You are on page 1of 6

seri #UdahPutusinA ja

1.malang bukan kepalang, tiada riang senang | bahagia diharap tak kunjung datang, susah sulit berhimpit berselang 2. tiada tersisa satupun jalan, asa hangus tinggalkan pekat | saat tercerabut akar harapan, dunia serasa sempit mencekat 3. pernikahan harusnya jadi pintu kebahagiaan bukan jurang kesedihan | keluarga harusnya penuh kesenangan bukan kesusahan 4. bayangan indah terburai sudah, diganti episode keluh kesah | apa daya telah kadung basah, sesal kini berasa pasrah 5. yang telah terjadi mau dikata apa? nasi sudah menjadi bubur | lalu mau salahkan siapa? waktu tiada bisa diputar mundur 6. belum menikah memang sebuah masalah, namun menikah belum tentu aman | bila sudah pandangan salah, apapun bisa jadi lawan 7. pacaran memanng menipu, penuh kepalsuan | seolah telah saling tahu, tiba-tiba ia seolah menjadi orang yang lain 8. dulu manis mulut saat mendekat tiada tersalah | setelah menikah tak tersisa selain sumpah serapah 9. dulu kunjungan malam minggu tak pernah telat | namun sekarang waktu keluarga diduakan teman dekat 10. dulu engkau berikan segala walau yang terlarang | kini sekedar membaca pesan pribadi telepon genggamnya engkau dilarang 11. dulu katanya senyumnya untukmu seorang | sekarang rumput tetangga lebih hijau, laman sebelah lebih terang 12. dulu engkau merajuk dia mendekat bak kucing manis | sekarang dia melenggang santai padahal engkau menangis 13. anak yang dulu ditunggu dinanti, sekarang dia tidak peduli | sesak napas tanggung sendiri, setiap hari tinggal sesali 14. didepan walimu ia berlagak salih, shalat berjalan tiada henti | nyatanya itu hanya dalih, untuk dapat yang dimaksud hati 15. linangan air matamu menanti dia menjadi imam yang sejati | masa dinanti tak kunjung tiba yang ada malah semakin menjadi 16. kata kasar tak perhatikan bahwa engkau juga punya hati | kadang lebih menyakitkan bahkan daripada rasakan mati 17. hanya niat bicara sudah dibentak, seolah tak ada hak suara | tak bicara pun lantak, karena setuju engkau dikira

18. berat taat pelit nafkah, miskin tanggungjawab lagi ringan tangan | jangankan menuntun ke jannah, neraka dunia dia telah tunjukkan 19. bagaikan burung didalam sangkar, engkau tak senang dikekang | namun walau bebas tergelar, hendak kemana engkau terbang? 20. pulang kerumah orangtua engkau malu, lagipula ini juga pilihanmu | pisahkan diri engkau tak mau, pikir masa depan anakmu 21. namun bersama pun sudah tak bisa, karena hitungan hari bagai musibah | di tangan buah simalakama, pilihan manapun salah 22. biasanya disaat ini baru engkau berkata "Ya Allah" | seolah-olah baru saja kau ingat engkau tak pernah berserah 23. biasanya dimasa ini baru engkau berkata "Astaghfirullah" | seakan-akan engkau baru sadar telah khianati Allah 24. karena bila semua itu sudah terjadi, sulit untuk nasihati lelaki | ia miliki pahaman tersendiri, syaitan telah tutupi hati 25. karena komunikasi bagi pernikahan adalah kunci | bila itu sudah tak mungkin, bagaimana usahakan solusi? 26. walau tanya kesana kemari, sulit untuk perbaiki lagi | harapan datang lalu kembali, bila lelaki tak niat susahlah benahi 27. hingga tertinggal padamu satu pilihan yang paling engkau dan Allahpun benci | satu kata yang paling jelek dalam nikah, 'cerai' 28. subhanallah, Allahuakbar.. apa yang tersisa dari pernikahan | hanya benci-dendamsesal berpadan 29. penyesalan selalu datangnya belakangan | sebagaimana jalan maksiat yang sudahsudah berakhir dengan kesengsaraan 30. engkau yang membaca mungkin katakan ini hanya khayalan | bagai novel fiksi yang bercerita ingin ajarkan pelajaran 31. perlukah terjadi pada dirimu sendiri | dan setelah semuanya terlambat barulah engkau mau akui? 32. tak pernah datang kebaikan dari melanggar aturan Allah | tak pernah datang kebahagiaan dari mengabaikan nasihat Rasulullah 33. kisah semisal diatas bukan kami dengar sekali dua | kisah diatas bukan pula kisah yang paling ngeri juga 34. kami menulis sama sekali bukan iri bukan nyinyir | tapi rasa sayang yang besar telah beranikan tuk bertutur 35. tiada guna bagi kami bila engkau sangka kami menakut-nakuti | sungguh tiada untungnya bahkan merugi 36. selagi masih sempat, selagi masih terlindung kehormatan | sudah tinggalkan semua maksiat, jangan sampai sisa penyesalan 37. menikah itu tidaklah sulit, namun ia mutlak perlu persiapan | bukan hanya siap duit, ia mutlak siapkan iman 38. agar ketika ada ombak ia bisa dihadapi dengan saling mendekap | agar ketika ada senang ia bisa dinikmati dengan bersedekap

39. agar saat emosi boleh disikapi dengan nasihat Nabi | bahwa diantara kedua belahan hati, harus ada saling mengerti 40. agar saat marah ada yang berebut untuk meminta maaf | bukan takut pasangan namun khawatir bahwa kepada Allah mereka khilaf 41. agar kekurangan pasangan bisa terganti dengan kelebihan | menyadari kekurangan sendiri bukan mencari kekurangan pasangan 42. agar anak dianggap tanggungan bersama bukan sebagai beban | tapi amanah Allah yang dicintai dan dibanggakan 43. semua ini tak dilatih dengan pacaran, semua ini takkan pernah sempurna dengan pacaran | karena maksiat takkan berujung kebaikan 44. apa yang hendak kami sampaikan lagi kepadamu wahai umat Muhammad? | pilihlah jalan kebaikan bagimu selagi sempat 45. tutupi auratmu, putuskan pacarmu, jaga kehormatanmu, pelihara kesucianmu | Allah pasti berikan terbaik untukmu 1.let's talk about future, shall we? :) | about a day that will come, so it wont be troublesome, then stay with me 2. karena seorang Muslimah yang tahu akan kemana melangkah | tentu akan sesuaikan bagaimana polah bertingkah 3. sehingga hari depan tidak semudah yang dikirakan pemuda yang lalai | pun tidak sesulit yang diceritakan tua yang bercerai 4. setiap Muslimah tentu inginkan lelaki yang bertanggung jawab | didepan dunia dia pandai dan hadapi akhirat dia shawab 5. setiap Muslimah rindukan lelaki halus lisan bagus pekerti | akan kekurangan istri dia pahami, akan kealpaan istri dia mengerti 6. setiap Muslimah pasti mahukan lelaki lurus iman tinggi amal | arah surga ia jadi pimpinan dan arah neraka dia halang kawal 7. setiap Muslimah nantikan lelaki elok akhlak padan rasa | dengan anak dia lembut dan dengan ibunya anak dia mesra 8. sialnya Muslimah kini, kapitalisme jadikan lelaki sejati semisal sulit | hedonisme jadikan lelaki hanya pedulikan nikmat kulit 9. wajar saja bila cinta hanya disempitkan arti seperti pacaran | yang terbatas hanya rayuan palsu dan bergandeng tangan 10. sampai kapanpun pacaran dan lelaki sejati takkan pernah bertemu | bagaikan fatamorgana janjikan kebahagiaan semu 11. lelaki yang dengan pacaran dia ridha, macam sebuah fatamorgana | saat jauh dia berjanji, saat dekat dia ingkari 12. lelaki yang tak berani menikahi, ibarat calo kereta api | tak peduli urusan engkau sakit yg penting sudah dia sikat 13. wajarlah saat menikah lelaki ini miskin tanggung jawab | karena berpacaran tak syaratkan tanggung jawab 14. wajarlah setelah akad lelaki ini sulit diajak berbicara | karena saat pacaran dia hanya tau nikmat dengan halalkan segala cara

15. wajarlah bila setelah serumah lelaki ini penuh dengan dusta | karena saat pacaran dia sudah pintar khianati kata 16. wajarlah anaknya dia tak pedulikan lebih daripada temannya | karena saat pacaran engkau dipentingkan daripada Tuhannya 17. tak heran, sungguh tak heran | apabila seorang lelaki berani maksiat pada Tuhan, tentunya lebih ringan baginya maksiat pada pasangan 18. perlu Muslimah pahami, saat berpacaran | lelaki pertaruhkan hanya harga diri, dan engkau pertaruhkan sebentuk kehormatan perawan 19. perlu Muslimah tahu, saat berpacaran | lelaki hanya kehilangan masa lalu, dan engkau kehilangan masa depan 20. hal yang tak pernah berulang, hal yang tak mungkin kembali | bilakan milikmu satu telah hilang, tak berguna menangis darah sesali 21. bila benar engkau inginkan lelaki sejati nan rabbani | marilah kita berserius simak perkataan berikut dan amati 22. ilmu dan amal berjalan beriring, bagai matahari dan terang | tak pernah mereka berkelang, bila satu tiada yg lain kan hilang 23. lelaki sejati dan agama adalah satu kesatuan | karena Allah berikan agama bukan sebagai pajangan tapi sebagai panduan 24. lelaki yang faqih me-ngaji bukanlah tanda paham agama | faqih adalah lelaki yang meng-kaji dan memahami agama 25. lelaki ini tidak hanya jadikan shalat sebagai tali kasih pada Allah | namun juga jadikan lisan-badannya berdakwah karena Allah 26. lelaki ini tidak hanya jadikan puasa sebagai bukti cintakan Allah | tapi jadikan pula harta-bendanya lepas cintakan Allah 27. tanggung jawabnya pada umat senantiasa ia panggul | pada umat saja dia bertanggung jawab, tentu pada istri lebih unggul 28. dia dakwahkan Islam karena cintakan umat bukan supaya dicintai | begitupun istrinya dinikahi untuk mengasihi bukan hanya dikasihi 29. lisan yang baik saat dakwahkan umat dia imbangi dengan baik budi yang ia jaga | pada istri tentu seperti yang bisa kita duga 30. lapang dadanya saat umat menolak, tak tinggi hati bila umat sanjung | pada istri tentu hornat dijaga dan sabar dijunjung 31. membimbing umat dia biasa, mengajar selalu tak pandang harta | membina anak-istri tentu dia istimewa, kemana saja dibawa serta 32. tak heran, sungguh tak heran | apabila karena Allah dua insan berpadu, apa yang ditakutkan bila Allah adalah pemandu? 33. perlu Muslimah pahami, lelaki sejati tak pernah ajak pacaran | karena enak sebatas masa dunia tak kaburkan yang Allah janjikan 34. perlu Muslimah pahami, lelaki sejati tak pernah ajarkan pacaran | karena keluarga sakinah adalah yang mereka inginkan 35. bila masa depan tak sanggup tumnbuhkan khawatir | setidaknya mulailah sekarang coba benar berpikir #UdahPutusinAja

36. bila masa depan sanggup gerakkan hati yang merindu surga-Nya | perlukah alasan lain untuk bertindak sekarang juga? #UdahPutusinAja 1.datangilah ayahnya bukan putrinya | bila benar engkau lelaki, jangan berani maksiat lalu lari #UdahPutusinAja 2. jangan inginkan hubungan tapi enggan ikatan | bila benar engkau lelaki, ucap sayang itu setelah nikahi 3. meminang wanita dan engkau masih harus yakinkan keluargamu? itu dusta | bila benar engkau lelaki, siapkan baru katakan 4. jangan mengumbar kata-kata bercabang haram sebelum waktunya | bila benar engkau lelaki, kata-katamu adalah nyawamu 5. wanita itu lemah hatinya terhadap manis kata | bila benar engkau lelaki, ringankan kata adalah perkara utama 6. katakan sayang lakukan hal terlarang, ucap cinta yg maksiat dipinta | bila benar engkau lelaki, harusnya engkau malu 7. katamu kau ingin kebaikan untuknya, yang kau lakukan mengambil masa depannya | dusta, itulah satu-satunya yang kau ajarkan 8. kau katakan kau serius, bagiku itu hanya tipudaya | serius itu menikahi, dan tiada keseriusan selain itu 9. memulai pinangan yang belum kau siapkan untuk akhiri adalah bohong | ibarat tak miliki uang namun mau memborong 10. katamu pacaran adalah penjajakan sebelum menikah | yang ada engkau mencoba-coba karena takutkan nikah 11. masa depan Muslimah yang kau jadikan mainan? | bila yang taat sejak awal saja mungkinkan sulit, apalagi yang dari awal maksiat? 12. tak perlu risau ambil keputusan, banyak Muslimah shalihah | dunia takkan pernah kehabisan mereka, yakinlah #UdahPutusinAja 13. "dia nggak mau aku putusin" | sejak kapan taat perlu izin manusia? sudahi maksiat sudah Allah perkenankan, itu cukup #UdahPutusinAja 14. "semenjak bersamanya aku rajin shalat, itu kan positif?" | #UdahPutusinAja dan berlatihlah bahwa shalat dan taatmu karena Allah semata 15. "aku pacaran positif kok" | bila ada pacaran yang positif, tentu ada pula neraka positif #UdahPutusinAja 16. "cuma pegangan tangan kok" | begitulah mengawali zina, semudah "cuma pegangan tangan" #UdahPutusinAja 17. "pacaran itu tergantung orangnya" | semua wanita yang hilang pusakanya, awalnya berkata begitu #UdahPutusinAja 18. "jangan suudzann, pacaran belum tentu begitu" | bukan berprasangka, tapi melihat yg buruk, mungkin yang tak terlihat lebih parah? 19. "mas, sy siap nikah, TAPI blm cukup duit, ortu blm setuju, kuliah blm lulus, blm kerja blm ada yg mau, blm yakin?" | *terdiam sy -_20. bila memang belum siap, #UdahPutusinAja | itulah langkah ksatria yang bisa kau ambil | bila engkau memang lelaki

1.seharusnya, ikhwan-akhwat itu hidupnya terpisah satu dan lain | maka sepantasnya tak ada interaksi yang tiada keperluan 02. bila telah putuskan untuk jaga kesucian hendaklah berserius diri | jangan barengi lagi dengan noktah yg dapat hitamkan hati 03. menyenangkan memang dengan lawan jenis bisa bersenda gurau | tanpa sadar dia akan keringkan iman laksana matahari di musim kemarau 04. kata keluar dari lisanmu bahwa engkau aktivis dakwah | namun lekat pandanganmu lekat memandang si kerudung merah 05. engkau ucapkan pacaran itu maksiat | sementara kata demi kata beracun terselip dibalik sms yg kau surat 06. kau bela dirimu dengan ucapan ini "cuma" koordinasi, ini "cuma" pengingat taat | hatimu hanya tadinya murni mulai berkarat 07. telah berkerudung dan berjilbab bukan berarti halal pandanganmu padanya | bukan menatapnya cara untuk hormati kemuliannya 08. kau katakan ini bukan pacaran, tapi jelas lebih dari sekedar teman | dusta, dusta, dan dusta kau timbun setumpuk laman 09. godaan dibalik kata-kata engkau semat, dengan setan lisan kau sarat | bekelindan dengan maksiat, bersama setan kelak ditamat 10. "uhibbuka fillah" begitu entengnya kata terucap, bagimu itu praktekkan sabda nabi | disitu setan menyesap, sekali lagi dosa diulangi 11. begitulah maksiat bertopeng dakwah | setan takkan pernah berhenti menggoda bahkan aktivis masjid muslim-muslimah 12. bila hendak jaga kesucian diri, mengapa tidak sesuci mungkin? | menampik setiap interaksi yang tak ada perlunya adalah penting 13. menjadi aktivis Islam berarti menjadi buku terbuka yang siap dibaca dan ditiru | bukan menunjukkan yang keliru 14. menjadi pengemban dakwah berarti harus lebih menjaga diri, bahkan dari fitnah yang bakal menerpa | amal dan kata beriring serta 15. tundukkan pandangan lebih utama, tahan interaksi tak perlu adl sikap terhormat | tak melembut-lembutkan suara, tentu lebih selamat 16. kalaulah Rasul pikir bahwa interaksi ikhwan-akhwat itu penting, tentu Islam takkan batasi pergaulan | tapi Islam utamakan pencegahan 17. agar tak terbayang paras yang bagimu belum halal | karenanya riya akan bayangi amal dan jadikannya amal yang batal 18. agar selamat dirimu dari zina hati dan mata | agar dakwahmu tertuju lurus pada Allah semata 19. hanya mengingatkanmu teman :) | bagiku engkau pengemban dakwah lebih utama dari yang lain | tentu cinta kami lebih bagi kalian 20. bagi kami, kalianlah etalase Islam | dan kami takan relakan kalian jadi bulanbulanan musuh yang tak sukakan Islam

21. bersabar sebentar takkan matikan cinta | ia justru akan arahkan rasa | agar tak ada pilu redam di depan masa | istiqamah ya :) 1.banyak tanya tentang silaturahim, perlu kami sampaikan bahwa silaturahim dlm bahasa arab adl silah+rahim | hubungan se-rahim (kerabat) 2. disebut kerabat bila ada hubungan peranakan | kakek-nenek, ibu-ayah, saudara, paman-tante, ponakan, cucu, dst, yg ada hubungan darah 3. maka temen bukan silaturahim, tapi silah-ukhuwah (hubungan ukhuwah/persaudaraan) | sehingga nggak dosa jika terputus hubungan 4. beda dengan silaturahim kerabat yg wajib dijaga, itu yg mesti bener2 diperhatikan | jelas ya :) 5. "putuskan pacar putuskan silaturahim? maksiat dong?!" | ngaraaaaang! :D | pacaran itu maksiat, menyudahinya wajib! #UdahPutusinAja 6. dan yg bilang putusin pacar itu putuskan silaturahim, sayangnya kadang mereka justru jauh dari ortunya, gak pernah call nenek-kakek dll 7. jadi, silaturahim beda dengan silaukhuwah ya :) | kalo mau ubah hubungan dengan pacar jadi silaturahim, cuma 1 caranya | nikahin 1. teruntuk generasi Muslim pelanjut kisah Muhammad bin Abdullah dan pengemban risalahnya | kami bagikan cerita yang harus anda simak 2. bagimu generasi akhir zaman yg hidup dimana banyak masalah dan miskin ulama | luangkan sejenak waktu akan apa yg akan kami paparkan 3. setiap hari kami membuka email, dan datang kepada kami ratusan keluh kesah | cerita hidup yang tak pernah terulang masa 4. ada 2 hal yang paling banyak diantaranya | juga paling menyakitkan untuk dibaca dan dijawab oleh kami 5. bila ia datang dari yg masih sendiri, maka hubungan diluar nikah ceritanya | bila ia datang dari yg sudah bersama, selingkuh kisahnya 6. bukan satu-dua-tiga, tapi ratusan bahkan jutaan diluar sana yang tak dijangkau mata | inilah penyakit masa kita, zina namanya 7. mungkin engkau anggap ini berlebihan, mitos semata | engkau mungkin tidak akan menyadarinya hingga hal itu menimpa dirimu 8. semua kisah mengerikan itu pada awalnya hanya candaan, mainan, coba-cobaan | yang dibungkus kelicikan bernama pacaran 9. awalnya menyenangkan, awalnya seolah semua terasa indah | sampai terjadilah hal yang memalukan dan lelaki takkan mau tanggung jawabnya 10. perlu diketahui wanita, tiada pria normal yg tak bernafsu saat dekat | "tidak" mungkin di bibirnya, namun "iya" adl fitrahnya 11. setan itu penguji, tidak perlu diuji, apalagi diberi kesempatan emas | khalwatmu berikan bukan hanya peluang, namun kepastian maksiat 12. kata-kata mesra akan menuntut belaian, belaian menghantar pada kontak yg lebih intim | diawali dari kecil, begitulah maksiat 13. lalu pada satu saat, bisikan setan akan kalahkan akal sehat | jiwamu telah dibeli

setan, tak bisa kau kendalikan lagi jiwamu 14. masyaAllah | kenikmatan sesaat pacaran kau tukar dengan kenikmatan dunia dan keabadian yang ditawarkan Allah padamu 15. mungkin saat itu tak terpikir olehmu ujung peristiwa | namun setelah semuanya berakhir, akankah sedetikpun senang menghampiri? 16. tangisan, rasa bersalah, rasa tak suci, tanggung jawab pada Allah dan orangtua, anak-anak kelak? | menghantui seumur hidupmu 17. setelahnya kau harapkan tanggungjawab lelaki? | lucu ya? kau harapkan tanggungjawab org yg baru saja tunjukkan khianat pada Tuhannya 18. pacaran memang tak jamin seseorang zina | namun kebanyakan zina dari sana asalnya | oh, kalau aku jadi kau, takkan kuragukan itu 19. kau boleh membantahku dengan apapun rupanya | namun di hati kecilmu engkau tahu yg kusampaikan adl benar adanya 20. tertutup kemungkinan salah bagi Allah dan Rasul-Nya | maka kami hanyalah bertugas sampaikan kebenaran dan peringatan 21. bilapun setelah pacaran engkau menikah | apa yang mau diharapkan pada lelaki yg habiskan muda untuk kejar kenikmatan dunia semata? 22. tak perlu pura-pura terkejut bila ia melirik wanita lain | dia pelajari itu saat pacaran denganmu, berani lakukan maksiat 23. jangan pula terpana saat ia berkata kasar | karena yang diinginkannya sudah didapat, dan jelas keinginannya bukan ridha-Nya 24. terimalah bila ia lalaikan nafkah lahir-batin | karena tanggungjawab memang tak pernah dilatih pada saat pacaran denganmu 25. wajar pula dia tak pernah membimbing dan mendidikmu dengan Islam | karena dulu diapun sulit mendidik dirinya untuk taat 26. jangan harapkan imam yang baik bagi anak-anakmu | karena taat tak pernah berkawan dengan pacaran yang maksiat 27. masyaAllah, tak ada maksud kami sampaikan ini untuk membuat takut | adl karena rasa sayang kami pada Muslimah generasi berikut 28. bila engkau rasakan salah pada apa yang kami sampaikan, segera berikan sepenggal nasehat agar kami dapatkan ampunan 29. bila engkau temukan kebaikan pada susunan catatan, segeralah ambil tindakan untuk selamatkan masa depan | #UdahPutusinAja 30. sekarang sebelum sesal menjelang, lakukan keputusan terbaik yang bisa kau ambil sebagai seorang Muslimah | #UdahPutusinAja 31. #UdahPutusinAja | pantaskan diri, penuhi kewajiban Ilahi | dengannya engkau bisa berharap pendamping terbaik disisi, dunia dan surga 32. #UdahPutusinAja | jangan sampai engkau jadi budak maksiat, yg kesekian kalinya menyadari bahwa masa depan itu didapat dengan taat 33. #UdahPutusinAja | ada hal yang perlu dicoba, dan ada hal yang jangan sampai dicoba, pacaran termasuk salah satu yang tak perlu dicoba 34. #UdahPutusinAja | agar bisa engkau bawa harga dirimu seutuhnya saat bertemu dengan lelaki yg membawamu ke mahligai pernikahan

35. #UdahPutusinAja | one sin leads another, satu dosa akan menyeret 1000 dosa yang lain | sudahi sebelum semuanya terlanjur 1. anak kyai aja pacaran, kok kamu yg baru Muslim sok lebih tau sih? | "Islam itu AlQur'an dan As-Sunnah, bukan kyai" :) #UdahPutusinAja 2. aku punya temen pesantrenan, tahfidz Qur'an, dia juga pacaran kok | "jangankan yg pesantren, yg ustadz aja bisa maksiat" #UdahPutusinAja 3. nggak pacaran? nanti aku dikira homo! disorientasi! | "dlm Islam, pacaran itu juga disorientasi, inginkan yg tak halal"#UdahPutusinAja 4. kamu ini omongin pacaraan terus, gak bosen apa?! | "nggak akan bosen, karena kamunya juga nggak mau berhenti maksiat" #UdahPutusinAja 5. jaman sekarang nggak pacaran itu aneh | "Rasul kata pengikutnya di akhir zaman juga orang2 aneh, berbahagialah dan #UdahPutusinAja :) 6. #UdahPutusinAja, kita memang bagaikan melawan arus, tapi itu harus, bila mau berjalan di jalan lurus, menuju surga firdaus 7. #UdahPutusinAja, kita memang akan dicap aneh, homo, ketinggalan zaman, asosial | abaikan anggapan manusia, pikirkan anggapan Allah 8. #UdahPutusinAja, mungkin kita awalnya merasa sulit karena dulu dunia hanyalah dia | namun dunia lain yg lebih baik akan menghampiri 9. #UdahPutusinAja, seringkali kesendirian lebih tepat untuk mendidik dan memantaskan diri menjadi hamba Allah yg lebih baik 10. #UdahPutusinAja, satu saat nanti akan ada yg diceritakan kepada anak kita, tentang betapa nikmatnya dapat tunduk pada hukum Allah :D 11. #UdahPutusinAja, agar ada yg kita banggakan dalam hidup | bahwa kita menolak kenikmatan sesaat untuk janji kenikmatan oleh Allah 12. #UdahPutusinAja, mungkin ini akan jadi hujjah, alasan bagi kita untuk meminta naungan Allah di hari yg tak ada naungan sedikitpun 13. #UdahPutusinAja, berpisah karena Allah itu pahala, dan berpisah karena Allah adalah bukti cintamu karena-Nya, bukan karena nafsu 14. #UdahPutusinAja, memang kita melawan arus, namun pesawat takkan terangkat bila tak melawan arus angin 15. #UdahPutusinAja, Allah dan Nabi saw lebih berharga daripada hanya nafsu yang disesali, nikmat yang dilaknati 16. #UdahPutusinAja, banyak prestasi yg dijanjikan Nabi yg lebih penting kita raih, umat menunggu untuk kita bangkitkan 17. #UdahPutusinAja, love can wait, married will have its time | but, a war on faith is inevitable, unwaitable, and unfinished 18. #UdahPutusinAja, arahkan cintamu pada pena yg tuliskan pujian kepada Allah, dan lisanmu yang lafazkan Al-Qur'an dalam dakwah 1.berharap wanita untuk taat kepadamu, disaat yang sama dia mengingkari Allah? | you're daydreaming baby | #UdahPutusinAja 2. berharap pria setia kepadamu, diwaktu yang sama dia tak setia pada syahadatnya?

| you're betting on the wrong horse | #UdahPutusinAja 3. kamu tau jalan bareng lawan jenis itu khalwat, dia tau tanganmu tiada halal dipegang | tapi berdua tetap lakukan? #UdahPutusinAja 4. kamu tau setan ada kalau pas berdua, dia tau tempat sepi dan gelap itu markasnya setan | tapi masih dipertahankan? #UdahPutusinAja 5. kamu tau kegadisanmu tiada bisa diulang, dia tau nafsu sesaat bakal menjerumuskan | tapi berdua nekad pacaran? #UdahPutusinAja 6. nikmati masa muda bukan berarti jadi cewek mudahan, bukti kamu cowok kuat bukan berarti baku syahwat | #UdahPutusinAja 7. iman tak perlu diuji, nyali tak perlu dijajal - bila sudah tak suci, tiada guna menyesal | makanya, #UdahPutusinAja 8. kejahatan bukan hanya karena niat - ia juga perlu kesempatan, bila sudah dibuat maksiat - tangis sesal pupus harapan | #UdahPutusinAja 9. selagi ada waktu, selagi belum terlambat | buat pilihan bagimu, pastikan yang tepat | #UdahPutusinAja 10. #UdahPutusinAja | itu lebih baik bagimu dan baginya, itu beri kesempatan bagimu dan baginya untuk stop maksiat 11. #UdahPutusinAja | ajarkan padanya cinta karena Allah, karena berpisahnya kamu dan dia karena takut siksa Allah 12. #UdahPutusinAja | siapkan dirimu agar pantas jadi pimpinan, dan dia bisa pantaskan diri jadi yang dipimpin 13. #UdahPutusinAja | nggak perlu lagi smsan setelahnya, dia bisa jaga diri kok, pedulikan dirimu yang masih harus menata akal dengan iman 14. #UdahPutusinAja | nggak perlu simpan apapun darinya sebagai kenangan, pusatkan diri pada Islam, Allah akan pilihkan yang terbaik 15. #UdahPutusinAja | jangan mulai lagi cinta yg tak bisa kau selesaikan dengan nikah, alihkan cintamu pada jalan perjuangan dakwah Islam 16. #UdahPutusinAja | engkau telah menjadi kekasih Allah, karena engkau lebih memilih perintah-Nya dibanding ke-aku-an nafsumu, selamat :) 1. nasib Muslimah di akhir zaman, dimana marak situs pertemanan | disitu disemai ribuan godaan, siap mengajak ke jalan syaitan 2. awalnya dianggap cuma berkawan, lama-lama mengajak sowan | tutur sapa menarik menawan, padahal mengajak ke jalan rawan 3. berbalas sapa lewat pesanan, esoknya berkembang jadi telponan | dikira itu satu hal yang aman, padahal Allah tiada berkenan 4. mohon diingat bahwa malu adalah pakaian Muslimah yang paling utama | apabila ia telah tercerai runtuhlah sudah segala pesona 5. ulama sering berkata, wanita adalah tiang umat | bila karakter utamanya telah cedera, maka kemusnahan telah dekat 6. malu adalah hiasan Muslimah yang membuatnya elok dimata syariat | bagaikan perisai diri hindari fitnah terlaknat 7. bila Muslimah adalah kanvas | maka malu adalah warna-warni yang dengannya

Muslimah dinaikkan derajat yang pantas 8. bila malu sudah tiada, Muslimah bagai terpapar aurat | siapapun bisa membaca, tak peduli niatnya baik ataukah jahat 9. jangan karena kasihan lantas pesan-pesan dibalas | sungguh hukum Allah tidak batal semata karena welas 10. jangan karena segan lantas senda-gurau berbalas | sungguh godaan syaitan datang dengan cara yang paling culas 11. imaji dirimu lebih baik jadi kenikmatan bagimu semata | khawatir Muslim lain terjerat fitnah karena pandangan mata 12. niat berteman selalu harus dijaga, setiap waktu dilurus niat | bila benar mengharap surga, jaga diri hendaklah lebih giat 13. jangan tanggapi saat dia memulai, juga jangan pula memulai godaan | pria itu makhluk yang lalai, lemah dia dihadapan bujukan 14. sudahi maksiat tak perlu tunggu saat tepat, paling tepat akhiri sekarang | ketimbang teruskan maksiat, jelas bukan bahagia dijelang 15. biasa bagi remaja lain bukan jadi dalil bagimu wahai Muslimah | pada Al-Qur'an dan As-Sunnah harusnya engkau berserah 16. tundukkan selalu pandangan, begitu juga interaksi dengan pria | baik di dunia penuh kenyataan, ataupun dalam dunia maya 17. jangan risau dengan masa depanmu kelak | bila engkau senangkan Allah, Dia kan pilihkan diantara hamba-Nya yang paling layak 18. ingatkan selalu dirimu, bahwa maksiat pacaran pada awalnya juga cuma teman | atau dianggap kawan padahal dengan dusta ia tertawan 19. saat hadapi nafsu seringkali pria lemah akal | karenanya tolaklah dengan tegas sebagai bekal untuk hari yang kekal 20. berhati-hati dalam interaksimu, jagalah selalu iffah | kelak mudah-mudahan Allah karuniakan bagimu izzah

You might also like