You are on page 1of 2

Kunci Keberhasilan Dakwah 21 Februari 2012 Ilustrasi (inet) dakwatuna.

com - Katakanlah: tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan. Dan Kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah aka n menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya. Sebab itu tunggulah, sesu ngguhnya kami menunggu-nunggu bersamamu. (QS. At-Taubah: 52) Kajian bulanan kali ini diawali dengan surat At-Taubah ayat 52 di atas. Dalam ay at tersebut tertulis, bahwasanya ada dua hal (dari keberhasilan dakwah) yang sen antiasa ditunggu-tunggu oleh para muharik dakwah. Kedua hal tersebut adalah tamk in (yaitu kemenangan dakwah) dan atau mati syahid di jalan dakwah. Terealisasikannya salah satu dari dua hal tersebut -yang keduanya adalah sama-sa ma kebaikan- menunjukkan bahwa telah sampainya kita pada tingkat keberhasilan da kwah. Ketika tombak kekuasaan untuk memimpin dan mengarahkan masyarakat telah ad a di tangan para da i, maka di sanalah dakwah baru bisa dikatakan telah berhasil. Pilihan kedua adalah kesyahidan. Ketika para da i telah berjuang sepenuh jiwa raga nya untuk kemenangan Islam, namun sampai pada titik darah penghabisan dan kesyah idannya dakwah belum juga mendapatkan kemenangan, maka sesungguhnya ini pun suda h dapat dikatakan dakwahnya telah berhasil. Untuk dapat mencapai keberhasilan dakwah tersebut, tentunya banyak fase-fase dan proses yang harus dilalui lebih dulu oleh para muharik dakwah. Mengenali medan dakwah, mengetahui target-target dakwah, mengetahui pilar-pilar penting kesukses an dakwah, hingga memahami kriteria dari kesuksesan dakwah itu sendiri. Poin pertama adalah mengenali medan dakwah. Ada 3 medan dakwah yang disampaikan oleh Ustadz Masturi. Yang pertama adalah dakwah aammah (dakwah umum). Dakwah aam mah ini adalah dakwah terhadap masyarakat umum atau masyarakat kampus secara umu m jika dalam konteks dakwah kampus. Dakwah dalam tahapan ini lebih sering diwuju dkan secara besar-besaran, berupa acara-acara pensyiaran seperti tabligh akbar, seminar-seminar, dan berbagai acara yang bersifat umum lainnya. Kemudian dakwah khashshah, dakwah dalam tahapan ini sudah tidak lagi seperti dakwah aammah yang bersifat keroyokan atau besar-besaran dan terlihat. Dakwah khashshah lebih kepada pembentukan karakter para da i yang sesuai dengan Al-Qur an dan Sunnah. Untuk memben tuk karakter da i yang baik, tentu tidak dapat secara instan. Semua memerlukan pro ses yang memakan waktu, menguji keistiqamahan, mendekatkan dan merapatkan, mengu atkan pemahaman, hingga mimpi akan pribadi-pribadi yang shalih dan menshalihkan pun tercipta. Semua itu akan tercipta dengan kesabaran kita para da i berada dalam fase khashshah, dalam lingkaran-lingkaran malaikat, yang biasa kita sebut halaq ah. Di antara kedua medan tersebut, ada fase atau tahapan pertengahan. Kita biasa me nyebutnya Rabthul Aam. Pada fase ini komunikasi atau proses dakwah lebih terbata s. Pendekatan yang dilakukan lebih kepada segolongan orang, kelompok atau komuni tas tertentu. Berdakwah lebih kepada khudwah hasanah, pendekatan intensif terhad ap golongan-golongan yang sudah ada kecenderungan ke arah dakwah, namun masih su lit atau tidak bisa untuk diajak menjadi aktivis dakwah. Orang-orang pada tahapa n ini biasanya merupakan kalangan simpatisan dakwah, yang mendukung namun tidak turut dalam gerakan dakwah secara khusus. Berikutnya Ust. Masturi juga menyampaikan poin-poin targetan dakwah, antara lain ; terlaksananya amal, tersosialisasinya program dakwah, tersosialisasinya fikrah , minimalisir perlawanan terhadap dakwah, objek dakwah bisa bersikap objektif da n netral, menyetujui fikrah, mendukung dakwah, menggerakkan dakwah, membela dakw ah, hingga berjuang dijalan dakwah. Poin-poin tersebut lah yang wajib kita kejar ntuk mewujudkan keberhasilan dakwah.

Ada 2 pilar utama yang menjadi kunci kesuksesan dakwah dan tercapainya targetantargetan dakwah di atas. Dua pilar tersebut adalah Qiyadah Rosyidah (pemimpin ya ng bijak) dan Jundiyah muthi ah (pengikut yang taat). Qiyadah Rosyidah di sini ber arti adalah pemimpin yang dapat bijaksana dalam mengambil keputusan. Dia tidak p ernah meninggalkan syura dan istisyarah dalam setiap keputusannya. Sedangkan Jun diyah muthi ah di sini pun, bukanlah pengikut yang hanya sekedar mengikuti secara penuh (taqlid buta), tetapi adalah jundi yang taat pada pemimpinnya disertai den gan pemikiran yang tajam dan berpegang pada Al-Qur an dan Sunnah ( ala bashirah). Ketika semua elemen yang diperlukan untuk dapat meraih keberhasilan dalam dakwah dapat bersinergi dengan baik, dapat saling melengkapi dan memahami satu dengan yang lain, maka keberhasilan atau kesuksesan dakwah adalah merupakan sesuatu yan g pasti. Perwujudan asholatul fikrah (kemurnian fikrah), fahmul awaiq (memahami rintangan ), muwasholatul amal (kerja yang terus menerus dan berkelanjutan), tauhidushoff ( ketahanan barisan), serta wihdatuttaujih (kesatuan komando) adalah sebuah kenisc ayaan. Maka yakini lah, kemenangan dakwah ada pada kita. Mungkin tidak segera, n amun pasti, karena ia adalah janjiNya. Wallahu alam bishshowab

Review ta lim Lembaga Dakwah Kampus oleh Ust. Masturi.

Sumber: http://m.dakwatuna.com/2012/02/21/18339/kunci-keberhasilan-dakwah/#ixzz2 ZMNZxl1X Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

You might also like