You are on page 1of 17

ILMU NEGARA

Ilmu Negara adalah ilmu pengetahuan yang akan menyelidiki dan membahas masalah bentuk dan perkembangan dari Negara secara umum. Subjek dan objek ilmu Negara adalah manusia yang dalam arti manusia yang membentuk Negara yang didirikan dan juga membiarkan dirinya sendiri diatur oleh Negara atas dasar kesadaranyang telah dimiliki dan dijanjikan oleh anggota masyarakat yang kemudian menjadi Negara.
RUANG LINGKUP

Asal mula Negara adalah mulai dari terbentuknya Negara secara konkrit , tetapi Negara dalam pengertian secara abstrak adalah umum dan universal. Hakekat Negara yang dimaksud adalah apa yang dinamakan negara itu. Mengenai bentuk negara tidak hanya kita tujukan pada bentuk Negara tertentu saja berarti kita membicarakan kemungkinan bentuk yang diadakan
ILMU NEGARA DENGAN HUKUM TATA NEGARA

Ini memberikan pengertian serta sendi sendi pokok dari pada Negara. Dengan bekal pengetaehuan terbukalah lapangan untuk mempelajari hukum mengenai kenegaraan yang sedang berlaku disuatu Negara pada keadaan tertentu. Sedangkan hukum tata negara yang mengatur susunan dan membahas dari badan badan perlengkapan Negara yang tertentu saja. Negara dalam keadaan diam (de staat in rust).tetapi hanya dalam keadaan diam membahas kelengkapan Negara seperti legislatif dan eksekutif. Sedangkan hukum administrasi Negara yaitu mengatur cara bagaimana badan perlengkapan tersebut menjalalankan tugas dan wewenangnya. Negara adalah organisasi masyarakat dan harus dipatuhi oleh warga. Atau menurut Brierly negara ialah suatu lembaga institusi sebagai wadah Dimana manusia mencapai tujuan dan dapat melaksanakan kegiatannya. Menurut Penwichk Negara ialah sebagai suatumasyarakat politik yang Di organisasi secara tetap memiliki suatu daerah tertentu hidup dalam batas- batas dari pengawasan lain dan dapat bertindak sebagai badan yang merdeka.
1

Logeman berpendapat kewibawaan.

Negara

ialah

suatu

organisasi

kekuasaan

Djoko Soetono :suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada dibawah satu pemerintahan yang sama. Kesimpulan: Negara ialah suatu organisasi masyarakat yang mempunyai pemerintah yang tertentu dan berdiam diri diwilayah tertentu.

UNSUR UNSUR NEGARA


RAKYAT Adalah sekumpulan manusia dari kedua jenis kelamin yang hidup bersama sehingga merupakan suatu masyarakat meskipun berasal dari keturunan lain ,memiliki ras dan warna kulit yang berbeda. Yang penting masyarakat harus terorganisasi dengan baik. Rakyat di klasifikasikan : Sebagai penunjuk Negara yaitu seluruh manusia yang lebih lama dan lebih langsung hubungannya dengan Negara tersebut. Rakyat sebagai penduduk asli masyarakat yang berasal dari luar wilayah hak dan kewajiban diatur oleh Negara dan meyakini Negara sebagai Negaranya sendiri. HARUS ADA WILAYAH Daerah tersebut adalah untuk rakyat yang menetap, tidak penting daerahnya besar atau kecil, apa seluruh daerah dihuni atau tidak HARUS ADA PEMERINTAHAN Dalam arti kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara yang berlaku terhadap sebuah wilayah dan segenap rakyat diwilayah tertentu. Kedaulatan dalam arti kekuasaan ada empat sumber : 1. Kedaulatan Tuhan yang mengajarkan bahwa Negara memproleh kekuasaan dari tuhan .para penganjur teori ini berpendapat bahwa Negara dunia beserta isinya adalah ciptaan Tuhan, maka kedaulatan berasal dari Tuhan 2. Kedaulatan rakyat yang mengajarkan kedaulatan diperoleh dari rakyat,karena rakyat membentuk Negara maka rakyat pulalah yang mengangkat kedaulatan tertinggi.

3. Kedaulatan Negara menganggap bahwa kedaulatan tertinggi ada pada Negara.Negara dianggap mempunyai hak yang tidak terbatas terhadap kemerdekaan,kehidupan termasuk hukum didalamnya. 4. Kedaulatan hukum: segala kekuasaaan didalam Negara terletak didalam kekuasaaan hukum yang berlaku dimana tindakan Negara hanya boleh dijalankan dan dibenarkan oleh hukum yang berlaku. Kita mendapat kesimpulan pembatasan didalam melaksanakan harus mutlak perlu diadakan agar tujuan Negara tercapai, disamping unsur tersebut masih ada unsur lain yaitu pengakuan dari luar Teory Deklaratif yaitu Negara tersebut lebih dahulu mengatakan telah berdiri sebagai Negara yang merdeka walaupun belum adanya pengakuan dari Negara tetangganya. Teory Konstatif yaitu Negara yang akan berdiri /merdeka tidak akan menyatakan pendirian Negara tersebut sebelum adanya pengakuan dari Negara tetangga. SIFAT HAKEKAT Kalau kita ingin mengetahui tentang sifat dan hakekat suatu Negara, maka dapat pula pertayaan dirumuskan apa sebenarnya Negara itu : Secara histories pada jaman yunani Negara itu adalah polisyang berarti Negara kota dengan sifat yang khusus. Diabad pertengahan kita lihat bahwa Negara adalah organisasi yang terbentuk. Dipermulaan abad modern kita jumpai pandangan bahwa Negara adalah milik Dynasti Imperium. Dan akhirnya kita jumpai pandangan bahwa Negara sifat hakekatnya suatu ikatan tertentu Sosiologis Negara adalah suatu Negara sebagai suatu ikatan bangsa atau suatu organisasi kekuasaan/kewibawaan. Kesimpullan dari segi histories dan sosiologis Negara adalah Merupakan organisasi dari Pada fungsi bersama /kenegaraan yang mengasumsikan jabatan. SOKRATES

Menurut pendapatnya Negara tidak merupakan sebagai buatan manusia untuk kepentingan diri sendiri melainkan harus dipandang sebagai objektif yang berdasar pada hakekat manusia. TUJUAN NEGARA Ialah untuk menciptakan hukum objektif yang membuat peradilan yang harus dilakukan oleh pemimpin yang dipilih bersama oleh rakyat. PLATO Menurut Plato : Asal usul terbentuknya Negara ialah sangat sederhana, negara terjadi akibat dorongan yang terdapat pada jiwa manusia sebagai niat untuk hidup. Negara timbul karena adanya kebutuhan dan keinginan yang beraneka ragam. Kemudian bekerja sama untuk memnuhi kebutuhan sampai kepada kebutuhan karena itulah sesuai dengan kecakapan mereka masing masing setiap individu mempunyai tugas sendiri dan bekerja sama. SOKRATES Ia pernah mengatakan bahwa harus memerlukan manusia lain dalam hidupnya (ZOON POLITICON) tujuan negara menurut plato ialah untuk mengetahui /mencapai /mengenal ide yang sesungguhnya hanyalah ahli filsafat saja. Bentuk Negara menurut Plato ada 5 (lima) yaitu : 1. Aristokrasi ialah dimana pemerintah dipegang cerdik pandai berpedoman keadilan dan kepentingan bersama,tetapi sesuai dengan jiwa manusia, dimana ingin mahsyur dan kehormatan diri untuk mereka sendiri 2. Timokrasi ialah pemerintahan dimana segala tindakan para penguasa hanya untuk kepentingan mereka saja pendapatan Negara untuk mereka sendiri dan kekuasaan dipegang oleh kaum hartawan dan mengakibatkan timbulnya; 3. Oligarki dimana pemerintahan dipegang oleh orang kaya saja dan mereka cenderung untuk lebih kaya lagi,tidak ada keadilan, rakyat miskin tertekan menjadi bersatu untuk melawan dan berhasil maka timbul; 4. Demokrasi ialah untuk kepentingan orang banyak kepentingan umum diutamakan, prinsip yang diutamakan kebersamaan,kebebasan yang tidak terbatas. Dalam keadaan yang

demikian dikehendaki pimpinan yang keras, kuat dan dapat mengatasi keadaan tersebut. 5. Tirani ialah kekuasaan yang dipegang oleh satu orang saja. Tidak ingin ada persaingan dimana penguasa tidak segan segan menyingkirkan musuh-musuh politiknya.Tindakan tersebut jauh dari keadilan dan ini menimbulkan kembalinya menjadi aristokrasi. ARISTOTELES Ia mempunyai anggapan bahwa Negara dimaksudkan untuk kepentingan warga Negara, rakyat hidup baik dengan tujuan untuk mencapai kebaikan. Menurut Aristoteles, Negara ialah suatu persekutuan yang mempunyai persekutuan. Asal mula tejadinya Negara Karena penggabungan keluarga menjadi satu kelompok yang lebih besar, seterusnya bergabung menjadi desa dan seterusnya. Manusia hanya dapat bahagia apabila hidup dalam suatu Negara, maka negaralah yang utama. Tujuan Negara menurut Aristoteles Sehubungan dengan paham universalisme/kolektivisme maka yang diutamakan Negara. Dalam hal ini pemerintah yang baik ditujukan untuk kepentingan umum dan kesempurnaan masyarakat yang berasas keadilan, dimana fungsinya memberi hak kepada setiap warga Negara. POLYBIOS Teori tentang perkembangan bentuk Negara didasarkan atas asas sebab dan akibat. Yaitu sebab yang membawa akibat yang sama pula. Artinya bahwa diantara bentuk negara satu sama lain ada suatu hubungan sebab akibat bentuk Negara yang satu merupakan sebab untuk yang lainnya. CYCLUS POLIBIOS Ini dimulai dari monarki dimana seorang yang gagah berani membentuk suatu kelompok organisasi kehidupan bersama dimana penguasa yang pertama adil. Tetapi yang berikutnya bersifat kejam hanya mementingkan diri sendiri dan timbulnya pemberontakan dipimpin oleh orang cerdik pandai dan berhasil maka pemerintahan menjadi Aristokrasi. Tujuan Negara menurut polibios ialah dalam Negara harus terdapat rasa sosial yang menjamin keadilan dan perkembangan Negara menuju arah kebahagiaan.
5

LORD SHANG YANG Tujuan Negara menurutnya ialah mengumpulkan kekuasaan dan kekuatan yang mengadakan perbedaan Negara dan rakyat, dimana ada suatu hubungan yang timbal balik. DANTE ALGHIERY Tujuan Negara ialah menciptakan pedamaian dunia sebagai yang dikehendaki oleh Tuhan. Dengan jalan menciptakan undang-undang yang seragam bagi seluruh umat manusia. NICHOLO MACHIAVELI Ia menganggap perikemanusiaan dan filsafat moral tidak usah diperdulikan, pemerintahan harus diatas semua golongan yang ada di Negara tersebut. Tujuan Negara ialah suatu keharusan karena Negara harus menjamin kepentingan umum. Berkaitan dengan hal itu tujuan Negara ialah memelihara kemerdekaan dengan membentuk dan memeliharannya. HUGO KRABBE Hukum itu ada karena tiap-tiap orang mempunyai perasaan bagaimana seharusnya hukum, bukan hanya manusia dibawah pimpinan hukum tetapi Negara pun dibawah pemerintah. Tujuan Negara menurut Krabbe ialah menegakkan hukum dan meyelenggrakan hukum serta kemakmuran rakyat. TUJUAN NEGARA MENURUT KAUM SOSIALIS Sosialis diartikan semua gerakan sosial masyarakat yang menghendaki campur tangan pemerintah seluas mungkin dalam bidang perekonomian. Dalam arti kata sosialisme menghendaki penguasaan bersama. Segala aktivitas Negara sampai ke bidang perekonommian yang sekecil-kecilnya. Tujuan Negara ialah memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi setiap warga Negara dan untuk itu dalam ketatanegaraan harus diwujudkan sistem perekonomian yang memungkinkan. TUJUAN NEGARA MENURUT KAUM KAPITALISME Tiap-tiap orang lebih berbakti kepada masyarakat jika masing masing mencoba mencapai tujuannya. Kebahagian untuk semua orang hanya tercapai kalau setiap orang mencoba mencapai kebahagiaan sendiri. Tujuan Negara ialah Negara hanya ditugaskan untuk menjabat agar individu tidak diganggu dalam keamanan dan ketertiban dalam hidupnya, kebebasan dan hak miliknya.
6

Pendapat Beberapa Sarjana tentang Tujuan Negara : Plato: Negara bertujuan untuk mengajukan manusia sebagai individu dan makhluk sosial. akan kesusilaan

Ajaran Negara Kekuasaan : Negara bertujuan untuk memperluas kekuasaan semata-mata dan orang mendirikan Negara supaya besar dan kuat. Kalau perlu rakyat rela berkorban yaitu kepentingan perseorangan diletakkan dibawah kepentingan Negara.

Ajaran Theoratis: Untuk mencapai penghidupan dan kehidupan yang aman dan tentram hanya taat dibawah pimpinan Tuhan. Pemimpin Negara hanya menjalankan berdasarkan kekuasaan Tuhan. Ajaran Negara Hukum : Negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum semua orang tanpa terkecuali harus tunduk dan taat kepada hukum termasuk alat-alat pemerintahan dan hanya hukum yang berkuasa di dalam Negara. Apapun yang terjadi hukum haruus ditegakkan. Rakyat tidak boleh menentang hukum. Didalam hukum hak rakyat dijamin sepenuhnya dan rakyat berkewajiban mematuhi seluruh peraturan yang ada. Negara Kesejahteraan : Tujuannya untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Negara dipandang dan bentuk manusia untuk mencapai tujuan bersama, kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. TEORI KONTRAK SOSIAL Sebelum kita membicarakan kontrak sosial kita membicarakan hukum alam (Van Het Natrsrecht),karena sarjana teory hukum alam berkaitan dengan kontrak sosial. Menurut hukum alam (kodrat) bertitik tolak pada keadaan manusia pada waktu Negara belum terbentuk. Masih dalam alam bebas, (STATE OF NATURE) manusia masih dalam keadaan abstrak. Hukum alam adalah hukum yang tidak dapat dibuat oleh sesuatu pembuat undang undang melainkan hukum yang seharusnya berlaku menurut alam didalam segala tempat keadaan dan kondisi dimanapun kapanpun. Sarjana hukum alam membagi dalam dua golongan : Yang berakar dari agama Tuhan penganutnya Johanes, sebagai hasil pikiran yang sehat (rasio). Penganut yang pertama ialah Hugo De Groot (GROTIUS) menurut Grotius hukum alam adalah segala ketentuan yang benar dan baik menurut rasio. Dan tidak mungkin salah dan harus adil.

Pendapat Grotius tentang Negara . Negara merupakan ikatan manusia yang insaf akan hati dan panggilan kodrat. Negara berasal dari suatu perjanjian (paktum). Dengan tujuan untuk mengadakan ketertiban dan menghilangkan kelemahan dan kemelaratan. Dari pemikiran tersbut pendapat Grotius sebagai seorang penganut hukum alam bahwa Negara tejadi karena diselenggarakan suatu perjanjian masyarakat. Sarjana hukum yang pertama THOMAS HOBBES lulusan Oxford University ajaran Hobbes tentang hukum perjanjian berititik tolak dari manusia sebelum ada Negara (IN ABSTRACTO STATE OF NATURE). Dimana manusia hidup bebaas tanpa ikatan sosial, keadaan masih kacau balau tanpa hukum dan pemerintahan. Manusia dikuasai rasa ego yang tidak dapat dibatasi oleh siapapun. Dalam pribahasa latin HOMO HOMINI LUPUS yang berarti manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya. Dalam hal ini terjadilah peperangan, kekacauaan seseorang melawan seseorang dalam peribahasa lain BELLUM OMNIUM CONTRA OMNESS , yang berarti perang antara semua dengan semua. Hobbes mengatakan hanya terdapat satu pejanjian yaitu Pactum Subjektionis. Perjanjian subjek pemerintahan setiap individu yang mengadakan perjanjian tersebut menyerahkan semua hak hak mereka, Hak kodrat yang dimiliki pada waktu hidup dalam keadaan alamiah kepada sekelompok orang yang ditunjuk untuk mengatur kehidupan mereka dan yang ditunjuk tersebut mempunyai yang tidak tertandingi. Proses terjadinya perjanjian menurut Hobbes adalah: 1. Untuk menyelenggarakan perdamaian, kelompok manusia mengadakan perjanjian yang dinamakan perjanjian masyarakat untuk membentuk suatu masyarakat/ Negara. Dalam perjanjian tersebut mereka menunjuk pihak ketiga untuk menyelenggarakan perjanjian tersebut. 2. Dalam perjanjian tadi pihak ketiga mempunyai kekuasaan yang absolute karena dia tidak menerima kekuasaan dari masyarakat / Negara yang didirikan dengan perjanjian melainkan penguasa langsung menerima kekuasaan dari kelompok yang telah membuat perjanjian tersebut. Ketika perjanjian tersebut bersifat langsung artinya orang yang menyelenggarakan perjanjian tersebut langsung menyerahkan dan melepaskan hak hak dan kemerdekaannya kepada penguasa. Maka penguasa tidak terikat dalam perjanjian dan mempunyai kekuasaan yang absolute. JOHN LOCKE (1632-1704)
8

Dia adalah seorang sarjana Inggris, pemikir tentang Negara dan hukum, jikalau tuan Hobbes hadapi pada pemerintahan absolute maka John Locke hadapi pemerintahan monarki terbatas dengan adanya kekuasaan parlemen. John Locke juga mendasarkan teory perjanjian masyarakat pada keadaan manusia dalam alam bebas. Namun sudah ada ikatan sosial diantara manusia. Manusia hidup secara rukun dan tentram sesuai dengan hukum akal yang mengajarkan pada manusia tidak boleh mengganggu hidup, kesehatan, kebebasan dan hak milik. Hukum alam menurut John Locke adlah pikiran sehat yang memberi ajaran kepada manusia mau tidak mau harus melaksanakan ajaran tersebut bahwa tidak ada satu orang pun yang akan merugikan manusia. Teori ajaran masyarakat menurut John Locke dipandang dalam fungsi rangkap atau ganda: Paktum Umoris kelompok mengadakan suatu perjanjian masyarakat politik yaitu Negara. Paktum Subjektionis dimana kelompok kelompok masyarakat yang mengadakan perjanjian masyarakat tersebut dan suka rela menyerahkan hak haknya. Hak azasi tidak diserahkan kepada penguasa dan tidak boleh dilanggar oleh siapapun. Dan untuk melindungi hak azasi tersebut harus dicantumkan dalam undang undang yang harus ditaati oleh semua pihak. JEAN JACQUES ROUSSEAU (28 June 1712 2 July 1778) Seorang bangsa Swiss keturunan Prancis, ahli filsapat penganut teori hukum alam pada abad 18 yang menghubungkan dengan teory perjanjian masyarakat le contrak sosial menurut Rosseau mula-mula kelompok hidup secara bebas dalam status alamiah namun sudah mempunyai hakhak asasi mereka. Pertama sekali manusia yang hidup dialam bebas sadar akan ancaman yang mengganggu aktivitas maka mengadakan pejanjian untuk membentuk masyarakat politik. Dimana masyarakat menyerahkan hak asasi mereka kepada kelompok orang dan pada saat itu juga masyarakat menerima kembali hak warga. Kelompok rakyat inilah yang memegang kedaulatan yang tidak dapat dipindahkan oleh siapapun. Pemerintah hanyalah wakil daripada rakyat maka wajar jika rakyat memberikan batasan atas kekuasaan tersebut. Maka apa bila pemerintah Negara tidak sesuai dengan keinginan rakyat maka dapat mengganti dengan pemerintahan yang baru. Teory Rosseau yang melahirkan Negara kedaulatan rakyat, maka akibat diselenggarakan perjanjian masyarakat menurut Rosseau :
9

1. Akan terciptanya kehendak umum dan kesatuan dalam kemauan. 2. Terbentuknya masyarakat (Gmein Schaff). orang yang menyelenggarakan perjanjian memiliki kehendak umum karena itulah rakyat. Penguasa hanya merupakan kedaulatantidak dapat dibagi antara rakyat menjadi milik rakyat sepenuhnya Yaitu kesatuan orangmasyarakat tadi dan dinamakan kehendak wakil rakyat dan dengan penguasa dan

Perbedaan pandangan Thomas dan Rousseau tentang perjanjian : Menurut Thomas Hobbes kekuasaan penguasa bersifat mutlak (absolute), sementara menurut Rousseau penguasa hanya berkuasa sebagaI Wakil rakyat dan menjalankan kekuasaan atas nama rakyat. Ajaran Thomas Hobbes berfungsi membenarkan kekuasaan raja yang absolute sedangkan menurut Rousseau ajaran menentang kekuasaan absolute yang tidak dapat diterima oleh akal (rasio). Kekuasaan penguasa /pemerintahan menurut Rousseau: 1. Masyarakat hanya menyerahkan kekuasaan kepada penguasa sedang kedaula tan tetap di tangan rakyat 2. Sifat kekuasaan penguasa hanya melaksanakan kehendak umum 3. Rosseau ingin merubah pemerintahan yang absolute menjadi pemerintahan yang berkedaulatan rakyat

CHARLES DE MONTESQUIEU (MONTESQUIEU) Montesquieu berasal dari Prancis dan seorang ahli filsafat pertama tentang Negara dan hukum yang secara empirilialistis. Dari pengalaman pengalaman dan membaca buku di Inggris. Gagasannya yang paling terkenal yaitu mengenai Trias Politica yang memisahkan kekuasaan negara ke dalam tiga bentuk, yaitu : 1. Kekuasaan rakyat Legislatif, dilaksanakan oleh suatu badan perwakilan

2. Kekuasaan Eksekutif, dilaksanakan pemerintah / presiden. 3. Kekuasaan Yudikatif dilaksanakan badan peradilan (Mahkamah agung dan pengadilan dibawahnya) VAN COLLEEN

10

Mengatakan Trias Politica Montesquieu kurang lengkap, untuk itu beliau membagi 4 fungsi: a. Regeung (pembuat undang-undang) b. Bestur (pembuat pertanahan) c. Rechstaat spaart (Kehakiman) d. Politie (kepolisian) ANDREW JACKSON (March 15, 1767 June 8, 1845) Berikutnya presiden Amerika Andrew Jackson menciptakan fungsi kekuasaan yang dinamakan Spoil System ialah guna memperlancarnya jalan pemerintahan maka semua pegawai pemerintahan diganti yang baru, hal ini menjaga jangan sampai orang yang tidak sepaham menghalang halangi jalannya pemerintahan.

BENTUK NEGARA Ada pendapat sarjana bahwa bentuk Negara sama dengan bentuk pemerintahan (Mac Iver dan Leon Duguit ada sarjana yang membedakan bentuk Negara). Bentuk Negara adalah susunan suatu organisasi Negara secara keseluruhan. Mengenai sturuktur Negara yang meliputi segenap unsur-unsur daerah bangsa, dan pemerintahan. Sedang bentuk pemerintahan ialah khusus menyatakan tentang sturuktur organisasi dan pemerintahan saja yang tidak menanggung sturuktur daerah dan bangsanya. Menurut Teori Modern sekarang ini bentuk Negara: 1. Negara Kesatuan (Unitarisme) Negara yang merdeka dimana yang berkuasa di Negara tersebut hanyalah satu pemerintahan pusat yang mengatur seluruh daerah yang terdiri atas beberapa daerah yang berstatus Negara bagian (Dell Staat) Negara kesatuan dapat terbentuk: a). Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi (segala urusan diatur oleh pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah tidak mempunyai hak untuk mengatur dan hanya menjalankan saja). b). Negara kesatuan dengan system desentralisasi (gredentralisasi) yaitu terdiri atas daerah dimana urusan rumah tangga daerah itu tidak diatur oleh pemerintah pusat tetapi diatur oleh daerah sendiri.
11

2. Negara Serikat Suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang tidak berdaulat sedang yang berdaulat adalah gabungan dari negara - negara bagian itu. Negara bagian diberi kekuasaan untuk membuat undang undang sendiri yang tidak boleh bertentangan dengan UUD negara serikat tersebut. Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Kendati negaranegara bagian boleh memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-negara bagian yang disebut negara federal. Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan dengan konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya dapat dilakukan oleh pemerintah federal. Ciri-ciri negara serikat/ federal: 1. tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dewan menteri (kabinet) demi kepentingan negara bagian; 2. tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi tidak boleh bertentangan dengan konstitusi negara serikat; 3. hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara bagian, kecuali dalam hal tertentu yang kewenangannya telah diserahkan secara langsung kepada pemerintah federal. Dalam praktik kenegaraan, jarang dijumpai sebutan jabatan kepala negara bagian (lazimnya disebut gubernur negara bagian). Pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan negara bagian ditentukan oleh negara bagian, sehingga kegiatan pemerintah federal adalah hal ikhwal kenegaraan selebihnya (residuary power). Pada umumnya kekuasaan yang dilimpahkan negara-negara bagian kepada pemerintah federal meliputi: 1. hal-hal yang menyangkut kedudukan negara sebagai subyek hukum internasional, misalnya: masalah daerah, kewarganegaraan dan perwakilan diplomatik; 2. hal-hal yang mutlak mengenai keselamatan negara, pertahanan dan keamanan nasional, perang dan damai;
12

3. hal-hal tentang konstitusi dan organisasi pemerintah federal serta azas-azas pokok hukum maupun organisasi peradilan selama dipandang perlu oleh pemerintah pusat, misalnya: mengenai masalah uji material konstitusi negara bagian; 4. hal-hal tentang uang dan keuangan, beaya penyelenggaraan pemerintahan federal, misalnya: hal pajak, bea cukai, monopoli, matauang (moneter); 5. hal-hal tentang kepentingan bersama antarnegara misalnya: masalah pos, telekomunikasi, statistik. bagian,

Menurut C.F. Strong, yang membedakan negara serikat yang satu dengan yang lain adalah: a. cara pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian; b. badan yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian. Berdasarkan kedua hal tersebut, lahirlah bermacam-macam negara serikat, antara lain: 1. negara serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan pemerintah federal, dan kekuaasaan yang tidak terinci diserahkan kepada pemerintah negara bagian. Contoh negara serikat semacam itu antara lain: Amerika Serikat, Australia, RIS (1949); 2. negara serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan pemerintah negara bagian, sedangkan sisanya diserahkan kepada pemerintah federal. Contoh: Kanada dan India; 3. negara serikat yang memberikan wewenang kepada mahkamah agung federal dalam menyelesaikan perselisihan di antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian. Contoh: Amerika Serikat dan Australia; 4. negara serikat yang memberikan kewenangan kepada parlemen federal dalam menyelesaikan perselisihan antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian. Contoh: Swiss.

13

Persamaan antara negara serikat dan negara kesatuan bersistem desentralisasi: 1) Pemerintah pusat sebagai pemegang kedaulatan ke luar; 2) Sama-sama memiliki hak mengatur daerah sendiri (otonomi). Sedangkan perbedaannya adalah: mengenai asal-asul hak mengurus rumah tangga sendiri itu. Pada negara bagian, hak otonomi itu merupakan hak aslinya, sedangkan pada daerah otonom, hak itu diperoleh dari pemerintah pusat. BENTUK PEMERINTAHAN George Jellinek memilih terjadinya kehendak atau kemauan Negara yang menjadi ukuran jika kehendak itu terjadi melalui satu orang saja yang menentukan maka bentuk pemerintahan monarki. Jika kehendak timbul melalui proses yuridis yaitu gabungan dari orangorang atau dewan maka pemerintahan Republik Otto Koelitier. Beliau mengatakan dan melihat atas azas kesamaan dan tidak samaan. Jika kepala Negara ditentukan berdasarkan turun temurun atau sekelompok orang (azas ketidak samaan) maka bentuk pemerintahan monarki. Sebaliknya jika kepala Negara secara terbuka bagi setiap orang atau azas kesamaan itu Republik. 1. Monarki Terdapat bentuk pemerintahan Monarki: a. Monarki Absolute yaitu seluruh kekuasaan berada pada pemerintahan raja yang mempunyai wewenang yang tidak terbatas perintah raja adalah undang undang. b. Monarki Konstitusi (terbatas) yaitu suatu kekuasaan raja dibatasi oleh undang undang. monarki dimana satu

c. Monarki Parlementer dimana satu monarki terdapat parlement dan pertanggung jawaban ditangan menteri. 2. Republik

Asal kata republika(kepentingan umum) yaitu Negara dengan pemerintahan rakyat yang dikepalai seorang presiden sebagai kepala Negara dan pemerintahan yang dipilih rakyat untuk masa jabatan tertentu. SISTEM PEMERINTAHAN
14

1. Sistem Parlementer yaitu sistem pemerintahan dimana pemerintahan bertanggung jawab kepada legislatif dengan hubungan erat, dengan ciri ciri sebagai berikut: a. Kekuasaan Kepala Negara merupakan figure kepemimpinan formal dan seremonial, maka pengaruh kekuasaan politiknya dalam pemerintahan sangat kecil. Kepala Negara hanya lambang kepemimpinan dan bukan kepala pemerintahan. b. Pelaksana dan penanggung jawab penyelenggara adalah perdana menteri dengan menteri bersama sama (kabinet). Kabinet akan jatuh apabila parlement menarik dukungannya. Dan parlement (legislatif dapat dibubarkan oleh Kepala Negara atas usul Perdana Menteri.

Sistem Presidensial yaitu suatu sistem pemerintahan dimana Presiden selaku Kepala Negara bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan. Pemerintah tidak bertanggung jawab kepada DPR Ciri-cirinya: a. Presiden sebagai kepala pemerintahan mempunyai kekuasaan politik dalam menjalankan pemerintahan b. Presiden bukan dipilih oleh Parlemen sehingga kedudukan tidak tergantung oleh parlemen. Oleh karena itu Presiden tidak dapat dijatuhkan kecuali atas tuduhan melakukan tindak kejahatan luar biasa. c. Presiden tidak punya kekuasaan/wewenang untuk membubarkan parlemen yang kemudian diikuti pemilu. Dan menteri tidak tergantung pada dukungan parlement dan menteri hanya bertanggung jawab kepada Presiden. REFERENDUM (PLEBISIT) Dimana badan eksekutif hanya bersifat sebagai badan pelaksana saja oleh apa yang diputuskan badan legislatif dengan pengawasan secara langsung dari rakyat. Undang-undang termasuk undang-undang yang dibuat badan legislatif sebelum dilaksanakan undang-undang tersebut diminta pendapat rakyat melalui referendum. 1. Referendum Obligator. Untuk mengetahui suatu UUD atau UU yang menyangkut hak rakyat yang sangat penting, executif harus meminta pendapat rakyat terlebih dahulu
15

dengan mengisi formulir, jika lebih banyak yang menyetujui UUD atau UU dapat berlaku demikian dan sebaliknya. 2.Referendum Fakulitatif. Terhadap UU tertentu badan eksekutif tidak langsung meminta pendapat rakyat melainkan diumumkan pada jangka waktu tertentu, jika pada kurun waktu tertentu tidak ada reaksi sejumlah orang tertentu, maka UU tersebut langsung mempunyai kekuatan begitu sebaliknya, jika sebagian besar rakyat mengajukan keberatan agar diadakan referendum maka diminta pendapat rakyat terlebih dahulu sebelum diberlakukan. TEORY KONSTITUSI Konstitusi (mendirikan, menyusun, mengangkat). Istilah konstitusi dan Undang-Undang Dasar (UUD) harus di bedakan, konstitusi adalah keseluruhan dari Undang-Undang (UU) baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis (konvensi), seperti kebiasaan yang mengatur secara mengikat, cara-cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat Negara. Konstitusi dalam arti luas droit constitutionelle. UUD ialah hanya memuat peraturan yang tertulis saja atau konstitusi dalam arti sempit.

Konvensi (hukum dasar yang tidak tertulis) adalah aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara dan merupakan kebiasaan ketatanegaraan yang dilakukan berulang kali dan dapat diterima oleh masyarakat karena tidak bertentangan dengan UUD bahkan untuk melengkapi konstitusi tersebut. Contohnya adalah Konvensi atau kebiasaan negara yang berlaku di Inggris, azas bahwa kabinet bertanggung jawab kepada parlement dan harus mengundurkan diri kalau tidak lagi mendapat dukungan dari parlemen. Kalau kabinet mengundurkan diri maka penguasa harus memberi kekuasaan pada pemimpin partai oposisi untuk membentuk kabinet baru. Konvensi (kebiasaan penyelenggaraan ) di AS menguji suatu UU apakah bertentangan dengan UUD dilakukan melalui Yudicial Review. Yudicial Review adalah wewenang mahkamah agung berdasarkan kebiasaan dan tidak tercantum dalam UUD (sekalipun UUD tidak secara explisit melarangnya), kalau bertentangan maka mahkamah agung dapat menyisihkan UU tersebut seolah-olah UU itu tidak berlaku. Ketentuanketentuan dalam UUD hanya mencakup dan mengatur dalam garis besarnya saja.

16

Menurut E.C.S. Wade: UUD adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas pokok dari bagian badan pemerintahan suatu Negara dan menentukan pokok pokok cara kerja badan tersebut. Oleh karena itu UUD hanya mengatur garis-garis besarnya aja, hal ini disebabkan karena : a). masyarakat terus berkembang secara dinamis ; b). para penyusun UUD tidak selalu mampu melihat kedepan hal hal yang perlu diatur lebih lanjut dalam UUD. UUD di sebuah Negara adalah yang tertinggi yang bersifat lebih mengikat daripada UU biasa. Adapun perbedaan UUD dan UU : 1. Cara dan siapa pembuatnya : cara membentuk UUD adalah menurut suatu cara yang istimewa dan lain halnya dengan membentuk UU biasa dimana lain pula badan yang membentuknya. 2.Nilai dan Aspek politisnya : UUD dapat dianggap memepunyai nilai luhur merupakan pernyataan cita-cita bangsa, dasar dari organisasi bangsa/Negara. Sedangkan aspek politisnya UU sifatnya lebih tinggi dari UUD dan UU tidak boleh bertentangan dengan UUD. 3. Isi dan pelaksanaannya UUD: UUD memuat besar tentang dan tujuan Negara sedang UU isinya adalah melaksanakan apa yang terdapat pada UUD.

17

You might also like