You are on page 1of 5

Pengelola an K elas

a. Pengertian tentang pengelolaan kelas

Pengelolaan Kelas adalah berbagai kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru
dengan tujuan meciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagai
terjadinya proses belajar mengajar. Sedangkan untuk pengajaran adalah segala
jenis kegiatan yang dengan sengaja kita lakukan dan secara langsung dimaksudkan
untuk mencapai tujuan- tujuan khusus pengajaran.

Pengelolaan kelas ( classroom management ) berdasarkan pendekatan menurut


Weber diklasifikasikan kedalam dua pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan
otoriter dan pendekatan permisif. Berikut dijelaskan pengertian dari masing-masing
pendekatan tersebut

Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan


guru untuk mengkontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan
memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat ( Weber )

Bagi sekolah atau guru yang menganut pendekatan otoriter, maka dalam
mengelola kelas guru atau sekolah tersebut menciptakan iklim sekolah dengan
berbagai aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh warga sekolah/
kelas. Walaupun menggunakan pendekatan otoriter, berbagai aturan yang
dirumuskan tentu saja tidak hanya didasarkan pada kemauan sepihak dari pengelola
sekolah /kelas saja, melainkan dengan memasukan aspirasi dari siswa. Hal ini
penting mengingat aturan yang dibuat diperuntukan bagi kepentingan bersama, zaitu
untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Kedua pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang


dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan untuk siswa melekukan berbagai
aktivitas sesuai dengan zang mereka inginkan. Pengertian kedua ini tentu saja
bertolak belakang dengan pendapat pertama. Menurut pandangan permisif, fungsi
guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan
aktivitas di dalam kelas, tanpa aharus merasa takut dan tertekan

b. Kondisi dan situasi belajar


KONDISI FISIK

a.Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar

- Jenis Kegiatan (dlam kelas / di ruang Praktikum )

- Jumlah Siswa yang melakukan Kegiatan


b. Pengaturan tempat duduk

- Berbaris

- Pengelompokan

- Setengah Lingkaran

- Berbentuk Lingkaran

- Individu

- Ruang kelas yang tidak normal

c. Ventilasi dan pengaturan cahaya

Ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa anatara lain jendela yang cukup
besar agar cahaya matahari masuk dan udara sehat.

d. Pengaturan penyimpanan barang – barang


Penyimpanan barang hendaknya disimpan ditempat khusus yang mudah dicapai,
dan diatur sedemikian rupa sehingga barang – barang tersebut segera dapat
digunakan

Kondisi Emosional

a. Tipe Kepemimpinan

Type Otoriter (dictator) yang dengan kondisi ini siswa hanya akan aktif kalau ada
guru sedangkan kalau tidak ada maka tidak akan aktif.aktivitas belajar mengajar
sangat tergantung pada guru dan menuntut banyak perhatian dari guru.

Type demokratis lebih memungkinkan terbinanya sikap persahabatan antara


siswa dan guru. Sikap ini dapat membantu. Menciptakan iklim yang menguntungkan
bagi terciptanya kondisi proses belajar mengajar yang optimal.

b. Sikap Guru

Sikap guru menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya


tetap sabar dan bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa
dapat diperbaiki

c. Suara Guru

Hendaknya dengan suara yang rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara
yang penuh.
d. Pembinaan Raport

Dengan hubungan baik guru dan siswa, diharapkan siswa senantiasa gembira,
penuh gairah dan semangat.

c. Administrasi teknik
1. Absensi
Pengelolaan absensi hendaknya dilakukan secara periodik

2. Tempat bimbingan siswa


Ruangan khusus untuk keperluan bimbingan siswa yang dilakukan guru, wali kelas,
atau guru pembimbing sekolah

3. Tempat Baca siswa


4. Tempat Sampah
5. Catatan Pribadi Siswa
Dengan Catatan Pribadi Siswa, guru akan mengenal siswa secara lengkap
termasuk latar belakang kehidupan siswa

d. Dimensi pengelolaan kelas


1. Dimensi Pencegahan

Dimensi Pencegahan (preventif) dapat merupakan tindakan guru dalam mengatur


siswa dan peralatan atau format belajar mengajar yang tepat. Dalam rangka
pembinaan pengelolaan di sekolah kita dapat menempuh berbagai usaha anatara
lain :

a. Meningkatkan Kesadaran diri dari guru

b. Meningkatkan Kesadaran Siswa

c. Sikap Tulus daru guru

d. Menemukan dan pengenalan alternatif pengelolaan

e. Membuat Kontrak Sosial

2. Dimensi Tindakan (action)

Dimensi indakan merupakan kegiatan yang dilakukan guru bila terjadi masalah
pengelolaan. Adapun hal yang bisa dijadika pertimbangan bagi guru adalah :
a. Lakukan tindakan dan bukan Ceramah

b. Do not bargain

c. Gunakan “Kontrol” Kerja

d. Nyatakan peraturan dan konsekuensinya

3. Dimensi Penyembuhan

Dimensi Penyembuhan dimaksudkan untuk membina kontrak social yang tidak


jalan. Bentuk dari situasi ini :

- Siswa melanggar sejumlah peraturan sekolah

- Siswa menolak konsekuensi

- Siswa menolak sama sekali aturan khusus yang sudah dibuat

- Dan lainnya

Langkah –langkah yang dilakukan :

o Membuat rencana

o Menentukan waktu pertemuan

o Pemecahan masalah / kontrak individual

o Melakukan kegiatan tindak lanjut

e. Disiplin

1. Pengertian Disiplin

Disiplin timbul dari kebutuhan untuk mengadakan keseimbangan antara apa yang
diinginkan dari orang lain sampai batas – batas tertentu

2. Tertib Kearah Siasat

Pembiasaan dengan disiplin di sekolah akan mempunyai pengaruh yang positif


bagi kehidupan siswa dimasa yang akan datang.

3. Sumber – Sumber Pelanggaran disiplin

o Tipe kepemimpian guru atau kepala sekolah


o Kelompok besar siswa dikurangi hak – haknya

o Kurang memperhatikan kelompok minoritas

o Kurang dilibatkan dalam kegiatan tanggung jawab sekolah

4. Penanggulangan Pelanggaran Disiplin

a. Pengenalan Siswa

Pengenalan terhadap mereka dan latar belakang merupakan usaha


penanggulangan pelanggran disiplin. Berbagai alat bisa digunakan antara lain :

1. Interest Inventory ( pertanyaan tentang hobby, favorit, guru yang paling di sukai /
dibenci dan lainnya)

2. Sosiogram (hubungan social psikologis dengan teman-temanya)

3. Feedback letter (membuat karangan tentang perasaan terhadap sekolah mereka)

b. Mengekspresikan perasaan

memberikar: penyaluran yang sehat terhadap berbagai perasaan yang tertekan yang
dapat merupakan sumber pelanggaran disiplin adalah usaha yang cecara sadar
haus dilakukan guru. Berbagai cara dapat ditempuh antara lain :

 CATASTROPHIC FAK TAASIS, yaitu dengan jalan menguji fikiran yang


didasari suatu perasaan individu

 CRIPS BOX,yaitu suatu kotak yang disediakan di sekolah dimana setjap


siswa dapat menyampaikan pengalamannya

 Tension Relaxation, Yaitu Santai, pejamkan mata, bayangkan ditempat yang


paling disenangi tarik nafas denga teratur.

 Hole Playing (pemahaman diri dan temanya- temanya)

You might also like