You are on page 1of 29

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

MAKALAH ISBD
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN

DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. BAKTI ILHAMULLAH M.RAZIKI AYU WAHYUNI M.WELLI DWI ANDRI (G11109016) (G11109072) (G11109018) (G11109 ) ( )

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJNGPURA PONTIANAK 2009/2010

MAKALAH ISBD
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

DISUSUN OLEH : BAKTI ILHAMULLAH (G11109016) M.RAZIKI (G11109072) AYU WAHYUNI (G11109 M.WELLI DWI ANDRI

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJNGPURA PONTIANAK 2009/2010

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb, Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah makalah yang berjudul Manusia, Keragaman dan Kesederajatan yang merupakan salah satu tugas dari materi Ilmu Sosial Budaya Dasar dapat terselesaikkan dengan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa sempurnanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. Wassalamualaikum Wr.Wb Pontianak, oktober 2009

Penulis

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

DAFTAR ISI Koper dalam ...................................................................................................... Kata Pengantar ................................................................................................ Daftar Isi ............................................................................................................ Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................... A. Latar Belakang ................................................................................. i ii iii 1 1

B. Permasalahan ................................................................................... 2,3,4 C. Tujuan ............................................................................................... D. Metoda ............................................................................................... Bab II Makna Keragaman dan Kesederajatan ............................................. A. Makna Keragaman .......................................................................... B. Makna Kesederajatan ...................................................................... C. Unsur Unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia .......... 1. Suku Bangsa dan Ras ................................................................. 2. Agama dan Keyakinan ............................................................... 3. Ideologi dan Politik 4. Tata Krama 5. Kesenjangan Ekonomi 6. Kesenjangan Sosial Bab III Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat dan Kehidupan Global Bab IV Problematika Diskriminasi Bab V Manusia Beradap dalam Keragaman By: Kelompok 8
Page ii

4 4

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

A. Faktor Faktor Terjadinya Perubahan Sosial Budaya 1. Faktor yang berasal dari uar masyarakat 2. Perubahan yang terjadi karena pengaruh dari dalam B. Kasus Disintegrasi Bangsa dan Bubarnya sebuah Negara 1. Kegagalan Kepemimpinan 2. Krisis ekonomi 3. Krisis Politik 4. Krisis social 5. Demoralisasi tentara dan POlisi 6. Intervensi asing Bab VI Penutup Kesimpulan Daftar PUstaka

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk dan dinamis ditandai oleh keragaman Suku bangsa, agama dan kebudayaan. Keragaman tersebut merupakan kekayaan budaya yang membanggakan, tetapi pada sisi lain mengandung potensi terjadinya konflik. Jadi, keragaman tersebut haruslah dapat dicari solusinya dengan semangat pluralism, keterbukaan dan mengembangkan kesederajatan. B. Permasalahan Pada dasawasa terakhir, wacana multikulturalisme menjadi isu penting dalam upaya pembangunan kebudayaan di Indonesia. Hal ini menurut penulis didasarkan beberapa alasan. Pertama, bahwa secara alami atau kodrati, manusia diciptakan Tuhan dalam keanekaragaman kebudayaan, dan oleh karena itu pembangunan manusia harus memperhatikan keanekaragaman budaya tersebut. Dalam konteks ke-Indonesia-an maka menjadi keniscayaan bahwa pembangunan manusia Indonesia harus didasarkan atas multikulturalisme mengingat kenyataan bahwa negeri ini berdiri di atas keanekaragaman budaya. Kedua, bahwa terjadinya konflik sosial yang bernuansa SARA (suku, agama, dan ras) yang melanda negeri ini pada dasawasa terakhir berkaitan erat dengan masalah kebudayaan. Dari banyak studi menyebutkan salah satu penyebab utama dari konflik ini adalah akibat

lemahnya pemahaman dan pemaknaan tentang konsep kearifan budaya. Menurut By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

AlQadrie (2005), Profesor Sosiologi pada Universitas Tanjungpura Pontianak, berbagai konflik sosial yang telah menimbulkan keterpurukan di negeri ini disebabkan oleh kurangnya kemauan untuk menerima dan menghargai perbedaan, ide dan pendapat orang lain, karya dan jerih payah orang lain, melindungi yang lemah dan tak berdaya, menyayangi sesama, kurangnya kesetiakawanan sosial, dan tumbuhnya sikap egois serta kurang perasaan atau kepekaan sosial. Hal sama juga dikemukakan oleh Rahman (2005) bahwa konflik-konflik kedaerahan sering terjadi seiring dengan ketiadaan pemahaman akan keberagaman atau multikultur. Oleh karena untuk mencegah atau meminimalkan konflik tersebut perlu dikembangkan pendidikan multikulturalisme. Ketiga, bahwa pemahaman terhadap multikulturalisme merupakan kebutuhan bagi manusia untuk menghadapi tantangan global di masa mendatang. Pendidikan multikultural mempunyai dua tanggung jawab besar, yaitu menyiapkan bangsa Indonesia untuk siap menghadapi arus

budaya luar di era globalisasi dan menyatukan bangsa sendiri yang terdiri dari berbagai macam budaya. Bila kedua tanggung jawab besar itu dapat dicapai, maka kemungkinan disintegrasi bangsa dan munculnya konflik dapat dihindarkan. (Suara Pembaruan: 09/09/04). Konflik antarbudaya yang disebut oleh Samuel P.

Huntington (1993) sebagai benturan antar peradaban akan mendominasi politik global. Dalam bukunya yang terkenal, The Clash of Civilization and the Remaking of World Order, Hantington menyebutkan bahwa terjadinya berbagai konflik sosial dan etnis di berbagai belahan dunia antara lain disebabkan oleh perbedaan kebudayaan yang semakin nyata. By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara SARA. Dalam model multikulturalisme ini, sebuah masyarakat (termasuk juga masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mosaik. Di dalam mosaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: "kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah". keanekaragaman secara sukubangsa atau kebudayaan sukubangsa yang menjadi ciri masyarakat majemuk, karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan. Multikulturalisme bukan hanya sebuah wacana tetapi sebuah ideologi yang harus diperjuangkan, karena dibutuhkan sebagai landasan bagi tegaknya demokrasi, HAM, dan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Multikulturalisme bukan sebuah ideologi yang berdiri sendiri terpisah dari ideologi-ideologi lannya, dan multikulturalisme membutuhkan seperangkat konsep-konsep yang merupakan bangunan konsep-konsep untuk dijadikan acuan bagi memahaminya dan mengembang-luaskannya dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai konsep yang

relevan dengan multikulturalisme antara lain adalah, demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat, By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

sukubangsa, kesukubangsaan, kebudayaan sukubangsa, keyakinan keagamaan, ungkapan-ungkapan budaya, domain privat dan publik, HAM, hak budaya komuniti, dan konsep-konsep lainnya yang relevan (Fay 1996, Rex 1985, Suparlan 2002). C. Tujuan Memberikan dasar-dasar untuk memahami masalah social dan budaya serta mampubersikap kritis, analitis dan responsitive untuk memecahkan masalah tersebut secara arif dimasyarakat. D. Metoda Adapun metoda yang akan kami terapkan dalam presentasi kali ini ialah: Ceramah Diskusi/Tanya jawab

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

BAB II MAKNA KERAGAMAN DAN KESEDARAJATAN

A. MAKNA KERAGAMAN
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya: 1. Tingkah laku 2. Macam, jenis 3. Lagu, music, langgam 4. Warna, corak, ragi 5. (ling) laras (tata bahasa) Sehingga keragaman berarti perihal beragamragam, berjenis-jenis perihal ragam, hal jenis. Keragaman yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku, bangsa, ras, agama, keyakinan, ideology, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.

B. MAKNA KESEDERAJATAN
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya adalah sama tingkatan (pangkat, kedudukan). Dengan demikian konteks kesederajatan di sini adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

keragaman yang ada manusia tetap memiliki suatu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.

C. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA


1. Suku Bangsa dan Ras Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai Marauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut (Deutero Melayan Mongoloid). 2. Agama dan Keyakinan Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manausia. Ikatan tersebut berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indara. Namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kebutuhan manusia sehari-hari.( Harun Nasution:10). Agama sebagi bentuk keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan rinci. Namun apa pun bentuk kepercayaan yang dianggap sebagai agama, tampaknya memang memiliki ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama primitive maupun agama monoteisme. Menurut Robet H. Thouless, fakta menunjukan bahwa agama berpusat pada Tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh diabaikan (Psikologi agama:14)

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

Masalah Agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam praktinya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah: 1. Berfungsi Edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang 2. Berfungsi penyelamat 3. Berfungsi sebagai perdamaian 4. Berfungsi sebagai sosial control 5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas 6. Berfungsi transformative 7. Berfungsi kreatif 8. Berfungsi sublimatif Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsur penting dalam keragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang diakui di Indonesia. 3. Ideologi dan Politik Ideologi ialah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental.

Ideologi membantu untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. politik mencangkup baik konflik antara individu-individu dan By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

kelompok untuk memperoleh kekuasaan, yang digunakan oleh pemenang bagi keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukan. Politik juga bermakna usaha untuk menegakkan ketertiban sosial. Keragaman masyarakat Indonesia dalam ideologi dan politik dapat di lihat dari banyaknya partai politik sejak berakhirnya orde lama. Meskipun pada dasarnya Indonesia hanya mengakui satu ideologi, yaitu Pancasila yang benar-benar mencerminkankeperibadian bangsa Indonesia. 4. Tata Krama Tata Krama yang dianggap dari Bahasa Jawa yang berarti adat sopan santun, basa-basi pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata karma dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-aturan yang akan menciptakan suatu interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat. Indonesia memiliki beragam suku bangsa dimana stiap suku bangsa memiliki adat sendiri meskipun karena adanya sosialisasi nilai-nilai dan norma secara turun-temurun dan berkesinambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan yang relative sama. 5. Kesenjangan Ekonomi Bagi sebagian Negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

berada di golongan tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal itu tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi. 6. Kesenjangan Sosial Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat dan strata sosial yang hieraksis. Hal ini dapat terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolongan orang berdasarkan kasta. Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja dapat menyakitkan, namun juga membahayakan bias menjadi sebuah pemicu perang antar-etnis atau suku.

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

BAB III PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT , BERNEGARA DAN KEHIDUPAN GLOBAL

Berdirinya negara Indonesia dilatar belakangi oleh masyarakat yang kian majemuk, baik secara etnis, geografis, kultural maupun religious. kita tidak dapat mengingkari sifat pluralistik bangsa kita. Sehingga kita perlu memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama yang dianut.oleh warga negara Indonesia. Masalah suku bangsa dan kesatuan-kesatuan nasional di Indonesia telah menunjukan kepada kita bahwa suatu negara yang multietnik memerlukan suatu budaya nasioanal untuk menginfestasikan peranan identitas nasional dan solidaritas nasional di antara warganya. Gagasan tentang kebudayaan nasional Indonesia yang menyagkut kesadarandan identitas sebagai suatu bangsa telah dirancang saat bangsa kita belum merdeka. Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni. Perbedaan yang mewujud baik secara fisik ataupun mental, sebanarnya merupakan kehendak tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Di kehidupan sehari-hari, kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama, bersamaBy: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarisi prilaku dan kegiatan kita. Berbagai kebudayaan itu beriringan, saling melengkapi, bahkan mampu untuk saling menyesuaikan (fleksibel) dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sering terjadi masalah sebaliknya. Perbedaan-perbedaan tersebut menciptakan ketegangan hubungan antar anggota masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiki oleh masyarakat majemuk oleh Van de Berghe: a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda. b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer. c. Kurang mengembangkan consensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar. d. Secara relative sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya. e. Secara relative integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi. f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompokyang lain.

Realitas di atas harus diakui dengan sikap terbuka, logis dan dewasa , karena dengannya kemjemukan yang ada dapat dipertumpul. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dipersampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa , seperti: By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

1. Disharmonisasi adalah tidak adanya penyesuaian atas keragam antara manusia dengan dunia lingkungannya. 2. Prilaku dikriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan yang dlam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. 3. Eklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacam-macam, antara lain: keyakinannya bahwa secara kodarti ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.

Adanya hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negatife dari keragam, yaitu: 1. Semangat religious 2. Semangat nasinalisme 3. Semangat pluralism 4. Semangat humanism 5. Dialog antar-umat beragama 6. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi amupun konfigurasi hubungan antar agama, media massa, dan harmonisasi dunia.

Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersifat inklusif, serta kesadaran kebersamaan dalam mengarungi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan bagi terwujudnya sebuah bangsa yang Bhineka Tunggal Ika. By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

Menyatu dalam keragaman, dan beragam dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatkan, segala keanekaragaman dipandang sebagai kekayaan bangsa milik bersama. Siakap inilah yang perlu dikembagkan dalam pola pikir masyarakat untuk menuju Indonesia Raya merdeka.

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

BAB IV PROBLEMATIAK DISKRIMINASI

Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan perbedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status dan kelas soaial ekonomi, jenis kelamin, kodisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara, dan kebangsaan seseorang. Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia didasarkan pada prinsipprinsip Hak Asasi Manusia (HAM). Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecualian, tidak dapat dipisahkan dan saling tergantung. Berangkat dari pemahaman tersebut seyogianya sikap-sikap yang didasarkan pada jethnosentrisme, rasisme, relifius fanatisme, dan discrimination harus dipandang sebagai tindakan yang menghambat pengembangan kesederajatan dan demokrasi,. Penegakan hukum dalam kerangka pemujaan dan pemenuhan HAM. Pasal 281 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. Sementara itu pasal 3 UU No. 30 tahun 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat .... ketentuan tersebut merupakan landasan hukum yang mendasari prinsip nondiskriminasi di Indonesia. By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

Pencantuman prinsip ini pada awal pasal dan berbagai instrument hukum yang mengatur HAM pada dasarnya menunjukan bahwa diskriminan telah menjadi sebuah realitas yang problematik, sehingga: a. Komunitas internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi diberbagai belahan dunia; dan b. Prinsip nondiskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan dan perdamaian. Dalam demokrasi, diskriminasi seharusnya telah ditiadakan dengan adanya kesetaraan dalam bidang hukum, kesederajatan dalam perlakuan adalah salah satu wujud ideal dalam kehidupan Negara yang demokratis. Akan tetapi, berbagai penelitian dan pengkajian menunjukan bahwa kondisi di Indonesia saat ini belum mencerminkan penerapan asas persamaan dimuka hukum secara utuh. Pada dasarnya diskriminas tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adnya beberapa faktor penyebab, antara lain: 1. Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi. Timbulah persaingan antara kelompok pendatang dan kelompok pribumi, yang kerap kali menjadi awal pemicu terjadinya diskriminasi. 2. Tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah. Aristoteles membagi masyarakat dalam suatu negara menjadi tiga kelompok: kaya, miskin dan berada diantaranya. Kelompok-kelompok kaya (bangsawan,tuan tanah) biasanya melakukan intimidasi dan tekanan sehingga mendiskriminasikan orang miskin./ By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

3. Ketidakberdayaan golongan miskinakan intimidasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

Problematika lainnya yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya disintegrasi bangsa. Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang secara gradual bias menjadi penyebab utama proses itu, yaitu: 1. Kegagalan kepemimpinan Integrasi bangsa adalah landasan bagi tegaknya sebuah negara modern. Keutuhan wilayah negara amat ditentuakanoleh kemampuan para pemimpin dan masyarakat bangsa. 2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama Krisis di sektor ini selalu merupakan amat signifikan dalam mengawali lahirnya krisis yang lain (politik pemerintahan, hukum dan sosial). 3. Krisis politik Krisis politik merupakan perpecahan elite di tingkat nasional, sehingga menyulitkan lahirnya kebijakan utuh dalam mengatasi krisis ekonomi. Krisis politik juga dapat dilihat dari absennya kepemimpinan politik yang mampu membagun solidaritas sosial untuk secara solid menghadapi krisis ekonomi. Semua ini mengakibatkan kepemimpinan semakin tidak efektif, maka warga negara memelihara komitmenkebersamaan sebagai suatu

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

kemampuan pemerintahdalam memberi pelayanan publik akan semakin meerosot. 4. Krisis Sosial Krisis sosial dimulai dari adanya disharmoni dan bermuara pada meletusnuya konflik kekerasan diantaranya: kelompok-kelompok masyarakat (suku,

agama,ras).. 5. Demokralisasi tentara dan polisi Demoralisasi tentara dan polisi dalam bentuk pupusnya keyakinan mereka atas makna pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai bhayangkari negara. Demoralisasi iyu, pada kadar yang rendah dipengaruhi oleh merosotnya nilai gaji yang mereka terima akibat krisis ekonomi. 6. Intervensi asing Intevensi internasional yang bertujuan memecah belah, seraya mengambil keuntungan Dari perpecahan itu melalui dominasi pengaruhnya terhadap kebijakan politik dan ekonomi negara-negara baru pasca disintegrasi. Intevensi itu bergerak dari yang paling lunak hingga berupa provokasi terhadap kelompok-kelompok yang berkonflik.

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika yang merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang majemuk atau homogen. Masyarakat Indonesia terwujud sebagai ha sil interaksi sosial dari banyak suku bangsa dengan berbagai macam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah dan tujuan yang sama yang disebut kebudayaan nasional. Terciptanya Tunggal Ika dalam masyarakat yang bhineka atau integrasi nasional. Dalam hubungan ini, pengukuhan ide tunggal ika yang dirumuskan dalam wawasan nusantara dengan menekankan pada aspek persatuan disegala bidang merupakan tindakan yang positif. Namun tentu saja makna Bhineka Tunggal Ika ini harus benar-benar dipahami dan menjadi sebuah pedoman dalam berbagsa dan bernegara.

1. Manusia Beradab dalam Keragaman Hubungan antara kebudayaan dengan peradaban sangat erat. Peradaban adalah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi, indah dan harmonis yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat yang

bersangkutan, misalnya; adab sopan santun, budi pekerti,budi bahasa, seni dan sebagainya. Masyarakat sebagai satu komunitas yang beragam penuh perbedaan pandangan bahkan kepeningan, Tuhan yang menciptakan manusia dan keragamannya dalam realitas kehidupan keragaman telah meluaas dalam wujud perbedaan status, kondisi ekonomi, relasi, sosial dan sampai cita-cita perorangan By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

maupun kelompok tanpa dilandasi sikap arif dalam memandang perbedaan akan, menuai konsentrasi panjang berupa konflikdan bahkan kekerasan di tengahtengah kita. Dalam hal ini maka terdapat teori yang menunjukan penyebab konflik di tengah masyarakat antara lain: 1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidak percayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bias dilator belakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya. 2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu ataupun penderitaan masalah lalu yang tidak terselesaikan. 3. Teori kesalah pahaman antarbudaya , teori ini melihat \konflik disebkan ketidak cocokan dalam cara-cara berkomunikasi di antara budaya yang berbeda. 4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah ketidak kesetaraan ketidak setaraan dan ketidak adilan yang muncul sebagai masalah soaial-budaya dan ekonomi.

Relitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya persoalan gesekan antarbudaya, yang mempengaruhi dianmika By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

kehidupan masyarakat, oleh sebab itu manusia yang beradab harus bersikap terbuka dalam melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada, menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan tidak menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa, alat pengikat persatuan seluruh masyarakat dalam kebudayaan yang beraneka ragam. Faktor-faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya ada dua macam, yaitu yang berasal dari luar masyarakat dan dari dalam. Faktor yang berasal dari luar masyarakat 1. Akulturasi. Akulturasi atau contural contak berarti kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing tersebut atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri tetapi tidak menyebabkan hilangnya keperibadian. 2. Difusi. Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain, sedikit demi sedikit,hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya perpindahan atau penyebaran manusia dari satu tempat ke tempat lain. 3. Penetrasi. Penetrasi ialah masuknya unsure-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang didatangi penetrasi tersebut, dinamakan penetration violent. 4. Invasi. Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan setempat dengaan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain.

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

5. Asimilasi.

Asimilasi

kebalikan

dari

penetrasi,asimilasi

adalah

proses

penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat. 6. Hibridisasi. Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. 7. Milenarisasi. Milenarisme merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang brusaha mengangkatgolongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi subkultural yang baru. Perubahan yang terjadi karena pengaruh dari dalam 1. System pendidikan yang maju Inovasi adalah pembaharuan unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan Discoveri adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat walaupun ide baru yang diciptakan oleh seorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat Namun, ada pula pendapat lain menyatakan bahwa discovery adalah penemuan suatu yang sebelumnya telah ada Invention adalah pendapatan atau perolehan hal-hal baru yang dilakukan melalui usaha yang sungguh-sungguh walaupun melalui trial and error Enkulturasi atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan system norma (meliputi norma susila, adat, hukum dan agama) yang hidup dalam masyarakat By: Kelompok 8
Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

2. Menghargai hasil karya orang lain. 3. Adanya keterbukaan di dalam masyarakat. 4. Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation). 5. Penduduk yang heterogen.

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni yang merupakan kehendak tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Di dalam masyarakat terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada, manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. Suatu negara yang majemuk, baik secara etnis, geografis, cultural, maupun religious memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menginfestasikan peranan idenditas nasional dan solidaritas nasional di antara warganya.

By: Kelompok 8

Page ii

[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009

Daftar Pustaka

Branson, margaret S. (1998) The Role of Civie Education. Calabases: CCE. Hefner. Robert W. (2007). Politik multikulturisme: menggugat realitas kebangsaan. Terjemahan oleh Bernadus Hidayat dari judul asli The Politk Multiculturism. Pluralism and citizenship in malaysia. Singapore and indonesia yogyakarta karnisius. Peraturan mentri pendidikan nasional republik indonesia nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Saifudin. Achmad fedyani. (2006) reposisi pandangan mengen ai pancasila: dari pluralisme ke multikulturisme. Dalam restorasi pancasila: mendamaikan politik identitas dan modernitas. Bogor: Brighten press. Suparlan. Parsudi. (2005). Suku bangsa dan hubungan antar suku bangsa. Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian.

By: Kelompok 8

Page ii

You might also like