You are on page 1of 21

BAB I

DASAR-DAASAR LOGIKA
A.) PENGERTIAN UMUM LOGIKA Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.

Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur[1]. Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal. Filsafat dan matematika adalah bidang pengetahuan rasional yang ada sejak dahulu. Jauh sebelum matematika berkembang seperti sekarang ini dan penerapannya menyentuh hampir seluruh bidang ilmu pengetahuan modern, ilmuwan dan filosof yunani telah mengembangkan dasar pemikiran ilmu geometri dan logika. Sebut saja THALES (640-546 SM) yaitu seorang ilmuwan geometri yang juga disebut sebagai bapak filosofi dan penalaran deduktif. Ada juga ahli matematika dan filosof PHYTAGORAS (572-497 SM) dengan dalil phytagorasnya yang terkenal yaitu a2+b2=c2 . MATEMATIKA DAN FILSAFAT Persamaan filsafat dan matematika Kerja Filosof adalah berpikir konsep. Kerja Matematikawan adalah memperjelas konsep yang dikembangkan oleh filosof. Perbedaan filsafat dan matematika Filsafat bebas menerapkan berbagai metode rasional. Matematikawan hanya menerapkan metode deduksi.
1

MATEMATIKA DAN LOGIKA Menurut BETRAND RUSSEL matematika adalah ilmu yang menyangkut deduksi logis tentang akibat-akibat dari pangkal fikir umum semua penalaran. Ini berkaitan dengan konsepsi matematika sebagai ilmu formal, ilmu tentang bilangan dan ruang, ilmu tentang besaran dan keluasan, ilmu tentang hubungan, pola bentuk, dan rakitan juga sebagai ilmu yang bersifat abstrak dan deduktif.

MAKNA LOGIKA Berasal dari bahasa yunani LOGOS yang berarti kata, ucapan, atau alasan. Logika adalah metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Logika mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penalaran kesimpulan yang absah. Ilmu ini pertama kali dikembangkan sekitar 300 SM oleh ARISTOTELES dan dikenal sebagai logika tradisioanal atau logika klasik. Dua ribu tahun kemudian dikembangkan logika modern oleh GEORGE BOOLE dan DE MORGAN yang disebut dengan Logika Simbolik karena menggunakan simbolsimbol logika secara intensif. Dasar pemikiran logika klasik adalah logika benar dan salah yang disimbolkan dengan 0 (untuk logika salah) dan 1 (untuk logika benar) yang disebut juga LOGIKA BINER. Tetapi pada kenyataanya dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang kita jumpai yang tidak bisa dinyatakan bahwa sesuatu itu mutlak benar atau mutlak salah. Ada daerah dimana benar dan salah tersebut nilainya tidak bisa ditentukan mutlak benar atau mutlak salah alias kabur. Untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam logika klasik yang dikembangkan oleh ARISTOTELES tersebut, seorang ilmuwan dari Universitas California Berkeley, PROF. LOTFI A.ZADEH pada tahun 1965 mengenalkan suatu konsep berpikir logika yang baru yaitu LOGIKA KABUR (FUZZY LOGIC).

PADA LOGIKA FUZZY Nilai kebenarn bukan bersifat crisp (tegas) 0 dan 1 saja tetapi berada diantaranya (multivariabel). Digunakan untuk merumuskan pengetahuan dan pengalaman manusia yang mengakomodasi ketidakpastian ke dalam bentuk matematis tanpa harus mengetahui model matematikanya. Pada aplikasinya dalam bidang komputer, logika fuzzy diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sistem komputer yang dapat merepresentasikan cara berpikir manusia.

HUBUNGAN MATEMATIKA DAN LOGIKA Menurut RUDOLF CARNAP (1931) Konsep matematika dapat diturunkan dari konsep-konsep logika dengan melalui batasan-batasan yang jelas. Dalil-dalil matematika dapat diturunkan dari aksioma-aksioma logika dengan perantara deduksi logis secara murni. Menurut BETRAND RUSSEL Logika adalah masa muda matematika dan matematika adalah masa dewasa logika.

LOGIKA DAN KOMPUTER Arsitektur sistem komputer tersusun atas rangkaian logika 1 (true) dan 0 (false) yang dikombinasikan dengan sejumlah gerbang logika AND. OR, NOT, XOR, dan NAND. Program komputer berjalan di atas struktur penalaran yang baik dari suatu solusi terhadap suatu permasalahan dengan bantuan komponen program IFTHENELSE, FORTODO, WHILE, CASEOF.

1.1

LOGIKA DAN PERNYATAAN

1.1.1 LOGIKA PENGERTIAN UMUM LOGIKA

Logika adalah metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran serta mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penarikan kesimpulan yang absah. Ilmu logika berhubungan dengan kalimat-kalimat (argumen) dan hubungan yang ada diantara kalimat-kalimat tersebut. Tujuannya adalah memberikan aturanaturan sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar. Kalimat yang dipelajari dalam logika bersifat umum, baik bahasa sehari-hari maupun bukti matematika yang didasarkan atas hipotesa-hipotesa. Oleh karena itu aturan-aturan yang berlaku di dalamnya haruslah bersifat umum dan tidak tergantung pada kalimat atau disiplin ilmu tertentu. Ilmu logika lebih mengarah dalam bentuk sintaks-sintaks daripada arti dari kalimat itu sendiri.

1.2 1.2.1

LOGIKA DAN PERNYATAAN LOGIKA PENGERTIAN UMUM LOGIKA

Logika adalah metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran serta mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penarikan kesimpulan yang absah. Ilmu logika berhubungan dengan kalimat-kalimat (argumen) dan hubungan yang ada diantara kalimat-kalimat tersebut. Tujuannya adalah memberikan aturanaturan sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar. Kalimat yang dipelajari dalam logika bersifat umum, baik bahasa sehari-hari maupun bukti matematika yang didasarkan atas hipotesa-hipotesa. Oleh karena itu aturan-aturan yang berlaku di dalamnya haruslah bersifat umum dan tidak tergantung pada kalimat atau disiplin

GAMBARAN UMUM LOGIKA Secara umum logika dibedakan menjadi dua yaitu Logika Pasti dan Logika Tidak Pasti. Logika pasti meliputi Logika Pernyataan (Propotitional Logic), Logika Predikat (Predicate Logic), Logika Hubungan (Relation Logic) dan Logika Himpunan. Sedangkan logika tidak pasti meliputi Logika Samar atau kabur (Fuzzy Logic). Logika Pernyataan membicarakan tentang pernyataan tunggal dan kata hubungnya sehingga didapat kalimat majemuk yang berupa kalimat deklaratif. Logika Predikat menelaah variabel dalam suatu kalimat, kuantifikasi dan validitas sebuah argumen. Logika Hubungan mempelajari hubungan antara pernyataan, relasi simetri, refleksif, antisimtris, dll. Logika himpunan membicarakan tentang unsur-unsur himpunan dan hukumhukum yang berlaku di dalamnya.

LOGIKA TRADISIONAL

Pelopornya adalah Aristoteles (384-322 SM) Terdiri dari analitika dan dialektika. Ilmu analitika yaitu cara penalaran yang didasarkan pada pernyataan yang benar sedangkan dialektika yaitu cara penalaran yang didasarkan pada dugaan.

LOGIKA METAFISIS Dipelopori oleh F. Hegel (1770-1831 M) Menurut Hegel, logika dianggap sebagai metafisika dimana susunan pikiran dianggap sebagai kenyataan.

LOGIKA EPISTIMOLOGI Diperkenalkan oleh FH. Bradley (1846-1924) dan Bernhard Bosanquet (1848-1923 M). Prisip dari logika epistimologi ini adalah untuk mencapai pengetahuan yang memadai, pikiran yang logis dan perasaan halus digabungkan. Selain itu, untuk mencapai kebenaran, logika harus dihubungkan dengan seluruh pengetahuan yang lainnya.
5

LOGIKA INSTRUMENTALIS/FRAGMATIS Dipelopori oleh Jhon Dewey (1859-1952) Prinsipnya adalah logika merupakan menyelesaikan masalah. LOGIKA SIMBOLIS alat atau instrumen untuk

Logika simbolis adalah ilmu tentang penyimpulan yang sah (absah) yang dikembangkan menggunakan metod ematematika dan bantuan simbolsimbol khusus sehingga memungkinkan seseorang menghindari makna ganda dari bahasa sehari-hari. Pelopornya adalah Leibniz, De Morgan, dan Boole Logika ini menggunakan bahasa simbol untuk mempelajari secara rinci bagaimana akal harus bekerja dan bercirikan teknis, matematis, dan ilmiah. Pemakaian simbol matematika ini untuk mewakili bahsa dalam bentuk pernyataan yang bernilai benar atau salah. Logika simbolis ini kemudian menjadi dasar logika matematika modern yaitu logika formal yang semata-mata menelaah bentuk da bukan isi dari apa yang dibicarakan.

1.2.2

PERNYATAAN (PROPOSISI)

Kata merupakan rangkaian huruf yang mengandung arti, sedangkan kalimat adalah kumpulan kata yang disusun menurut aturan tata bahasa dan mengandung arti. Di dalam matematika tidak semua pernyataan yang bernilai benar atau salah saja yang digunakan dalam penalaran. Pernyataan disebut juga kalimat deklaratif yaitu kalimat yang bersifat menerangkan. Disebut juga proposisi.

Pernyataan/ Kalimat Deklaratif/ Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya. Contoh : 1. 2. 3. 4. 5. Yogyakarta adalah kota pelajar 2+2=4 Semua manusia adalah fana 4 adalah bilangan prima 5x12=90 (Benar). (Benar). (Benar). (Salah). (Salah).

Tidak semua kalimat berupa proposisi


Contoh : 1. 2. 3. 4. 5. Dimanakah letak pulau bali?. Pandaikah dia?. Andi lebih tinggi daripada Tina. 3x-2y=5x+4. x+y=2.

Logika Samar merupakan pertengahan dari dua nilai biner yaitu ya-tidak, nol-satu, benar-salah. Kondisi yang ditunjukkan oleh logika samar ini antara lain : banyak, sedikit, sekitar x, sering, umumnya. Logika samar banyak diterapkan dalam kecerdasan buatan, mesin pintar atau sistem cerdas dan alat-alat elektronika. Program komputer dengan menggunakan logika samar mempunyai kapasitas penyimpanan lebih kecil dan lebih cepat bila dibanding dengan logika biner.

B.) APA ITU GERBANG LOGIKA ?


Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah. Gerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital. Gerbang logika beroperasi dengan bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang logika biner. Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah TINGGI atau RENDAH. Tegangan tinggi berarti 1, sedangkan tegangan rendah berarti 0.

1. Gerbang AND
Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan logika 1 jika semua masukan mempunyai logika 1, jika tidak maka akan dihasilkan logika 0. Gambar Gerbang Logika AND

A F

Masukan A B 0 0 0 1 1 0 1 1

Keluaran Y 0 0 0 1

Tabel Kebenaran AND Pernyataan Boolean untuk Gerbang AND A . B = Y (A and B sama dengan Y )

2. Gerbang NAND (Not AND)


Gerbang NAND akan mempunyai keluaran 0 bila semua masukan pada logika 1. sebaliknya jika ada sebuah logika 0 pada sembarang masukan pada gerbang NAND, maka keluaran akan bernilai 1.

A B

Gambar Gerbang Logika NAND

Masukan A B 0 0 0 1 1 0 1 1

Keluaran Y 1 1 1 0

Tabel Kebenaran NAND

2. Gerbang OR
Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan 0.
8

Gambar Gerbang Logika OR : A B

Tabel Kebenaran OR Masukan A B 0 0 1 1 0 1 0 1 Keluaran Y 0 1 1 1

3. Gerbang NOR
Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka semua masukannya harus dalam keadaan 0. Gambar Gerbang Logika NOR : A Y B

Tabel Kebenaran NOR : Masukan A B 0 0 1 1 0 1 0 1 Keluaran Y 1 0 0 0

5. Gerbang XOR
Gerbang XOR (dari kata exclusive OR) akan memberikan keluaran 1 jika masukan- masukannya mempunyai keadaan yang berbeda. Gambar Gerbang Logika XOR : A Y B

Tabel Kebenaran X Masukan A B 0 0 0 1 1 0 1 1 Keluaran F 0 1 1 0

10

6. Gerbang NOT Gerbang NOT adalah gerbang yang mempunyai sebuah input dan sebuah output. Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik (inverter), sehingga output dari gerbang ini merupakan kebalikan dari inputnya.

Gambar. Lambang Gerbang Logika NOT

Tabel Kebenaran Gerbang NOT Masukan A 0 1 \ Keluaran F 1 0

11

BAB II
PENGHUBUNG LOGIKA
Ada lima jenis penghubung logika yang dapat dipakai untuk menggabungkan pernyataan-pernyataan menjadi pernyataan majemuk, yaitu: negasi (negation), konjungsi (conjunction), disjungsi (disjunction), implikasi (implication) , dan biimplikasi (biimplication). bentuk dari lima penghubung logika. Tabel 1.1 menyajikan jenis, simbol dan

Jenis Penghubung

Simbol

Bentuk

Negasi (Not) Konjungsi (And) Disjungsi (Or) Implikasi Biimplikasi

atau ~

tidak dan atau Jika maka jika dan hanya jika

Prioritas dari penghubung-penghubung logika disajikan dalam Tabel 1.2 . Penghubung dengan prioritas lebih tinggi harus diselesaikan lebih dahulu. Ta bel 1.2 Penghubung Negasi (Not) Konjungsi (And) Disjungsi (Or) Implikasi Biimplikasi Prioritas 5 4 3 2 1

12

1. Negasi [ ]
Negasi (Ingkaran)

Jika p adalah Semarang ibukota Jawa Tengah, maka ingkaran atau negasi dari pernyataan p tersebut adalah p yaitu Semarang bukan ibukota Jawa Tengah atau Tidak benar bahwa Semarang ibukota Jawa Tengah. Jika p diatas bernilai benar (true), maka ingkaran p (p) adalah bernilai salah (false) dan begitu juga sebaliknya.

Negasi ( negation) digunakan untuk menggantikan penghubung tidak (not) dan tabel kebenaran. Negasi pernyataan P adalah suatu pernyataan ~A yang mempunyai nilai kebenaran berlawanan dari nilai kebenaran pernyataan semula. A F T Rangkaian Logika A T F A F T

Negasi berarti hanya kebalikan dari nilai variabel proposisional yang dinegasikan. Jika F akan menjadi T dan sebaliknya, atau negasi F adalah T. Penghubung disebut penghubung unary atau monadic karena hanya dapat menghubung satu variabel proposional. Contoh negasi : a.) A : Hari ini hujan. A : Hari ini panas. Maka pernyataan NOT dari P dan Q adalah A: Hari ini tidak hujan. A: Hari ini tidak panas

13

b.) Badu jatuh atau bangun. Contoh tersebut diubah menjadi variabel proposisional sehingga menjadi akan mejadi : A. = Badu jatuh. B. =Badu bangun Bentuk logikanya adalah (A B), tidak boleh ditafsirkan dan diganti menjadi variabel proposional sebagai berikut : A A = Badu jatuh = Badu bangun

2. Konjungsi [ ]

Konjungsi adalah suatu pernyataan DAN/AND dengan notasi majemuk yang menggunakan penghubung

Rangkaian Logika:

Tabel Kebenaran:
Konjungsi (conjuction) adalah kata lain dari penghubung dan (and), Dan konjungsi mempunyai tabel kebenaran sebagai berikut : A F F T T B F T F T AB F F F T

Pada tabel kebenaran dari konjungsi,hanya ada satu nilai T jika pasangan tersebut nilai T, lainya pasti F. Penghubung atau operator disebut penghubung binary(binary logika connective ) karena ia menghubung dua variabel Proposisional.

14

Tabel 1.4

Contoh konjungsi

A.)

B.)

C.)

A : Hari ini hujan. B : Ada 10 kamar dalam rumah ini. A B : Hari Ini hujan dan ada 10 kamar dalam rumah ini. A : Bus sekolah datang. B : siswa, siswi pada naik mobilnya. A B : Bus sekolah datang dan siswa, siswi pada naiknya A: Fahmi makan nasi B:Fahmi minum kopi Maka AB : Fahmi makan nasi dan minum kopi Pada konjungsi AB akan bernilai benar jika baik A maupun B bernilai benar. Jika salah satunya (atau keduanya) bernilai salah maka AB bernilai salah.

A B disebut nilai fungsi kebenaran (truth function) dari A dan B, yang nilainya tergantung dari nilai kebenaran A dan B. Tabel kebenaran menunjukan bagaimana cara memperlakukan penghubung , sedangkan operand-operand dari konjungsi disebut konjung (conjunct). Operand di sini sama artinya dengan variabel proposisional.

3. Disjungsi []
Disjungsi adalah pernyataan ATAU/OR dengan notasi majemuk yang menggunakan penghubung

Notasi: atau + atau Sifat simetri: P Q = Q P. Negasi P Q adalah ~P ~Q Disjungsi dari dua pernyataan A dan B adalah suatu pernyataan A B yang mempunyai nilai kebenaran T jika A atau B atau keduanya mempunyai nilai kebenaran T, selain itu A B bernilai F.
Disjungsi daigunakan dengan sama dengan penghubung atau (or).

15

Tabel 1.4 Disjungsi (disjunction) juga berfungsi sebagai penghubung binary, lihat sebagai berikut :

A F F T T Rangkaian Logika

B F T F T

AB F T T T

Pada tabel kebenaran tentang disjungsi disini, operand-operand dari disjungsi disebut disjung (disjucnt). Contoh disjungsi A : Hari ini hujan. B : Ada 10 kamar dalam rumah ini. A B : Hari ini hujan atau ada 10 kamar dalam rumah ini.

16

Tabel 1.5

4.Implikasi []
Misalkan ada 2 pernyataan A dan B, untuk menunjukkan atau membuktikan bahwa jika A bernilai benar akan menjadikan B bernilai benar juga, diletakkan kata JIKA sebelum pernyataan pertama lalu diletakkan kata MAKA sebelum pernyataan kedua sehingga didapatkan suatu pernyataan majemuk yang disebut dengan IMPLIKASI/PERNYATAAN BERSYARAT/KONDISIONAL/ HYPOTHETICAL dengan notasi .

Notasi AB dapat dibaca : 1. Jika A maka B 2. B jika A 3. A adalah syarat cukup untuk B 4. B adalah syarat perlu untuk A Notasi: Jika P dan Q adalah dua pernyataan, maka implikasi pernyataan AB dapat dibaca sebagai IF P, THEN B. A dan B adalah suatu pernyataan conditional. A dan B adalah consequent. Implikasi tidak mempunyai sifat simetri dalam arti bahwa AB tidak sama dengan BA. AB (ekuivalen dengan) ~A B. ~(AB) ~(~A B) A ~B.

Implikasi (implikvation) menggantikan penghubung jika... maka...(if..then..) Implikasi yang memakai tanda disebut implikasi matarial (material implication). Tabel kebenaran sebagai berikut : A F F T T B F T F T AB T T F T

17

Tabel 1.5

Jadi, nilai A B mempunyai nilai T jika pasangan A dan B bernilai sama, baik T Maupun F. Jika pasangan berbeda, nilai pasti F. Implikasi dapat menimbulkan salah pengertian jika dipahami dengan bahasa sehari-hari. Perhatikan peryataan sebagai berikut jika saya lapar, maka akan segera makan. Jika ternyata saya benar -benar lapar, dan tidak akan makan, tetapi jika justru sedang kenyang, sama saja saya berbohong. Sekali lagi perhatikan tabel kebenarannya, hanya ada satu nilai F pada (A B). Jika A bernilai T dan B bernilai F yang lainnya pasti T. . Contoh Implikasi : a.) A : Langit cerah hari ini. B: 2+7 >4. AB : Jika langit cerah hari ini, maka 2+7 >4. b.) A : Ibu ke pasar. B: Didi ke sekolah. AB : Jika ibu ke pasar, maka Didi ke sekolah

c.)

Tulis dalam bentuk simbolis: Kalau William mengambil Kalkulus atau Harry mengambil Sosiologi, maka Charles akan mengambil Bahasa Inggris. J: William mengambil Kalkulus. K: Harry mengambil Sosiologi. L: Charles mengambil Bahasa Inggris. Hasilnya adalah: (J K) L

5.

Biimplikasi (ekuivalensi) []
Biimplikasi atau bikondosional adalah pernyataan majemuk dari dua pernyataan p dan q yang dinyatakan dengan notasi p q yang bernilai sama dengan (p q) (q p) sehingga dapat dibaca p jika dan hanya jika q atau p bila dan hanya bila q. Biimplikasi 2 pernytaan hanya akan bernilai benar jika implikasi kedua kalimat penyusunnya sama-sama bernilaii benar.

18

Notasi: Jika A dan B adalah dua pernyataan, maka biimplikasi pernyataan A B (dibaca A jika dan hanya jika B) mempunyai nilai T bilamana baik A dan B keduanya mempunyai nilai kebenaran yang sama. AB mempunyai sifat simetri yaitu: AB = BA.
Ekuivalen dengan sombol menggantikan penghubung .....jika dan hanya jika.. (...if and only if...). dapat juga disingkat dengan iff. Tabel kebenaran sebagai berikut : A F F T T B F T F T AB T F F T

Jadi nilai A B mempunyai nilai T jika pasangan A dan B bernilai sama, baik T maupun F. Jika pasangannya berbeda, nilai pasti F.

Penghubungdisebut biconditional karena ia mengkondisikan atau menghubung dua ekpresi logika. Jadi, sekarang semua penghubung dan, atau, tidak, implikasi (jika... maka...) dan jika dan hamya jika sudah mempunyai tabel kebenarannya masing-masing. Masih ada dua penghubung lain yang merupakan kebalikan dari penghubung dan dan atau yang disebut penghubung tidak dan (nand) dan tidak atau (nor)

19

DAFTAR PUSTAKA
F.Soesianto, Djoni D. (2003), Logika Metematika Untuk Ilmu Komputer, Andi Yogyakarta.

Dika N__Jeki C.S, Pernyataan Penghubung Pernyataan, jekichas.weebly.com Anjar S, (2003-2007), Mengenal Gerbang Logika LogicGate, Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Wikipedia, Logika- Wikipedia bahasa Indonesia_ensiklopedia bebas, id.wikipedia.org

20

12

You might also like