You are on page 1of 4

Batuan sedimen dibangun oleh dua jenis pola hubungan antar butiran penyusunnya, yakni hubungan antara butiran

klastika yang disebut tekstur klastik dan hubungan antara butiran kristal yang disebut tekstur kristalin. Karakteristik kedua tekstur tersebut berbeda yang berimpilasi pada kehadiran rongga pori (pore space) pada batuan. Pada tekstur klastik, kehadiran rongga pori berhubungan langsung dengan proses pengendapannya (primer), dan akan tereduksi karena proses diagenesis. Berbeda dengan tekstur kristalin yang tidak memiliki rongga pori, kecuali mengalami dolomitasi, pelarutan, dan perekahan, sehingga kehadiran rongga pori terjadi secara sekunder ( sesudah batuan itu terbentuk ). Pada batuan sedimen klastik, dimana teksturnya dibentuk oleh dimensi butiran yang mencakup ukuran dan bentuknya, dan kehadirannya dalam batuan secara fabrik menunjukkan keseragaman butiran memiliki hubungan dengan sejarah sedimentasinya, sementara tekstur kristalin dapat hadir pada kelompok P rekristalisasi ( misalnya pada pembentukan stalagmitedan stalagtite ) dan hadir sebagai semen pada batuan kelompok S dan A. Soal 1 : Pada Batuan sedimen klastik, butiran penyusunnya menunjukkan tekstur butiran dengan kebundaran ( roundness ) tententu. Apa perbedaan makna yang dapat dibaca dari butiran dengan kebundaran yang baik ( well rounded ) dan butiran dengan kebundaran yang sangat buruk ( very angular ) ? Jawab : Dari batuan sedimen klastik kita mengenal tekstur batuan yang berhubungan dengan derjat pembundaran dari fragmen batuan tersebut. Dari perbedaan derjat pembundaran tersebut kita dapat menyimpulkan, untuk batuan dengan tekstur well rounded ( memiliki derjat pembundaran yang baik ) merupakann batuan dengan tempat pengendapannya relative lebih jauh bila dibandingkan dengan batuan yang memiliki derjat pembundaran very angular ( menyudut ), hal ini dikarenakan batuan yang bertekstur well

rounded sebelum diendapkan ia banyak mengalami pergesekan dan erosi secara mekanik, baik oleh manusia maupun oleh batuan yang lainnya. Dimana yang semula batuan tersebut berbentuk anguler, namun akibat adanya benturan, maupun pergesekan dengan batuan dengan batuan lain dan akibat erosi bagian yang menyudut tersebut akan tererosi dan akan membentuk batuan yang cenderung berbentuk bundar. Soal 2 : Pada

batuan

sedimen

klastik

dapat

menunjukkan

fabrik

kemas/susunan) butiran seragam dan fabrik butiran tidak seragam. Apa makna proses sedimentasi yang dapat dibaca dari perbedaan fabric butiran tersebut? Jawab : Batuan dengan fabrik butiran yang seragam cenderung diendapkan di daerah dengan aliran yang kuat arusnya sama dan konstan secara terus menerus, karena besar material yang diendapkan dengan kecepatan arus yang sama cenderung memiliki ukuran butir yang sama. Umunya material yang ukurannya sama besar dan densitasnya juga sama akan diendapkan disuatu wilayah yang sama dan pada akhirnya setelah mengalami kompaksi dan sementasi maka akan membentuk batuan sedimen yang memiliki tekstur atau fabric yang seragam. Sedangkan untuk batuan sedimen yang memiliki ukuran butir tidak seragam itu pada saat proses pegendapanya dalam dekade yang sama memiliki perbedaan kecepatan aliran arus yang mengendapkannya, dimana terkadang arusnya deras dan terkadang tidak, hal ini menyebabkan material yang terendap diwilayah tersebut akan memiliki ukuran yang beragam dan saat terkompaksi dan terbatukan butirnya beragam. akan mebentuk batuan yang ukuran

Soal 3 : Diskusikanlah tentang hubungan antar kondisi tekstural batuan sedimen klastik dan potensi porositas dan permeablitas yang hadir pada batuan tersebut dengan dua kondisi, yakni :

Batuan sedimen klastik dengan fabrik yang seragam dimana butirannya terpilah (sortasi ) dengan sangat baik Jawab : Batuan sedimen yang memiliki fabrik yang seragam dan terpilah dengan baik memiliki memiliki porositas dan permeabilitas paling baik. Hal ini dikarenakan kesamaan ukuran yang dimiliki dan apabila mereka tersesun maka akan tetap menyisakan tempat kosong diantara hungan antar butirnya yang tentunya lebih besar jika dibandingkan dengan porositas dari batuan yang tidak tersortasi dengan baik dan ukuran butirnya tidak seragam. Porositas dari batuan paling besar akan kita peroleh apabila batuan tersebut memiliki keseragaman ukuran butir, terpilah dengan sempurna, cenderung berbentuk bundar dan sementasnya tidak terlalu bnyak. Batuan sedimen klastik dengan fabrik yang tidak seragam dimana butirannya terpilah ( sortasi ) dengan sangat buruk Jawab : Batuan sedimen yang tebentuk dari material yang ukuranyya tidak seragam dan cenderung menyudut dan tidak tersortasi ( terpilah ) dengan baik akan memiliki porositas dan permeabilitas yang buruk. Hal ini dikarenakan apabila ukurannya berbeda maka masing masing batuan akan saling mengisi kekosongan tempat yang mungkin ada diatara material yang lebih besar.

Batuan sedimen kristalin, misalnya limestone tanpa porositas sekunder Jawab : Batuan sedimen yang tergolong pada batuan sedimen kristalin yang pada saat pembentukannya tidak memiliki porositas sekunder maka akan memiliki porositas yang sangat burk, karena batuan sedimen kristalin pada dasarnya tersusun sangat rapat, sehingga sangat sedikit kemungkinan memiliki rongga di dalamnya dan dapat dipastikan bahwa porositas dan permeabilitasnya paling buruk.

sekunder Jawab:

Batuan sedimen kristalin dengan kehadiran porositas

Pada batuan sedimen kristalin yang pada pembentukan awalnya memiliki porositas dan permeabilitas yang buruk, namun, apabila batuan sedimen kristalin tersebut mengalami dolomitasi, rekahan, pelarutan dll. Yang memungkinkan peningkatan porositas dan permeabilitasnya. Dan dapat kita simpulkan batuan sedimen kristalin yang memiliki porositas sekunder akan lebih baik porositas dan permeabilitasnya dibandingkan dengan batuan sedimen kristalin yang tidak memiliki porositas sekunde

You might also like