Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN FILSAFAT
FILSAFAT PENDIDIKAN
Analisis konseptual akan mengantar kita pada setidaknya 2 hal penting: (1)
memungkinkan kita melihat secara lebih jernih bagaimana suatu konsep
terkait tidak saja dengan konsep-konsep lainnya tetapi juga dengan bentuk-
bentuk kehidupan sosial yang berada pada jaringan asumsi-asumsi yang
saling bertautan seperti tanggung jawab manusia, hak-hak yang terkait
dengan kewenangan, dan peran penderitaan dalam kehidupan kita. Hal
tersebut akan mengantar kita pada pemahaman yang lebih baik tentang
kehidupan sosial kita. (2) dengan memahami struktur konseptual tertentu,
akan memungkinkan kita untuk bisa mencermati asumsi-asumsi moral terkait
isu yang ada.
FILSAFAT PENDIDIKAN
“Filsafat Pendidikan Sebagai Disliplin Ilmu”
Disusun Oleh :
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat nya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dari Bapak Zuhdy selaku dosen
mata kuliah Filsafat Pendidikan.
Bila dalam penulisan makalah ini ada kesalahan atau kekurangan, kami
mohon di buka kan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Karena
kesempurnaan hanya milik Allah Swt dan kekurangan datangnya dari kami.
Maka dari itu, kami selaku penulis meminta saran dan masukan demi
kesempurnaan penulisan makalah ini.
KESIMPULAN
Falsafat filsafat sebagai disiplin ilmu ialah selalu bertanya untuk mendapatkan
kebenaran! Kata "Bertanya" adalah dasar dari pengembangan Ilmu
Pengetahuan, ilmu apapun. Dari Pertanyaan-pertanyaan yang ada,
melahirkan metode-metode/teory-teory pengembangan dan penelitian untuk
mengetahui suatu kebenaran (lahirnya Sosiologi, Antropologi, Hukum,
Matematika, ilmu fisika, kimia, ilmu kemiliteran, ketatanegaraan dst). Ini dasar
berfikir FILSAFAT.
Dalam Memahami filsafat sering kali kita terjebak dalam teory-teory (pada
umunnya, karena tugas-tugas dan juga karena sistem mempelajari filsafat di
Tanah air lebih banyak mengarah pada menghafal teory-teory dan rumusan-
rumusan para filosofis) sementara dalam tatanan praktis-praksis pragmatis
porsinya sangat sedikit, akibat dari itu paham dan pengertian berfilsafat baru
pada tatanan kognitif, belum pada tatanan praktis-praksis pragmatis....filsafat
pendidikan baik di sekolah Dasar sampai pada Perguruan Tinggi seharusnya
mengarahkan peserta didik pada paham praktis-praksis pragmatis bukan
pada tatanan menghafal (kognitif belaka)!
Filsafat pendidikan memang suatu disiplin yang bisa dibedakan tetapi tidak
terpisah baik dari filsafat maupun juga pendidikan, ia beroleh asupan
pemeliharaan dari filsafat. Ia mengambil persoalannya dari pendidikan,
sedangkan metodenya dari filsafat. Berfilsafat tentang pendidikan menuntut
suatu pemahaman yang tidak hanya tentang pendidikan dan persoalan-
persoalannya, tetapi juga tentang filsafat itu sendiri. Filsafat pendidikan tidak
lebih dan tidak kurang dari suatu disiplin unik sebagaimana halnya filsafat
sains atau sains yang disebut mikrobiologi.
DAFTAR PUSTAKA
• P.H. Hirst & R.S. Peters. The Logic of Education. London: Routledge &
Kegan Paul, 1972.
• Charles J. Braunes & Hobert W. Burns. Problems in Education and
Philosophy. New York: Prentice-Hall Inc., 1965.