Professional Documents
Culture Documents
Sang penyusun: Rahmat Basuki Saeful Mizan Irfan Arifin Mom, Ali Kelas : IX TMI Guru mata pelajaran : Arsyadani Rahmani
MTS AN-NAJAH
Kalimukti-pabedila-cirebon 2013
Penulis
BAB II Bahan dan Metode Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai
berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. 2.1_Penyebab_Tanah_Longsor Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai factor_alami_dan_manusia:
Faktor_alam Kondisi alam yang menjadi faktor utama terjadinya longsor antara lain: a. Kondisi geologi: batuan lapuk, kemiriringan lapisan, sisipan lapisan batu lempung, struktur sesar dan kekar, gempa bumi, stratigrafi dan gunung_api. b. Iklim: curah hujan yang tinggi. c. Keadaan topografi: lereng yang curam. d. Keadaan tata air: kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air, erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika. e. Tutupan lahan yang mengurangi tahan geser, misal tanah kritis. Faktor manusia Ulah manusia yang tidak bersabat dengan alam antara lain: a. Pemotongan tebing pada penambangan batu dilereng yang terjal. b. Penimbunan tanah urugan di daerah lereng. c. Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
d. Penggundulan hutan. e. Budidaya kolam ikan diatas lereng. f. Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman. g. Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri. h. Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik. 2.2 Gejala Umum Terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
2.3 Pencegahan Terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor - Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman. - Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun permukiman . - Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan - Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak - Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi - Jangan menebang pohon di lereng (gb. kiri) - Jangan membangun rumah di bawah tebing 2.4 Hal Hal Yang di Lakukan Selama dan sesudah Terjadi Bencana 1. Tanggap Darurat Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
2. Rehabilitasi Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannya supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan. 3. Rekonstruksi Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor hampir 100%.
BAB III Kesimpulan Dari makalah yang kami buat yang berjudul Bencana Alam Tanah Longsor dapat menarik kesimpulan, diantaranya: Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng ( tanah longsor) juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai factor_alami_dan_manusia. Terjadinya bencana alam tanah longsor ini dapat diminimalkan dengan memberdayakan masyarakat untuk mengenali tipologi lereng yang rawan longsor, gejala awal longsor, serta upaya antisipasi dini yang harus dilakukan, sehingga pengembangan dan penyempurnaan manajemen mitigasi gerakan tanah baik dalam skala nasional, regional maupun lokal secara berkelanjutan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan menggalang kebersamaan segenap lapisan masyarakat.
PENUTUPAN
Demikianlah makalah yang kami buat,yang insya Allah bermanfaat bagi kehidupan kita karena bencana tanah longsor sendiri berawal dari kita ,maka dari itu cintailah alam karena semua adalah dari kita oleh kita dan pada akhirnya untuk kitalah yang merasakan manisnya kehidupan yang tentram damai dan sejahtera tanpa adanya bencana tanah longsor yang menimpa kita aamiin
Wassalamualaikum WR WB
DAFTAR ISI
Kata pengantar
BAB 1 1.Latar belakang masalah 2.Tujuan
BAB 2 1.Penyebab tanah longsor 2.Gejala terjadinya tanah longsor 3.Pencegah terjadinya bencana tanah longsor 4.Hal-hal yang di lakukan selama dan sesudah terjadinya bencana
BAB 3 Kesimpulan