Tidak,tetapi buku mengalami pertambahan jumlah sejajar dengan bertumbuhannya batang. 3. Apakah ada perbedaan sifat antara betang jati dengan batang jagung? Jawaban : Ada,yaitu pada bagian percabangan ,pada jagung tidak mengalami percabangan sedangkan pada jati mengalami percabangan dengan pola percabangan kekanan dan kekiri. Pada batang jati tua terdapat lentisel dan permukaannya kasar sedangkan pada batang batang jagung tua terdapat lentisel dan permukaan licin.

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, mengingat tempat serta kedudukan batang pada tumbuhan dapat disamakan dengan sumbuh tumbuhan.Setiap tumbuhan memiliki bentuk batang yang berbeda beda antaranya bentuk batang yang bulat (teres), bersegi (angularis), pipih,dan silindris.Batang mempunyai kegunaan yaitu sebagai penyokong tumbuhan, sebagai jalan pengangkutan air dan zat zat hasil fotosintesis, sebagai tempat respirasi, selain itu juga dapat menjadi tempat penimbunan cadangan makanan bagi tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2011,http://www.scribd.com/37416911-laporan praktikum-IX,diakses Pada tanggal tanggal 19 November. 2012 Wib.pada tanggal 17 pukul 15:25. Belfield, Stephanie & Brown, Christine. 2008. Field Crop Manual: Maize (A Guide to Upland Production in Cambodia). Canberra http://kesehatan.kompasiana.com.Diakses tanggal 18 November 2012.Diakses pada tanggal 18 November 2012.Pukul 17:00 www.bpdas-pemalijratun.net.Diakses tanggal 16 November 2012.Diakses pada tanggal 17 November 2012.pukul 20:15 http://rieckanciit.blogspot.com.Diakses tanggal 20 November :2012.Pukul 15:35 Wib http://www.docstoc.com/docs/76914924/laporan-morfologi-batang.Diakses pada tanggal 18 November 2012.Pukul 17:00 Tjitrospoepomo Gembong.1953 Morfologi Tumbuhan ".Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

You might also like