You are on page 1of 2

PENDAHULUAN Indonesia kaya akan sumber bahan obat tradisional.

Keuntungan penggunaan obat tradisional, karena mudah diperoleh dan tidak menimbulkan efek samping. Obat tradisional dapat di tanam di halaman rumah dan dapat di racik sendiri. Penggunaan obat tradisional saat ini sangat berkembang, hal ini disebabkan oleh karena pengobatan menggunakan obat sintetis sangatlah mahal dan haruslah hati-hati menggunakannya. Jeruk nipis merupakan tanaman obat yang dapat tumbuh dengan sembarangan dan juga tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai pengobatan alternatif sebagai anti inflamsi dan anti piretik . Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh normal. Demam adalah istilah umum, dan beberapa istilah lain yang sering digunakan adalah pireksia atau febris. Apabila suhu tubuh sangat tinggi (mencapai sekitar 40C), demam disebut hipertermi. Demam dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat lain, terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksik atau pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit. Disamping itu pula kandungan jeruk nipis terdapat saponin dan flavinoid dan minyak atsiri. Masyarakat biasanya mengkonsumsi obat herbal dengan direbus dan biasannya diseduh pula dalam bentuk sediaan obat herbal berbentuk sediaan larutan. Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut Rumusan masalah Apakah sediaan jeruk nipis bisa dijadikan dalam bentuk larutan ? Apakah jeruk nipis bisa menunjukan untuk menurunkan demam? Tujuan Agar terbukti bahwa jeruk nipis sebagai antipiretik

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk salah satu jenis Citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm. Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih Tanaman jeruk nipis pada umur 2,5 tahun sudah mulai berbuah. Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau kekuningkuningan. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung (CCRC, 2009) Klasifikasi Citrus aurantifolia dikenal dengan nama jeruk nipis. Klasifikasi tanaman ini adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Klas : Dicotyledonae Bangsa : Rutales Famili : Rutaceae Genus : Citrus Species : Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle (ebook tanaman indonesia)

You might also like