You are on page 1of 7

Pemograman Linear

Pemograman linear merupakan fungsi matematika dengan model berupa


fungsi matematika linear dan penyelesaian optimal diturunkan melalui optimisasi
linear. Pemograman linear adalah sebuah metode matematis yang berkarakteristik
linear untuk menemukan suatu penyelesaian optimal dengan cara
memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan terhadap suatu susunan
kendala. (Siswanto.Operation Research. Jilid 1.Hal : 26).

Karakteristik Pemograman Linear :


Model Pemograman linear mempunyai 3 unsur, yaitu :
1. Variabel Keputusan
2. Fungsi Tujuan
3. Fungsi Kendala

Variabel keputusan adalah variabel persoalan yang akan mempengaruhi


nilai tujuan yang hendak dicapai. Cara untuk menemukan variabel-variabel ini
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Fungsi tujuan, dalam model pemograman linear tujuan yang hendak
dicapai harus diwujudakan kedalam sebuah fungsi matematika linear. Selanjutnya
fungsi tersebut dimaksimumkan atau diminimumkan terhadap kendala-kendala
yang ada.
Fungsi kendala adalah manajemen menghadapi berbagai kendala untuk
mewujudkan tujuan-tujuannya. Kendala adalah fungsi matematika yang
mengendalikan nilai variabel keputusan. Ada tiga macam kendala, yaitu :
1. Kendala berupa pembatas
2. Kendala berupa syarat
3. Kendala berupa keharusan

Kendala berupa pembatas dituangkan ke dalam fungsi matematika yang


berupa pertidaksamaan dengan tanda “ ≤ ”.
Kendala berupa syarat dituangkan ke dalam fungsi matematika yang
berupa pertidaksamaan dengan tanda “ ≥ ”.
Kendala berupa keharusan dituangkan ke dalam fungsi matematika yang
berupa pertidaksamaan dengan tanda “ = ”.
Secara umum pemograman linear hanya dapat dipakai pada fungsi kendala
yang dinyatakan dalam bentuk linear, dan jika tidak dalam bentuk linear (data
berfluktuatif) maka pemograman linear sulit untuk ditentukan.

GOAL PROGRAMMING
Didalam model pemograman linear kita mengenal variabel slack yang
terdapat pada fungsi kendala yang berupa pembatas, dan variabel surplus pada
fungsi kendala yang berupa syarat. Bila ada variabel-variabel didalam model
pemograman linear yang mempunyai karakteristik mirip dengan kedua variabel
tersebut, dan berada di dalam suatu persamaan kendala, maka pengendalian
terhadap variabel tersebut di dalam fungsi tujuan berarti pengendalian terhadap
nilai ruas kiri persamaan kendala tersebut. Jadi, kita bisa mengendalikan ruas kiri
suatu kendala agar sama dengan nilai ruas kanannya dengan cara mengendalikan
variabel tersebut. Inilah landasan bagi Charnes dan Cooper untuk
mengembangkan model Goal Programming.

Karakterstik Goal Programming :


Didalam goal programming terdapat sepasang variabel yang dinamakan
variabel deviasional yang berfungsi sebagai penampung penyimpangan atau
deviasi yang akan terjadi pada nilai raus kiri suatu persamaan kendala terhadap
nilai ruas kanannya.
Bila pada pemograman linear, kendala-kendala fungsional menjadi
pembatas bagi usaha pemaksimuman atau peminimuman fungsi tujuan. Maka
pada goal programming kendala-kendala tersebut merupakan sarana untuk
mewujudkan sasaran yang hendak dicapai.

Kendala-kendala pada Goal Programming :


1. Sulit untuk mewujudkan sasaran dengan nilai tertentu.
2. Sulit untuk mewujudkan sasaran dibawah nilai tertentu.
3. Untuk mewujudkan sasaran diatas nilai tertentu, sulit untuk menentukan
letak variabel deviasional karena pembatasan yang sangat luas.
4. untuk mewujudkan sasaran pada interval nilai tertentu harus
menambahkan variabel-variabel baru.
INTERGER PROGRAMMING

Interger programming adalah sebuah model penyelesaian matematis yang


memungkinkan hasil penyelesaian kasus pemograman linear yang berupa
bilangan pecahan diubah menjadi bilangan bulat tanpa meninggalkan optimalitas
penyelesaian. (Siswanto, Operation Research. Jilid 1. Hal : 231)
Pada Penjadwalan mesin atau produksi parameter-parameter yang harus
diperhatikan pada interger programming adalah :
1. Semakin minimum waktu penyelesaian proses, semakin baik pula rencana
penjadwalan. Tentu, harus disesuaikan dengan duedate dan ketersediaan
sumber daya. Keadaan ini dapat dilihat dengan mampu atau tidaknya
sistem pendukungnya.
2. Semakin kecil ukuran penggunaan sumber daya tentu menunjukkan
keberhasilan dalam rencana penjadwalan dengan program interger. Tentu
ada pilihan apakah waktu pengerjaan singkat tetapi sumber daya besar,
atau waktu penyelesaian lama tetapi sumber daya normal atau sedikit.
Karena tidak selamanya permasalahan hanya dihubungkan dengan waktu
saja, pada kenyataannya perusahaan mampu mempercepat suatu proses,
tetapi memaksa penggunaan sumber daya yang berlebih.
(Rosnani Ginting. Penjadwalan Mesin. Hal : 250)

Kendala-kendala pada interger programming :


1. Sulit menentukan parameter agar implementasi pendekatan program
interger memberikan solusi yang optimal.
2. Solusi interger tidak selalu ditemukan sepanjang nilai pecahan variabel
keputusan mendekati nilai interger.

PEMOGRAMAN DINAMIS
Dynamic Programmin adalah teknik manajemen sain yang diaplikasikan
kepada persoalan yang melibatkan keputusan berurutan yang saling berkaitan.
(Rosanani Ginting. Penjadwalan Mesin. Hal 217)

Karaktristik Program Dinamis :


1. Persoalan dapat dipisahkan menjadi beberapa tahap, dimana membutuhkan
keputusan kebijaksanaan yang standard an saling berhubungan.
2. Setiap tahap memiliki sejumlah status.
3. Setiap keputusan kebijaksanaan pada tahap tersebut ditranformasikan ke
dalam status yang berkaitan dengan tahap berikutnya.
4. Solusi pada pemograman dinamis berprinsip kepada optimalitas.
5. Keputusan pada tahap berikutnya bersifat independent terhadap keputusan
sebelumnya.
6. Solusi optimal yang dihasilkan pada setiap tahap berprinsip kepada
hubungan dalam bentuk fungsi rekursif.

Prasyarat Program Dinamis :


1. Persoalan dapat dipisahkan menjadi beberapa tahap.
2. Setiap tahap memiliki sejumlah status.
3. Setiap keputusan kebijaksanaan pada tahap tersebut ditranformasikan ke
dalam status yang berkaitan dengan tahap berikutnya.
4. Ongkos pada suatu tahap meningkat secara teratur dengan bertambahnya
jumlah tahapan.
5. Ongkos pada suatu tahap bergantung pada ongkos tahap-tahap yang sudah
berjalan ditambah dengan ongkos pada tahap tersebut.
6. Keputusan pada tahap berikutnya bersifat independent terhadap keputusan
sebelumnya.

Asumsi-asumsi Program Dinamis :


1. Setiap persoalan memiliki nilai atau konstanta yang berhingga.
2. Setiap bagian dari persoalan merupakan satu kesatuan yang utuh.
3. Persoalannya diasumsikan independen.
4. Kedatangan pesanan bersifat dinamis atau berubah-ubah.

TUGAS PENJADWALAN MESIN


D
I
S
U
S
U
N
ABDUL HAFIS (050403019)

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

You might also like