You are on page 1of 4

Cara Membuat Rencana dan Target Pribadi : Resolusi Tahunan

Posted on January 7, 2013 by Papa Alicia Addin

Setiap orang yang merayakan malam penggantian tahun pasti selalu mencoba membuat resolusi atau target-target tertentu yang akan dilakukan di tahun yang baru. Beberapa dari kita membuat keinginan, kehendak dan target-target tersebut cukup hanya di dalam pikiran. Beberapa lainnya membuat dan memberitahukannya ke orang terdekat : ayah, ibu, istri atau teman agar selalu mau membantu untuk mengingatkan. Beberapa lainnya mencoba menuliskan keinginan-keinginan itu diatas kertas untuk kemudian dianalisa diakhir tahun nanti. Saya termasuk orang yang berkeinginan untuk membuat dan mencapai target tahunan, tetapi kerap kali saya harus menyesal diakhir tahun karena banyak dari keinginan dan target saya itu tidak berhasil dilakukan. Yang ada tinggal perasaan menyesal begitu cepatnya waktu

berlalu tanpa ada perubahan berarti. Ironinya, setiap tahun seperti itu. Rasa menyesal lamalama terpendam semakin menumpuk dan akibatnya tidak ada lagi keinginan untuk membuat rencana ataupun target tahunan. Sampai akhirnya saya tahu dari beberapa artikel motivasi. Rencana dan target tahunan itu seharusnya dibuat menyatu dengan impian jangka panjang kita atau impian kita pada saat mencapai umur tertentu. Bukankah masing-masing kita memiliki impian-impian jangka panjang? Impian inilah yang seharusnya menjadi panduan kita dalam membuat rencana dan target tahunan. Tentukanlah target jangka panjang, kemudian pecahlah target-target itu menjadi beberapa target khusus yang pencapaiannya selangkah demi selangkah akan semakin mendekatkan kita pada target jangka panjang tadi. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut: Tahap Pertama: Kita mulai dengan memikirkan dan membayangkan apa yang kita mau didalam kehidupan ini (atau apa yang kita inginkan terwujud pada saat kita mencapai umur tertentu). Pikirkanlah beberapa area impian yang ingin kita capai: karir, keuangan, kehidupan keluarga, kesehatan, kehidupan spiritual, pendidikan dan lain sebagainya. Semua bebas dan terserah kita. Pada tahap ini, target jangka panjang harus dibuat sedetail mungkin daripada hanya sekedar gambaran umum saja. Carilah target yang akan membuat kita begitu antusias dan sukarela melakukan segala tindakan terbaik untuk mencapainya. Kesulitan akan muncul ketika ada pertentangan antara pikiran dan perasaan. Misalkan, kita punya target untuk punya tabungan sejumlah 5 miliar, tetapi kemudian suara kita akan berbisik bahwa hal itu tidak mungkin terjadi karena sekarang saja terkadang tidak ada uang tersisa untuk ditabung. Berhati-hatilah dengan konflik tersebut. Hayati dengan benar apa yang kita inginkan itu memang sesuatu yang kita yakini bisa mencapainya dan jangan lupa untuk menuliskannya.

Tahap Kedua: Buatlah target masa depan kita itu menjadi rencana dan target spesifik jangka pendek, bisa dalam lima tahun, tiga tahun, ataupun satu tahun. Kemudian, kita pecahkan lagi menjadi rencana dan target bulanan, mingguan, bahkan kalau bisa menjadi harian. Pada tahap kedua ini, kita harus membuat keinginan dan target-target kita menjadi semakin detail dengan memberikan target waktu. Sekali lagi, buatlah target-target itu spesifik, terukur, dan dapat dijalankan. Jangan terlalu menyimpang dari target masa depan kita yang sudah kita tentukan di tahap pertama tadi. Coba lakukan juga identifikasi ketrampilan, pengetahuan dan informasi apa yang kita butuhkan untuk mencapai semua target-target ditahap kedua ini. Fokuslah pada ketrampilan, pengetahuan dan informasi apa yang akan sangat dibutuhkan untuk mencapai target-target kita. Lakukan juga analisa penghalang dan hambatan yang akan menjauhkan kita dari pencapaian target. Ingatlah bahwa 80% alasan yang menghalangi kita untuk sukses bersumber pada diri kita sendiri. Sisa 20% nya dipengaruhi oleh faktor dari luar. Oleh karena itu buatlah rencana yang baik pada tahap ini. Tahap ketiga: Lakukan reviu secara keseluruhan terhadap rencana dan target-target kita di tahap pertama dan kedua tadi. Reviu bisa dilakukan berulang-ulang sampai kita benar-benar yakin bisa melakukannya dengan pasti. Berikut contoh sederhana dalam Penetapan Target: Target Hidup Jangka Panjang di bidang Karir:

Karir : Saya Direktur Keuangan di salah satu perusahaan besar pada usia 45

tahun Target spesifik:


Target 5 tahun kedepan: Saya General Manager Finance Target 1 tahun kedepan: Saya memperoleh sertifikat Akuntan Manajemen Target 6 bulan: Saya mengikuti ujian sertifikasi Akuntan Manajemen

Target 3 bulan: Saya masuk kelas persiapan ujian sertifikasi Akuntan Target satu bulan: Saya belajar mandiri dari buku untuk menghadapi ujian Target satu minggu kedepan: Saya mendaftar persiapan ujian sertifikasi

Manajemen

Kita lihat bahwa untuk rencana mingguan atau bulanan dalam contoh diatas langkah yang dilakukan hanya ada satu, tetapi bisa saja kita tentukan banyak langkah yang harus dilakukan saat praktek nanti. Tetapkanlah skala prioritas bila seperti itu. Lakukan aktivitas paling penting yang akan mendekatkan kita pada target-target kita. Buatlah semacam daftar pekerjaan sebagai panduan dalam beraktifitas. Terakhir, hambatan terbesar seseorang untuk mencapai sukses ada di dalam dirinya sendiri. Sering-seringlah memperhatikan negatif self-talk atau suara-suara di dalam diri kita. Selama seharian sebenarnya kita paling sering berdialog dengan diri sendiri karena itu berhati-hatilah bila suara-suara diri membisikkan perkataan negatif yang akan menghambat usaha pencapaian target kita. Cepat-cepat ubahlah percakapan negatif tersebut menjadi positif. Bila diri mengatakan bahwa kita tidak bisa maka cepatlah berkata bahwa saya bisa dan senang hati berusaha untuk mencapainya karena tahun ini saya memiliki rencana dan target lebih detail. Teknik ini biasa disebut dengan affirmasi positif dalam membantu kita untuk mengubah dan mempertahankan motivasi. Bagaimana menurut Anda? Kiranya berkenan menyampaikan komentar ataupun membagi pengalaman Anda dalam membuat rencana dan target-target pribadi

You might also like