You are on page 1of 40

TUGAS ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR MANUSIA DAN PERADABAN

OLEH : RAIHANA ZAHRA ICHSANI 201210330311003

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

MANUSIA DAN PERADABAN

Manusia dan peradaban merupakan dua hal yang tidak mungkin terpisahkan. Manusia melalui kemampuan cipta dan karya selalu melakukan karya-karya di segala bidang kehidupan. Istilah peradaban mempunyai arti yang erat kaitannya dengan manusia. Istilah peradaban seringkali merujuk pada suatu masyarakat yang kompleks. Peradaban manusia bisa dilihat melalui praktik pertanian, hasil karya, permukiman, dan berbagai pandangan manusia mengenai ilmu pengetahuan, politik, dan kehidupan. MANUSIA DAN PERADABAN Pengertian Manusia 1. Menurut Sokrates, Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar. 2. Menurut Nicolaus dan Sudiarja, Manusia itu bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena terdiri dari jasmani dan rohani akan tetapi satu karena jasmani dan rohani terdapat dalam satu jasad. 3. Menurut Omar Muhammad, Manusia adalah makhluk yang paling mulia karena dapat berpikir. Manusia itu memiliki 3 dimensi yaitu badan, akal dan ruh.

Pengertian Peradaban Peradaban merupakan terjemahan dari kata civitazion berasal dari kata civil (warga kota) dan sivitas (kota; kedudukan warga kota). Biasanya, peradaban juga disamakan dengan budaya dan kebudayaan dalam beberapa literatur. Menurut Huntington, peradaban mewujudkan puncak-puncak dari kebudayaan. Manusia sebenarnya sudah mencapai puncak kebudayaan walaupun masih dalam tarif primitif. Akan tetapi, tidak semua kebudayaan bisa mencapai tahap puncaknya. Kadang, kebudayaan manusia terhenti dengan apa yang disebut blind eyes atau jalan buntu. Frans Boas mengartikan peradaban secara keseluruhan bentuk reaksi manusia terhadap tantangan dalam mengahadapi alam sekitar, individu ataupun kelompok.
2

Peradaban bisa meliputi segala aspek kehidupan manusia, seperti budaya materiil, relasi sosial, seni, agama, dan ditambah dengan sistem moral, gagasan, dan bahasa. Pengertian peradaban menurut para ahli : Prof. Dr. Koentjaraningrat, peradaban ialah bagian- bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian Oswald Spengl (1880-1936) Kebudayaan ialah wujud dari seluruh kehidupan adat, industrial filsafat dan sebagainya, peradaban ialah kebudayaan yang sudah tidak tumbuh lagi, sudah mati Peradaban didefinisikan sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku atau agama yang membedakannya dari yang lain. Beradab tidaknya sebuah masyarakat bersifat relatif. Dalam sebuah peradaban harus ada sebuah norma. Kebutuhan akan adab dengan peradaban mengacu pada masyarakat yang memiliki organisasi sosial, kebudayaan dan cara berkehidupan yang sudah maju yang menyebabkan berbeda dari masyarakat lain Peradaban merupakan tahap kebudayaan tertentu dan telah maju yang bercirikan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan lain-lain Masyarakat memiliki peradaban yang berbeda-beda satu sama lain Peradaban mengacu pada kehidupan yang nyaman Indikator peradaban : organisasi sosial, berkebudayaan tinggi dan cara berkehidupan yang sudah maju Dalam kebudayaan Barat, manusia beradab adalah yang berpendidikan, sopan dan berbudaya Ciri penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured), antara lain : melek huruf (lettered) Faktor penting dalam pembentukan kebudayaan: religi, bahasa, seni, dan ilmu pengetahuan Perjalanan Peradaban Dalam perjalanan peradaban manusia, ada suatu fenomena yang harus dihadapi, yaitu terjadinya benturan peradaban. Hutington menyebutnya dengan istilah clash civilization. Pada zaman modern, Hutington meyakini bahwa peradaban-peradaban

yang muncul akan menimbulkan proses benturan-benturan. Benturan itu terjadi bisa antara peradaban Barat dan Timur. Bisa juga karena perbedaan ideologi. Satu hal yang tidak boleh terjadi adalah berhenti mempelajari peradaban manusia. Peradaban manusia harus terus dikaji atau dipelajari. Sejarah peradaban manusia dari tiap masa tidak boleh hilang. Karena dari belajar peradaban di masa itulah, kita tidak bisa bercermin untuk mengembangkan peradaban manusia masa mendatang.

PERADABAN DI DUNIA Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hwang-Hoo) Awal mula Sungai Hwang Hoo disebut juga sungai kuning karena sungai ini berada di Lembah Kuning. Air lembah tersebut berwarna kuning karena tertutupi oleh semburan sinar matahari pada semenanjung Korea. Peradaban pertama : bercocok tanam dan mulai muncul di bagian timur. Letak geografis Sungai Kuning atau Hwang-Hoo bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setalah melalui daerah pegunungan Cina Utara sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membuat dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di laut Cina Timur. Pertanian Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam seperti menanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa ini pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pupuk sudah dikenal untuk menyuburkan tanah. Kemudian penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan. Irigasi sudah tertata dengan baik. Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas. Teknologi

Bumi Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah, wolfram, emas, dan tembaga, yang sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan barang-barang seperti perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata seperti pisau, pedang, tombak, cangkul, sabit, dan lain-lain, menunjukkan tingginya tingkat perkembangan teknologi masyarakat Cina pada saat itu. Kepercayaan Suatu paham mengenai cara hidup yang dikembangkan oleh Jendral Konfusius. Paham ini mirip dengan Animisme. Teoisme Keprcayaan akan bermacam-macam dewa. Paham ini dikembangkan oleh banyak tokoh, salah satunya Laotse Agama Budha Agama Budha dibawa ke China pada zaman dinasti Liang oleh Bodhidarma. Agama Budha berkembang sangat pesat pada masa pemerintahan dinasti Tiang, hal ini disebabkan karena kebanyakan kaisar dinasti Tiang sangat menyukai agama Budha. Dewa-dewa yang menerima pemujaan tinggi antara lain : Feng-Pa (dewa angin) Lei Shih (dewa angin taufan, digambarkan sebagai naga besar). Tai-Shan (dewa yang menguasai bukit suci). Ho-Po (tiap-tiap tahun diberi sesajen yang dijalankan oleh pendeta-pendeta perempuan dengan mempersenbahkan gadis jelita). Pemerintahan Dalam perjalanan sejarahnya ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, yaitu : Sistem Pemerintahan Feodal Dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis.
5

Sistem pemerintahan Unitaris Kaisar berkuasa mutlak dalam pemerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis. Aksara dan Bahasa Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu. Astronomi Masyarakat Cina kuno sudah mulai mengenal ilmu astronomi. Bahkan dimanfaatkan sebagai dasar segala aktivitas yang hendak dilakukan oleh masyarakat Cina, seperti : a. Sistem pertanian b. Sistem Pelayaran c. Mengenal pergantian musim Dinasti yang Berkuasa Dinasti Syang[Hsia] o Berkuasa pertama kali dan peletak dasar kebudayaan Cina o Memuja Dewa bernama Dewa Shang-Ti. o Berakhir sekitar thn 1766 SM Dinasti Yin o Menggantikan dinasti Syang(1700-1027 SM) o Melanjutkan tradisi dinasti Syang o Dinasti Syang dan Yin digolongkan ke dalam zaman proto Dinasti Chou o Dinasti ketiga o Dasar-dasar sistem pemerintahan feodalisme diletakkan & diikuti dg pembagian kekuasaan pemerintahan o Kekuasaan pemerintah pusat langsung berada dibawah kekuasaan kaisar o Muncul tokoh-tokoh filsafat: - Lao Tse
6

- Kong Fu Tse Dinasti Chin o Didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih Huang Ti. o Pertama kali Cina merupakan sebuah negara kesatuan dg pemerintahan satu orang raja saja. o Terjadi berbagai pembaharuan: - Penghapusan aturan feodalisme - Penghapusan sistim raja vazal - Pembentukan provinsi dan pengangkatan gubernur(gubernur bertanggung jawab pada kaisar) o Pembangunan Tembok di sepanjang perbatasan Cina

utara(selama 18 abad, berakhir pada zaman Dinasti Ming) o Pada thn 210 SM Shih Huang Ti meninggal maka terjadilah perebutan kekuasaan antara para gubernur Dinasti Han o Didirikan oleh Liu pang o Ajaran Kong Fu Tse diterapkan dan dikembangkan o Masa kejayaan di bawah kaisar Han Wu Ti o Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea, Manchuria Selatan, Anam, Sinkiang o Mundur pd thn 87 M, dan runtuh 221 M Dinasti Tang o Didirikan oleh Li Shih Min(terkenal dengan nama Kaisar Tang Tai), abad 7 M. o Ibu kota kerajaannya bernama Sian Fu. o Kesenian dan kebudayaan berkembang pesat o Terdapat seniman-seniman: - Li Tai Po - Tu Fu - Wang Wei o Agama nasrani dan Islam mulai masuk melalui Asia Tengah o Runtuh abad ke-10 M o Cina kembali kacau, baru pada tahun 960 M kekacauan dapat diatasi dg berdirinya Dinasti Sung
7

o Filsafat: a. Lao Tse b. Kong Fu Tse c. Meng Tse Kebudayaan Masyarakat Cina kuno telah mengenal tulisan sejak 1500 SM yang ditulis pada kulit penyu atau bambu. Pada awalnya huruf Cina yang dibuat sangat sederhana, yaitu satu lambang untuk satu pengertian. Pada masa

pemerintahan Dinasti Han, seni sastra Cina kuno berkembang pesat seiring dengan ditemukannya kertas. Ajaran Lao Zi, Kong Fu Zi, dan Meng Zi banyak dibukukan baik oleh filsuf itu sendiri maupun para pengikutnya. Pada masa pemerintahan Dinasti Tang, hidup dua orang pujangga terkemuka yang banyak menulis puisi kuno, yaitu Li Tai Po dan Tu Fu. Selain berupa sastra, kebudayaan Cina yang muncul dan berkembang di Lembah Sungai Kuning adalah seni lukis, keramik, kuil,

dan istana. Perkembangan seni lukis terlihat dari banyaknya lukisan hasil karya tokoh ternama yang menghiasi istana dan kuil. Lukisan yang dipajang umumnya berupa lukisan alam semesta, lukisan dewa-dewa, dan lukisan raja yang pernah memerintah. Keramik Cina merupakan hasil kebudayaan rakyat yang bernilai sangat tinggi dan menjadi salah satu komoditi perdagangan saat itu. Rakyar Cina menganggap bahwa kaisar atau raja merupakan penjelmaan dewasehingga

istana untuk sang raja dibangun dengan indah dan megah. Hasil kebudayaan Cina yang sangat terkenal hingga saat ini adalah Tembok Besar Cina yang dibangun pada masa Dinasti Qin untuk menangkal serangan dari musuh di bagian utara Cina. Kaisar Qin Shi Huangmenghubungkan dinding-dinding pertahanan yang telah dibangun tersebut menjadi tembok raksasa dengan sepanjang 7000 km.

Peradaban Lembah Sungai Indus Pusat Peradaban Peradaban Lembah Sungai Indus diketahui melalui penemuan-penemuan arkeologi-di Kota Harappa dan Mohenjodaro. Kota Mohenjodaro diperkirakan sebagai ibukota daerah Lembah Sungai Indus bagian selatan dan Kota Harappa

sebagai ibukota Lembah Sungai Indus bagian utara. Mohenjodaro dan Harappa merupakan pusat peradaban bangsa India pada masa lampau. Tata Kota Di Kota Mohenjodaro dan terdapat gedung-gedung dan rumah tinggal serta pertokoan dibangun secara teratur dan berdiri kukuh. Gedung-gedung dan rumah tinggal dan pertokoan itu sudah terbuat dari batu bata lumpur. Wilayah kota dibagi atas beberapa bagian atau blok yang dilengkapi jalan yang ada aliran airnya. Sistem Pertanian dan Pengairan Daerah Lembah Sungai Indus merupakan daerah yang subur. Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat India. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat telah berhasil menyalurkan air yang mengalir dari Lembah Sungai Indus sampai jauh ke daerah pedalaman. Pembuatan saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian menunjukkan bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki peradaban yang tinggi. Hasil-hasil pertanian yang utama adalah padi, gandum, gula/tebu, kapas, teh, dan lain-lain. Sanitasi (Kesehatan) Masyarakat Mohenjodaro dan Harappa telah memperhatikan sanitasi (kesehatan) lingkungannya. Teknik-teknik atau cara-cara pembangunan rumah yang telah memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan kebersihan

lingkungan yaitu rumah mereka sudah dilengkapi oleh jendela. Teknologi Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, Kemampuan mereka dapat diketahui melalui peninggalan-

peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas, perak, dan berbagai macam meterai denganlukisannya yang bermutu tinggi dan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah Pemerintahan Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain : a. Candragupta Maurya Setelah berhasil menguasai Persia, pasukan Iskandar Zulkarnaen melanjutkan ekspansi dan menduduki India pada tahun 327 SM melalui
9

Celah Kaibar di Pegunungan Himalaya. Pendudukan yang dilakukan oleh pasukan Iskandar Zulkarnaen hanya sampai di daerah Punjab. Pada tahun 324 SM muncul gerakan di bawah Candragupta. Setelah Iskandar Zulkarnaen meninggal tahun 322 SM, pasukannya berhasil diusir dari daerah Punjab dan selanjutnya berdirilah Kerajaan Maurya dengan ibu kota di Pattaliputra. Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya. Pada masa pemerintahannya, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya. Dalam waktu singkat, wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat iuas, yaitu daerah Kashmir di sebelah barat dan Lembah Sungai Gangga di sebelah timur. b. Ashoka Ashoka memerintah Kerajaan Maurya dari tahun 268-282 SM. Ashoka merupakan cucu dari Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Maurya mengalami masa yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya. Namun, setelah ia menyaksikan korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul penyesalan dan tidak lagi melakukan peperangan. Mula-mula Ashoka beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi pengikut agama Buddha. Sejak saat itu Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Setelah Ashoka meninggal, kerajaan terpecahbelah menjadi kerajaan kecil. Peperangan sering terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdirilah Kerajaan Gupta dengan Candragupta I sebagai rajanya. Kepercayaan Sistem kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus bersifat politeisme atau memuja banyak dewa. Dewa-dewa tersebut misalnya dewa kesuburan dan kemakmuran (Dewi Ibu). Masyarakat lembah Sungai Indus juga menyembah binatang-binatang seperti buaya dan gajah serta menyembah pohon seperti pohon pipal (beringin). Pemujaan tersebut dimaksudkan sebagai tanda terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa kesejahteraan dan perdamaian.
10

Peradaban Lembah Sungai Nil Letak Sungai Nil Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6650 kilometer. Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur. Sungai Nil mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah. Ada empat negara yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia danMesir.Setiap tahun sungai Nil selalu banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer. Di sekeliling lembah sungai adalah gurun. Batas timur adalah gurun Arabia di tepi Laut Merah. Batas selatan terdapat gurun Nubia di Sudan,batas barat adalah gurun Libia. Kemudian batas utara Mesir adalah Laut Tengah. Peradaban Mesir Mesir terletak di benua Afrika. Secara geografis sebelah baratnya berbatasan dengan Libia, sebelah timur berbatasan dengan Laut Merah, sebelah utara berbatasan dengan Laut Tengah, dan sebelah selatan berbatasan dengan Sudan. Di antara Laut Tengah dan Laut Merah terdapat Terusan Suez yang menghubungkan pelayaran Eropa dan Asia. 1) Sistem Pemerintahan Kerajaan Mesir diperintah oleh seorang raja yang bergelar Pharaoh atau Firaun, yaitu nama dinasti yang menurunkan raja-raja berikutnya. Rakyat menganggap raja adalah dewa dan kekuasaan raja sangat mutlak. Selain sebagai raja, Firaun juga merupakan kepala agama dan panglima perang. Pusat pemerintahan Mesir berada di kota Menphis. Kerajaan Mesir Tua (3400-2160 SM) Zaman kerajaan Mesir tua dimulai dari didirikannya

perkampungan kecil di sekitar sungai Nil. Berabad-abad kemudian, perkampungan tersebut menjadi sebuah kerajaan yang disebut dengan mones. Mones berkembang menjadi dua buah kerajaan besr yaitu Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Pada masa kerajaan Mesir Tua terdapat banyak raja yang memerintah di Mesir, antara lain adalah Raja Menes, Chufu, Chepren, Menkaure, Pepi I, dan Pepi II. Pada masa pemerintahan Pepi II
11

kekuatan Mesir melemah. Kerajaan Mesir terpecah menjadi kerajaan kecil-kecil. Hal itu disebabkan oleh adanya perpecahan di antara kalangan bangsawan yng berdampak pada

ketidakstabilan di Mesir. Kerajaan Mesir Pertengahan (2160-1788 SM) Raja pertama yang berhasil mempersatukan Mesir kembali adalah Sesotris III. Selain berhasil mempersatukan Mesir, ia juga berhasil melakukan ekspansi ke wilayah Sudan, Palestina, dan Sichem. Di tangannya, Mesir berkembang pesat dalam bidang perekonomian. Hal ini, semakin dikembangkan oleh raja berikutnya, yaitu Amenemhet III. Ia membawa Mesir menjadi wilayah yang makmur, tak kekurangan, bahkan mengalami surplus yang tidak sedikit. Tetapi, karena kemajuan dan perkembangan Mesir yang tergolong pesat, Mesir dijadikan sebagai sasaran empuk Bangsa Hykos. Bangsa Hykos mulai melakukan serangan di beberapa wilayah di Mesir dan berhasil menguasai Mesir. Kerajaan Mesir Baru (1500-1100 SM) Kerajaan Mesir yang dikuasai oleh Bangsa Hykos mencoba menyatukan pedang untuk mengusir Bangsa Hykos. Bangsa Mesir di bawah kerajaan Thebe menyerang Bangsa Hykos dan berhasil mengalahkannya. Dengan demikian, Bangsa Mesir kembali membangun peradabannya yang sempat terhambat. Pada masa ini, banyak raja yang memerintah Mesir dalam kurun waktu yang cukup lama. Tetapi, Mesir kembali mengalami kemunduran saat diperintah oleh Ramses III. Beberapa bangsa asing sempat menguasai Mesir dan sampai akhirnya pada abad 27 SM, bangsa Romawi berhasil menguasai Mesir seutuhnya. 2) Sistem Kepercayaan Masyarakat Mesir menyembah banyak dewa (politheisme). Dewa yang paling terkenal adalah Dewa Ra atau Dewa Amon, yaitu adalah Dewa Matahari. Selain itu, masyarakat Mesir juga mengenal Dewa Osiris, yaitu Dewa Hakim Para Roh, Dewi Isis (Dewi Kecantikan),

12

Dewa Horus (Dewa Sungai Nil), Dewa Anubis (Dewa Kematian), Dewa Aris (Dewa Kesuburan) dan masih banyak lagi. Selain memuji para dewa, masyarakat Mesir juga memuja para binatang seperti Ibis (Burung Bangau), Apis (Lembu Jantan), buaya serta kucing. Wujud kepercayaan yang berkembang di Mesir berdasarkan pemahaman sebagai berikut: Penyembahan terhadap dewa berangkat dari ide/gagasan bahwa manusia tidak berdaya dalam menaklukkan alam. Yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti dewa Anubis atau yang memberi sumber kehidupan. Jadi mereka dengan taat menyembah pada dewa karena masyarakat lembah sungai Nil mengharap jangan menjadi sasaran maut. Kepercayaan yang kedua berkaitan dengan pengawetan jenazah yang disebut mummi. Dasarnya membuat mummi adalah bahwa manusia tidak dapat menghindari dari kehendak dewa maut dan mereka mempercayai adanya kehidupan seteelah mati. Manusia ingin tetap hidup abadi. Agar roh tetap hidup maka jasad sebagai lambang roh harus tetap utuh. Yaitu dengan cara dibalsem dan diawetkan. 3) Sistem Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Masyarakat Mesir telah mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup maju. Diantaranya adalah ilmu astronomi, ilmu ukur, ilmu kimia dan fisika, keterampilan memahat, mengolah logam, membuat perhiasan, dan lain lain. Semua itu dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan kuno yang masih tetap kokoh berdiri sejak ribuan tahun yang lalu, sistem penanggalan kalender yang sudah berdasar pada perputaran bumi terhadap matahari, bekas peninggalan alat-alat rumah tangga dari logam, dan adanya pengawetan mayat menjadi mummi. 4) Seni Bangunan Dari peninggalan bangunan-bangunan yang masih bisa disaksikan sampai sekarang menunjukkan bahwa bangsa Mesir telah memiliki

13

kemampuan yang menonjol di bidang matematika, geometri, dan arsitektur. Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah piramida, kuil, dan obelisk yang erat kaitannya dengan kehidupan keagamaan. Piramida dibangun untuk tempat pemakaman Firaun.

Arsitek terkenal pembuat piramida adalah Imhotep. Bangunan ini biasanya memiliki kamar bawah tanah, pekarangan dan kuil kecil di bagian luarnya. Tiang-tiang dan dindingnya dihiasi dengan hiasan yang indah. Di bagian dalam terdapat lorong-lorong, lubang angin dan ruang jenazah raja. Di depan piramida terdapat sphinx, yaitu patung singa berkepala manusia. Fungsi sphinx adalah penjaga piramida. Bangunan kedua adalah kuil. Kuil berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Kuil terbesar dan terindah adalah Kuil Karnak untuk pemujaan Dewa Amon Ra. Satu lagi bangunan khas Mesir adalah obelisk. Obelisk adalah tiang batu yang ujungnya runcing sebagai lambang pemujaan kepada roh. Obelisk juga dipakai sebagai tempat pencatatan kejadian-kejadian.\ 5) Aksara Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang

disebut hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk, maupun daun papirus. Huruf hieroglyph terdiri atas gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan, dan bendabenda. Setiap lambang memiliki makna. Tulisan ini berkembang menjadi lebih sederhana dan kemudian Tulisan hieratic atau dikenal tulisan dengan suci ini

tulisan hieratic dan demotis.

dipergunakan oleh para pendeta. Sementara tulisan demotis adalah tulisan rakyat yang dipergunakan untuk urusan keduniawian misalnya jual beli. 6) Ekonomi, Pertanian dan Pengairan Lembah Sungai Nil yang subur dimanfaatkan untuk irigasi pertanian. Hal itu, membuat Mesir semakin makmur dengan hasil pertaniannya yang berupa gandum, sekoi atau jemawut, dan jelai. Yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung. 7) Masyarakat
14

Masyarakat Mesir terdiri atas beberapa lapisan masyarakat. Lapisan pertama adalah para bangsawan, dan pendeta yang mempunyai hak-hak istimewa. Golongan kedua adalah masyarakat kelas menengah seperti pedagang kaya, pemilik tanah, pengusaha, dan sebagainya. Sedangkan golongan ketiga dihuni oleh rakyat biasa, seperti budak, buruh, petani, dan lainnya.

PERADABAN DI INDONESIA Masa Pra Sejarah 1. Manusia Purba manusia purba adalah manusia yang hidup sebelum ditemukannya tulisan. 2. Jenis manusia purba di indonesia a. Pithecantropus atau manusia kera, meliputi : b. c. 3. Pithecantropus Robustus Pithecantropus Soloensis Pithecantropus Erectus Pithecantropus Dubois

Hom sapiens, manusia yang sudah cerdas ditemukan oleh Von Rietschoten Megantropus Palaeojavanicus, ditemukan oleh Von Koningswald di Sangiran

Jenis manusia purba di luar indonesia Sinantropus Pekinensis di Cina Homoheidel Bergensis dan Homo neander thalensis di Jerman Grimaldi dan Cro magnon di Perancis Pittdown dan Susscexs di Inggris Homo Afrikanus di Afrika

4. Zaman kehidupan manusia purba a) Zaman Palaeolitikum (batu Tua) Pola hidupnya adalah Nomaden, food gathering, berburu dengan alat yang masih sederhana, seperti kapak genggam, flakes, chopper pendukung kebudayaan ini adalah kebudayaan pacitan dan ngandong b) Zaman Mezolitikum (batu tengah)

15

Pada zaman ini mulai dikenal kehidupan yang menetap, adapun pendukung kebudayaan ini adalah kebudayaan Bachon Hoabinh dan kebudayaan Roala. c) Zaman Neolitikum (batu baru) Pada masa ini kehidupan sudah menetap peralatan dari batu sudah halus. Zaman ini merupakan perubahan besar dari Food gathering ke food producing, juga kehidupan golongan royong serta bercocok tanam semakin berkembang d) Zaman Megalitikum (batu besar) Pada masa ini sudah mulai dikenal kepercayaan Dinamisme dan Animisme. Adapun benda-benda peninggalan zaman ini adalah bangunan menhir, dolmen, sarkofagus, waruga dan punden berundak, yang semua itu terbuat dari batu besar. e) Zaman Logam Pada masa ini sudah dikenal benda-benda dari logam dengan teknik yang tinggi. hasil peninggalan kebudayaan ini, antara lain : kapak corong, nekara, bejana, manik-manik dan peerhiasan.

Masa Sejarah Masa kerajaan PROSES MASUK DAN MENYEBARNYA AGAMA HINDU-

BUDDHA DI INDONESIA - Perkembangan Hindu dan Buddha di India membawa akibat dan pengaruh yang luar biasa pada kehidupan internasional, khususnya Asia Selatan dan Tengah (Tibet, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka), Asia Timur (Jepang, Cina, Korea, Taiwan), dan Asia Tenggara. Indonesia merupakan daerah yang terpengaruh oleh agama dan budaya Hindu-Buddha. Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha terhadap kehidupan masyarakat Indonesia zaman dahulu begitu kental dan hingga kini masih terasa. Hal ini terlihat dari berbagai macam peninggalan bersejarah bercorak HinduBuddha. Pengaruh Hindu dapat kita lihat di Bali, di mana sebagian besar masyarakatnya pemeluk Hindu. Pengaruh Buddha dapat terlihat pada kemegahan Candi Borobudur di Jawa Tengah.

16

Pengaruh Hindu dan Buddha datang ke Indonesia hampir berbarengan. Secara garis besar kita dapat melihat pengaruh tersebut dari berdirinya beberapa kerajaan besar yang pernah berdiri di Indonesia, dari mulai Kutai yang menguasai sebagian Kalimantan sampai Majapahit yang mampu menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri. Kerajaan-kerajaan tersebut telah begitu lama menancapkan taring-taring kekuasaannya di Indonesia sampai berabad-abad sehingga keberadaan dan pengaruh agama tersebut kuat dalam kehidupan Indonesia. Pengaruh agama Hindu-Buddha masih terlihat sampai hari ini dalam kehidupan sebagian umat Islam di Indonesia dari mulai bahasa, peribadatan, pakaian, kesenian. Sebelum bersinggungan dengan Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia menganut kepercayaan tradisional berupa penghormatan terhadap roh leluhur dan kekuatan alam semesta dan bendabenda tertentu (animisme dan dinamisme). Pengaruh Hindu-Buddha membuat kepercayaan animismedinamisme beralih kepada dewa-dewi pengatur alam. Masyarakat Indonesia mulai menyembah dewa-dewi yang sama dengan yang di India. Awalnya, agama Buddha lebih dulu berkembang di Indonesia. Di Indonesia (juga Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Laos) aliran Hinayanalah yang berkembang, sedangkan aliran Mahayana lebih berkembang di Cina, Korea, Taiwan, dan Jepang. Perkembangan Buddha awal di Indonesia dibuktikan oleh temuan patung Buddha dari abad ke-2 M di Sikendeng, Sulawesi Selatan. Contoh lainnya adalah Kerajaan Sriwijaya yang telah ada pada abad ke-6 M di Sumatera. Perkembangan Buddha yang pesat di Asia Tenggara pada awal abad masehi disebabkan oleh faktor-faktor politis. Ketika itu agama Buddha sedang mencapai masa keemasannya di Asia, terutama di India dan Cina. Banyak kerajaaan yang menjadikan Buddha sebagai agama resmi negara, selain Hindu. Namun kemudian, agama Buddha kehilangan kejayaaan dikarenakan sejumlah kerajaan Buddhis mengalami keruntuhannya. Sebaliknya, Hindulah yang kemudian menjadi agama resmi kerajaan-kerajaan yang bersangkutan. Di Indonesia, kerajaan bercorak Hindu lebih berkembang daripada yang Buddha. Pada perkembangannya, bahkan muncul agama baru atau agama sinkretis, yakni perpaduan dari Hindu Siwa dengan Buddha. Agama SiwaBuddha mulai berkembang pesat pada masa Singasari di Jawa Timur, masa
17

orang-orang Jawa telah menciptakan karya seni dan arsitektur di mana unsur Jawa lebih ditonjolkan daripada unsur India. Disebutkan dalam kitab - kitab dan pada bangunan candi-candi bahwa raja-raja Singasari seperti Kertanegara dan Wisnuwardhana adalah penganut agama baru ini.

Adapun proses dan waktu kapan masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia sampai sekarang masih menjadi perdebatan di antara para sejarawan. Setidaknya terdapat empat pendapat, yang masing-masing pendapat

sesungguhnya saling menguatkan. Adapun pendapat-pendapat tentang masuknya Hindu-Buddha ke

Indonesia adalah sebagai berikut: (1) Teori Brahmana, mengatakan bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah orang-orang Hindu berkasta brahmana. Para brahmana yang datang ke Indonesia merupakan tamu undangan dari raja-raja penganut agama tradisonal di Indonesia. Ketika tiba di Indonesia, para brahmana ini akhirnya ikut menyebarkan agama Hindu di Indonesia. Ilmuan yang mengusung teori ini adalah Van Leur. (2) Teori Waisya, mengatakan bahwa yang telah berhasil mendatangkan Hindu ke Indonesia adalah kasta waisya, terutama para pedagang. Para pedagang banyak memiliki relasi yang kuat dengan para raja yang terdapat di kerajaan Nusantara. Agar bisnis mereka di Indonesia lancar, mereka sebagai pedagang asing tentunya harus membuat para penguasa pribumi senang, dengan cara dihadiahi barang-barang dagangan. Dengan demikian, para pedagang asing ini mendapat perlindungan dari raja setempat. Di tengah-tengah kegiatan perdagangan itulah, para pedagang tersebut menyebarkan budaya dan agama Hindu ke tengahtengah masyarakat Indonesia. Ilmuwan yang mencetuskan teori ini adalah N.J. Krom. (3) Teori Ksatria, mengatakan bahwa proses kedatangan agama Hindu ke Indonesia dilangsungkan oleh para ksatria, yakni golongan bangsawan dan prajurit perang. Menurut teori ini, kedatangan para ksatria ke Indonesia disebabkan oleh persoalan politik yang terus berlangsung di India sehingga mengakibatkan beberapa pihak yang kalah dalam peperangan
18

tersebut terdesak, dan para ksatria yang kalah akhirnya mencari tempat lain sebagai pelarian, salah satunya ke wilayah Indonesia. Ilmuan yang mengusung teori ini adalah C.C. Berg dan Mookerji. (4) Teori Arus Balik, mengatakan bahwa yang telah berperan dalam menyebarkan Hindu di Indonesia adalah orang Indonesia sendiri. Mereka adalah orang yang pernah berkunjung ke India untuk mempelajari agama Hindu dan Buddha. Di pengembaraan mereka mendirikan sebuah organisasi yang sering disebut sanggha. Setelah kembali di Indonesia, akhirnya mereka menyebarkan kembali ajaran yang telah mereka dapatkan di India. Pendapat ini dikemukakan oleh F.D.K. Bosch. Kedatangan brahmanadari India maupun lokaldipergunakan pula oleh sebagian golongan pedagang pribumi atau kepala suku yang ingin kedudukan dan tingkat sosialnya meningkat. Melalui persetujuan kaum brahmana, mereka dinobatkan menjadi penguasa secara politis (raja). Para penguasa baru ini lalu belajar konsep dewa-raja (devaraja) agar kekuasaannya semakin kuat. Dengan demikian, baik secara ekonomi, sosial, dan politik, golongan pedagang atau pemimpin suku tersebut menjadi lebih terhormat karena kekuasaannya pun bertambah luas. Setelah menjadi raja, mereka mempersenjatai dirinya dengan pengikut-

pengikutnya yang setia untuk dijadikan tentara agar keamanannya terjamin. Dalam memperluas wilayah pun, mereka lebih leluasa dan percaya diri. Setelah sebuah kerajaan didirikan, sistem feodal pun berlaku. Feodalisme adalah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan (KBBI, 2002). Dengan demikian, raja adalah yang menentukan ke arah mana kerajaan akan bergulir. Praktik feodalisme ini cukup berkembang pada masa kerajaan-kerajaan HinduBuddha, terutama di Jawa. Pengkastaan dalam masyarakat membuat hubungan feodalistik semakin menguat. Feodalisme menjamin stabilitas politik yang dibutuhkan seorang raja untuk keberlangsungan kerajaannya. Sistem kasta ini membagi masyarakat dalam beberapa tingkatan sosial, yakni: (1) Brahmana yang berperan sebagai penasehat raja dan pendidik agama.

19

(2)

Ksatria yang terdiri atas penyelenggara dan penata pemerintahan serta pembela kerajaan (raja, pembantu raja, tentara).

(3)

Waisya yang berperan sebagai pedagang, pengrajin, petani, nelayan, dan pelaku seni.

(4)

Sudra yang terdiri atas pekerja rendah, buruh, budak, pembantu. Sementara itu, dalam kerajaan Buddhis pengkastaan tak terlalu berperan

karena ajaran Buddha tidak mengenal pengkastaan. Dalam hal ini, masyarakat Buddhis lebih demokratis dan egalitis. Maka dari itu, sistem feodal lebih berkembang di kerajaan-kerajaan bercorak Hindu. Dalam menentukan kebijakan, raja dibantu oleh kaum pandita(pendeta) dan brahmana sebagai penasehat spiritual dan duniawi. Merekalah kelompok yang mengetahui isi kitab suci yang ditulis dalam Sansekerta. Akibatnya, masyarakat awam tak mungkin mengetahui isi kitab suci tanpa perantara brahmana. Mereka memiliki hak mutlak dalam mengatur sebuah upacara agama, seperti peringatan hari-hari suci, pengangkatan raja, peresmian piagam atau prasasti, atau pernikahan golongan bangsawan. Mereka pula yang merintis pembangunan sekolah-sekolah dan asrama-asrama dalam masyarakat Buddha. Kedudukan mereka dapat disamakan dengan kalangan ulama dan cendikiawan zaman sekarang. Berikut ini adalah beberapa kerajaan yang ada di Indonesia : 1. Kerajaan Tarumanegara (358M-723M) Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Raja yang pernah berkuasa dan sangat terkenal dalam catatan sejarah adalah Purnawarman. Pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga (Kali Bekasi) sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum brahmana. Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten.
20

2.

Kerajaan Sriwijaya Sriwijaya adalah kerajaan Melayu kuno di pulau Sumatra yang banyak berpengaruh di kepulauan Nusantara. Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I-Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 selama 6 bulan. Prasasti pertama mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, Sumatra, pada tahun 683. Kerajaan ini mulai jatuh pada tahun 1200 dan 1300 karena berbagai faktor, termasuk ekspansi kerajaan Majapahit. Dalam bahasa Sansekerta, sri berarti "bercahaya" dan wijaya berarti "kemenangan". Setelah Sriwijaya jatuh, kerajaan ini terlupakan dan sejarawan tidak mengetahui keberadaan kerajaan ini. Eksistensi Sriwijaya diketahui secara resmi tahun 1918 oleh sejarawan Perancis George Coeds dari cole franaise d'Extrme-Orient. Sekitar tahun 1992 hingga 1993, Pierre-Yves Manguin membuktikan bahwa pusat Sriwijaya berada di Sungai Musi antara Bukit Seguntang dan Sabokingking (terletak di provinsi Sumatra Selatan, Indonesia). Meskipun catatan sejarah dan bukti arkeologi jarang ditemukan, tetapi beberapa menyatakan bahwa pada abad ke-7, Sriwijaya telah melakukan kolonisasi atas seluruh Sumatra, Jawa Barat, dan beberapa daerah di semenanjung Melayu. Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan biaya atas setiap kapal yang lewat. Palembang mengakumulasi kekayaannya sebagai pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, Melayu, dan India. Di tahun 902, raja baru mengirimkan upeti ke China. Dua tahun kemudian raja terakhir dinasti Tang menganugerahkan gelar kepada utusan Sriwijaya. Pada paruh pertama abad ke-10, diantara kejatuhan dinasti Tang dan naiknya dinasti Song, perdagangan dengan luar negeri cukup marak, terutama Fujian, kerajaan Min dan negeri kaya Guangdong, kerajaan Nan Han. Tak diragukan lagi Sriwijaya mendapatkan keuntungan dari
21

perdagangan ini. Pada tahun 903, penulis Muslim Ibn Batutah sangat terkesan dengan kemakmuran Sriwijaya. Daerah urban kerajaan meliputi Palembang (khususnya Bukit Seguntang), Muara Jambi dan Kedah. 2. Kerajaan Medang (Mataram) Kerajaan Medang adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke10, dan akhirnya runtuh pada awal abad ke-11. Istilah Mataram kemudian lazim dipakai untuk menyebut nama kerajaan secara keseluruhan, meskipun tidak selamanya kerajaan ini berpusat di sana. Prasasti Mantyasih tahun 907 atas nama Dyah Balitung menyebutkan dengan jelas bahwa raja pertama Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu) adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Kisah hidup Sanjaya secara panjang lebar terdapat dalam Carita Parahyangan yang baru ditulis ratusan tahun setelah kematiannya, yaitu sekitar abad ke16. Selain meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kerajaan Medang juga membangun banyak candi, baik itu yang bercorak Hindu maupun Buddha. Candi-candi peninggalan Kerajaan Medang antara lain, Candi Kalasan, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Mendut, Candi Pawon, dan tentu saja yang paling kolosal adalah Candi Borobudur. Candi megah yang dibangun oleh Sailendrawangsa ini telah ditetapkan UNESCO (PBB) sebagai salah satu warisan budaya dunia. 3. Kerajaan Majapahit Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lainnya di semenanjung Malaya, Borneo, Sumatra, Bali, dan Filipina. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di

22

Sumatra, Semenanjung Malaya, Borneo, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan. Arsitektur Majapahit memiliki pengaruh yang nyata dan berkelanjutan dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo) berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitab Negarakretagama telah menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta Pura dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini. Persenjataan Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan, pelestarian, dan penyebaran teknik pembuatan keris berikut fungsi sosial dan ritualnya. Penggunaan keris sebagai tanda kebesaran kalangan aristokrat juga berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara, terutama di bagian barat. Masa kolonial Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dan pengkoloni lebih hebat ketimbang yang diolonikan. Pendukung dari kolonialisme berpendapat bahwa hukum kolonial

menguntungkan negara yang dkolonikan dengan mengembangkan infrastruktur ekonomi dan politik yang dibutuhkan untuk pemodernisasian dan demokrasi. Masuknya kekuatan-kekuatan asing di Indonesia Kekuatan-kekuatan asing yang masuk ke Indonesia adalah ekspedisi pelayaran yang dilakukan oleh bangsa Barat yaitu Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris sejak akhir abad 15-16 yang sering disebut Abad Penjelajahan Samudra. Faktor-faktor yang mendorong bangsa-bangsa tersebut menjelajahi samodra menuju belahan dunia Timur.
23

Beberapa faktor pendorong penjelajahan Bangsa Eropa adalah: a. Kisah perjalanan Marcopolo (1254-1324) seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituangkan dalam buku Book of Various Experiences mengisahkan tentang keajaiban dunia atau Imago mundi. b. Jatuhnya Konstantinopel, Ibukota Romawi Timur ke tangan

kesultanan Turki tahun 1453 menyebabkan terputusnya hubungan dagang ke dunia Timur. Bangsa Barat berusaha mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia A. Penjelajahan bangsa Portugis Pelopor penjelajahan Portugis adalah Pangeran Henry Pelaut (13941460) yang sampai di pantai Barat Afrika dan mereka menemukan emas di Afrika. Pada tahun 1487 Bartholomeus Diaz mencapai ujung Afrika Selatan yang disebut Tanjung Harapan. Pejelajahan ini lalu diteruskan oleh Vasco da Gama (1497- 1499) sampai di Goa (India). Dari India para penjelajah kembali keLisabon/ Lisboa dengan membawa barang dagangan yang sangat berharga. Route pelayaran mereka dapat Anda lihat pada gambar/peta sebagai berikut : B. Spanyol Para penjelajah samodra yang barasal dari Spanyol antara lain Columbus dan Magelhaens (Magellan) Columbus melakukan empat kali pelayaran ke Amerika antara tahun 1492-1502 dan menemukan kepulauan Karibia. Sampai ia wafat, pulau-pulau yang pernah didaratinya seperti Haiti, Yamaica, Puerto Rico, Cuba, Deminica dan Hondures diyakininya sebagai India C. Belanda Pada tahun 1580 Portugis diduduki oleh Spanyol, sementara itu Belanda terlibat perang kemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1648 maka oleh Spanyol para pedagang Belanda tidak diijinkan membeli rempah-rempah yang berpusat di Lisabon. Para pedagang Belanda kemudian berusaha mencarikan sendiri pusat rempah-rempah di dunia Timur. Para petualang Belanda beruntung karena mereka memperoleh informasi perjalanan bangsa Portugis ke Asia dan Indonesia dari Jan Huygen Van Linschoten, seorang penjelajah Belanda yang ikut pelayaran
24

Portugis sampai di Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul Itinerario, Voyage Ofte Schipvert naer Oost ofte Portugaels Indiens (catatan perjalanan ke Timur, atau Hindia Portugis). Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal berawak kapal 249 orang mendarat di Banten. Kehadiran Belanda di Nusantara mengawali penjajahan di Indonesia ditandai dengan

terbentuknya VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) tahun 1602. Terbentuknya pemerintahaan kolonial Hindia Belanda Situasi di Eropa membawa perubahan pemerinahan di Belanda. Pada tahun 1795 tentara Perancis menyerbu Belanda sehingga pangeran Willem V melarikan diri ke Inggris. Kerajaan Belanda (Holand) selanjutnya dipimpin oleh Louis Napoleon, adik Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis. Louis Napoleon kemudian mengangkat Gubernur Jenderal untuk memerintah daerah kononial Hindia Belanda bernama Herman Willem Daendels. a. Masa pemerintahan H.W. Daendels di Indonesia (1808-1811) Pada masa Daendels berkuasa, Prancis bermusuhan dengan Inggris dalam perang koalisi di Eropa. Maka tugas utama Dandels di Hindia Belanda adalah mempertahankan pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris. Untuk melaksanakan tugas tersebut langkah-langkah yang ditempuh H.W. Dandels adalah sebagai berikut: 1. Bidang Pertahanan Menambah jumlah prajurit menjadi 18.000 yang sebagian besar dari suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi). Membangun benteng di beberapa kota dan pusat

pertahananya di Kalijati Bandung. Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih 1.000 kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun

25

dengan kerja paksa/rodi di setiap 7 kilometer dibangun pos jaga. Perhatikan route jalan pada gambar 22 di bawah ini. Membangun armada laut dan pelabuhan armada dengan pusat di Surabaya 2. Bidang Keuangan antara lain: Mengeluarkan mata uang kertas Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina, Arab, Belanda. Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara

sebelumnya (VOC) yaitu memborongkan pungutan pajak. Contingenten, Penanaman Kopi dll. 3. Bidang Pemerintahan : Membentuk sekretariat negara untuk membereskan

administrasi negara Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintahan dan digaji. Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welterreden (sekarang gedung Mahkamah Agung di Jakarta) Pulau Jawa dibagi menjadi 9 perfec/wilayah. Membangun kantor-kantor pengadilan Sisi negatif pemerintahan Daendels adalah membiarkan terus praktek perbudakan serta hubungan dengan raja-raja di Jawa yang buruk, sehingga menimbulkan perlawanan. Pada tahun 1811 Daendels ditarik ke Eropa digantikan oleh Gubernur Jendral Jansen yang semula bertugas di Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Tidak lama setelah Jansen memerintah, Inggris melakukan serangan atas wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda. b. Masa pemerintahan Thomas Stamfort Raffles di Indonesia 18111816
26

Pada tahun 1811 pimpinan Inggris di India yaitu Lord Muito memerintahkan Thomas Stamford Raffles yang berkedudukan di Penang (Malaya) untuk menguasai Pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60 kapal, Inggris berhasil menduduki Batavia pada tanggal 26 Agustus 1811 dan pada tanggal 18 September 1811 Belanda menyerah melalui Kapitulasi Tuntang. Pemerintahaan Inggris di Indonesia dipegang oleh Raffles yang . Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur dengan tugas mengatur pemerintahan dan peningkatan perdagangan dan keamanan. Tindakan Raffles selama memerintah di Indonesia. 1. Bidang pemerintahan Membagi Pulau Jawa menjadi 18 karesidenan Mengangkat Bupati menjadi pegawai negeri yang digaj Mempraktekan sistem yuri dalam pengadilan seperti di Inggris Melarang adanya perbudakan Membangun pusat pemerintahan di Istana Bogor 2. Bidang perekonomian dan keuangan melaksanakan sistem sewa tanah (Land rente), Tindakan ini didasarkan pada pendapatan bahwa pemerintah Inggris adalah yang berkuasa atas semua tanah, sehingga penduduk yang menempati tanah wajib membayar pajak. Meneruskan usaha yang pernah dilakukan Belanda misalnya penjualan tanah kepada swasta, serta penanaman kopi. Menghapus segala penyerahan wajib dan kerja rodi Keadaan di negeri jajahan rupanya sangat bergantung pada keadaan di negeri Eropa. Pada tahun 1814 Napoleon Bonaparte kalah melawan rajaraja di Eropa dalam perang koalisi. Untuk memulihkan kembali keadaan Eropa maka diadakan konggres Wina 1814 sedangkan antara Inggris dan Belanda ditindaklanjuti. Konsekuensi dari perjanjian tersebut maka Inggris meninggalkan Pulau Jawa. Raffles kemudian menduduki pos di Bengkulu. Pada
27

tahun 1819 Inggris berhasil memperoleh Singapura dari Sultan Johor. Pada Tahun 1824 Inggris dan Belanda kembali berunding melalui Treaty Of London tahun 1824 isinya antara lain menegaskan: 1. Belanda memberikan Malaka kepada Inggris dan sebaliknya Inggris memberikan Bengkulu kepada Belanda. 2. Belanda dapat berkuasa di sebelah selatan garis paralel Singapura sedangkan Inggis di sebelah Utaranya. Seiring dengan perubahan permintaan dan kebutuhan di Eropa dari rempahrempah ke tanaman industri yaitu kopi, gula dan teh maka pada abad 18 VOC mengalihkan perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis barang komoditi tersebut. Misalnya tebu di Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh daerah Priangan. Dalam melaksanakan pemerintahan VOC banyak mempergunakan tenaga Bupati. Sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan desa untuk beberapa tahun lamanya. D. Inggris Inggris merupakan bangsa Eropa yang paling banyak memiliki daerah jajahan yaitu benua Amerika bagian Utara, Australia, Afrika maupun Asia. Jajahan Inggris di Asia terutama adalah India. Semenanjung Malaya. Bangsa Inggris mendirikan perusahaan dagang bernama EIC ( East India Company) pada tahun 1600 yang bermarkas di Calanta India. Pengaruh Inggris di Indonesia berupa pemerintahan Raffles pada tahun 1811-1816. Masa kemerdekaan Indonesia telah mengalami masa penjajahan yang cukup panjang. Indonesia pernah dijajah selama lebih kurang dari 300 tahun oleh Belanda. Namun ketika Perang Dunia II terjadi, pada bulan Maret 1942 Belanda menyerahkan kekuasaannya kepada Jepang. Jepang pada saat itu sedang memulai invasinya ke seluruh Asia Tenggara. Negara tersebut berkeinginan untuk menguasai Asia dan juga mendapatkan Indonesia, yang pada saat itu masih bernama Hindia Belanda, karena memiliki berbagai sumber daya alam yang berguna untuk perindustrian miliknya dan kebutuhannya akan modal perang. Pada bulan Maret
28

1942, setelah sebelumnya berhasil menguasai berbagai kota di Hindia Belanda, Jepang melalui perundingan di Kalijati, mendapatkan Hindia Belanda dari tangan Belanda. Belanda kehilangan Hindia Belanda dalam waktu kurang dari 3 bulan dikarenakan kurang kuatnya pertahanan yang dimiliki oleh pemerintah kolonial. Dengan dikuasainya Hindia Belanda oleh Jepang, bangsa Indonesia memasuki babak baru dari kehidupannya. Ambisi Jepang yang sangat ingin menang perang dan mempersatukan Asia kedalam satu kesatuan yaitu Asia Timur Raya menyebabkan bangsa Indonesia tereksploitasi habis-habisan, khususnya dalam hal sumber daya alam yaitu minyak bumi dan logam, selama 3,5 tahun kekuasaannya. Jepang akhirnya menyerah kepada sekutu setelah Amerika menjatuhkan bom atom ke dua kota yang ada di Jepang yaitu Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Dengan menyerahnya Jepang kepada sekutu, pemuda-pemuda Indonesia melihat adanya kesempatan dan kemudian memaksa Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kedua proklamator ini awalnya tidak menyetujui usul para pemuda sehingga pada tanggal 16 Agustus 1945 mereka dibawa ke Rengasdengklok. Di Rengasdengklok ini kedua tokoh tersebut didesak oleh para pemuda untuk menyetujui memproklamasikan kemerdekaan sesegera mungkin. Setelah sebelumnya bersikeras dengan pendapatnya, Bung Karno akhirnya menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada keesokan harinya karena melihat kondisi yang ada dan desakan para pemuda. Jumat 17 Agustus 1945, bertempat di kediaman Soekarno Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, yang juga bertepatan dengan bulan Ramadhan, Bung Karno, yang didampingi oleh Bung Hatta, memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Pembacaan proklamasi yang menjadi tonggak sejarah berdirinya bangsa ini. Dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka. Kemerdekaan itu sendiri bagi bangsa Indonesia memiliki arti yang sangat besar. Indonesia tidak lagi menjadi gabus tempat Belanda mengapung, tak lagi menjadi ladang eksploitasi Jepang. Indonesia tidak lagi menjadi negara jajahan. Indonesia bebas mengatur hidupnya sendiri, bebas menentukan nasibnya sendiri. Tidak terikat pada bangsa manapun. Kemerdekaan ini adalah titik kulminasi dari segala upaya dari para pejuang kemerdekaan. Meskipun
29

begitu, kita masih harus tetap melanjutkan perjuangan dari para pahlawan yang rela berkorban dan gugur untuk membawa Indonesia mendapatkan

kemerdekaan. Orde lama Orde Lama adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarno di Indonesia. Ir. Soekarno adalah presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia. Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia menggunakan bergantian sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando. Di saat menggunakan sistem ekonomi liberal, Indonesia menggunakan sistem pemerintahan parlementer. Presiden Soekarno di gulingkan waktu Indonesia menggunakan sistem ekonomi komando. Pemerintahan Soekarno pada era 1960-an, masa ekonomi surut di Indonesia. Saat itu harga-harga melambung tinggi, sehingga pada tahun 1966 mahasiswa turun ke jalan untuk mencegah rakyat yang turun. Mereka menuntut Tritura. Jika saat itu rakyat yang turun, mungkin akan terjadi people power seperti yang terjadi di Philipina. Pemerintahan Rezim Militer (Orba) cukup baik pada era 1970-an dan 1980an, namun akhirnya kandas di penghujung 1990-an karena ketimpangan dari
30

pemerintah itu sendiri. Di pemerintahan Soekarno malah terjadi pergantian sistem pemerintahan berkali-kali. Liberal, terpimpin, dsb mewarnai politik Orde Lama. Rakyat muak akan keadaan tersebut. Pemberontakan PKI pun sebagian dikarenakan oleh kebijakan Orde Lama. PKI berhaluan sosialisme/komunisme (Bisa disebut Marxisme atau Leninisme) yang berdasarkan asas sama rata, jadi faktor pemberontakan tersebut adalah ketidakadilan dari pemerintah Orde Lama. Masa orde lama yaitu masa pemerintahan yg dimulai dari proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 sampai masa terjadinya G30 S PKI. Dizaman orde lama partai yang ikut pemilu sebanyak lebih dari 25 partai peserta pemilu. Masa orde lama ideologi partai berbeda antara yang satu dengan lainnya, ada Nasionalis PNI-PARTINDO-IPKI-dll, Komunis PKI; Islam NU-MASYUMIPSII-PI PERI, Sosialis PSI-MURBA, Kristen PARKINDO dll. Pelaksanaan Pemilu pada Orde Lama hampir sama seperti sekarang. Penerapan demokrasi orde lama Pada masa Orde lama, Pancasila dipahami berdasarkan paradigma yang berkembang pada situasi dunia yang diliputi oleh tajamnya konflik ideologi. Pada saat itu kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada dalam suasana transisional dari masyarakat terjajah (inlander) menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966. Orde Lama telah dikenal prestasinya dalam memberi identitas, kebanggaan nasional dan mempersatukan bangsa Indonesia. Namun demikian, Orde Lama pula yang memberikan peluang bagi kemungkinan kaburnya identitas tersebut (Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945). Beberapa peristiwa pada Orde Lama yang mengaburkan identitas nasional kita adalah; Pemberontakan PKI pada tahun 1948, Demokrasi Terpimpin, Pelaksanaan UUD Sementara 1950, Nasakom dan Pemberontakan PKI 1965. Orde baru Masa Orde Baru diakui telah banyak mencapai kemajuan dalam proses untuk mewujudkan cita-cita nasional. Dalam kehidupan sosial budaya,
31

masyarakat dapat digambarkan dari berbagai sisi. Selama dasawarsa 1970-an laju pertumbuhan penduduk mencapai 2,3% setiap tahun. Dalam tahun tahun awal 1990-an angka tadi dapat diturunkan menjadi sekitar 1,6% setiap tahun. Jika awal tahun 1970-an penduduk Indonesia mempunyai harapan hidup ratarata sekitar 50 tahun maka pada tahun 1990-an harapan hidup lebih dari 61 tahun. Dalam kurun waktu yang sama angka kematian bayi menurun dari 142 untuk setiap 1000 kelahiran hidup menjadi 63 untuk setiap 1000 kelahiran hidup. Hal ini antara lain dimungkinkan makin meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sebagai contoh adanya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu sampai di tingkat desa atau RT. Dalam himpunan Tap MPR Tahun 1993 di bidang pendidikan, fasilitas pendidikan dasar sudah makin merata. Pada tahun 1968 fasilitas sekolah dasar yang ada hanya dapat menampung sekitar 41% dari seluruh anak yang berumur sekolah dasar. Fasilitas sekolah dasar yang telah dibangun di pelosok tanah air praktis mampu menampung anak Indonesia yang berusia sekolah dasar. Kondisi ini merupakan landasan kuat menuju pelaksanan wajib belajar 9 tahun di tahuntahun yang akan datang. Sementara itu, jumlah rakyat yang masih buta huruf telah menurun dari 39% dalam tahun 1971 menjadi sekitar 17% di tahuan1990an. Dampak dari pemerataan pendidikan juga terlihat dari meningkatnya tingkat pendidikan angkatan kerja. Dalam tahun 1971 hampir 43% dari seluruh angkatan kerja tidak atau belum pernah sekolah. Pada tahun 1990-an jumlah yang tidak atau belum pernah sekolah menurun menjadi sekitar 17%. Dalam kurun waktu yang sama angkatan kerja yang berpendidikan SMTA ke atas adalah meningkat dari 2,8% dari seluruh angkatan kerja menjadi hampir 15%. Peningkatan mutu angkatan kerja akan mempunyai dampak yang luas bagi laju pembangunan di waktui-waktu yang akan datang. Kebinekaan Indonesia dari berbagai hal (suku, agama, ras, budaya, antar golongan dsb.) yang mempunyai peluang yang tinggi akan terjadinya konflik, maka masa Orde Baru memunculkan kebijakan yang terkait dengan pemahaman dan pengamalan terhadap dasar negara Pancasila. Berdasarkan Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 ditetapkan tentang P-4 yaitu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Parasetia Pancakarsa). Dengan Pancasila akan dapat memberikan kekuatan, jiwa kepada bangsa Indonesia serta membimbing dalam
32

mengejar kehidupan lahir dan batin yang makin baik menuju masyarakat yang adil dan makmur. Dengan penghayatan terhadap Pancasila oleh manusia Indonesia akan terasa dan terwujudlah Pancasila dalam kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Karena itulah diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi penuntun dan pegangan hidup bagi sikap dan tingkah laku setiap orang Indonesia. Untuk melaksanakan semua ini dilakukanlah penataran-penataran baik melalui cara-cara formal, maupun non-formal sehingga di tradisikan sebagai gerakan Budaya. Masa Reformasi Keberhasilan Pemerintahan Orde Baru dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, harus diakui sebagai suatu prestasi besar bagi bangsa Indonesia. Di tambah dengan meningkatnya sarana dan prasarana fisik infrastruktur yang dapat dinikmati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, keberhasilan ekonomi maupun infrastruktur Orde Baru kurang diimbangi dengan pembangunan mental ( character building ) para pelaksana pemerintahan (birokrat), aparat keamanan maupun pelaku ekonomi (pengusaha / konglomerat). Kalimaksnya, pada pertengahan tahun 1997, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sudah menjadi budaya (bagi penguasa, aparat dan penguasa) 1. Faktor penyebab munculnya reformasi : Banyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada masa pemerintahan Orde Baru, terutama terletak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum. Tekad Orde Baru pada awal kemunculannya pada tahun 1966 adalah akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setelah Orde Baru memegang tumpuk kekuasaan dalam

mengendalikan pemerintahan, muncul suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya atau status quo. Hal ini menimbulkan aksesakses nagatif, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut. Akhirnya penyelewengan dan penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang terdapat pada UUD 1945, banyak dilakukan oleh pemerintah Orde Baru.
33

2. Krisis politik Krisis politik sebagai faktor penyebab terjadinya gerakan reformasi itu, bukan hanya menyangkut masalah sekitar konflik PDI saja, tetapi masyarakat menuntut adanya reformasi baik didalam kehidupan masyarakat, maupun pemerintahan Indonesia. Di dalam kehidupan politik, masyarakat beranggapan bahwa tekanan pemerintah pada pihak oposisi sangat besar, terutama terlihat pada perlakuan keras terhadap setiap orang atau kelompok yang menentang atau memberikan kritik terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil atau dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, masyarakat juga menuntut agar di tetapkan tentang pembatasan masa jabatan Presiden. Terjadinya ketegangan politik menjelang pemilihan umum tahun 1997 telah memicu munculnya kerusuhan baru yaitu konflik antar agama dan etnik yang berbeda. Menjelang akhir kampanye pemilihan umum tahun 1997, meletus kerusuhan di Banjarmasin yang banyak memakan korban jiwa. 3. Krisis hukum Pelaksanaan hukum pada masa pemerintahan Orde Baru terdapat banyak ketidakadilan. Sejak munculnya gerakan reformasi yang dimotori oleh kalangan mahasiswa, masalah hukum juga menjadi salah satu tuntutannya. Masyarakat menghendaki adanya reformasi di bidang hukum agar dapat mendudukkan masalah-masalah hukum pada kedudukan atau posisi yang sebenarnya. 4. Krisis ekonomi Krisis moneter yang melanda Negara-negara di Asia Tenggara sejak bulan Juli 1996, juga mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia. Ekonomi Indonesia ternyata belum mampu untuk menghadapi krisi global tersebut. Krisi ekonomi Indonesia berawal dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. 5. Krisis kepercayaan Demontrasi di lakukan oleh para mahasiswa bertambah gencar setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan pada tanggal 4 Mei 1998. Puncak aksi para mahasiswa terjadi tanggal 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti Jakarta. Aksi mahasiswa yang semula damai itu berubah menjadi aksi kekerasan setelah tertembaknya empat orang
34

mahasiswa Trisakti yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hartanto, Hendriawan Lesmana, dan Hafidhin Royan. PERADABAN ISLAM DI INDONESIA

A. SEBELUM KEMERDEKAAN Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama hijriyah atau abad ke tujuh sampai abad ke delapanmasehi. Ini mungkin didasarkan kepada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang bernama Fatimah binti Maimun dileran dekat Surabaya bertahun 475 H atau 1082 M. Sedang menurut laporan seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang mengunjungi Samudera Pasai dalam perjalanannya ke negeri Cina pada tahun 1345 M. Agama islam yang bermahzab SyafiI telah mantap disana selama se abad, oleh karena itu berdasarkan bukti ini abad ke XIII di anggap sebagai awal masuknya agama islam ke Indonesia. Daerah yang pertama-pertama dikunjungi ialah : 1. Pesisir Utara pulau Sumatera, yaitu di peureulak Aceh Timur, kemudian meluas sampai bisa mendirikan kerajaan islam pertama di Samudera Pasai, Aceh Utara. 2. Pesisir Utara pulau Jawa kemudian meluas ke Maluku yang selama beberapa abad menjadi pusat kerajaan Hindu yaitu kerajaan Maja Pahit. Pada permulaan abad ke XVII dengan masuk islamnya penguasa kerajaan Mataram, yaitu: Sultan Agung maka kemenangan agama islam hampir meliputi sebagai besar wilayah Indonesia. Sejak pertengahan abad ke XIX, agama islam di Indonesiasecara bertahap mulai meninggalkan sifat-sifatnya yang Singkretik(mistik). Setelah banyak orang Indonesia yang mengadakan hubungan dengan Mekkah dengan cara menunaikan ibadah haji, dan sebagiannya ada yang bermukim bertahun-tahun lamanya. Ada tiga tahapan masa yang dilalui atau pergerakan sebelum kemerdekaan, yakni : 1. Pada Masa Kesultanan

35

Daerah yang sedikit sekali disentuh oleh kebudayaan HinduBudha adalah daerah Aceh, Minangkabau di Sumatera Barat dan Banten di Jawa. Agama islam secara mendalam mempengaruhi kehidupan agama, social dan politik penganut-penganutnya sehingga di daerah-daerah tersebut agama islam itu telah menunjukkan dalam bentuk yang lebih murni. Dikerajaan tersebut agama islam tertanam kuat sampai Indonesia merdeka. Salah satu buktinya yaiut banyaknya nama-nama islam dan peninggalan-peninggalan yang bernilai keIslaman Di kerajaan Banjar dengan masuk islamnya raja banjar. Perkembangan islam selanjutnya tidak begitu sulit, raja menunjukkan fasilitas dan kemudahan lainnya yang hasilnya membawa kepada kehidupan masyarakat Banjar yang benar-benar bersendikan islam. Secara konkrit kehidupan keagamaan di kerajaan Banjar ini diwujudkan dengan adanya Mufti dan Qadhi atas jasa Muhammad Arsyad Al-Banjari yang ahli dalam bidang Fiqih dan Tasawuf. Islam di Jawa, pada masa pertumbuhannya diwarnai

kebudayaan jawa, ia banyak memberikan kelonggaran pada sistem kepercayaan yang dianut agama Hindu-Budha. Hal ini memberikan kemudahan dalam islamisasi atau paling tidak mengurangi kesulitankesulitan. Para wali terutama Wali Songo sangatlah berjasa dalam pengembangan agama islam di pulau Jawa. Menurut buku Babad Diponegoro yang dikutip Ruslan Abdulgani dikabarkan bahwa Prabu Kertawijaya penguasa terakhir kerajaan Mojo Pahit, setelah mendengar penjelasan Sunan Ampel dan sunan Giri, maksud agam islam dan agama Budha itu sama, hanya cara beribadahnya yang berbeda. Oleh karena itu ia tidak melarang rakyatnya untuk memeluk agama baru itu (agama islam), asalkan dilakukan dengan kesadaran, keyakinan, dan tanpa paksaan atau pun kekerasan. 2. Pada Masa Penjajahan Dengan datangnya pedagang-pedagang barat ke Indonesia yang berbeda watak dengan pedagang-pedagang Arab, Persia,

dan Indiayang beragama islam, kaum pedagang barat yang beragama


36

Kristen melakukan misinya dengan kekerasan terutama dagang teknologi persenjataan mereka yang lebih ungggul daripada persenjataan Indonesia. Tujuan mereka adalah untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan islam di sepanjang pesisir kepulauan nusantara. Pada mulanya mereka datang ke Indonesia untuk menjalin hubungan dagang, karena Indonesia kaya dengan rempah-rempah, kemudian mereka ingin memonopoli perdagangan tersebut. Waktu itu kolonial belum berani mencampuri masalah islam, karena mereka belum mengetahui ajaran islam dan bahasa Arab, juga belum mengetahui sistem social islam. Pada tahun 1808 pemerintah Belanda mengeluarkan instruksi kepada para bupati agar urusan agama tidak diganggu, dan pemuka-pemuka agama dibiarkan untuk memutuskan perkara-perkara dibidang perkawinan dan kewarisan. Tahun 1820 dibuatlah Statsblaad untuk mempertegaskan instruksi ini. Dan pada tahun 1867 campur tangan mereka lebih tampak lagi, dengan adanya instruksi kepada bupati dan wedana, untuk mengawasi ulama-ulama agar tidak melakukan apapun yang bertentangan dengan peraturan Gubernur Jendral. Lalu pada tahun 1882, mereka mengatur lembaga peradilan agama yang dibatasi hanya menangani perkara-perkara perkawinan, kewarisan, perwalian, dan perwakafan. Apalagi setelah kedatangan Snouck Hurgronye yang ditugasi menjadi penasehat urusan Pribumi dan Arab, pemerintahan Belanda lebih berani membuat kebijaksanaan mengenai masalah islam di Indonesia, karena Snouck mempunyai pengalaman dalam penelitian lapangan di negeri Arab, Jawa, dan Aceh. Lalu ia mengemukakan gagasannya yang dikenal dengan politik islamnya. Dengan politik itu, ia membagi masalah islam dalam tiga kategori :
a. Bidang agama murni atau ibadah

Pemerintahan kolonial memberikan kemerdekaan kepada umat islam untuk melaksanakan agamanya sepanjang tidak

mengganggu kekuasaan pemerintah Belanda.


b. Bidang sosial kemasyarakatan

37

Hukum islam baru bisa diberlakukan apabila tidak bertentangan dengan adapt kebiasaan.
c. Bidang politik

Orang islam dilarang membahas hukum islam, baik Al-Quran maupun Sunnah yang menerangkan tentang politik kenegaraan dan ketata negaraan. 3. Pada Masa Kemerdekaan Terdapat asumsi yang senantiasa melekat dalam setiap penelitian sejarah bahwa masa kini sebagian dibentuk oleh masa lalu dan sebagian masa depan dibentuk hari ini. Demikian pula halnya dengan kenyataan umat islam Indonesia pada masa kini, tentu sangat dipengaruhi masa lalunya. Islam di Indonesia telah diakui sebagai kekuatan cultural, tetapi islam dicegah untuk merumuskan bangsa Indonesia menurut versi islam. Sebagai kekuatan moral dan budaya, islam diakui

keberadaannya, tetapi tidak pada kekuatan politik secara riil (nyata) di negeri ini. Seperti halnya pada masa penjajahan Belanda, sesuai dengan pendapat Snouck Hurgronye, islam sebagai kekuatan ibadah (sholat) atau soal haji perlu diberi kebebasan, namun sebagai kekuatan politik perlu dibatasi. Perkembangan selanjutnya pada masa Orde Lama, islam telah diberi tempat tertentu dalam konfigurasi (bentuk/wujud) yang paradoks, terutama dalam dunia politik. Sedangkan pada masa Orde Baru, tampaknya islam diakui hanya sebatas sebagai landasan moral bagi pembangunan bangsa dan negara.

B. SESUDAH KEMERDEKAAN 1. Pra Kemerdekaan Ajaran islam pada hakikatnya terlalu dinamis untuk dapat dijinakkan begitu saja. Berdasarkan pengalaman melawan penjajah yang tak mungkin dihadapi dengan perlawanan fisik, tetapi harus melalui pemikiran-pemikiran dan kekuatan organanisasi. Seperti : - Budi Utomo (1908) - Sarikat Islam (1911)
38

- Muhammadiyah (1912) - Partai Komunis Indonesia (1914) - Taman Siswa (1922) - Nahdhatul Ulama (1926) - Partai Nasional Indonesia (1927) Menurut Deliar Noer, selain yang tersebut diatas masih ada organisasi islam lainnya yang berdiri pada masa itu, diantaranya: - Jamiat Khair (1905) - Persyarikatan Ulama ( 1911) - Persatuan Islam (1920) - Partai Arab Indonesia (1934) Organisasi perbaharu terpenting dikalangan organisasi tersebut diatas, adalah Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan, dan Nadhatul Ulama yang dipelopori oleh K.H Hasyim Asyari. Untuk mempersatukan pemikiran guna menghadapi kaum penjajah, maka Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama bersama-sama menjadi sponsor pembentukan suatu federasi islam yang baru yang disebut Majelis Islan Ala Indonesia ( Majelis Islam Tertinggi di Indonesia ) yang disingkat MIAI, yang didirikan di Surabaya pada tahun 1937. Masa pemerintahan Jepang, ada tiga pranata sosial yang dibentuk oleh pemerintahan Jepang yang menguntungkan kaum muslim di Indonesia, yaitu : a. Shumubu, yaitu Kantor Urusan Agama yang menggantikan Kantor Urusan Pribumi zaman Belanda, yang dipimpin oleh Hoesein Djayadiningrat pada 1 Oktober 1943. b. Masyumi, ( Majelis Syura Muslimin Indonesia ) menggantikan MIAI yang dibubarkan pada bulan oktober 1943, Tujuan didirikannya adalah selain untuk memperkokohkan Persatuan Umat Islam di Indonesia, juga untuk meningkatkan bantuan kaum muslimin kepada usaha peperangan Jepang. c. Hizbullah, ( Partai Allah atau Angkatan Allah ) semacam organisasi militer untuk pemuda-pemuda muslimin yang
39

dipimpin oleh Zainul Arifin. Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal Tentara NasionalIndonesia (TNI). 2. Pasca Kemerdekaan Organisasi-organisasi yang muncul pada masa sebelum

kemerdekaan masih tetap berkembang di masa kemerdekaan, seperti Muhammadiyah, Nadhatul Ulama, Masyumi dan lain lain. Namun ada gerakan-gerakan islam yang muncul sesudah tahun 1945 sampai akhir Orde Lama. Gerakan ini adalah DI/TII yang berusaha dengan kekerasan untuk merealisasikan cita-cita negara islam Indonesia. Gerakan kekerasan yang bernada islam ini terjadi diberbagai daerah di Indonesia diantaranya : - Di Jawa Barat, pada tahun 1949 1962 - Di Jawa Tengah, pada tahun 1965 - Di Sulawesi, berakhir pada tahun 1965 - Di Kalimantan, berakhir pada tahun 1963 - Dan di Aceh, pada tahun 1953 yang berakhir dengan kompromi pada tahun 1957

40

You might also like