You are on page 1of 2

Frasa endosentrik 1. Frasa yang mengandungi satu unsur inti . 2. Unsur inti ini mewakili seluruh frasa berkenaan.

Frasa dinamakan mengikut unsur inti ini. 3. FN, FK dan FS ialah frasa endosentrik. 4. Ini kerana kata nama, kata kerja, dan kata adjektif boleh menjadi unsur inti setiap frasa itu. Contohnya: sepasang mata biru (FN. Inti frasa ini ialah mata, jenis kata nama) Frasa Eksosentrik Frasa sendi nama seperti ke tandas, di sekolah tidak mempunyai unsur inti. Kewujudan sendi nama di bergantung kepada sekolah dan ke kepada tandas. Oleh itu, frasa jenis ini dikatakan frasa eksosentrik kerana pusatnya bergantung kepada suatu unsur luaran.
JENIS-JENIS FRASA Frasa secara umum dibedakan menjadi 4 macam yaitu frasa eksosentrik, frasa endosentrik (frasa subordinatif atau frasa modifikasi), frasa koordinatif, dan frasa apositif. 1. Frasa Eksosentrik Yaitu frasa yang komponen-komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhanya. Adapula yang mendefinisikan frasa eksosentrik sebagai Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya. Sebagai contoh: Frasa jual beli frasa ini tidak dapat digantikan dengan salah satu unsur frasa itu yaitu jual saja ataupun beli saja. 2. Frasa Endosentris Yaitu frasa yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhanya. Lebih mudah dapat dikatakan bahwa frasa endosentris yaitu frasa yang distribusinya sama dengan salah satu atau semua unsurnya. Sebagai contoh: Frasa sedang membaca dapat dipenuhi maknanya dengan salah satu unsur frasanya yaitu membaca. Dalam kalimat misalnya Saya sedang membaca buku akan sama atau dapat siwakili dengan Saya membaca buku. Hal tersebut tidak berlaku dalam frasa eksosentrik. 3. Frasa Koordinatif Adalah frasa yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama dan sederajat dan secara potensial dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif. Konjungsi yang digunakan dapat berupa konjungsi tunggal dan, atau, tetapi ataupun konjungsi terbagi baik baik, makin makin, dan baik maupun. Contoh : sehat dan kuat, buruh atau majikan, makin terang makin baik, Frasa koordinatif ada yang tidak menggunakan konjungsi secara eksplisit, biasa disebut dengan frasa parataksis. Contoh : hilir mudik, sawah lading, dua tiga hari, tua muda 4. Frasa Apositif Adalah frasa koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya. Urutan komponen dalam frasa ini dapat dipertukarkan.. Contoh frasa: Pak Ahmad, guru saya

Dalam kalimat bisa disusun Pak Ahmad, guru saya, pandai sekali. Frasa tersebut dapat juga disusun dalam bentuk berbeda yaitu Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.

You might also like