You are on page 1of 4

MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TINGKAT KOTA BOGOR
SMPN 2, Jl. Gedong Sawah IV/9, Bogor Telp. 0251 8323409 ~ CP: (Rizal) 087874526627 Blog Site: www.mgmp-pai.blogspot.com ~ E-mail: rizal.dalil@yahoo.com


ANALISIS DAN USULAN TERHADAP ISI KURIKULUM 2013 (PAI SMP) SERTA STRATEGI PEMBELAJARANNYA

MGMP PAI SMP Kota Bogor, 17 April 2013


1. Pada dasarnya, Kurikulum PAI pada KTSP dan Kurikulum 2013 tidak jauh berbeda. Hal ini terlihat jika kita analisis materinya tidak banyak berubah. Namun, hal yang mencolok dan membedakan dari Kurikulum 2013 adanya perubahan istilah Standar Kompetensi (SK) setiap aspek dalam PAI (Al-Quran, Aqidah, Akhlaq, Fiqih, SKI) menjadi Kempetensi Inti (KI), yaitu Sikap Keagamaan (KI 1), Sikap Sosial (Afektif [KI 2]), Pengetahuan (Kognitif [KI 3]), dan Penerapan Pengetahuan (Psikomotorik [KI 4]). Perubahan ini sebenarnya merupakan harapan mulia dari pemerintah yang menginginkan PAI tidak hanya berupa teori belaka, tapi mendorong siswa agar memiliki skill dan tentunya berakhlaqul karimah. Hal ini juga cukup terlihat dari ada penambahan kata Budi Pekerti dalam nama mata pelajaran PAI, yang walaupun tanpa penambahan kata tersebut juga sebenarnya Agama Islam sudah menjelaskan dan mengajarkan bagaimana setiap orang berbudi pekerti atau Akhlaqul Karimah. Selain itu, walaupun guru tidak disibukkan mengurusi hal administrasi pembelajaran karena Silabus dan RPP disediakan dari pusat tapi justru yang dikhawatirkan adalah semakin tidak termotivasinya guru untuk menjadi professional. Padahal tema pengembangan kurikulum 2013 (termasuk untuk guru) adalah Insan Indonesia yang Produktif, Kreatif, dan Afektif. Oleh karenanya, agar semangat berkreasi dan berinovasi guru harus didukung dengan memberi kewenangan guru mengadopsi, mengadaptasi, serta mengaplikasikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan kondisi para siswa serta sekolah itu sendiri. Misalnya, guru masih diberi kesempatan untuk memodifikasi indikator, RPP, memasukkan berbagai inovasi dalam materi, media, maupun metode pembelajaran, membuat LKS yang diperlukan dalam pembelajaran, dll. 2. Dari segi materi, sebenarnya materi PAI SMP dalam Kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dengan KTSP. Namun, ternyata kalau kita anlaisis KI dan KD PAI SMP Kurikulum 2013 ada beberapa yang perlu disempurnakan, di antaranya adalah sbb: a. Materi Akhlaq tidak diajarkan secara tersendiri, namun tergabung dalam materi Al-Quran. Hal ini menunjukkan bahwa akhlaq bukan hanya bersifat teori tapi harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta mempelajari Al-Quran bukan hanya sebatas membaca dan menghafal tapi harus diamalkan apa yang terkandung dalam ayat tersebut. Namun, karena tidak ada materi khusus yang membahas tentang Hukum Tajwid maka perlu dimanfaatkan alokasi waktu 1 x 40 menit untuk memberikan materi tambahan seputar Hukum Tajwid dan BTQ. b. Materi zakat tidak ada, baik dalam KI-KD Kelas VII, VIII, maupun IX. Materi zakat seharusnya diajarkan kepada para siswa karena termasuk bagian integral dari Rukun Islam yang tidak boleh dipisahkan apalagi dihilangkan. Bahkan begitu banyak ayat Al-Quran yang menggandengkan kewajiban sholat dengan zakat yang menunjukkan pentingnya kewajiban zakat. Jika alasannya karena materinya terlalu komplek dan susah, maka materi zakat tidaklah terlalu komplek/sulit jika dibandingkan dengan materi-materi dalam pelajaran Matematika atau Fisika dengan hitungan/rumus yang lebih sulit bagi siswa SMP. Adapun penilaian KI 4 nya, guru bisa menggunakan Zakat Game dan daftar/rubrik nilai siswa. Selain itu, alangkah baiknya penyampaian materi zakat ditambah dengan materi tentang

Infaq dan Shodaqoh agar menambah wawasan serta membiasakan para siswa untuk berbagi kepada sesama yang bisa dilakukan kapan saja tanpa harus menunggu mencapai nishob dan haul. Sehingga untuk penilaian KI 1 dan KI 2 ( Infaq dan Shodaqoh), guru bisa memanfaatkan data dari hasil pengawasan secara langsung dan Buku Laporan Ibadah Siswa. c. Materi Sejarah Nabi Muhammad SAW sebaiknya dibagi dua: Periode Mekah diajarkan di kelas VII semester 1, sedangkan Periode Madinah diajarkan di kelas VII semester 2. Agar lebih menarik siswa, dalam penyampaian materi ini sebaiknya dimanfaatkan media pembelajaran berupa video/DVD Ar-Risalah, d. Materi Khulafaur Rasyidin sebaiknya disampaikan pada kelas VIII semester 1 Berdasarkan analisis KI-KD PAI SMP Kurikulum 2013, maka kami membuat pemetaan materi ajar PAI SMP untuk setiap kelas dan semesternya adalah sebagai berikut:
MATERI PAI SMP KELAS VII A. PAI SMP KELAS VII, SEMESTER 1 1 QS. Al-Mujadilah (58): 11 dan QS. ArRahman (55): 33 serta Hadits tentang Menuntut Ilmu. Iman kepada Allah SWT al-Asmaul-Husna (Al-Alim, al-Khabir, asSami, dan al-Bashir) Thoharoh Shalat Berjama'ah Sejarah Nabi Muhammad SAW Periode Mekah B. PAI SMP KELAS VII, SEMESTER 2 7 QS. An-Nisa (4):146, QS. Al-Baqarah (2):153, dan QS. Ali Imran (3):134 serta Hadits tentang Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf Iman kepada Malaikat Allah SWT Shalat Jumat Shalat Jama Qashar Sejarah Nabi Muhammad SAW Periode Madinah

2 3 4 5 6

8 9 10 11

MATERI PAI SMP KELAS VIII A. PAI SMP KELAS VIII, SEMESTER 1 1 QS. Al-Furqan (25): 63 dan QS. AlIsra(17): 27 serta Hadits tentang Rendah Hati, Hemat, dan Hidup Sederhana B. PAI SMP KELAS VIII, SEMESTER 2 7 QS. An-Nahl (16):114, QS. Al-Maidah (5): 90-91, dan QS. Al-Maidah (5): 32 serta Hadits tentang Mengkonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan Baik, dan Menghindari Minuman Keras, Judi, dan Pertengkaran Iman kepada Rasul Allah SWT Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram berdasarkan Al-Quran dan AlHadits Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan sampai Masa Umayah dan Masa Abbasiyah

2 3 4 5 6

Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT Shalat Sunnah Berjama'ah dan Munfarid Sujud Syukur, Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah Shoum Wajib dan Sunnah Khulafaurrasyidin

8 9 10 11

MATERI PAI SMP KELAS IX A. PAI SMP KELAS IX, SEMESTER 1 1 QS. Az-Zumar (39): 53, QS. An-Najm (53): 39-42, dan QS. Ali Imran (3):159 serta Hadits tentang Optimis, Ikhtiar, dan Tawakal Iman kepada Hari Akhir Penyembelihan Hewan dalam Islam Qurban dan Aqiqah Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara B. PAI SMP KELAS IX, SEMESTER 2 6 QS. Al-Hujurat (49):13 serta Hadits tentang Toleransi dan Menghargai Perbedaan Iman kepada Qadha dan Qadar Haji dan Umroh Sejarah Tradisi Islam Nusantara

2 3 4 5

7 8 9

3. Dari segi penilaian, guru dituntut extra kerja keras dalam penilaian karena guru juga harus menilai Sikap Keagamaan (KI 1) dan Afektif (KI 2) secara terukur disamping penilaian aspek Kognitif (KI 3) dan Psikomotorik (KI 4). Yang jadi pertanyaan adalah seperti apa format penilaian KI 1 dan KI 2 yang cukup sulit dan perlu pengawasan yang extra dan secara berkelanjutan? Siapa yang membuat format penilaian, pihak pemerintah atau diserahkan kepada para guru untuk mendesain format penilaian KI 1 dan KI 2? Sebagai bahan masukan, untuk penilaian KI 1, guru bisa menggunakan penilaian portofolio, misalnya berupa Buku Laporan Ibadah Siswa. Sedangkan untuk penilaian KI 2, guru bisa menggunakan rubrik/format penilaian yang dibuat khusus untuk menilai afektif siswa saat PBM berlangsung, serta ditambah Buku Catatan Perilaku Siswa. Tapi, lagi-lagi penilaian ini sangat membutuhkan keseriusan, extra pengawasan, dan kerja sama baik dari setiap siswa, guru, maupun orang tua siswa. Sehingga, laporan/format penilaian tersebut bukan hanya formalitas, sekedar diisi dan dikumpulkan tanpa tindak lanjut. 4. Dari segi alokasi waktu, Alhamdulillah, dengan idzin-Nya serta pejuangan para guru PAI, mujahid dakwah yang kemudian direspon oleh pihak pemerintah maka dalam struktur Kurikulum 2013, PAI SMP diajarkan 3 jam pelajaran setiap minggunya. Penambahan jam pelajaran PAI SMP sangat menguntungkan bagi para siswa agar bisa lebih mendalami ajaran Islam yang begitu luas nan penting. Namun, jika para guru PAI masih mengajar dengan cara yang konvensional serta kurang kreatif dan inovatif maka dikhawatirkan PAI dengan 3 jam pelajaran menjadi pelajaran yang dianggap membosankan. Oleh karenanya, ghiroh seorang guru sangat penting untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Ketika guru PAI kreatif dan inovatif, mampu menyampaikan pembelajaran dengan berbagai metode dan media pembelajaran yang variatif, efektif, dan bermakna maka diharapkan para siswa mengidolakan mata pelajaran PAI, mencintai gurunya, dan pada akhirnya amat diharapkan mereka mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya. Ketika tertanam cinta sejati ini tentunya akan menjadi motivator yang kuat bagi para siswa untuk memperdalam serta mengamalkan ajaran Islam tanpa batasan ruang dan waktu. Oleh karena itu, seharusnya setiap guru PAI berusaha menyampaikan PAI kepada para siswa dengan model pembelajaran yang efektif dan bermakna. Sebagai contoh, misalnya di SMPN 1 Kota Bogor diaplikasikan Model Pembelajaran ISLAMI+XL (Ikhlas, Students Centred, Languages Collaboration, Active & Fun, Modelling & Muhasabah, and ICT Based + Extra Life Skill) yang cukup membuat para siswa tertarik dan asyik mengikuti pembelajaran PAI. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket sbb:
MAPE L SUAR A % PAI 150 56.2 PK n 5 1.8 7 B. IND 3 1.12 B. ING 18 6.74 MAT H 43 16.1 IPA 18 6.7 4 IPS 13 4.87 PENJ AS 0 0 SEN I 5 1.87 TI K 2 0.7 5 PT D 5 1.8 7 B. SUN 2 0.75 0 PL H BK 3 1.1 2 JML H 267 100

Grafik mata pelajaran yang menggunakan Media dan Metode Pembelajaran yang Tepat

Adalah tantangan bagi setiap guru PAI untuk mewujudkan belajar dan mengajar PAI menjadi lebih efektif dan bermakna, yaitu: Dengan niat ikhlas (sebagai motivator yang penting dalam pembelajaran), guru mendesain dan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan implementasi berbagai metode yang variatif dan aplikatif, bukan hanya tertulis di RPP saja, misalnya: Metode Ceramah, Tiqror, Cooperative Scipt, Diskusi, Praktek, Observasi dan Problem Solving, MCK, Short Card, Make a Match, Ruqyah Syariyah, dll. Aplikasikan pula Huruf Jawi dalam PAI sebagai usaha pelestarian warisan Muslimin Melayu serta islamisasi pendidikan. Dan agar pembelajaran PAI menjadi menarik serta mengasyikkan maka perlu gunakan Game-game Ice Breaking, sebagai pemecah kebekuan dalam kelas yang terintegrasi dalam sesi apersepsi dan materi inti. Manfaatkan pula teknik muhasabah sebagai refleksi pembelajaran agar lebih bias menanamkan materi ajar ke dalam hati para siswa, serta merangsang kecerdasan emosi (EQ) siswa. Pembelajaran PAI juga akan semakin jelas dan menarik jikalau digunakan media pembelajaran berbasis ICT. Dan juga yang tidak kalah pentingnya bahwa PAI bukan hanya teori. Tapi harus menjadi pembelajaran yang bisa mendorong siswa agar punya skill, misalnya adakan praktek penyembelihan ayam dan kambing dalam materi Aqiqah dan Qurban. 5. Berikut ini adalah usulan pemanfaatan 3 jam pelajaran untuk mata pelajaran PAI SMP: 2 x 40 menit : Pembelajaran materi PAI sesuai KI dan KD dalam Kurikulum 2013 1 x 40 menit : Materi tambahan pendukung PAI, misalnya berupa: a. Baca-Tulis al-Quran (BTQ), yaitu menggunakan metode IQRO/Al-Quran dengan sistem Asistensi. Bagi yang belum/sudah mendapat giliran membaca maka ditugaskan menulis ayat-ayat Al-Quran di buku tulis (Iqro bil Qolam). Materi ini sangat perlu diberikan mengingat masih banyak siswa yang belum menguasai BTQ. Selain itu, dalam PAI SMP Kurikulum 2013 tidak diajarkan materi Hukum Tajwid secara khusus. Oleh karenanya, perlu disampaikan pula teori serta aplikasi Hukum Tajwid di luar waktu materi PAI. b. Kisah-kisah Teladan, yaitu cerita tentang biografi para nabi, shahabat, serta orang-orang sholih yang bisa memotivasi siswa agar berakhlaqul karimah. Agar materinya menarik bagi siswa maka perlu kemampuan bercerita bagi para guru serta didukung dengan media video dan cd/dvd kisah-kisah teladan. Penggunaan alokasi waktu bersifat fleksibel. Jadi, jika ada materi PAI yang membutuhkan waktu lebih lama dari 2 jam pelajaran, maka bisa memanfaatkan waktu materi tambahan (1 x 40 menit).

Bogor, 17 April 2013 Pengurus MGMP PAI SMP Kota Bogor Ketua, Sekretaris,

Hasanuddin, S.Ag NIP. 19730602 200003 1 002

Rizal Dalil, M.Pd.I NIP. 19780801 200501 1 003

You might also like