Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
FERRY YUDHA PRATAMA
(063184012)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
2008
Learning Plan Activities
A. Basics Competence
2.2 Analyzing physics laws which conect with statics and dynamics fuids and
their application in daily live.
B. INDICATORS
Explain the description of Bernouli’s principle
Explain the bouyance of air plane using Bernouli’s principle
Make a model or instrument using Bernouli’s principle
C. LEARNING PURPOSES
Student can describe the Bernoulli’s Principle
Student can conect factors that influence the air plane bouyance
Student can explain how the plane’s wing can make bouyance
Student capable of applying the Bernoulli’s Principle in daily live.
D. LEARNING MATERIAL
Bernoulli’s Principle on the bouyance of air plane.
E. LEARNING EXPERIENCES
1. Getting information about Bernoulli’s Principle on the bouyance of air
plane.
2. Doing exercise to investigate the aplication of Bernoulli’s Principle in daily
live.
3. Presenting the exercise’s product and doing class discussion.
4. Conclusing the result of class discussion
G. LEARNING SOURCES
Student books
Student Work Sheet
Student Evaluation Paper
J. ASSESMENT
Assesment
V2
F2
V1
F1
penampang lintang A1' dan A2' tanpa mengalami perubahan volume dan massa.
Jarak yang ditempuh oleh elemen fluida pada batas penampang A1
menjadi A1' adalah ∆x 1 = v1 ∆t, sedangkan jarak yang ditempuh oleh elemen fluida
pada batas penampang A2 menjadi A2' adalah ∆x 2 = v2 ∆t. Pada batas luasan A1,
dapat dikatakan bahwa elemen fluida terdorong oleh fluida sebelumnya dengan
usaha sebesar F1 ∆x 1. Sementara itu pada batas luasan A2, dapat dikatakan elemen
fluida terdorong fluida setelahnya dengan usaha sebesar F2 ∆x2. kedua usaha
tersebut berbeda tanda karena yang satu merupakan usaha yang dikerjakan pada
elemen fluida, sedangkan satunya lagi adalah usaha yang dikerjakan oleh elemen
fluida. Dengan demikian usaha total yang dikerjakan pada elemen fluida adalah
Wtotal = F1∆x1 − F2 ∆x2
1 1
∆ U = U 2 − U1 = ∆ mv22 + ∆ mgz2 − ∆ mv12 + ∆ mgz1 …… (3)
2 2
Dari Wtotal = ∆U dan persamaan (2) dapat diperoleh hubungan
∆m 1 2 1 2
p1 − p2 = v2 + gz2 − v1 + gz1
A1∆x1 2 2
1 1
= ρ v22 + gz 2 − v12 + gz1
2 2
Jika suku-suku yang berindeks sama dikumpulkan, diperoleh hal yang
menakjubkan seperti berikut ini
1 1
p1 + ρ v12 + gz1 = p2 + ρ v22 + gz2
2 2
1 1
p1 + ρv12 + ρgz1 = p2 + ρv22 + ρgz2 ................ (5)
2 2
Karena indeks 1 dan 2 dapat terjadi di mana-mana pada sepanjang saluran,
dapat disimpulkan bahwa
1 2
p+ ρv + ρgz = kons tan .............................................. (6)
2
Jadi secara harfiah asas Bernouli dapat ditafsirkan sebagai asas kelestarian
1
energi dalam fluida karena suku ∆ρv 2 menyatakan energi kinetic fluida persatuan
2
volume dan suku ∆ρgz menyatakan energi potensial fliuda persatuan volume.
p1 − p2 = ρg ( z2 − z1 ) ………………………………….. (7)
1 2 1 2
pada kondisi ini mekaniknya bersifat tetap, yaitu ρv1 = ρv2 sehingga
2 2
persamaan bernouli memenuhi tepat sama dengan persamaan di atas.
2. Daya Angkat pesawat
Ketika fluida hanya bergerak ke arah horizontal maka suku energi potensial
dalam persamaan Bernouli akan hilang karena ketinggian permukaan fluida
akan sama di mana-mana. Maka diperoleh persamaan Bernouli
1 2
p+ ρv = kons tan ……………….………………….. (8)
2
persamaan di atas dapat diartikan bahwa kecepatan fluida yang semakin
besar akan diimbangi dengan turunnya tekanan fluida dan sebaliknya.
Prinsip inilah yang digunakan untuk menghasilkan daya angkat pesawat. “
perbedaan kecepatan aliran udara pada sisi atas dan sisi bawah sayap
pesawat, akan menghasilkan gaya angkat pesawat”.
F P1
V1
P2 V2
Berdasarkan gambar di atas jika (p1<p2) maka tekanan udara pada sisi
bawah sayap akan lebih besar daripada sisi atasnya. Dengan demikian jika
luas penampang sayap pesawat pada kedua sisinya adalah A , akan timbul
gaya-gaya yang setara dengan tekanan pada sayap tersebut. Hal ini dapat
dirumuskan sebagai F1 = p1A yang berarah ke atas dan F2 = p2A yang
berarah ke bawah. Resultan kedua gaya tersebut adalah
F = F1 − F2 = ( p1 − p2 ) A ................................................ (9)
1 1
dengan memasukkan persamaan bernouli p1 + ρv12 = p2 + ρv22
2 2
maka diperoleh
dilambangkan dengan v =
1
2
( )
v1 + v2 . Dengan demikian dapat diperoleh
persamaan akhir
F = ρAv( v1 − v2 ) .............................................. (11)
Jika berat pesawat lebih kecil daripada gaya angkat pesawat di atas,
pesawat dapat terangkat ke udara. Sedangkan untuk mempertahankan posisi
pesawat pada ketinggian tertentu maka pada saat ketinggian tersebut
kecepatan udara perlu diatur sehingga gaya angkat pesawat sama dengan
berat pesawat. Jika beratnya lebih besar dari gaya angkat maka pesawat
akan bergerak ke bawah dan begitu pula sebaliknya.
Lembar Aktivitas Siswa
(LAS)
KEGIATAN 1
Hari/Tanggal : ……………………………………….
Nama : ……………………………………….
Kelas : ……………………………………….
No Absen : ……………………………………….
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis hukum-hukum yang yang berhubungan dengan fluida statik
dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
B. Indikator Hasil Belajar
Membuat suatu model atau alat yang menggunakan penerapan asas
Bernouli
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan bahwa sayap pesawat terbang dapat
menghasilkan daya angkat
Siswa mampu menerapkan asas Bernouli dalam kehidupan sehari-hari
D. Rumusan Masalah
Mengapa dari setiap design model pesawat terbang kertas memiliki hasil
penerbangan yang berbeda ?
Bagaimana design model pesawat terbang mainan yang tepat dengan
penerapan asas Bernouli?
E. Hipotesis
...............................................................................................................................
..........................................................................................................................
F. Variabel-Variabel
Variabel manipulasi:
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Variabel respon:
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Variabel kontrol:
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
H. Langkah Kegiatan
1.
2.
3.
I. Hasil Kegiatan
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
J. Analisis
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa:
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa:
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
Lembar Aktivitas Siswa
(LAS)
Panduan Khusus Guru
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis hukum-hukum yang yang berhubungan dengan fluida statik
dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
B. Indikator Hasil Belajar
Membuat suatu model atau alat yang menggunakan penerapan asas
Bernouli
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan bahwa sayap pesawat terbang dapat
menghasilkan daya angkat
Siswa mampu menerapkan asas Bernouli dalam kehidupan sehari-hari
D. Rumusan Masalah
Mengapa setiap design model pesawat terbang mainan memiliki hasil
penerbangan yang berbeda ?
Bagamana design model pesawat terbang mainan yang tepatdengan
penerapan asas Bernouli?
E. Hipotesis
• Jika bentuk sayap pesawat dipasang dari atas ke bawah maka pesawat
terbang menanjak
• Jika bentuk sayap pesawat dipasang dari bawah ke atas maka pesawat
terbang menungkik
• Jika beratnya lebih besar dari gaya angkat maka pesawat akan bergerak ke
bawah dan begitu pula sebaliknya
F. Variabel-Variabel
Variabel manipulasi:
• Bntuk sayap pesawat
• Bahan model pesawat
Variabel respon:
• Arah terbang pesawat
Variabel kontrol:
• Bahan model pesawat jika memanipulasi bentuk sayap pesawat
• Bentuk sayap pesawat jika memanipulasi bahan model pesawat
H. Langkah Kegiatan
buat design gambar model pesawat terbang mulai dari badan, sayap dan
ekor
ukur perbandingan antara panjang dan lebar sayap pesawat dengan
body pesawat
coba hitung perbandingan antara berat pesawat dengan gaya angkat
yang dihasilkan melalui asas Bernouli
ulangi langkah di atas untuk manipulasi berikutnya
I. Hasil Kegiatan
Model pesawat yang menggunakan penerapan dari asas Bernouli
No Manipulasi Respon
1. sayap pesawat dipasang dari atas ke bawah pesawat terbang menanjak
2. sayap pesawat dipasang dari bawah ke atas pesawat terbang menungkik
3. Berat pesawat lebih besar dari gaya angkat pesawat akan bergerak ke
bawah
... ... ...
J. Analisis
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa:
• Jika bentuk sayap pesawat dipasang dari atas ke bawah maka pesawat
terbang menanjak
• Jika bentuk sayap pesawat dipasang dari bawah ke atas maka pesawat
terbang menungkik
• Jika beratnya lebih besar maka pesawat akan bergerak ke bawah dan begitu
(
pula sebaliknya dengan menggunakan perumusan F = ρAv v1 − v2 )
C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa:
kecepatan fluida yang semakin besar akan diimbangi dengan
turunnya tekanan fluida dan sebaliknya. Prinsip inilah yang digunakan
untuk menghasilkan daya angkat pesawat. “ perbedaan kecepatan aliran
udara pada sisi atas dan sisi bawah sayap pesawat, akan menghasilkan
gaya angkat pesawat”.
Hal ini dibuktikan dengan Jika bentuk sayap pesawat dipasang dari
atas ke bawah maka pesawat terbang menanjak. Jika bentuk sayap pesawat
dipasang dari bawah ke atas maka pesawat terbang menungkik. Jika
beratnya lebih besar maka pesawat akan bergerak ke bawah dan begitu
(
pula sebaliknya dengan menggunakan perumusan F = ρAv v1 − v2 )
Lembar pengamatan kegiatan
Ranah Psikomotor
Aspek yang Skor
Rubrik
diamati 4 3 2 1
Mendiesign model 4 : bagus, rapi dan runtut
pesawat pada karton 3 : bagus, rapi dan tidak runtut
2 : bagus kurang rapi
1 : tidak bagus dan kurang runtut
Menggunting bahan 4 : bentuk sesuai dan rapih
dan membentuknya 3 : bentuk sesuai dan tidak rapih
2 : bentuk kurang sesui tapi rapih
1 :bentuk tidak sesuai dan tidak
rapih
Meletakkan sayap 4 : posisi tepat dan di tengah body
pada body pesawat 3 : posisi kurang tepat dan di
tengah body
2 : miring kekanan atau ke kiri
1 : tidak tepat di posisi
Uji coba 4 : di uji coba berhasil, sekali
3 : di uji coba berhasil, dua kali
2 : di uji coba berhasil, tiga kali
kali
1 : di uji coba berhasil, lebih dari
tiga kali
Jumlah skor
Skor akhir
Keterangan :
1 = Kurang baik
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Ranah Afektif
Aspek yang Skor
Rubrik
diamati 4 3 2 1
Kehadiran 4 : hadir, tepat waktu
3 : hadir, terlambat 5 menit
2 : hadir, terlambat 15 menit
1 : hadir, terlambat lebih dapr 20
menit
Melakukan 4 : tepat waktu, sesuai prosedur
percobaan 3 : tidak tepat waktu, sesuai
prosedur
2 : tepat waktu, tidak sesuai
prosedur
1 : tidak tepat waktu, tidak sesuai
prosedur