You are on page 1of 27

KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI

By : RISKI CANDRA KARISMA, SST

Memahami Definisi Kespro


Memahami Ruang lingkup Kespro

Memahami hak-hak reproduksi

1. Latar Belakang a. Hak reproduksi mulai dibicarakan dalam konferensi internasional HAM tahun 1968. hal pokok yang dibicarakan adalah 1. Hak menentukan jumlah dan jarak anak 2. Hak mendapatkan pendidikan dasar dan memperoleh informasi diperkuat dengan konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi tahun 1979

b. Tahun 1993 diselenggarakan konferensi WINA yang mendiskusikan tentang HAM dalam perspektif gender serta isu kontroversial mengenai hakhak reproduksi dan seksual. Hasilnya yaitu hak asasi perempuan dan anak perempuan adalah mutlak, terpadu dan merupakan bagian dari HAM

c. Tahun 1994 diselenggarakan Konferensi Internasional kependudukan dan pembangunan (International on population and development, ICPD) disponsori oleh PBB di kairomesir , dihadiri oleh 11.000 perwakilan dari 180 negara.

Hasilnya yaitu program aksi 20 tahun bagi tiap negara yaitu: 1) Meningkatkan status kesehatan pendidikan dan hak-hak individu khususunya perempuan dan anak, 2) mengintergrasikan program KB ke dalam agenda kesehatan perempuan yang lebih luas

d. Telaah 5 tahunan ICPD yaitu target baru untuk 2015 adalah 1) akses terhadap pendidikan dasar, menurunkan angka buta huruf pada perempuan dan anak perempuan pada tahun 1990 hingga setengahnya pada tahun 2005, 2) semua fasilitas kesehatan menyediakan metode-metode KB yang aman dan efektif, pelayanan kebidanan, pencegahan IMS, serta pelindungan infeksi baik secara langsung maupun rujukan.

3) mengurangi kesenjangan antara pemakaian kontrasepsi dengan proporsi individu yang ingin membatasi jumlah anak atau menjarangkan kehamilan, 4) memastikan bahwa sekurangkurangnya 60% persalinan ditolong oleh tenaga terlatih terutama di negara dengan AKI tinggi , 5) pelayanan pencegahan HIV untuk laki-laki dan perempuan muda usia 15-24 tahun

e. Tahun 1995 diselenggarajan konferensi perempuan sedunia di beijing, dengan hasil Deklarasi dan platform aksi beijing (Forth World Conference on women) tanggal 4 september 1995. terdapat 12 area kritis : kemiskinan, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, kekerasan, konflik bersenjata, ekonomi, pengambilan keputusan, mekanisme institusional, HAM, media, lingkungan, diskriminasi

Definisi Kesehatan Reproduksi

Kesehatan menurut WHO tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan sosial, WHO dan UNICEF, deklarasi Alma Ata 1978 menambahkan sehingga setiap orang akan mampu hidup produktif baik secara ekonomi maupun sosial

Definisi Kesehatan Reproduksi

Kesehatan Reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh tidak sematamata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatu hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya

Definisi Kesehatan Reproduksi

Kesehatan Reproduksi manuaba adalah kemampuan seseorang wanita untuk pemanfaatan alat reproduksinya dan mengatur kesuburannya dapat menjalani kehamilan dan persalinan secara aman serta mendapatkan bayi tanpa resiko apapun atau well mother dan well born baby dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal

Ruang lingkup Kespro


1. Elemen pelayanan kesehatan reproduksi a. Pelayanan dan konseling informasi, edukasi dan komunikasi KB yang berkualitas b. Pelayanan prenatal, persalinan, post partum yang aman termasuk menyusui c. Pencegahan dan pengobatan kemandulan d. Pencegahan dan penanganan aborsi tidak aman e. Pelayanan aborsi aman, bila tidak melanggar hukum f. Penanganan ISR, IMS dan kondisi lain dalam sistem reproduksi

Ruang lingkup Kespro


g. Informasi dan konseling mengenai seksualitas menjadi orang tua yang bertanggung jawab serta kesehatan reproduksi dan seksual h. Pencegahan secara aktif praktek-praktek berbahaya seperti sunat perempuan i. Pelayanan rujukan untuk komplikasi KB, kehamilan, persalinan dan aborsi, kemandulan, ISR, IMS dan HIV/Aids serta kanker kandungan j. Program KB dan kesehatan reproduksi (jika mungkin) harus meliputi fasilitas diagnosis dan pengobatan IMS seiring dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS

2. Kebijakan pemerintah Indonesia tentang kesehatan reproduksi adalah untuk menanggulangi masalah kesehatan reproduksi sejak 1996 pemerintah Indonesia mengadopsi paket kesehatan reproduksi Esensial dan paket reproduksi komprehensif (PKRK)

PKRE
4 komponen utama dalam PKRE 1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 2. Keluarga berencana 3. Pengobatan ISR, IMS-HIV, AIDS terpadu dengan KIA dan KB 4. Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)

PKRK
5 komponen dalam PKRK 1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 2. Keluarga berencana 3. Pengobatan ISR, IMS-HIV, AIDS terpadu dengan KIA dan KB 4. Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR) 5. Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi usia lanjut, terutama untuk deteksi gangguan gizi dan tandatanda keganasan

Cakupan Paket pelayanan Kespro


1. Pelayanan tingkat kecamatan (primer) a. KB/ pengaturan kesuburan yang menawarkan berbagai metode bagi lakilaki dan perempuan berdasarkan pilihan dan tidak bertentangan dengan hukum b. Yankes yg aman untuk perempuan selama hamil, bersalin, dan menyusui

c. Pelayanan penanganan ISR dan IMS termasuk HIV/AIDS laki-laki dan perempuan yang bersifat rahasia dan tidak menghakimi d. Pelayanan remaja yang dapat diakses remaja perempuan dan laki-laki tanpa mengalami diskriminasi dan pelecehan

2. Pelayanan tingkat kabupaten (sekunder) a.Diagnosis dan penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan b.Diagnosis dan penanganan komplikasi ISR/ PMS termasuk HIV/AIDS c. Diagnosis dan penanganan kemandulan d.Diagnosis dan penanganan kanker sistem reproduksi payudara

HAK- HAK REPRODUKSI


1. 2. Setiap orang berhak untuk memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang terbaik Perempuan dan laki-laki sebagai pasangan individu berhak untuk mendapatkan informasi lengkap tentang seksualitas, kesehatan reproduksi dan manfaat serta efek samping obat-obatan dan tindakan medis yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi

3. Hak memperoleh pelayanan KB yang aman dan efektif, terjangkau dapat diterima sesuai dengan pilihan tanpa paksaan dan melawan hukum 4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya, yang memungkinkan sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan dan persalinan serta memperoleh bayi yang sehat

5. Hubungan pasangan suami istri didasari atas penghargaan terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang diinginkan bersama tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan kekerasan 6. Pada remaja laki-laki maupun perempuan berhak memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang reproduksi remaja sehingga dapat berperilaku sehat dan menjalani kehidupan seksualitasnya 7. laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan informasi yang mudah diperoleh, lengkap dan akurat mengenai HIV/AIDS

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi buruk terhadap derajat Kespro Perorangan
1.

2.

3.

4.

Kemiskinan sekitar 40 % berakibat kesakitan kecacatan dan kematian Kedudukan perempuan dalam keluarga masalnya keadaan sosioekonomi, budaya dan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan kespro belum memadai (jarak, jauh, kurang informasi, keterbatasan biaya, tradisi) Kualitas pelayanan kespro (pelayanan kes kurang memperhatikan klien, kemampuan fasilitas kesehatan yang kurang memadai)

Prilaku diskriminatif terhadap perempuan 1. Perempuan di nomor duakan dalam aspek kehidupan (makan sehari-hari, pendidikan, kerja dan kedudukan) 2. Perempuan terpaksa nikah di usia muda karena tekanan ekonomi ortu 3. Keterbatasan perempuan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan dirinya 4. Tingkat pendidikan perempuan yang belum merata dan masih rendah menyebabkan informasi yang diterima tentang kespro terbatas.

1.
2. 3.

Jelaskan pengertian kesehatan reproduksi Jelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi Sebutkan 5 dari 7 hak-hak kesehatan reproduksi

You might also like