You are on page 1of 12

1

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh Puji dan syukur kami panjatkan kehadiat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang bersangkutan dan teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi yang membaca.tidak lupa kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Kurang lebihnya kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh

21 Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................

1 2

BAB 1:PENDAHULUAN .................................................................................. BAB 2: ISI / PEMBAHASAN 1.1. 1.2. Sejarah perkembangan hadis ..................................................... Masa pembukuan hadis abad 1,2,3,4,5 .......................................

4 6

BAB 3: PENUTUP 1.1. 1.2. Kesimpulan ............................................................................ Saran ............................................................................................ 10 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12

BAB I PENDAHULUAN
Keberadaan Hadis sebagai salah satu sumber hukum dalam islam memiliki sejarah perkembangan dan penyebaran yang kompleks.perkembangan hadis pada masa awal lebih banyak menggunakan lisan,dikarenakan larangan Nabi untuk menulis hadis.larangan tersebut berdasarkan kekhawtiran Nabi akan tercampurnya Nash AL-Quran dengan hadis.selain itu,juga disebabkan fokus Nabi pada para sahabaat yang bisa menulis untuk menulis AL-Quran.larangan ini berlanjut sampai pada tabiin besar.bahkan khalifah Umar bin khattab sangat menentang penulisan hadais,begitu juga dengan khalifah yang lain.Periodisasi penulisan dan pembukuan hadis secara resimi di mulai pada masa pemerintahan khalifah umar ibn Abd AlAziz(abad-2H).Terlepas dari naik-turunnya perkembangan hadis memberikan pengaruh yang sangat besar dalam sejarah peradaban islam.

BAB II
PEMBAHASAN (SEJARAH KODEFIKASI HADIS ABAD II,III,IV,V) A. Sejarah perkembangan hadis Latar Belakang Munculnya Usaha Kodifikasi Hadist Pada abad pertama Hijriah sampai hingga akhir abad petama Hijriah, hadisthadist itu berpindah dari mulut kemulut, masing-masing perawi meriwayatkannya berdasarkan kepada kekuatan hapalannya. Saat itu mereka belum mempunyai motif yang kuat untuk membukukan hadist,karena hapalan mereka terkenal kuat. Namun demikian, upaya perubahan dari hapalan menjadi tulisan sebenarnya sudah bekembang disaat masa Nabi. Setelah Nabi wafat, pada masa Umar Bin Khattab menjadi Khalifah ke-2 juga merencanakanmeghimpun hadist-hadist Rasul dalam satu kitab, namun tidak diketahui mengapa niat itu batal atau urung

dilaksanakan.Dikala kendali Khalifah dipegang oleh Umar Bin Abdul Aziz yang dinobatkan dalam tahun 99 Hijriah, seorang khalifah dari Dinasti Umaiyah yang terkenal adil dan wara, sehingga beliau dikenal sebagai Khalifah Rasyidin yang kelima, tergerak hatinya membukukan hadist karena dikhawatir para perawi yang membendaharakan hadist didalam dadanya telah banyak yang meninggal, apabila tidak dibukukan akan lenyap dan dibawa oleh para penghafalnya kedalam alam barzakh dan juga semakin banyak kegiatan pemalsuan hadist yang dilakukan yang dilatar belakangi oleh perbedaan politik dan perbedaan mazhab dikalangan umat islam dan semakin luasnya daerah kekuasaan islam maka semakin komplek juga permasalahan yang dihadapi umat islam.Pelopor Gerakan Kodifikasi Hadist dan kitab-kitab Hadist Abad II Hijriah

1.Penulisan Hadist .Sejarah penghimpunan hadist secara resmi dan massal baru terjadi setelah Khalifah Umar Bin Abdul Aziz memerintahkan kepada ulama dan para tokoh masyarakat untuk menuliskannya. Dikatakan resmi karena itu merupakan kebijakan kepala negara dan dikatakan massal karena perintah diberikan kepada para gubernur dan ahli hadist.Diantara gubernur madinah yang menerima instruksi untuk mengumpulkan dan menuliskan hadist yaitu Abu Bakar ibn Hazm, Umar Bin Abdul Azis berkata kepada Hazm : Perhatikanlah apa yang bisa diambil dari hadist Rasulullah dan catatlah, saya khawatir akan lenyapnya ilmu ini setelah ulama wafat.dan dalam intruksi tersebut Umar memerintahkan Ibn Hazm untuk menuliskan dan menuliskan hadist yang berasal dari

a). Koleksi Ibn Hazm itu sendiri b). Amrah binti Abd. Ar-Rahman(w.98 H), seorang faqih, dan muridnya syaidah Aisyah r.a). Al Qasim Ibn Abu.Bakar Al Siddiq(w.107 H) seorang pemuka tabiin dan salah seorang Fuqaha yang tujuh.Ibn Hasim melaksanakan tugasnya dengan baik, dan tugas yang serupa juga dilaksanakan oleh Muhammad Ibn Syiihab Al Zuhri.(w.124 H), seorang ulama besar di Hijasz dan Syam, kedua ulama diataslah sebagai pelopor dalam kodifikasi hadist berdasarkan perintah Khalifah Umar ibn Abdul Aziz.

2.Sistem Pembukuan Hadist . Sistem pembukuan Hadist pada awal pembukuannya agaknya hanya

sekedar mengumpulkan saja tampa mperdulikan selektifitas terhadap susunan Hadist Nabi, apakah termasuk didalamnya fatwa-fatwa sahabat dan tabiin,Ulama diperiode ini cendrung mencampur adukkan antara hadist Nabi dengan Fatwa Sahabat dan Tabiin, mereka belum mengklasifikasikan kandungan nash-nash menurut kelompoknya Dengan demikian pembukuan hadist pada masa ini boleh dikatakancendrung masih bercampur baur antara hadist dengan fatwa sahabat dantabiin.

3.Tokoh-Tokoh Pengumpul Hadist. Setelah periode Abu bakar bin Hazm dan ibnu Shihab Al Zuhri, periode sesudahnya bermunculan ahli hadist yang bertugas sebagai kodifikasi hadist jilid ke2 yaitu:a.Di Mekkah, Ibn Jurraj (w.150 H) b.Di Madinah, Abu Ishaq (w.151 H) dan Imam Malik (w.179 H) c.Di Basrah, Ar Rabi Ibn Shahih (w.160 H), Said Bin abi Arubah(w.156 H) dan Hamud bin Salamah (w. 176 H)d.Di Kufah, Sofyan Tsauri (w.161 H).e.Di Syam/ Sriya, Al AuzaI (w.156 H).f.Di Wasith/Iraq , Hasyim (w.188 H).g.Di yaman, Mamar (w.153 H).h.Di khurasan/ Iran, jarir Bin Abdul Namid ( w.188 H dan IbnuMubarrak (w.181H) Sejarah perkembangan hadis merupakan masa periode yang telah dilalui hadis oleh masa lahirnya dan tumbuh dalam pengenalan, penghayatan dan

pengalaman dari kegenerasi ke generasi. Dengan memerhatikan masa yang telah di lalui hadis sejak masa timbulnya/lahirnya di zaman Nabi SAW.Hadis sebagai kitab berisi berita tentang sabda, perbuatan dan sikap nabi Muhammad sebagai Rasul.Berita tersebut didapat dari pada sahabat pada saat bergaul dengan nabi. Berita itu selanjutnya disampaikan kepada sahabat lain yang tidak mengetahui

berita itu, atau disampaikan kepada murid-murid berikutnya hingga sampai kepada pembuku hadits. Itulah pembentukan hadis.

1.1 Masa pembentukan hadis Masa pembentukan hadis tiada lain masa kerasulan Nabi Muhammad itu sendiri, ialah lebih kurang 23 tahun. Pada masa ini hadis belum ditulis, dan hanya berada dalam benak atau hafalan para sahabat saja.Periode ini disebut al wahyu waat takwin. Periode ini dimulai sejak Nabi Muhammad diangkat sebagai Nabi dan rosul hingga wafatnya (610M-632m) 2.2 Masa pengenalan Masa ini adalah masa para sahabat besar dan tabiin, dimulai sejak wafatnya nabi Muhammad pada tahun 11H atau 632M.pada masa ini belum di tulis ataupun dibukukan. Seiring dengan perkembangan dakwah, mulailah bermunculan persoalan baru umat islam yang mendorong para sahabat saling bertukar hadis dan menggali dari sumber utamanya. 2.3 Masa penghimpunan Masa ini ditandai dengan sikap para sahabat dan tabiin yang mulai menolak menerima hadis baru, seiring terjadinya tragedi perbuatan kedudukan kekhalifahan yang bergeser ke bidang syariat dan aqidah dengan munculnya hadis palsu.Para sahabat dan tabiin ini sangat mengenal betul pihak -pihak yang melibatkan diri dan yang terlibat dalam perumusan tersebut, sehingga jika ada hadis baru yang belum pernah dimiliki sebelumnya diteliti secermat-cermatnya siapa saja yang yang menjadi sumber dan pembawa hadis

2.4 Masa pendiwaan dan penyusunan Abad ke3 H merupakan masa pendiwaan (pembukuan) dan penyusunan hadis. Guna menghindari salah pengertian bagi umat islam dalam memahami hadis sebagai prilaku Nabi Muhammad, maka para ulama mulai mengelompokkan hadis dan memisahkan hadis yang termasuk marfu (yang berisi prilaku nabi Muhammad), mana yang mauquf (yang berisi prilaku para sahabat) dan mana yang maqthu(yang berisi prilaku tabiin).

Masa pembukuan hadis Pada Abad ke1 hijriyah ; perkembangan hadis pada masa Rasulullah SAW. Pada abad ini disebut ashar al-wahyi wa At-taqwin (masa turunnya wahyu dan pembentukan masyarakat islam. Pada abad inilah hadis lahir berupa sabda (aqwal), afal, dan takrir nabi yang berfungsi menerangkan Al-quran untuk menegakkan syariat Islam dan membentuk masyarakat islam. Pada masa nabi SAW, kepandaian baca tulis dikalangan para sahabat sudah bermunculan, hanya saja terbatas sekali karena kecakapan baca tulis dikalangan sahabat masihkurang, Nabi menekankan untuk menghapal, memahami,

memelihara, mematerikan, dan memantapkan hadis dalam amalan sehari-hari Tidak ditulisnya hadis secara resmi pada masa nabi, bukan berarti tidak ada sahabat yang menulis hadis. Dalam sejarah penulisan hadis terdapat nama-nama sahabat yang menulis hadis, di antaranya; Abdullah Ibn Amr Ibn Ash,shahifah-nya disebut Ash-Shadiqah. Ali Ibn Thalib, penulis tentang hukum diyat, hukum keluarga dan lain-lain. Anas Ibn Malik.

Abad ke2 hijriyah: perkembangan hadis pada masa KhulafaArRasyidin(11H-40H) Pada masa ini disebut juga dengan masa sahabat besar,karena pada masa ini perhatian para sahabat masih terfokus pada pemeliharaan dan penyebaran AlQuran,periwayatan hadis belum begitu berkembang dan masih di batasi.oleh karena itu,para ulama menganggap masalah ini sebagai masa yang menunjukkan adanya pembatasan periwayatan (at-Tasabbut wa Al-iqlal Ar-Riwayah). Usaha penulisan hadis yang dirintis oleh abu bakar bin Hasm dan ibnu syibab az zuhri pada sekitar tahun 100 H,di teruskan oleh ulamahadis pada pertengahan abadi II H.perintah kenegaraan mengenai pengumpulan hadis di atas dari khalifah II Abasyia di Baghdad,yaitu Abu jafar Al- mansur yang memerintah selama 22 tahun (136-158H).perintah ini di tujukan kepada Malik bin Anas sewaktu berkunjung ke Madinah dalam rangka ibada haji.Banyak ulama hadis yang menghimpun menghimpun ilmu-ilmu kebersamaan dengan kegiatan ulamadalam bidang lain

agama seperti fiqih,kalam dan sebagainya.karena itu masa ini di kenal dengan asrul al tadwin(masa pembukuan).karya ulamapada masa ini masih bercampur antara hadis rasul dan fatwa sahabat serta tabiin,bahkan mereka belum mengklasifikasikan antara hadis sahih,Hasan,dan dhoif.ulamahadis yang menghimpun hadis pada masa ini antaralain,ibnu juraij,Al auzai,syufyan ats-Tsauri,dan imam malik.Menurut Dr.Ahammad Amin yang mempelopori penulisan ini adalah Ibnu Juraij karena,dia wafat lebih dulu dari yang lainnya,dan tinggal di Makkah,lalu meraka menghimpun hadis-hadis Nabi di daerah masing-masing.Sistem pembukuan pada masa ini adalah dengan menghimpun hadis mengenai masalah yang sama dalam satu bab yang berisi masalah lain dalam satu karangan.selanjutnya pada abad ke 4 H,usaha pembukuan hadis terus di lanjutkan hingga di nyatakannya bahwa pada masa ini telah selesai melakukan pembinaan Hadis.sedangkan pada abad 5 Hijriyah dan

seterusnya adalah masa memperbaiki susunan kitab hadis seperti menghimpun untuk memudahkan untuk mempelajarinya.

10

BAB III
PENUTUP A.Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa : 1.Penyebab dari Kodifikasi Hadist itu sendiri dikarenakan telah banyaknya para sahabat, atau ulama penghapal hadist yang meninggal dunia. 2.Penyebab Kedua adalah banyaknya beredar Hadist-hadist palsu sehingga perlunya kodifikasi hadist yang mulai dilaksanakan secara perdana dan massal pada masa pemerintahan Khalifah Umar Ibn AbdilAziz. Yang mereka hanya memperkuat eksistensi golongan dan rasmereka saja. 3.Pada Kodifikasi Hadist ini melahirkan berbagai ulama dan tokoh-tokohSeperti yang kita kenal sampai sekarang yaitu Perawi Hadist-hadistshahih seperti Imam Bukhari dan Muslim, Athurmudzi, Suanan AbuDaud, dan lain-lain masih banyak lagi.. 4.Dari sejarah kodifikasi hadist ini, kita bisa mengetahui kapan masa jaya, kapan masa kodifikasi yang banyak memunculkan para ulamaahli hadist yang banyak memhasilkan kitab-kitab hadist dan pada masa periode siapa kitab-kitab hadist shahih bermunculan, mulai dari pertama kali di kodifikasi sampai pada masa periode terakhir kemunduran islam itu sendir.

11

B.Saran Dari uraian diatas maka penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu pemakalah mohon kritikan dan saran yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

12

DAFTAR PUSTAKA
Izzan,Drs.Mag.Ahmad.2009.ulumul quran.Bandung:humanioa Manhil Alirfan,Dra Al-fikr,bairu,tt jilid I Al-madhkhal Lidirasat al-quran Al-karim makhtabah AS-Sunnah, kairo,1992, Muqaddimah fiusul At-tafsir,Maktabah At-Taurats Al-islami,Mesir

You might also like